6 dari volume awal air tandon. Data kualitas air akuarium pemeliharaan ikan dapat
dilihat pada Tabel 2. Hasil pengukuran kualitas air pada awal dan akhir pemeliharaan ikan dapat dilihat pada Lampiran 4.
Tabel 2. Kisaran nilai kualitas air akuarium pemeliharaan juvenil ikan nila Oreochromis niloticus
Parameter Kisaran Nilai
Satuan Suhu
28-29
o
C DO
4,00-4,74 ppm
pH 5,87-6,90
- Alkalinitas
18-20 mg CaCO
3
Kesadahan 96,10-100,1
mg CaCO
3
TAN 0,38-0,47
ppm
2.4 Analisis Kimia
Analisis proksimat dilakukan terhadap bahan baku pakan sebelum dan sesudah difermentasi serta pakan perlakuan. Analisis yang dilakukan meliputi
kadar protein, lemak, serat kasar, kadar abu, kadar air, dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen BETN. Analisis energi dilakukan terhadap pakan uji dan feses
menggunakan alat Bomb Kalorimeter. Analisis proksimat untuk protein dilakukan dengan metode Kjeldahl, lemak
kering dilakukan dengan metode Soxchlet, kadar abu dengan pemanasan sampel dalam tanur bersuhu 600
o
C, serat kasar menggunakan metode pelarutan sampel dengan asam dan basa kuat serta pemanasan, dan kadar air dengan pemanasan
dalam oven bersuhu 105-110
o
C Takeuchi, 1988. Metode analisis proksimat dapat dilihat pada Lampiran 5.
2.5 Analisis kecernaan
Pengukuran kecernaan dilakukan pada akhir penelitian yaitu setelah pemeliharaan selama 30 hari dan pengukuran kinerja pertumbuhan telah selesai.
Setelah lima hari pemberian pakan yang dicampur dengan Cr
2
O
3
, feses mulai dikumpulkan setiap harinya Silva, 1989 dan disimpan dalam lemari pendingin.
Proses pengumpulan feses dilakukan selama 21 hari. Feses yang telah terkumpul kemudian dikeringkan menggunakan oven bersuhu 105-110
o
C selama 5-6 jam. Selanjutnya dilakukan analisis kandungan protein dan kromium trioksida Cr
2
O
3
7 feses yang sudah dikeringkan. Analisis protein feses dilakukan dengan metode
Kjeldahl. Analisis Cr
2
O
3
dalam pakan dan feses dilakukan dengan proses oksidasi dan dilanjutkan dengan pembacaan nilai absorban menggunakan spektrofotometer
dengan panjang gelombang 350 nm. Metode analisis kecernaan dapat dilihat pada Lampiran 6.
2.6 Parameter yang Diukur
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah sebagai berikut;
2.6.1 Jumlah Konsumsi Pakan JKP
Pengukuran JKP ditentukan dengan menghitung selisih berat jumlah pakan yang diberikan dengan jumlah pakan yang tidak dimakan. Pakan yang diberikan
selama percobaan dijumlahkan kemudian dikurangi dengan sisa pakan yang dikumpulkan dan sudah dikeringkan.
2.6.2 Kecernaan
Parameter kecernaan yang diukur adalah kecernaan protein, kecernaan energi, dan kecernaan bahan. Nilai kecernaan protein, dan kecernaan energi
Takeuchi, 1988 dan kecernaan bahan Watanabe, 1988 dihitung berdasarkan persamaan;
Kecernaan protein = [1-
b’b x aa’] x 100 Energi tercerna
= Ep – [Ef x nn’]
Kecernaan energi = [Energi tercernaEnergi pakan] x 100
Kecernaan Bahan = ADT
− 0,7 AD 0,3
Keterangan: a
= Cr
2
O
3
dalam pakan a’ = Cr
2
O
3
dalam feses b
= nutrien dalam pakan b
= nutrien dalam feses Ep = energi pakan kkal100 gram pakan
Ef = energi feses kkal100 gram pakan
n = mg Cr
2
O
3
gram pakan n’ = mg Cr
2
O
3
gram feses ADT = nilai kecernaan energi kecernaan total pakan uji
AD = nilai kecernaan energi kecernaan total pakan pembanding
8
2.6.3 Sintasan Survival Rate, SR
Nilai SR ikan dapat diketahui dengan menghitungnya dengan persamaan berikut ini;
SR = Nt
No x 100
Keterangan : N
t
= Jumlah ikan akhir pemeliharaan N
o
= Jumlah ikan awal pemeliharaan
2.6.4 Konversi pakan Feed Conversion Ratio, FCR
Nilai FCR dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut; FCR =
F Wt + D − Wo
Keterangan : F
= Jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan W
t
= Biomassa ikan diakhir pemeliharaan W
o
= Biomassa awal ikan D
= Biomassa ikan mati
2.6.5 Laju Pertumbuhan Harian LPH
Nilai LPH ikan uji dapat dihitung menggunakan rumus berikut ini; LPH =
wt wo
t
− 1 x 100 Keterangan:
w
t
= Bobot akhir rata-rata ikan uji gram w
o
= Bobot awal rata-rata ikan uji gram t
= Lama waktu pemeliharaan hari
2.7 Analisis Data
Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan berupa rancangan acak kelompok. Nilai kecernaan energi, kecernaan protein, kecernaan bahan, sintasan
Survival Rate, SR, Jumlah Konsumsi Pakan JKP, Laju Pertumbuhan Harian LPH, dan konversi pakan Feed Conversion Ratio, FCR diolah secara deskriptif
menggunakan Microsoft Office Excel 2007.
9
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil