Persiapan Bahan Bibit jabon. Tahapan penelitian

bibit jabon disemprot dengan pupuk X; 3 bibit jabon disemprot dengan pupuk Super-O; 4 bibit jabon disemprot dengan pupuk Saputra; 5 bibit jabon disemprot dengan pupuk Agrobost. Masing-masing perlakuan terdiri dari 10 ulangan dan masing-masing ulangan terdiri dari 4 bibit jabon. Penyemprotan pupuk dilakukan pada sore hari, sekitar pukul 16.00 WIB. A-2 P-3 S-9 K-2 O-10 A-10 P-6 K-8 A-8 P-4 S-8 O-7 S-4 P-7 A-3 K-4 K-10 O-6 A-5 K-5 O-9 A-7 P-10 O-3 A-9 K-9 S-5 S-3 P-1 O-4 S-9 A-4 O-5 K-7 S-1 K-1 P-8 A-6 S-10 O-8 S-7 P-9 K-6 P-5 A-1 S-2 K-3 P-2 O-2 O-1 Gambar 1 Layout susunan bibit jabon di rumah kaca K= kontrol; P= pupuk-X; O= Super-O; S= Saputra; A= Agrobost Bibit jabon disiram sehari dua kali yaitu pada pagi hari dan sore hari. Bibit jabon juga dipelihara dengan cara membersihkan gulma yang tumbuh, membersihkan daun yang kering, dan mengendalikan serangan hama. Serangan hama ulat dikendalikan secara manual dengan cara mematikan ulat yang memakan daun.

2.3.3 Peubah yang diamati

Tinggi bibit cm Pengukuran tinggi bibit tanaman dilakukan dengan menggunakan penggaris. Tinggi bibit diukur dari pangkal batang yang telah diberi tanda hingga batas titik tumbuh tanaman. Pengukuran dilakukan seminggu sekali mulai dari awal pemindahan bibit hingga akhir pengamatan 16 minggu. Diameter batang mm Pengukuran diameter batang dilakukan dengan menggunakan kaliper. Pengukuran dilakukan 1 bulan sekali selama 4 bulan. Untuk menghindari kesalahan pengukuran, bagian yang diukur ditandai dengan cat berwarna merah. Berat basah dan berat kering tanaman Pengambilan data ini dilakukan pada akhir pengamatan. Pengukuran berat basah dan kering akar dan pucuk dilakukan dengan cara memisahkan tanaman dari media tanam, kemudian akar dicuci dari media tanam yang menempel. Setelah bersih bagian akar dan pucuk dipisahkan. Pucuk dan akar kemudian ditimbang berat basahnya. Berat basah pucuk dan akar dijumlahkan untuk mendapatkan berat basah total, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 70 C selama 96 jam untuk mendapatkan berat keringnya. Berat kering total diperoleh dengan cara menjumlahkan berat kering pucuk dan akar. Panjang akar cm Pengambilan data panjang akar dilakukan di akhir pengamatan. Pengukuran panjang akar dilakukan setelah akar dibersihkan, kemudian akar diukur dengan menggunakan penggaris. Pengkuran dilakukan dari leher akar sampai ujung akar yang terpanjang. Peningkatan pertumbuhan Peningkatan pertumbuhan dihitung apabila terdapat perbedaan nyata setiap peubah dari semua perlakuan yang dibandingkan dengan kontrol. Peningkatan pertumbuhan dapat dihitung dengan menggunakan rumus: Peningkatan pertumbuhan= Perlakuan Kontrol X 100 100 Nisbah pucuk akar Nisbah pucuk akar ditentukan dengan membandingkan bobot kering pucuk dengan bobot kering akar. NPA = Berat kering bagian pucuk g Berat kering bagian akar g Indeks Mutu Bibit IMB Ketahanan bibit apabila dipindahkan ke lapangan dapat diketahui dengan menghitung nilai indeks mutu bibit IMB. Adapun formula untuk menghitungnya ialah sebagai berikut Dickson et al. 1960 dalam Putri 2008: Indeks mutu bibit = Berat Kering Total Kekokohan+NPA Kekokohan= Tinggi bibit cm Diameter batang mm

2.3.4 Pengolahan Data

Hasil penelitian dianalisis menggunakan sidik ragam ANOVA pada taraf kepercayaan 95 dengan menggunakan software SAS versi 9. Apabila terdapat