43 perusahaan. Return on assets ROA yang positif menunjukkan bahwa dari
total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila return on
assets yang negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu
perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan. Tetapi jika total
aktiva yang digunakan perusahaan tidak memberikan laba maka perusahaan
akan mengalami
kerugian dan
akan menghambat
pertumbuhan.
2. X2 Debt Ratio = Total kewajiban Total aset
Rasio ini merupakan perbandingan antara total kewajiban dengan total aktiva. Sehingga rasio ini menunjukkan sejauh mana kewajiban dapat
ditutupi oleh aktiva. Total kewajiban itu sendiri dari penjumlahan kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang. Rasio ini
merupakan rasio yang memperlihatkan proporsi antara kewajiban yang dimilki dan seluruh kekayaan yang dimiliki. Semakin rendah rasio ini
menunjukkan bahwa semakin baik keadaan keuangan perusahaan. Standar industri untuk rasio ini menurut Kasmir 2008:164 adalah sebesar 35.
3. X3 Current Ratio = Aset lancar Kewajiban lancar
Rasio umum yang digunakan dalam analisa laporan keuangan adalah ratio lan
car current ratio, working capital ratio atau disebut banker’s ratio yang memberikan ukuran kasar tentang tingkat likuiditas perusahaan.
44 Current ratio diperoleh dengan jalan membagi aktiva lancar current
assets dengan hutang jangka pendek current liabilities. Semakin tinggi
rasio berarti semakin terjamin hutang-hutang perusahaan kepada kreditur. Bagi kreditur semakin tinggi rasio lancar semakin bagus, akan
tetapi untuk perusahaan tertentu dapat berarti lain. Apabila rasio ini tinggi dapat diartikan perusahaan kelebihan aktiva lancarnya atau ada yang tidak
optimal. Apabila perhitungan metode X-Score telah dilakukan dengan
serangkaian rasio-rasio keungan yang dimasukkan dalam suatu persamaan diskriminan maka akan menghasilkan suatu angka atau skor tertentu.
Angka ini memiliki penjelasan atau nilai cut off tertentu.
45
Tabel 3.3 Nilai Cut Off Model Zmijewski
Nilai Skor Katerangan
Z 0 Menunjukkan perusahaan mengalami kesulitan keuangan
dan beresiko tinggi yang mengarah pada kebangkrutan Z 0
Menunjukkan perusahaan dalam kondisi keuangan yang sehat dan tidak berisiko pada kebangkrutan
4. Penarikan Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data, selanjutnya penulis akan melakukan penarikan kesimpulan umum yang berkaitan dengan teori
yang mendasari penelitian yaitu analisis Zmijewski X-Score yang diperoleh dari perhitungan. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan apakah
perusahaan yang diteliti akan mengalami kebangkrutan atau tidak sesuai dengan kriteria yang diinterpretasikan dalam model Zmijewski X-Score.
46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Proses dan Hasil Analisis Data Variabel X