3. Menyusun berbagai alternatif pilihan keputusan, 4. Memutuskan dan mengimplemantasikan keputusanyang telah diambil
kemudian mengontrolnya untuk mengetahuai hambatan dan kekurangan-kekurangannya pada saat implementasi serta mendapatkan
umpan balik.
d. Sistem Informasi dan Manajemen Pengetahuan dalam Pengambilan Keputusan
Era informasi, komunikasi dan teknologi IKTICT saat ini dunia telah dibanjiri informasi yang tidak terbatas. Sistem informasi memainkan peran
penting bagi kelangsungan hidup dan pengembangan institusinya. Oleh karena itu, informasi internal yang ada dalam perusahaan menjadi
pengetahuan dan sumber daya bagi perusahaan tersebut. Pengetahuan tersebut dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja perusahaan melalui
pendayagunaan pengetahuan kolektif dalam rangka pengambilan keputusan secara cepat, tepat dan akurat. Sistem infomarmasi organisasi
mencatat seluruh kegiatan organisasi yang bila dikelola dengan baik akan menjadi pengetahuan kolektif organisasi.
Dalam hal ini Natarajan dan Shekar 2000 menyebutnya sebagai manajemen pengetahuan yang didefinisikan sebagai kegiatan terstruktur
dari organisasi dalam rangka memperbaiki kapasitas organisasinya melalui upaya mencari, membagi, dan memanfaatkan pengetahuan untuk
meningkatkan derajat kelangsungan hidup dan keberhasilan organisasi. Sementara itu David dan Associate 1997 mengatakan bahwa manajemen
pengetahuan adalah suatu proses yang sistematik dalam menciptakan, mengumpulkan, mengorganisasikan, mendifusikan, memanfaatkan, dan
mengeksploitasi pengetahuan. Posisi pengetahuan merupakan tingkatan ketiga setelah data dan
informasi. Apabila data hanya berupa sekelompok fakta objektif tentang suatau kejadian atau transaksi dan bersifat diskrit. Sementara itu, informasi
26
merupakan pemaman atau meaning tentang suatu data. Melalui proses kontekstualisasi, kalkulasi, koreksi dan kondensasi contextualized,
calculated, corrected, d a n condensed, data berubah menjadi suatu informasi. Apabila informasi tersebut disusun, dibandingkan, dihubungkan,
dan diperbincangkan, maka munculah suatu pengetahuan. Dalam
organisasi, pengetahuan diperoleh dari individu-individu atau kelompok orang-orang yang mempunyai pengetahuan, atau kadang kala dalam
rutinitas organisasi. Dihubungkan dengan konteks dan tujuan, manajemen pengetahuan, sejaran nilai-nilai yang dihasilkan dari perjalanan organiasai
akan menghasilkan kearifanwisdom yang dapat menuntun organisasi. Adapun pengetahuan dalam konteks strategis akan menjadi penentu arah
dan tujuan organisasi ke masa depan. Informasi dalam konteks manajerial sangat penting dalam proses-proses pengambilan keputusan, di mana
informasi tersebut diperoleh dari data yang dikumpulkan secara terus menerus pada kegiatan operasional.
Hierarki data, informasi dan pengetahuan seperti pada ilustrasi berikut:
Gambar 3–10 Hierarki data, informasi, dan pengetahuan
27
Manajemen pengetahuan dengan menggunakan sistem informasi, memastikan proses pengambilan keputusan lebih mudah karena selain
penyampaian informasi dapat lebih cepat, data-data juga dapat diolah sehingga dapat digunakan untuk melakukan prediksiantisipasi
penyimpangan proses dan strategi organisasi ke depan.
e. Memahami Data Sebagai Basis Informasi