generasi berikutnya. Tersedianya fasilitas kesehatan yang memadai sangat diperlukan dalam upaya peningkatan status kesehatan dan gizi masyarakat. Hal ini
akan terwujud bila adanya dukungan pemerintah dan swasta sekaligus. Pada tahun 2010 untuk jumlah rumah sakit pemerintah sebanyak 60 buah,
sementara rumah sakit khusus dan rumah sakit umum swasta tahun 2010 tercatat 179 buah. Didukung oleh tersedianya Pusat Kesehatan Masyarakat Puskesmas
yang terdapat hampir di seluruh wilayah kecamatan. Terdapat sebanyak 864 buah Puskesmas di Jawa Tengah. Fasilitas kesehatan lainnya adalah apotik, toko obat,
distributor obat tradisional yang tersebar di seluruh kabupatenkota, merupakan sarana penyedia obat yang mudah dijangkau masyarakat. Pada tahun 2010 di Jawa
Tengah terdapat 2.206 apotik, 297 toko obat dan 322 pedagang besar farmasi. Menurut Dinas Kesehatan, diare merupakan penyakit tertentu yang banyak
diderita penduduk Jawa Tengah, tahun 2010 yakni sekitar 609,34 ribu kasus diare, penyakit Demam Berdarah 20,08 ribu ,malaria 3,3 ribu dan HIVAids 846 jiwa.
4.6 Perekonomian
Pertumbuhan ekonomi dan penciptaan kesejahteraan masyarakat di Provinsi Jawa Tengah merupakan tujuan dari pembangunan Jawa Tengah yang
terkait dengan visi Jawa Tengah yaitu menciptakan Jawa Tengah yang mandiri, berdaya saing, sejahtera, berkelanjutan dan menjadi pilar pembangunan nasional
dilandasi oleh ketaqwaan terhadap Tuhan YME dalam wadah NKRI. Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi perekonomian suatu
daerah adalah dengan melihat perkembangan PDRB.
Tabel 4.3 PDRB dan Laju PDRB ADHK Provinsi Jawa Tengah Tahun 1998-2010 Tahun
PDRB Juta Rupiah Laju PDRB Persen
1998 38.065.273
-11,74 1999
39.945.143 3,49
2000 40.941.667
3,93 2001
118.816.400 3,59
2002 123.038.541
3,55 2003
129.166.462 4,98
2004 135.789.872
5,13 2005
143.051.213 5,35
2006 150.682.654
5,33 2007
159.110.253 5,59
2008 168.034.483
5,61 2009
176.673.456 5,14
2010 186.995.480
5,84
Sumber: BPS, 1998-2010
Dilihat dari sektor perekonomian dengan klasifikasi 9 sektor, ada tiga sektor yang mempunyai porsi terbesar dalam PDRB Jawa Tengah, yaitu sektor
industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran dan sektor pertanian serta sektor jasa-jasa. Sektor lain seperti sektor bangunan, sektor pengangkutan,
sektor keuangan, listrik dan sektor pertambangan tidak begitu dominan. Tabel 4.4 PDRB ADHK Jawa Tengah Menurut Lapangan Usaha Tahun 2010
Sektor PDRB Miliar Rupiah
Pertanian 34.956
Pertambangan dan Pengglian 2.091
Industri Pengolahan 61.390
Listrik, Gas dan Air Minum 1.615
Bangunan 11.051
Perdagangan, Hotel dan Restoran 40.055
Pengangkutan dan Komunikasi 9.806
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 7.038
Jasa-jasa 19.030
PDRB Total 186.995
Sumber BPS, 2010
Tabel 4.5 menunjukkan penggolongan daerah menurut empat sektor dominan di provinsi Jawa Tengah berdasarkan pada PDRB tahun 2007 tanpa
migas. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 19 kabupaten di Jawa Tengah masih didominasi sektor pertanian. Terlihat bahwa sektor pertanian masih menjadi
sektor yang penting di sebagian besar daerah meskipun bukan sebagai porsi terbesar dari PDRB provinsi. Beberapa kabupaten mengandalkan sektor
perdagangan dan industri dan untuk daerah perkotaan pada umumnya mengandalkan sektor perdagangan dan sektor jasa. Hal ini karena daerah
perkotaan lahan pertanian sudah berkurang dan lebih mengandalkan sektor nonpertanian. Kota Semarang, Pekalongan, Tegal dan Surakarta didominasi oleh
sektor perdagangan. Sedangkan sektor jasa-jasa lebih dominan di Kota Salatiga dan Kota Magelang.
Tabel 4.5 Penggolongan Daerah menurut Sektor yang Dominan Tahun 2007 Sektor
KabupatenKota Jumlah
Pertanian Kab. Banyumas, Kab. Purbalingga, Kab.
Banjarnegara, Kab. Kebumen, Kab. Purworejo, Kab. Wonosobo, Kab. Magelang,
Kab. Magelang, Kab. Boyolali, Kab. Wonogiri, Kab. Sragen, Kab. Grobogan, Kab.
Blora, Kab. Rembang, kab. Pati, Kab. Demak, Kab. Temanggung, Kab. Batang, Kab.
Pemalang, Kab. Brebes 19 Kabupaten
Industri Kab. Sukoharjo, Kab. Karanganyar, Kab.
Kudus, Kab.Jepara, Kab. Semarang, Kab. Kendal, Kab. Pekalongan
7 Kabupaten Perdagangan Kab. Klaten, Kab. Cilacap, Kab. Tegal, Kota
Surakarta, Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kota Tegal
3 kabupaten dan 4 kota
Jasa-jasa Kota Magelang dan Kota Salatiga
2 Kota
Sumber: BPS Provinsi Jawa Tengah, 2007
5.1 Trend Kesenjangan Ekonomi Antar