Kondisi Umum Laut Flores ARLINDO di Laut Flores

dapat terjadi Mallawa 2006.

2.8. Kondisi Umum Laut Flores

Laut Flores adalah laut yang terdapat di sebelah utara Pulau Flores. Laut ini juga menjadi batas alami antara Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan Provinsi Sulawesi Selatan. Sebelah utara Laut Flores terdapat gugusan pulau- pulau kecil, diantaranya Kepulauan Bonerate dan Pulau Kalaotoa. Laut Flores memiliki kedalaman hingga 5.123 m. Laut Flores mencakup 93.000 mil persegi 240.000 km² air di Indonesia. Potensi sumberdaya ikan di perairan Laut Flores cukup tinggi dan didominasi oleh potensi ikan pelagis kecil yaitu sekitar 65,12 dari perkiraan potensi yang ada Mallawa 2006. Menurut Ilahude 1996 suhu permukaan Laut Flores saat MT musim timur di bawah 28°C, yaitu berkisar antara 26,8 – 27,5°C. S max Laut Flores berkisar antara 34,6 – 34,66 psu pada kedalaman 80 – 150 m Ilahude dan Gordon 1996.

2.9. ARLINDO di Laut Flores

ARLINDO telah diketahui mengangkut massa dari Samudera Pasifik ke Samudera Hindia melewati laut dan selat-selat peraira Indonesia Gambar 6, bersama massa air tersebut terangkut pula massa air bersalinitas maksimum, bahang dan nutrient. Di laut angin musim mempengaruhi muka laut sehingga menghasilkan arus permukaan yang disebut Arus Musom Indonesia ARMONDO. Massa air bersalinitas rendah saat musim barat dari Laut Jawa akan merambat ke arah timur sampai Laut Flores, sebaliknya massa air bersalinitas relatif tinggi dari arah timur Laut Banda Wyrtki 1961; Hadikusumah 1988 in Hadikusumah 2009, Laut Flores merambat sampai ke Laut Jawa. Di Laut Jawa stratifikasi massa air parameter suhu dingin dan salinitas tinggi saat musim peraliha dua MP-II di poros tengah Laut Jawa hampir homogen dan ini diduga kuat salinitas besar dari Laut Flores. Dalam musin barat MB massa air melewati Laut Flores akan tersebar ke arah timur sampai Laut Banda. Bulan Mei 2005 di Laut Flores sudah menunjukkan musim peralihan satu MP-I, yaitu pola angin peralihan dari pola angin musim barat bergerak ke musim timur. Kecepatan arus maksimum 90 cmdet, sedangkan arah arus di bagian permukaan sampai kedalaman 60 m dominan bergerak ke arah barat dan barat laut, antara 60 – 400 m di sebelah utara dominan ke arah barat daya dan sebelah selatan, arus dominan ke arah barat sampai barat laut. Rata-rata lapisan permukaan ~57 m, ketebalan termoklin antara ~57 m sampai 360 m Hadikusumah 2009. Gambar 6. Lintasan Arus Lintas Indonesia Gordon 2005. Karakteristik massa air di Laut Flores adalah massa air bersalinitas rendah di bagian permukaan massa air lokal Laut Flores, massa air bersalinitas maksimum 34,5636 psu pada lapisan dangkal antara kedalaman 150 – 240 m North Pasific Subtropical Water, massa air bersalinitas minimum 34, 4692 psu antara kedalaman 225 – 395 m North Pasific Intermediae Water, massa air bersalinitas maksimum 34,6169 psu pada kedalaman ~430 - 4719 m Antarctic Intermadiate Water. Rata-rata kedalaman ~60 m dari nilai klorofil-a maksimum Hadikusumah 2009.

3. METODOLOGI PENELITIAN