0.33 Analisis struktur modal terhadap kinerja keuangan perusahaan sektor utama yang terdaftar di indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia
Lanjutan Lampiran 2 Rasio Solvabilitas
Dalam penelitian ini rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur struktur
modal perusahaan. Menurut Mardiyanto 2009:54, rasio utang, solvabilitas, atau leverage mengukur dua hal, yakni 1 proporsi utang perusahaan yang digunakan
untuk membiayai investasi, dan 2 kemampuan perusahaan dalam membayar utangnya khususnya dalam jangka panjang. Rasio solvabilitas yang digunakan
adalah rasio yang menunjukkan proporsi utang terdiri dari:
1.
Rasio Utang Debt to Assets Ratio DAR
Debt to Assets Ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa
besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva Kasmir 2010:112. Utang pada prinsipnya akan menguntungkan apabila perusahaan
mampu memperoleh tingkat pengembalian investasi yang melebihi tingkat bunga yang harus dibayarkan. Angka rasio utang yang tinggi mengandung dua sisi
sekaligus, yakni kemungkinan menguntungkan jika ekonomi membaik dan kemungkinan merugikan jika ekonomi memburuk. Dengan demikian, tingginya
DAR juga mengisyaratkan tingginya risiko keuangan risiko gagal bayar bagi suatu perusahaan Mardiyanto 2009: 58. DAR yang tinggi menunjukkan bahwa
sebagian besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang sehingga investasi pada aktiva pun tinggi. Dengan begitu akan meningkatkan operasional perusahaan yang
pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan.
2.
Debt to Equity Ratio DER
Debt to Equity Ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan
peminjam kreditor dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain rasio ini untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang
Kasmir 2010:112. DER yang tinggi menunjukkan utang yang lebih besar dibandingkan ekuitas. Dengan begitu, DER yang tinggi menunjukkan tingkat
pendanaan yang tinggi bagi perusahaan sehingga ini baik bagi perusahaan karena dengan dana yang besar dapat meningkatkan operasional perusahaan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan pendapatan perusahaan juga. Selain itu, utang yang tinggi dapat meningkatkan beban bunga yang dapat dikurangi dalam perhitungan
pajak terhadap laba.
3. Long Term Debt to Equity Ratio LDER
Long Term Debt to Equity Ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian
dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri
yang disediakan oleh perusahaan Kasmir 2010:112. Jadi LDER yang tinggi menunjukkan komposisi utang jangka panjang yang lebih besar dibandingkan
komposisi ekuitas pada perusahaanya. Rasio Likuiditas
Menurut Mardiyanto 2009:54 rasio likuiditas mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajiban utang jangka pendek tepat pada
waktunya, termasuk melunasi bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun bersangkutan. Rasio likuiditas ini dapat digunakan untuk mengetahui