Proses Pembuatan Tepung Tapioka

memanjang, terdiri atas: kulit luar tipis ari berwarna kecokelat-coklatan kering; kulit dalam agak tebal berwarna keputih-putihan basah; dan daging berwarna putih atau kuning tergantung varietasnya yang mengandung sianida dengan kadar berbeda Suprapti, 2005.

2.2. Tepung Tapioka

Ubi kayu Manihot Esculenta dikenal melalui pengolahannya menjadi tapioka dan gaplek. Ubi kayu terdiri atas kulit luar 0,5-2 dan kulit dalam antara 8-15 dari bobot sebuah umbi. Sebagian besar umbi kayu terdiri atas karbohidrat, yang berkisar antara 30-36 tergantung dari varietas dan umur panen. Pati merupakan bagian dari karbohidrat yang besarnya antara 64-72 Wijandi, 1976. Tepung tapioka adalah pati dari umbi singkong yang dihaluskan dan dikeringkan. Tepung tapioka yang dibuat dari singkong berwarna putih atau kuning akan menghasilkan tepung berwarna putih lembut dan licin. Tepung tapioka memiliki beberapa keunggulan dinbandingkan dengan bahan bakunya singkong, yaitu lebih tahan dalam penyimpanan dan kegunaannya lebih banyak. Selain itu, tepung tapioka dapat dimanfaatkan sebagai bahan pengental thickener, bahan pemadatpengisi filler, bahan pengikat pada industri makanan olahan, dan dapat juga sebagai bahan penguat benang warp seizing pada industri tekstil. Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup Suprapti, 2005.

2.2.1. Proses Pembuatan Tepung Tapioka

Proses pengolahan singkong menjadi tepung tapioka dapat dibagi menjadi beberapa tahap : Pengolahan pendahuluan : pencucian, pengupasan, dan parutan. Universitas Sumatera Utara Ekstraksi pati : penyaringan, pengendapan, dan pemurnian. Pengolahan penyelesaian : pengeringan dan pengepakan. 1. Pengupasan dan Pencucian Pengupasan dapat dilakukan dengan tangan menggunakan tangan memakai pisau dapur biasa, dapat pula memakai alat pencuci dan pengupas kulit yang digerakkan oleh motor Tjokroadikoesoemo, 1986. 2. Pemarutan Tujuan pemarutan singkong segar adalah memperkecil ukuran bahan baku agar lebih mudah dihancurkan dan diekstrak patinya. Pemarutan dengan mesin dilakukan secara langsung setelah perendaman singkong siap pakai tanpa penirisan terlebih dahulu. 3. Penghancuran Singkong yang telah diparut segera dihancurkan dengan mesin penggiling. 4. Ekstraksi Pemisahan Sari Singkong Untuk memisahkan sari singkong ekstraksi mula-mula ditambahkan air sedikit demi sedikit sambil diaduk, kemudian disaring. Kegiatan ekstraksi diulang 2-3 kali berturut-turut sampai cairan yang dihasilkan menjadi jernih. 5. Pengendapan I Pemisahan Air Filtrat dipindahkan ke dalam bak-bak pengendapan dan didiamkan beberapa saat agar pati yang terdapat dalam filtrat mengendap aci basah dan cairan yang ada di atas menjadi lebih jernih, kemudian cairan dipisahkan. 6. Pencucian Aci Basah Untuk meningkatkan kualitas, aci basah perlu dicuci. Aci basah ditambah air bersih, diaduk hingga seluruhnya tercampur rata kemudian didiamkan. Selajutnya, cairan dipisahkan dari pati yang mengendap. Dengan pencucian ini, semakin banyak asam sianida HCN yang ikut terbuang sehingga kandungan HCN berkurang. 7. Pemutihan Pemutihan dilakukan dengan menggunakan larutan garam setelah pencucian selesai. 8. Pengeringan Universitas Sumatera Utara Aci basah ditempatkan dalam wadah tempat pejemuran, kemudian dipindahkan ke dalam lengser untuk dioven agar kadar airnya dapat mencapai 10 . 9. PenggilinganPenghalusan Tepung Aci yang sudah kering digiling dengan mesin atau ditumbuk dan diayak dengan saringan kain sutera atau sifonparis yang berukuran 100 mesh Suprapti, 2005.

2.2.2. Limbah Cair Industri Tepung Tapioka