Ketuntasan Klasikal = jumlah anak tidak tuntas = 13/26 x 100% = 50%

Ketuntasan Klasikal = jumlah anak tidak tuntas = 13/26 x 100% = 50%

= jumlah anak setengah tuntas = 5/26 x 100% = 19,2% = jumlah anak tuntas = 8/26 x 100% = 30,8%

Hasil pembelajaran kemampuan bercerita anak kelompok B Tk Pembina Cawas pad siklus I disajikan dalam tabel dibawah ini:

Tabel 2. Frekuensi Nilai Kemampuan Bercerita Anak Kelompok B Tk

Pembina Cawas.

No

Nilai

Frekuensi Prosentase (%)

Keterangan

Tindak tuntas

Setengah tuntas

Tuntas KKM

= Tanda Lingkaran Penuh (●)

Anak tuntas

= 13 anak

Prosentase Keberhasilan

x 100%

= (13:26) x 100 % = 50%% = (13:26) x 100 % = 50%%

Pada siklus I terdapat peningkatan hasil belajar dari kondisi sebelumnya sejumlah 8 anak atau 30,8% meningkat menjadi 13 anak atau 50%. Dengan demikian target pada indikator kinerja belum tercapai, sehingga pembelajaran dilanjutkan ke siklus II. Melalui tabel frekuensi nilai tes kemampuan bercerita kelompok B Tk Pembina Cawas pada siklus I tersebut dapat disajikan dalam bentuk grafik pada gambar 2.1 sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Nilai Tes Kemampuan Bercerita Kelompok B Tk Pembina Cawas Siklus I

o (Tidak tuntas) √ (Setengah tuntas)

● (Tuntas)

Siklus II dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, dimulai dari kegiatan awal sampai kegiatan akhir. Pertemuan ini berlangsung pada hari: Kamis, 17 Mei 2012; Jum’at, 18 Mei 2012; dan Senin, 21 Mei 2012. Adapun langkah dalam siklus II dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan Tindakan

Berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I diketahui bahwa sudah menunjukan adanya peningkatan hasil belajar kamampuan bercerita pada anak kelompok B Tk Pembina Cawas, tetapi belum berhasil dengan maksimal. Kemampuan anak secara klasikal masih 50% dari target keberhasilan yang ingin dicapai sebesar 75%. Jadi pada siklus I baru 13 anak yang dapat mencapai nilai tuntas dan masih perlu ditingkatkan pada siklus II.

Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus II meliputi:

1) Merencanakan Kegiatan Harian (RKH) Dalam rangka implementasi tindakan perbaikan, pembelajaran dengan menggunakan metode role playing untuk meningkatkan kemampuan bercerita yang dalam 1 siklus direncanakan dalam 3 kali pertemuan. Alokasi waktu setiap pertemuan adalah 120 menit. Rencana pelaksanaan kegiatan harian pembelajaran mencakup penentuan: kompetensi dasar, indikator, kegiatan belajar mengajar, rincian waktu, metode/media (alat peraga), dan evaluasi.

2) Menyiapkan fasilitas dan alat peraga yang dibutuhkan Ruangan kelas yang digunakan adalah kelas yang biasa digunakan setiap hari. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai guru menata ruanagan kelas seperti meja dan kursi. Selain mempersiapkan ruangan kelas guru menyiapkan media atau alat peraga yang akan digunakan untuk pembelajaran bercerita yaitu buku cerita.

Lembar penilaian ditunjukan kepada anak untuk mengetahui kemampuan bercerita pada anak setelah diterapkannya metode role playing .

4) Menyiapkan lembar pengamatan Lembar pengamatan yang digunakan untuk mengatahui segala aktifitas guru selama pelaksanaan pembelajaran berupa belangko pengamatan yang mencakup bagaimana guru mengajar, kaktifan anak saat guru mengajar, hasil pembelajaran guru dalam menerapkan metode role playing .

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tindakan pada siklus II pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Mei 2012, pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Jum’at, 18 Mei 2012, dan Senin, 21 Mei 2012 di ruang kelas kelompok B selama 120 menit terdiri dari pembukaan, kegiatan inti dan kegiatan akhir, yaitu pukul 07.30-

10.00 WIB. Dalam pelaksanaan tindakan 1, 2, dan 3 peneliti bertindak sebagai pemimpin jalannya kegiatan belajar mengajar, sedangkan guru kelas melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran.

Sebelum mengawali pembelajaran terlebih dahulu anak-anak berbaris didepan kelas. Selesai berbaris di depan kelas anak-anak masuk ke dalam kelas kemudian dilanjutkan presensi. Selesai melakukan presensi berusaha guru menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif di dalam kelas. Jika suasana sudah tenang guru melakukan apresepsi mengenai pembelajaran bercerita yang akan diajarkan. Guru membawa buku cerita yang nantinya akan dimainkan peran-peran yang ada di dalam buku cerita tersebut.

Selesai melakukan apresepsi masuklah pada kegiatan inti. Pertama guru memperkenalkan siapa saja tokoh-tokoh pemain dan karakter pemain yang ada dalam buku cerita. Kedua guru mulai menceritakan isi cerita yang Selesai melakukan apresepsi masuklah pada kegiatan inti. Pertama guru memperkenalkan siapa saja tokoh-tokoh pemain dan karakter pemain yang ada dalam buku cerita. Kedua guru mulai menceritakan isi cerita yang

Pada kegiatan akhir guru mengulas kembali secara singkat apa kegiatan pembelajaran yang diajarkan hari ini. Guru melakukan tanya jawab dengan anak tentang apa yang diceritakan dalam buku cerita dan mengambil kesimpulan bersama-sama tentang isi cerita tersebut. Menutup kegiatan sebelum pulang dengan do’a bersama, salam,dan pulang.

c. Observasi

Tahap observasi peneliti mengamati proses pembelajaran bercerita dengan menggunakan metode role playing secara langsung saat proses kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Uraian hasil observasi adalah sebagai berikut:

1) Kinerja guru Pada pembelajaran siklus kedua berdasarkan hasil pengamatan dari pelaksanaan pembelajaran dengan tiga kali pertemuan sebagai berikut: Aktivitas pembelajaran guru yang baik adalah (1) melaksanakan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah dibuat, (2) membangun semangat anak dalam mengikuti pembelajaran, (3) menyampaikan materi sesuai dengan yang ada dalam rencana kegiatan harian (RKH), (4) melaksanakan evaluasi sesuai dengan perencanaan, anak diminta maju untuk bermain peran (role playing) menceritakan isi 1) Kinerja guru Pada pembelajaran siklus kedua berdasarkan hasil pengamatan dari pelaksanaan pembelajaran dengan tiga kali pertemuan sebagai berikut: Aktivitas pembelajaran guru yang baik adalah (1) melaksanakan pembelajaran pembelajaran sesuai dengan RKH yang telah dibuat, (2) membangun semangat anak dalam mengikuti pembelajaran, (3) menyampaikan materi sesuai dengan yang ada dalam rencana kegiatan harian (RKH), (4) melaksanakan evaluasi sesuai dengan perencanaan, anak diminta maju untuk bermain peran (role playing) menceritakan isi

2) Aktifitas anak Berdasrkan pengamatan selama kegiatan pembelajaran, aktivitas anak pada siklus II adalah sebagai berikut: Aktivitas anak yang baik adalah (1) anak termotifasi untuk mengikuti pembelajaran, (2) anak mengetahui tentang isi cerita yang ada di dalam buku cerita yaang telah dibacakan oleh guru (3) anak memperhatikan penjelasan dari guru,.

Aktivitas anak yang cukup adalah (1) melakukan kerjasama dengan teman sudah baik (2) anak bersikap baik dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan selama proses pelaksanaan tindakan pada siklus II telah menunjukan perubahan yang signifikan, baik pada keaktifan anak selama belajar maupun pada pencapaian hasil belajar kemampuan bercerita, talah memenuhi target peneliti yakni 75%. Berikut ini adalah uraian hasil refleksi pada siklus I.

No Nilai Keterangan No Nilai Keterangan No Nilai Keterangan