Definisi Operasional

D. Definisi Operasional

Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Metode Bagian Repetitif

Metode bagian repetitif adalah suatu metode dalam pembelajaran dimana siswa mempelajari sesuatu bagian sampai dikuasai dan kemudian mengkombinasikan dengan bagian lain yang baru, dengan dipelajari atau dipraktikkan secara bersama sampai dikuasai. Kedua bagian ini kemudian dikombinasikan dengan bagian ketiga yang dipelajari dan dipraktikkan secara bersama sampai dikuasai. Prosedur ini diikuti oleh masing-masing bagian yang tersisa sampai semua bagian dapat dipraktikkan sebagai suatu keseluruhan.

Metode bagian progresif adalah suatu metode dalam pembelajaran dimana siswa mempelajari bagian pertama dan mempelajari bagian kedua secara terpisah kemudian bagian pertama dan kedua dipraktikkan bersama kemudian bagian ketiga dipelajari secara terpisah, kemudian bagian satu, dua, dan tiga dipelajari secara bersama sampai dikuasai. Prosedur ini dilakukan sampai selesai.

3. Power Lengan

Power disebut juga sebagai power eksplosif, menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dinamik dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran power otot maksimal dalam durasi waktu pendek. Pada penelitian ini power lengan merupakan variabel yang melekat pada sampel dan menjadi sifat dari sampel tersebut. Dibedakan atas power otot lengan tinggi dan rendah. Power otot lengan diukur dengan tes lempar menggunakan bola medisin. Sampel dengan posisi duduk, dada dan pinggul terikat dengan sabuk yang aman dikursi. Kemudian sampel melakukan lemparan bola medisin ke depan, lemparan dilakukan sebanyak 2 kali, kemudian dipilih jarak lemparan terjauh dicatat dalam satuan feet.

4. Kemampuan Jump Shoot Bolabasket

Merupakan salah satu dari keterampilan dalam bolabasket, jump shoot bolabasket merupakan tembakan yang dilakukan dengan cara menembakkan bola ke ring basket sambil melakukan gerakan melompat. Tes jump shoot menggunakan Speed Spot Shooting test dari Margareth (1995:558-559).

1. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa putra kelas VIII MTs Negeri Boyolali.

2. Sampel Penelitian

Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 siswa, yang diperoleh dengan teknik purposive random sampling. Menurut Sudjana (2002:148) teknik purposive random sampling yaitu dari jumlah populasi yang ada untuk menjadi sampel harus memenuhi ketentuan-ketentuan untuk memenuhi tujuan penelitian.

Dari sejumlah siswa yang telah mempunyai ketentuan tersebut, kemudian dilakukan tes dan pengukuran power lengan, data hasil power lengan tersebut dipakai untuk mengelompokkan yaitu sampel yang memiliki power lengan tinggi dan sampel yang memiliki power lengan rendah. Selanjutnya dirangking, dari hasil rangking tersebut dibagi atas tiga kelompok yaitu tingkat power lengan tinggi, sedang dan rendah. 20 pemain yang memiliki tingkat power lengan sedang tidak diikutsertakan, sehingga besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 pemain yang terdiri dari 20 pemain yang memiliki power lengan tinggi dan 20 pemain yang memiliki power lengan rendah. Selanjutnya 20 pemain yang memiliki power lengan tinggi dan yang memiliki power lengan rendah masing–masing dibagi menjadi dua kelompok dengan cara diundi (random), yaitu 10 pemain Dari sejumlah siswa yang telah mempunyai ketentuan tersebut, kemudian dilakukan tes dan pengukuran power lengan, data hasil power lengan tersebut dipakai untuk mengelompokkan yaitu sampel yang memiliki power lengan tinggi dan sampel yang memiliki power lengan rendah. Selanjutnya dirangking, dari hasil rangking tersebut dibagi atas tiga kelompok yaitu tingkat power lengan tinggi, sedang dan rendah. 20 pemain yang memiliki tingkat power lengan sedang tidak diikutsertakan, sehingga besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 pemain yang terdiri dari 20 pemain yang memiliki power lengan tinggi dan 20 pemain yang memiliki power lengan rendah. Selanjutnya 20 pemain yang memiliki power lengan tinggi dan yang memiliki power lengan rendah masing–masing dibagi menjadi dua kelompok dengan cara diundi (random), yaitu 10 pemain