4.1.3 Perencanaan Tulangan
Dalam perencanaan dinding tipis bujur sangkar ini beton merupakan yang paling dominan sehingga pemakaian tulangan hanya direncanakan memakai
tulangan Ø4-50.
4.2 Pembuatan Benda Uji Dinding Tipis Bujur Sangkar
Benda uji merupakan dinding tipis tampang tertutup bujur sangkar tidak berlubang. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pembuatan benda uji,
yaitu: 1.
Pekerjaan dan pengecoran pondasi 2.
Persiapan pembuatan benda uji dinding tipis 3.
Pengecoran benda uji 4.
Perawatan.
4.2.1 Pekerjaan dan Pengecoran Pondasi
Penggalian pondasi untuk benda uji dinding tipis dilakukan dekat dengan kolom permanen bangunan gedung. Pondasi pada eksperimen ini digali
berdekatan dengan gedung J03 gedung A Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara dengan ukuran 120 x 120 x 150 cm. Pemakaian pondasi sendiri
digunakan untuk mendapatkan kondisi jepit bebas dari dinding tipis. Pondasi juga dipasang tulangan sebagai penyambung dengan tulangan dinding tipis. Setelah
Universitas Sumatera Utara
penggalian dan pemasangan tulangan selesai maka di lakukan pengecoran dengan mutu K-300.
4.2.2 Persiapan Pembuatan Benda Uji Dinding Tipis
Persiapan – persiapan yang dilakukan dalam pembuatan benda uji adalah sebagai berikut
a. Merakit tulangan
Tulangan dinding tipis dirakit sedemikian rupa sesuai dengan bentuk dinding sehingga membentuk kerangka. Pada eksperimen ini karena beton dianggap
yang paling dominan maka digunakan tulangan Ø4-50 b.
Pembuatan cetakan dinding Cetakan dinding tipis dibuat dengan ukuran 40 x 40 x 100 cm dengan tebal 4
cm. cetakan dibuat dengan tidak ada celah sehingga tidak memungkinkan campuran dari beton keluar dari cetakan. Permukaan bagian dalam cetakan
diolesi vaselin sebelum dilakukan pengecoran agar mudah saat dilepas dari beton.
c. Pembuatan beton tahu beton decking
Beton tahu akan dibuat beberapa buah sesuai dengan kebutuhan, guna dari beton tahu untuk menjaga agar letak tulangan tetap pada posisinya. Pembuatan
mortar dilakukan beberapa hari sebelum pengecoran dilakukan agar mortar
Universitas Sumatera Utara
mengeras sehingga dapat menahan tulangan. Ukuran dari beton tahu disesuaikan dengan tebal dinding dengan pemakaian tulangan.
d. Persiapan material beton
Benda uji merupakan dinding tipis sehingga penggunaan material disesuaikan dengan ketebalan dari dinding. Pemakaian semen, pasir, kerikil, air sesuai
dengan hasil perhitungan mix design. e.
Persiapan alat-alat pendukung. Alat-alat pendukung dalam proses pengecoran dipersiapkan seperti: mesin
pengaduk beton, scrap, sendok semen, palu karet, timbangan, ember dll.
4.2.3 Pengecoran Benda Uji Dinding Tipis
Sebelum dilakukan pengecoran cetakan dan tulangan dipasang terlebih dahulu diatas pondasi yang telah dicor sebelumnya. Tulangan dinding disambung
sesuai dengan tulangan pondasi yang ada. adapun urutan pengecoran adalah sebagai berikut:
a. Timbang semen, air, pasir, kerikil sesuai dengan hasil mix design
b. Hidupkan mesin pengaduk beton
c. Masukkan air agar permukaan dalam mesin pengaduk basah, kemudian
keluarkan yang tersisa di dalam mesin pengaduk
Universitas Sumatera Utara
d. Masukkan pasir beserta semen kedalam mesin pengaduk. Setelah campuran
pasir dan semen merata masukkan air secara perlahan kemudian masukan kerikil
e. Aduk dengan kecepatan rendah agar campuran tersebut benar – benar teraduk
secara merata f.
Tuangkan campuran beton kedalam ember dan kemudian tuangkan secara perlahan pada cetakan dinding
g. Campuran beton dalam cetakkan kemudian di rojok agar ruangan dalam
cetakan terisi oleh campuran beton. Selain di rojok cetakan juga dipukul dengan palu karet agar campuran beton dapat mengisi ruang-ruang yang
kosong dalam cetakan.
4.3 Pengujian Benda Uji