No Kabupaten
Kota Th
Angkatan Kerja Bekerja
Pengangguran Terbuka
Jumlah
1 Kabupaten
Cirebon 05
06 07
796.824 868.446
883.498 118.263
107.498 110.735
915.087 975.944
997.233
2 Indramayu 05
06 07
755.442 700.300
770.973 70.212
67.332 81.789
825.654 767.632
852.762
3 Majalengka 05
06 07
514.676 537.927
576.147 46.362
44.703 46.471
561.038 582.630
622.618
4 Kuningan 05
06 07
474.762 503.934
564.770 49.203
42.921 53.699
523.965 546.846
618.469
5 Kota
Cirebon 05
06 07
106.786 104.077
113.531 15.408
14.221 22.530
122.196 118.298
136.061
Ciayumajakuning 05
06 07
2.648.492 2.714.684
2.908.919 299.448
276.675 328.224
2.947.940 2.991.350
3.227.143
Sumber: Lampiran Tenaga Kerja
4. Investasi INV : 0,083
Variabel investasi setelah dilakukan regresi atau estimasi pada model diperoleh nilai sebesar 0,083. Dari nilai yang telah diperoleh tersebut diketahui
bahwa variabel investasi berpengaruh positif terhadap tingkat pertumbuhan
ekonomi di Kawasan Ciayumajakuning sebesar 0,083 dari setiap peningkatan sebesar 1 investasi di Kawasan Ciayumajakuning.
Sebagai variabel yang penting secara teori dalam pertumbuhan ekonomi tampak pengaruhnya masih relatif kecil di Kawasan Ciayumajakuning. Dari angka
yang diperoleh melalui regresi menunjukkan bahwa Kawasan Ciayumajakuning belum menjadi kawasan primadona bagi investor yang akan berinvestasi di
Provinsi Jawa Barat.
Tabel 5.10
Nilai Investasi Kawasan Ciayumajakuning Tahun 2005-2007
No KabupatenKota
Tahun Investasi
1 Kabupaten Cirebon
2005 2006
2007 422.487.625.000
432.325.000.000 440.224.151.000
2 Indaramayu 2005
2006 2007
152.554.213.000 145.223.546.000
187.515.489.000
3 Majalengka 2005
2006 2007
135.584.351.000 108.876.587.000
124.524.832.000
4 Kuningan 2005
2006 2007
147.528.699.000 152.998.545.000
167.766.544.000
5 Kota Cirebon
2005 2006
2007 254.221.475.000
354.335.324.000 402.251.449.000
Jawa Barat 2005
2006 2007
18.370.990.323.263 23.741.280.829.997
29.866.284.341.038
Sumber: Lampiran Data Investasi
Pada Tabel 5.10 diatas terlihat bahwa sumbangan nilai investasi Kawasan Ciayumajakuning masih rendah dan cenderung menurun terhadap total nilai
investasi Jawa Barat. Pada tahun 2005 total nilai investasi Kawasan Ciayumajakuning sebesar 6,05 dari total nilai investasi Jawa Barat. Tahun 2006
menurun menjadi 5,08 dari total nilai investasi Provinsi Jawa Barat sedangkan pada tahun 2007 nilai investasi Kawasan Ciayumajakuning kembali turun dengan
nilai sebesar 4,50 dari total nilai investasi Jawa Barat.
5. Aglomerasi AGM : 0,029
Pada uji model dengan kriteria yang telah ditentukan maka variabel AGM atau aglomerasi ini tidak lolos uji pada uji t atau uji pengaruh secar parsial
terhadap variabel terikat. Nilai t hitung yang diperoleh pada variabel AGM ini setelah dilakukan regresi adalah sebesar 0,396, nilai ini lebih kecil dibandingkan
dengan t tabel yaitu sebesar 2,030, sehingga variabel AGM tidak signifikan pada level kepercayaan 5. Akan tetapi walaupun tidak berpengaruh secara parsial
variabel AGM ini masih berpengaruh terhadap variabel terikat secara simultan sehingga tidak bisa diabaikan begitu saja dalam menganalisis pertumbuhan
ekonomi di Kawasan Ciayumajakuning. Dari nilai yang telah diperoleh diketahui bahwa variabel AGM masih
relatif kecil pengaruhnya terhadap tingkat pertumbuhan ekonomi atau PDRB di Kawasan Ciayumajakuning. Kecilnya pengaruh variabel AGM membuktikan
bahwa sektor industri secara keseluruhan masih menjadi sektor yang kecil peranannya dalam pembentukan nilai PDRB Ciayumajakuning. Ini tidak lepas
dari corak perekonomian Ciayumajakuning yang masih bersifat agraris, kecuali Kota Cirebon yang memang menjadi pusat kota bagi Ciayumajakuning dan
disamping itu kota Cirebon praktis tidak memiliki wilayah pertanian karena kecilnya wilayah administrasi yang dimilikinya sehingga tidak heran jika sektor
pertanian Kota Cirebon tidak memiliki peranan nilai tambah bruto terhadap total PDRB yang diperoleh.
Tabel 5.11
Peranan Nilai Tambah Bruto Terhadap PDRB Kawasan Ciayumajkuning
Tahun 2005-2007
No. Kabupaten
Kota Tahun
Sektor Pertanian
Industri Lainnya
1 Kabupaten
Cirebon 2005
2006 2007
37,64 34,52
30,16 8,15
11,21 15,48
54,21 54,27
54,36
2 Indramayu 2005
2006 2007
41,31 39,45
37,45 4,48
4,67 4,83
54,21 55,88
57,72
3 Majalengka 2005
2006 2007
40,15 37,29
34,54 4,85
6,34 5,46
55,00 56,37
60,00
4 Kuningan 2005
2006 2007
39,24 37,93
33,18 1,85
1,99 2,05
58,91 60,08
64,77
5 Kota Cirebon
2005 2006
2007 0,34
0,33 0,31
31,65 32,63
31,92 68,01
67,04 67,77
Kawasan Ciayumajakuning
2005 2006
2007 31,73
29,90 27,13
10,20 11,37
11,95 58,07
58,73 60,92
Jawa Barat 2005
2006 2007
10,85 11,74
12,54 43,65
44,83 44,51
41,94 43,43
42,95
Sumber: BPS Jawa Barat Dari tabel 5.11 diatas diketahui bahwa peranan sektor industri secara
keseluruhan di Kawasan Ciayumajakuning masih relatif rendah. Pada tahun 2006 peranan sektor industri terhadap PDRB adalah sebesar 11,37. Sedangkan tahun
2007 peranan nilai tambah bruto sektor industri terhadap PDRB Kawasan Ciayumajakuning adalah sebesar 11,95. Nilai yang diperoleh tersebut masih
rendah jika dibandingkan dengan Jawa Barat. Pada tahun 2006 peranan sektor industri di Jawa Barat terhadap pembentukan PDRB adalah sebesar 44,83 dan
tahun 2007 sebesar 44,51.
BAB VI PENUTUP
6. 1 Kesimpulan