Gambaran Umum

A. Gambaran Umum

1. Kondisi Geografis dan Luas Wilayah

Kabupaten Sukoharjo adalah sebuah Kabupaten yang termasuk dalam Provinsi Jawa Tengah yang terletak di bagian tenggara Provinsi Jawa Tengah dan diapit oleh 6 Kabupaten/Kota yaitu Kota Surakarta dan Kabupaten Karanganyar di sebelah Utara, di sebelah Tengah berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, sedangkan di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten gunung Kidul (DIY) dan Kabupaten Wonogiri, serta sebalah Barat berbatasan dengan Kabupaten Klaten dan Kabupaten Boyolali.

Secara geografis, Kabupaten Sukoharjo terletak di antara 110 57’ 33.70” LS - 110 42’ 6.79” LS dan 7 32’ 17.00” BT - 7 49’ 32.00” BT. Topografi wilayah sebagian besar berada di dataran (95 persen), sedangkan 5 persen terletak di lereng pegunungan. Bengawan Solo membelah kabupaten ini menjadi dua bagian. Bagian utara pada umumnya merupakan dataran rendah, sedang bagian selatan adalah dataran tinggi dan pegunungan. Seluruh desa/kelurahan di Sukoharjo merupakan desa bukan pesisir, dengan ketinggian berkisar antara 89 hingga 693 meter dari permukaan laut.

Ketinggian lahan berdasarkan relief, Kabupaten Sukoharjo dapat dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu daerah datar meliputi Kecamatan Kartasura, Baki, Gatak, Grogol, Sukoharjo dan Mojolaban sedangkan daerah yang miring meliputi Kecamatan, Polokarto, Bendosari, Nguter, Bulu, Nguter dan Weru. Tempat tertinggi diatas permukaan air laut adalah Kecamatan Polokarto yaitu 125 m dpl dan yang terendah adalah Kecamatan Grogol yaitu 80 m dpl.

Secara administrasi Kabupaten Sukoharjo terbagi menjadi 12 Kecamatan yang terdiri dari 150 Desa dan 17 Kelurahan, 2.019 Dukuh, 1.471 Rukun Warga (RW) dan 4.567 Rukun Tetangga (RT). Wilayah Kabupaten Sukoharjo terbagi dalam 12 kecamatan yaitu Kecamatan Weru, Kecamatan Bulu, Kecamatan Tawangsari, Kecamatan Sukoharjo, Kecamatan Nguter, Kecamatan Bendosari, Kecamatan Polokarto, Kecamatan Mojolaban, Kecamatan Grogol, Kecamatan Baki, Kecamatan Gatak dan Kecamatan Kartasura.

Tabel 4.1

Luas Wilayah dan Presentase Menurut Kecamatan

Di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2010

No

Kecamatan

Luas (Ha)

100 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2010

Luas Kabupaten Sukoharjo tercatat sebesar 46.666 Ha atau sekitar 1,43% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kecamatan terluas di Kabupaten Sukoharjo adalah Kecamatan Polokarto dengan luas wilayah sebesar 6.218 Ha sedangkan Kecamatan terkecil adalah Kecamatan Kartasura yaitu seluas 1.923 Ha atau 4% dari luas Kabupaten Sukoharjo.

2. Kependudukan

Jumlah penduduk Kabupaten Sukoharjo tahun 2010 tercatat sebanyak 846.978 jiwa yang terdiri dari 419.438 laki-laki (49,52%) dan 427.540 perempuan (50,48%). Apabila dilihat dari penyebaran penduduk, Kecamatan Grogol adalah kecamatan dengan jumlah penduduk paling besar yaitu sebesar 104.055 jiwa yang diikuti Kecamatan Kartasura dengan 92.145 jiwa dan Kecamatan Sukoharjo dengan 85.166 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk paling kecil dimiliki oleh Kecamatan Gatak yaitu sebesar 48.772 jiwa.

Tabel 4.2

Jumlah Penduduk Kecamatan di Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010

826.289 831.613 837.279 843.127 846.978 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2006-2010 (data diolah)

Dalam kurun waktu 2006-2010 penduduk Kabupaten Sukoharjo mengalami pertumbuhan penduduk sebesar 20.689 jiwa. Pada tahun 2006 penduduk Kabupaten Sukoharjo tercatat sebesar 826.289 jiwa sedangkan pada tahun 2010 jumlah penduduknya sebesar 846.978 jiwa. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 0,70% sedangkan laju pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,46%.

Tabel 4.3

Jumlah Penduduk Kabupaten Sukoharjo Tahun 2006-2010

Tahun

Jumlah Penduduk

0,46 Sumber : Sukoharjo Dalam Angka Tahun 2010

3. Deskripsi Pertanian.

1) Pertanian

Pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Sukoharjo diusahakan untuk meningkatkan produksi dan prodiktufitas serta kebutuhan gizi masyarakat; meningkatkan kesempatan usaha, lapangan kerja dan kesejahteraan petani; meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dan petugas juga mengalakan pemanfaatan pupuk organik dan penaman padi organik. Dalam malaksanakan pembangunan Pembangunan bidang pertanian di Kabupaten Sukoharjo diusahakan untuk meningkatkan produksi dan prodiktufitas serta kebutuhan gizi masyarakat; meningkatkan kesempatan usaha, lapangan kerja dan kesejahteraan petani; meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dan petugas juga mengalakan pemanfaatan pupuk organik dan penaman padi organik. Dalam malaksanakan pembangunan

Luas lahan pertanian kabupaten Sukoharjo tahun 2009 seluas 21.257 Ha naik dari luas lahan pada tahun 2008 (21.111 Ha) dan pada tahun 2010 turun menjadi 21.098 Ha. Penurunan pada tahun 2010 terjadi akibat banyak alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke perumahan, dan industri. Sebagian besar adalah sawah berpengairan teknis (14.850 hektar), selebihnya setengah teknis, sederhana dan tadah hujan. Sumberdaya lahan pertanian produktif pada beberapa tahun terakhir (2006–2010) mengalami penyusutan. Panen dan produksi baik padi, jagung dan kedelai mengalami penurunan yang disebabkan antara lain adanya pembangunan perumahan dan industri semakin mempercepat alih fungsi lahan pertanian untuk penggunaan nonpertanian, seperti industri dan rumah tangga semakin meningkat dan berdampak pada penyediaan air untuk pertanian yang kurang proposional, sehingga kelangkaan air makin dirasakan, serta penurunan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan akibat pencemaran berdampak menurunnya produktivitas pertanian.

semakin menurun, untuk tahun 2010 terdapat 46.500 Ha, bila dibandingkan dengan tahun 2009 mengalami penurunan 3948 ha. Luas areal panen jagung, tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 turun 161 Ha. Hal ini diakibatkan oleh kurangnya permintaan komoditi jagung sehingga memberikan ada kencerungan petani menanam komoditi lain. Untuk produksi padi selama 4 tahun terakhir (2006– 2010), untuk tahun 2010 dibandingkan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 73.870 ton, Sedangkan kedelai tahun 2010 mengalami penurunan produksi yaitu menjadi sebesar 8.990 ton dibandingkan pada tahun 2009 yang mencapai 9.243 ton atau mengalami penurunan sebesar 253 ton, dan Produksi jagung tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 ada kenaikan sebesar 3.878 ton sejalan dengan kenaikan luas areal panen.

2) Kehutanan dan Perkebunan

Potensi Sumberdaya hutan di Kabupaten Sukoharjo meliputi hutan negara 390 Ha dengan hasil kayu bulat 2.738,8 m 3 , kayu olahan 1.925m 3 . Pada tahun 2010 beberapa komoditi tanaman perkebunan yang mempunyai andil yang cukup besar diantaranya kelapa (1.263,57 ha), tebu (972,12 ha), kapuk (509,74 ha) dan mete (502,51 ha). Hasil komoditi perkebunan meliputi kelapa, cengkeh, kapuk, mete, tebu, tembakau jawa, wijen. Pada Tabel 4.4 dibawah dapat diperlihatan bahwa antara tahun Potensi Sumberdaya hutan di Kabupaten Sukoharjo meliputi hutan negara 390 Ha dengan hasil kayu bulat 2.738,8 m 3 , kayu olahan 1.925m 3 . Pada tahun 2010 beberapa komoditi tanaman perkebunan yang mempunyai andil yang cukup besar diantaranya kelapa (1.263,57 ha), tebu (972,12 ha), kapuk (509,74 ha) dan mete (502,51 ha). Hasil komoditi perkebunan meliputi kelapa, cengkeh, kapuk, mete, tebu, tembakau jawa, wijen. Pada Tabel 4.4 dibawah dapat diperlihatan bahwa antara tahun

Tabel 4.4

Produksi Hasil Perkebunan Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2006-2010

No

Komoditi

Produksi Tahunan

6 T. Jawa

Sumber : Dinas Pertanian Kab. Sukoharjo (beberapa tahun terbitan)

3) Peternakan.

Perkembangan kondisi dan situasi peternakan mulai menunjukan tingkat keberhasilan yang cukup menggembirakan. Hal ini dapat ditengarai oleh beberapa komponen pembangunan peternakan yang bergeser pada kondisi perbaikan. Beberapa komponen yang sangat mempengaruhi terhadap pembangunan peternakan adalah meningkatnya beberapa populasi ternak utamanya yang dialami oleh jenis ternak ayam buras, ayam ras pedaging dan ayam ras petelur. Disamping itu secara

Kabupaten Sukoharjo. Populasi ternak di Kabupaten Sukoharjo merupakan potensi dibidang peternakan. Jumlah ternak yang ada akan berpengaruh terhadap produksi peternakan.

Pada tahun 2010 terdapat beberapa jenis ternak mengalami penurunan populasi dengan penurunan terbesar pada populasi kerbau yang mencapai 12,47% dari jumlah populasi pada tahun 2009 sebesar 1.587 ekor menjadi 1.389 ekor pada tahun 2009. Kenaikan populasi paling terjadi pada ternak ayam dan itik. Populasi ayam mengalami kenaikan sebesar 4,47% dari 3.278.684 ekor pada tahun 2009 menjadi 3.425.439 pada tahun 2010 dan populasi itik sebesar 1,13% dari 101.024 ekor pada tahun 2009 menjadi 102.170 ekor pada tahun 2010.

4. Deskripsi Ekonomi

1) Mata Pencaharian

Tabel 4.5

Penduduk usia 15 tahun keatas yang bekerja Menurut lapangan usaha utama di Kabupaten Sukoharjo tahun 2009-2010

1 Pertanian, perkebunan & kehutanan

2 Pertambangan dan galian

0 0 0.0 0.0

3 Industri pengolahan 93.651 108.310

22.62 27.04

4 Listrik, gas dan air

5 Konstruksi/Bangunan

7 Transportasi, Komunikasi

8 Keuangan, real estate

414.058 400.526 100.0 100.0 Sumber : BPS Kabupaten Sukoharjo (data diolah)

usaha pertanian mencapai 75.912 (18.95%) turun dari jumlah pada tahun 2009 yaitu sebesar 104.955orang (25.35%) dari sisi persentase juga mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun 2010 sektor pertanian mengalami penurunan jumlah tenaga kerja. Hal ini diperkirakan akibat dari penurunan luas lahan pertanian dan perpindahan tenaga kerja pada sektor lain. Lapangan usaha lain yang juga banyak menyerap tenaga kerja pada tahun 2010 masih tetap industri pengolahan yang mengalami peningkatan menjadi 108.310 (27.04%) orang naik dari tahun 2009 sebanyak 93.651 orang (22.62%). Konstruksi pada tahun 2010 sebesar 30.825 (7,70%) orang naik dari jumlah tahun 2009 sebanyak 28.604 orang (6,91%).

5. Deskripsi Industri.

Pembangunan sektor industri untuk menumbuh kembangkan home industri di pedesaan sesuai potensi desa, meningkatkan peran industri kecil dan menengah dalam memperdayakan ekonomi kerakyatan, dan memperkuat penguasaan teknologi peralatan dalam upaya pencapaian akses pasar dan penguasaan modal. Sektor industri dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Sukoharjo mempunyai kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan perkonomian daerah yaitu mencapai 30,46% pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 turun menjadi 29,55%, dan turun kembali menjadi 29,52% pada tahun Pembangunan sektor industri untuk menumbuh kembangkan home industri di pedesaan sesuai potensi desa, meningkatkan peran industri kecil dan menengah dalam memperdayakan ekonomi kerakyatan, dan memperkuat penguasaan teknologi peralatan dalam upaya pencapaian akses pasar dan penguasaan modal. Sektor industri dalam pembangunan ekonomi Kabupaten Sukoharjo mempunyai kontribusi yang cukup besar bagi pertumbuhan perkonomian daerah yaitu mencapai 30,46% pada tahun 2006 dan pada tahun 2007 turun menjadi 29,55%, dan turun kembali menjadi 29,52% pada tahun

Jumlah unit usaha industri kecil, menengah dan besar di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2007 sebanyak 16.036, pada tahun 2008 mengalami peningkatan sebesar 2,58% menjadi 16.450 dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan 3,02% menjadi 16.541. Penyerapan tenaga kerja pada tahun 2008 sebanyak 133.550 mengalami kenaikan sebesar 3,29% jika dibandingkan dengan kondisi penyerapan tenaga kerja pada tahun sebelumnya yaitu 2007 dan pada tahun 2009 mengalami kenaikan 2,57% dari tahun 2008 atau menjadi 136.987 orang.

Tabel 4.6

Jumlah unit Usaha Industri Kabupaten Sukoharjo

Tahun 2006-2010

Sumber : Dinas Perindagkop Kabupaten Sukoharjo.

kenaikan dari tahun 2007 sebesar 8,02% dan naik 1,75% pada tahun 2009 atau menjadi Rp 6.299.147 juta. Penurunan nilai kenaikan dari tahun 2008 ke 2009 bila dibandingkan dengan tahun 2007 ke tahun 2008 menunjukkan pengaruh krisis melanda di dalam lingkungan perindustrian di Kabupaten Sukoharjo. Untuk tahun 2010 telah menunjukkan pemulihan yang lebih baik.

6. Deskripsi Sosial

1) Pendidikan

Pembangunan pendidikan merupakan salah satu pilar utama pembangunan dalam rangka menyiapkan Sumber daya Manusia yang berkualitas. Dalam rangka menyiapkan kecerdasan kehidupan bangsa setiap warga negara memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu, setidak-tidaknya menyelesaikan pendidikan minimal pendidikan dasar 9 tahun. Salah satu bagian pembangunan pendidikan dapat ditunjukkan dari jumlah sekolah yang ada di Kabupaten Sukoharjo.

Jumlah sarana dasar prasekolah di Kabupaten Sukoharjo khususnya untuk pendidikan TK tahun ajaran 2009/2010 terdapat 338 TK. Hal ini mengalami penurunan 1 sekolah dari tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 339 sekolahan. Dilihat dari jumlah penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2009/2010 jumlah SD yaitu 482 unit. Jumlah ini Jumlah sarana dasar prasekolah di Kabupaten Sukoharjo khususnya untuk pendidikan TK tahun ajaran 2009/2010 terdapat 338 TK. Hal ini mengalami penurunan 1 sekolah dari tahun ajaran 2007/2008 yang berjumlah 339 sekolahan. Dilihat dari jumlah penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2009/2010 jumlah SD yaitu 482 unit. Jumlah ini

Diihat dari jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah sekolah SLTP yaitu 62 unit, jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 1 unit SLTP dibandingkan tahun ajaran 2008/2009 sebelumnya. Untuk jenjang Sekolah Menengah Umum (SMU) pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah sekolah SMU yaitu 22 unit, jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 2 unit SMU dibandingkan tahun ajaran 2008/2009 sebelumnya. Sedangkan jenjang Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun ajaran 2009/2010 jumlah sekolah tidak mengalami perubahan, dari tahun ajaran sebelumnya 2008/2009.

2) Kesehatan

Jumlah sarana kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat, selain pemerintah peran swasta cukup tinggi. Pada tahun 2010 jumlah Rumah Sakit sebanyak 8 buah sedangkan sarana lain seperti puskesmas 12 buah, rumah bersalin 23 buah. Jumlah penderita penyakit tertentu paling banyak diare yaitu 23.652 jiwa. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh balita, maka diperlukan kegiatan imunisasi. Adapun jenis imunisasi yaitu BCG, DPT, TFT, Polio dan Jumlah sarana kesehatan sangat diperlukan sebagai upaya untuk kesejahteraan masyarakat, selain pemerintah peran swasta cukup tinggi. Pada tahun 2010 jumlah Rumah Sakit sebanyak 8 buah sedangkan sarana lain seperti puskesmas 12 buah, rumah bersalin 23 buah. Jumlah penderita penyakit tertentu paling banyak diare yaitu 23.652 jiwa. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh balita, maka diperlukan kegiatan imunisasi. Adapun jenis imunisasi yaitu BCG, DPT, TFT, Polio dan