2.4 Tegangan dan Regangan Beton
Tegangan yang terjadi pada beton menurut Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang yang dinyatakan dengan rumus:
σ = P A
dimana : σ = tegangan beton Mpa
P = beban N A = luas penampang mm
2
Regangan yang terjadi pada beton menurut Dasar – Dasar Perencanaan Beton Bertulang dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara:
ε = Δl l
dimana : ε = regangan beton
Δl = pertambahan panjang dalam daerah beban mm
l = panjang semula mm
2.5 Bahan Baja Tulangan
Beton tidak dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa mengalami retak-retak. Maka resultan tegangan tarik dialihakan kepada tulangan
tarik. Sifat fisik batang tulangan baja yang paling penting untuk digunakan dalam perhitungan perencanaan beton bertulang tegangan leleh fy dan modulus elastis
Universitas Sumatera Utara
Es. Untuk itu, agar beton dapat bekerja dengan baik dalam suatu sistem struktur, perlu dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan yang terutama akan
mengemban tugas menahan gaya tarik yang bakal timbul dalam sistem. Agar dapat berlangsung lekatan erat antara baja tulangan dengan beton,
selain batang polos berpenampang bulat BJTP juga digunakan batang deformasian BJTD yaitu batang tulangan baja yang permukaannya dikasarkan
secara khusus, diberi sirip teratur dengan pola tertentu, atau batang tulangan yang dipilin pada proses
produksinya. Baja tulangan polos BJTP hanya digunakan untuk tulangan pengikat sengkang atau spiral, umumnya diberi kait pada ujungnya. Suatu
diagram hubungan regangan-tegangan tipikal untuk batang tulangan baja dapat dilihat pada gambar sebagai berikut :
Gambar 2.2. Diagram Idealisasi Nilai Tegangan-Regangan Tulangan Baja
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : pada bagian awal diagram regangan dan tegangan modulus elastis baja Es konstan. Posisi a-b adalah batas leleh, dimana regangan
bertambah dan tegangan konstan disebut tegangan leleh. Posisi c adalah saat baja mencapai tegangan ultimate. Posisi d adalah pada
saat baja akan putus. Modulus elastisitas baja tulangan ditentukan berdasarkan kemiringan awal
kurva tegangan-regangan di daerah elastik di mana antara mutu baja yang satu dengan lainnya tidak banyak bervariasi. Ketentuan SK SNI 03-xxxx-2002
menetapkan bahwa nilai modulus elastisitas baja adalah 200.000 MPa.
2.6 Pengantar Torsi