STRATEGI & KUPAS TUNTAS SKL UN SMA/MA IPA KIMIA PEMBAHASAN LATIHAN SOAL

STRATEGI & KUPAS TUNTAS SKL UN SMA/MA IPA KIMIA PEMBAHASAN LATIHAN SOAL

Pengetahuan & Pemahaman :: Aplikasi :: Penalaran & Logika

 Struktur Atom dan Sistem

 Sifat Koligaif

Periodik Unsur

 Sistem Koloid

 Ikatan Kimia

 Benzena

 Hukum Dasar Kimia

 Hidrokarbon

dan Stoikiometri

 Makromolekul

 Tata Nama Senyawa dan

 Termokimia

Persamaan Reaksi

 Laju Reaksi

 Larutan  Keseimbangan Kimia  Larutan Penyangga dan

 Reaksi Oksidasi dan Reaksi Reduksi

Hidrolisis

 Sel Elektrokimia

 Kelarutan dan Hasil

 Kimia Ini

Kali Kelarutan

 Kimia Unsur

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

Pembahasan

KIMIA

Laihan Soal

Pengetahuan & Pemahaman :: Aplikasi :: Penalaran & Logika

1 Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur

1. Jawaban: B Konigurasi elektron lengkap sebagai Mencari golongan dan periode

berikut:

2 4s 5p 3 , maka unsur X terletak di golongan VA

menggunakan elektron valensi yaitu 5s 2 1s 2 2s 2 6 2p

2. Jawaban: A

Elektron = nomor atom – muatan Dari gambar diagram di atas bahwa = 13 – 3

= 10, elektron yang idak berpasangan ada dua

27 X 3+ = 1s 2 2s 2 6 maka konigurasinya elektron.

13 2p

7. Jawaban: A

3. Jawaban: E Notasi unsur 56 27 13 X , memiliki nomor atom 13

Notasi dari unsur X adalah 26 X

sehingga konigurasi elektronnya: Konigurasinya = [Ar] 4s

13 X 2 = [Ne] 3s 1 X terletak di golongan VIIIB periode 4. 3p Dari konigurasi elektron di atas atom X

2 3d 6 , maka unsur

Terletak di golongan B dikarenakan terletak pada golongan IIIA periode 3. subkulitnya s dan d.

8. Jawaban: B

4. Jawaban: D

15 3p P = [Ne] 3s 3

13 X 2 = [Ne] 3s 1 3p Bilangan kuantum dari 3p 3 sebagai

[Ne] ↑↓

berikut:

5. Jawaban: A n = menunjukkan jumlah kulit yaitu 3

37 X = [Kr] 5s , golongan IA periode 5

= menunjukkan sub kulit yaitu p

6. Jawaban: A

Harga keempat bilangan kuantum yaitu n = 4, maka terletak di kulit ke-4

l = 1, maka terletak di sub kulit p

m = +1

m = 0, maka

s = +1/2

9. Jawaban: B

-1 0 +1 Untuk menentukan letak suatu unsur Elektron terakhir jatuh di m = 0 maka

dilihat dari letak di SPU maka dilihat jumlah elektronnya ada 2, maka elektron

dari ujung kiri yang menunjukkan unsur

terakhirnya adalah 4p 2 .

SKL UN SMA/MA IPA SKL UN SMA/MA IPA

10. Jawaban: C

dilihat dari urutan yang dihitung dari Berdasarkan sifat keperiodikan unsur ujung kiri atas.

nomor atom dengan energi ionisasi Unsur R terletak pada golongan IA periode 4

sifatnya berkebalikan. dalam satu 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 6 4s 1 golongan nomor atom dari kiri ke kanan makin kecil, sebaliknya energi ionisasi makin besar.

2 Ikatan Kimia

1. Jawaban: D

3. Jawaban: E

Ikatan hidrogen adalah ikatan Senyawa PCl 5 idak memenuhi aturan antarmolekul yang terjadi antara atom

oktet.

H dengan atom yang mempunyai

15 P = 2 . 8 . 5

keelektronegaifan inggi, yaitu F, O, dan N.

17 Cl = 2 . 8 . 7

Contoh: HF, H 2 O, NH 3

2. Jawaban: C Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena serah terima elektron, atau ikatan yang terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam. Untuk mengetahui unsur-unsur tersebut bersifat logam

4. Jawaban: B

atau nonlogam, maka kita harus Senyawa bernilai polar apabila selisih mengkonigurasikan terlebih dahulu dan

nilai keelektronegaifannya besar. NH 3 menentukan golongannya berdasarkan

bersifat polar karena memiliki selisih nilai elektron valensinya.

keelektronegaifan besar yaitu 0,9.

16 A = 2 8 6 menangkap 2 elektron supaya

Jawaban: E

stabil, sehingga membentuk ion A 2-

A = 2 8 2 (melepas 2 elektron), sehingga (gol. VIA)

12 membentuk ion A 2+

17 B = 2 8 7 menangkap 1 elektron supaya

B = 2 8 18 7 (menerima 1 elektron), stabil, sehingga membentuk ion B 35 sehingga membentuk ion B -

(gol. VIIA)

A 2+

→ AB 2

18 C = 2 8 8 idak menangkap/melepas

2 mempunyai bentuk molekul linear dengan jumlah PEI = 1, dan PEB = 0, VIIIA)

Senyawa AB

elektron karena sudah stabil (gol.

karena idak mempunyai PEB, maka

19 D = 2 8 8 1 melepas 1 elektron supaya stabil, sehingga membentuk ion D +

bersifat nonpolar.

(gol. IA)

6. Jawaban: B

Unsur logam adalah unsur yang dalam Senyawa yang memiliki ikatan hidrogen SPU berada pada golongan IA, IIA, dan

antar molekulnya memiliki ciri iik didih IIIA, sedangkan unsur nonlogam adalah

yang relaif inggi. Dari graik di atas, graik golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA. Sehingga

nomor 1 dan 3 memiliki iik didih relaif yang berikatan ion adalah D dengan A

inggi, sehingga graik nomor 1 dan 3 atau D dengan B.

memiliki ikatan hidrogen.

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

7. Jawaban: B

9. Jawaban: E

Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi kimia yang terjadi apabila pasangan

akibat pemakaian pasangan elektron elektron bersama yang dipakai oleh

secara bersama-sama oleh dua atom non kedua atom disumbangkan oleh salah

logam. Ikatan kovalen bisa berupa ikatan satu atom saja. Ikatan kovalen koordinasi

tunggal maupun ikatan rangkap. terjadi atom No. 2, karena elektron pada

Beberapa jenis ikatan pada berbagai nomor dua hanya berasal dari atom N,

senyawa:

atom H hanya memakainya saja yang Senyawa Rumus kimia Jenis ikatan menyumbang elektron hanya dari atom N

Rangkap iga saja.

N 2 N≡N

O 2 O=O

Rangkap dua

2 HC ≡ CH Rangkap iga Sifat-sifat senyawa ionik adalah

8. Jawaban: E

C 2 H 4 H 2 C ≡ CH 2 Rangkap dua mempunyai iik didih dan iik leleh

10. Jawaban: C

yang inggi, keras, tetapi mudah patah, Pernyataan yang benar : penghantar panas yang baik, lelehan

Unsur Elektron

maupun larutannya dapat menghantarkan

valensi Golongan Kestabilan Ion

listrik (elektrolit), larut dalam air, dan

X 4s 2 IIA/ alkali Melepas 2 X 2+ tanah

idak larut dalam pelarut organik (misal : elektron

Y alkohol, eter, benzena). -

2s 2 2p 5 VIIA/ Menangkap

halogen 1 elektron

3 Hukum Dasar Kimia dan Stoikiometri

1. Jawaban: D

4. Jawaban: B

Rumus pengenceran: Massa CO 2 = 132 gram

V 1 . M 1 = V 2 . M 2 Massa H 2 O = 72 gram

40 . 6 = V 2 . 5

40.6 Massa C dalam CO 2 = x 132 gr = 36 gr

V = 48 mL Massa H dalam H 2 O= x 72 gr = 8 gr

18 Volume air yang harus ditambahkan

Massa O = 92 – (36 + 18) = 48 gr adalah = 48 – 40 = 8 mL

mol C : mol H : mol O

2. Jawaban: C

Reaksi: C 3 H 8(g) +O 2(g) → CO 2(g) +H 2 O (g) 12 1 16 Perbandingan volume = perbandingan

3 : 8 : 3 Jadi, rumus empirisnya C 3 H 8 koeisien O 3

Maka V CO 2 :VH 2 O

5. Jawaban: D

= koef. CO 2 : koef H 2 O= 3:4

Massa cuplikan NaOH = 2 gram

3. Jawaban: D volume NaOH 250 mL diambil 20 mL Mr Ba(OH) 2 .8H

kemudian diitrasi dengan 25 mL HCl 0,1 M

Rumus itrasi:

= (1 x Ar Ba) + (10 x Ar O) + (18 x Ar H)

a . Va . Ma = b . Vb . Mb = (1 x 137) + (10 x 16) + (18 x 1)

1 . 25 . 0,1 = 1 . 20 . Mb = 315

Mb = 0,125 M Jadi, molaritas NaOH = 0,125 M.

SKL UN SMA/MA IPA SKL UN SMA/MA IPA

8. Jawaban: A

= 0,125 M.0,25 L massa CH 4 + massa C 2 H 6 = 76 gram = 0,03125 mol

Misal, massa CH 4 = x gram massa NaOH = mol x Mr

massa C2H6 = (76 – x) gram = 0,03125 mol x 40

2 O CO 2 → 2 + 2HO 2 = 1,25 gram

CH 4 +

mol kadar NaOH =

massa zat

massa cuplikan

CH + O 2 → 2 CO 3 H O 1,25 gram

x100% 62,5% =

2 gram

( 76 – x )

( ) mol

6. Jawaban: E mol CO dalam campuran: 2

Na 2 SO 4 .xH 2 O (s) → Na 2 SO4 (s) + xH 2 O (g)

= 2 . 76 – x + ( )

220 x

11,6 gram 7,1 gram 4,5 gram

Perbandingan mol Na 2 SO 4 dengan mol

220 x 152 2x -

H O, dengan perbandingan mol senyawa

anhidrat bernilai 1.

Maka, x = 16 gram

Na 2 SO 4 .xH 2 O (s) → Na 2 SO 4(s) + xH 2 O (g)

9. Jawaban: A

gram

gram

23 Mr Mr Jumlah molekul = x 6,02.10 Mr

Sehingga senyawa yang harga molnya 142 18 paling banyak maka jumlah molekulnya

___________________ 0,05 mol 0,25 mol

juga paling banyak.

Jadi, rumus senyawa hidrat: Na 2 SO 4 .5H 2 O

6 n NO 2 = = 0,130 mol

7. Jawaban: D

mol Pb(NO ) = 0,1 M x 40 mL = 4 mmol

3 2 nN 2 O 3 = = 0,092 mol mol HCl

= 0,3 M x 60 mL = 18 mmol

Pb(NO 3 ) 2 + 2 HCl → PbCl 2 + 2 HNO 3 8 nN 2 O 4 = = 0,087 mol m

4 mmol 18 mmol - -

__________________________________ r 4 mmol 8 mmol 4 mmol 8 mmol

5 - 10 mmol 4 mmol 8 mmol = = 0,093 mol 2 108 Massa PbCl 2 = mmol x Mr PbCl

nN O

Jadi, senyawa yang memiliki jumlah

= 4 x 278 = 1112 mg molekul paling besar adalah 5 gram NO = 1,112 gr

(Mr = 30).

Massa hasil PbCl 2 = 1,068 gr

10. Jawaban: B

massa hasil Dari percobaan tersebut menjelaskan % hasil PbCl 2 =

x100%

massa reaksi massa zat sebelum reaksi sama dengan 1,068

= massa zat setelah reaksi, yaitu bunyi x100% 96% = 1,112

hukum Lavoisier.

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

4 Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi

1. Jawaban: B

3) Larutan natrium sulfat → logam Soda kue dengan rumus kimia NaHCO 3 dengan ion poliatom.

memiliki nama natrium bikarbonat.

natrium

sulfat

2. Jawaban: C

Dari soal diatas terdapat reaksi antara Logam ion poliatom logam alumunium dengan larutan asam 2- Na

4 SO

SO 2 sulfat encer menghasilkan alumunium - ( aq ) + 4 ( aq ) → Na SO 2 4 ( aq ) sulfat dan gas hidrogen.

Na +

Maka persamaan reaksi penyetaraan

1) Logam alumunium rumus kimia →

sebagai berikut:

Al (s) 2NaOH (aq) +H 2 SO 4(aq) → Na 2 SO 4(aq) + 2H 2 O (l)

2) Larutan asam sulfat → asam sulfat merupakan senyawa asam karena

4. Jawaban: E

mengandung kaion H + dan suatu Reaksi dikatakan sudah setara jika jumlah anion (SO 2 4 ). Jika anion dengan

molekul ruas kiri = ruas kanan oksigen banyak berakhir at.

Al O 2 3s () ฀ + 3 H SO 2 ( 4 aq )

H 2 SO 4(aq) → asam sulfat

→ Al SO 2 () 4 3 aq ( ) + 3HO 2 () l

3) Alumunium sulfat → logam dengan ion poliatom.

5. Jawaban: C

Alumunium

sulfat

Persamaan reaksi yang tepat:

1) Gas elpiji salah satunya terdapat Logam ion poliatom

kandungan senyawa hidrokarbon

3+ Al 4 SO 2-

yaitu propana (atom C berjumlah 3)

→ senyawa alkana → C H n 2 n + 2 → CH () s +

4) Rumus kimia gas hidrogen →H 2(g) dibakar (ditambah dengan Oksigen)

2) Senyawa hidrokarbon (propana)

Dari penjabaran rumus kimia sempurna akan menghasilkan berdasarkan tatanama senyawa maka

karbondioksida dan uap air. disusun persamaan reaksi sebagai

3) Maka persamaan reaksi lengkapnya berikut: sebagai berikut:

2Al () s + 3H SO 2 ( 4 aq ) → Al SO 2 () 4 3 () aq ฀ + 3H 2g ()

CH 3 8 () g + 5 O 2 () g → 3 CO 2 () g + 4 HO 2 () g

3. Jawaban: C

6. Jawaban: D

Persamaan reaksi yang tepat: Misalkan: Al SO 2 ( 43 ) = 1

1) Senyawa NaOH merupakan senyawa aAl () s + bH SO 2 4 ( aq ) → 1 Al SO 2 ( 43 ) ( aq ) + cH 2 () g yang dimanfaatkan dalam bidang

industri kertas.

Atom

Ruas kiri Ruas kanan

2) Larutan asam sulfat → asam sulfat

a 2 merupakan senyawa asam karena

Al

H 2b mengandung kaion H 2c

dan suatu

anion (SO 2- ). Jika anion dengan

4 oksigen banyak berakhir at.

4b 12

SKL UN SMA/MA IPA

Dari penjabaran tabel di atas dapat

8. Jawaban: A

dihitung harga koeisien masing-masing Dari persamaan reaksi di bawah ini jika senyawa.

dikatakan setara adalah ruas kiri dan ruas

1) Untuk atom Al kanan jumlah atomnya sama.

2 7 + aH + be - → cCr + dH O 2 maka koeisien a = 2

Cr O 2 -

Misalkan 2 Cr O -

2) Untuk atom S

Atom

Ruas kiri Ruas kanan

maka koeisien b = 3

Cr

3) Untuk atom O

7 d Atom O koesiiennya sama dengan atom S yaitu 3

H a 2d

4) Untuk atom H

Untuk atom Cr

2b = 2c

2 x 3 = 2c

Untuk atom O

Dari koeisien masing-masing senyawa

Untuk atom H

disusun persamaan reaksi yang sudah

a = 2d

setara sebagai berikut:

maka perbandingan logam alumunium Sehingga diperoleh reaksi: dengan gas hidrogen 2 : 3.

2 Cr O 3 - +

2 7 14 be + - H + → 2 Cr + + 7 HO 2

7. Jawaban: B Dari persamaan reaksi di atas belum Misalkan: Ca PO 3 ( 42 ) = 1 setara. Jumlah elektron di ruas kiri dan

Atom Ruas kiri

Ruas kanan

ruas kanan, maka langkah selanjutnya Ca a 3 adalah menyetarakan jumlah elektronnya

2 O 3 a + 4b 8 + d Cr O -

2 7 + 14 H + be + - → 2 Cr + + 7 HO 2

H 3b 2d Jumlah elektron 12 jumlah elektron 6

Dari kedua ruas di atas jumlah elektron Di atas penjabaran jumlah atom dalam

tabel diatas maka diperoleh harga masing- idak sama sehingga di ruas kiri harus

masing koeisien sebagai berikut: ditambahkan 6 elektron agar muatan Koeisien a = 3 sama di ruas kanan. Koeisien b Sehingga persamaan reaksi yang sudah = 2 Koeisien d setara:

3b = 2d Cr O 2 7 + 14 H + 6 e - → 2 Cr + + 7 HO 2

3 x 2 = 2d

9. Jawaban: D

d = 3 Maka penyetaraan reaksi yang setara

Misalkan: Na SO 2 4 ( aq ) = 1 sebagai berikut ini:

Atom

Ruas kiri Ruas kanan

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

Koeisien a = 2

10. Jawaban: B

Reaksi perkaratan besi:

a + 2b

= 2c

4 Fe (s) +3O 2(g) → 2 Fe 2 O 3(s)

2 + 2 x 1 = 2c Besi (III) oksida adalah penamaan senyawa

logam-non logam dimana biloks logam maka penyetaraan reaksi diperoleh:

lebih dari satu, sehingga biloks logam

2 NaOH ( aq ) + 2 H SO 4 ( aq ) → Na SO 2 4 ( aq ) + 2 HO 2 () l

dituliskan dengan angka romawi. Besi (III) oksida: Fe 3+ +O 2- → Fe 2 O 3

5 Larutan

1. Jawaban: A

d. NaI merupakan garam netral yang Asam kuat tergolong larutan elektrolit

terbentuk dari basa kuat (NaOH) dan kuat sehingga dapat menghantarkan

asam kuat (HI) sehingga pH = 7 listrik. Daya hantar listrik dapat dilihat dari

NH 4 Cl merupakan garam asam yang terangnya nyala lampu. Jika nyala lampu

terbentuk dari basa lemah (NH 4 ) dan terang menandakan larutan tersebut

asam lemah (HCl) sehingga pH < 7 bersifat elektrolit kuat.

3. Jawaban: D

1) Banyak sedikitnya gelembung Dari kedua reaksi berikut: dikarenakan banyak sedikitnya ion

a. CH 3 COOH (aq) +H 2 O yang terurai. Elektrolit kuat dapat

→ CH COO - +H O + menguraikan ion-ion lebih banyak

(aq)

3 (aq) 3 (aq)

Reaksi kiri:

daripada elektrolit lemah. CH 3 COOH merupakan asam karena

2) Untuk mengetahui larutan tergolong mendonorkan H + ke H asam atau basa bisa diuji dengan

2 O sehingga berubah menjadi CH 3 COO-

kertas lakmus. Larutan asam bersifat

H O merupakan basa karena memerahkan kertas lakmus.

2 menerima H + dari CH COOH berubah

3) Dari penjabaran di atas larutan yang

menjadi H +

3 O Reaksi kanan:

tergolong asam bercirikan nyala

lampu, terdapat gas, uji kertas lakmus

3 O + merupakan asam karena mendonorkan H + ke CH COO -

merah berwarna merah dan uji kertas

lakmus biru berwarna merah.

sehingga berubah menjadi H 2 O

2. Jawaban: E CH 3 COO - merupakan basa karena Jawaban yang benar adalah:

menerima H + dari H 3 O + sehingga

a. NaCl merupakan garam netral yang berubah menjadi CH 3 COOH terbentuk dari basa kuat (NaOH) dan

Pasangan asam-basa konjugasinya: asam kuat (HCl) sehingga pH = 7

CH 3 COOH → CH 3 COO-

b. Na 2 SO 4 merupakan garam netral yang

H 2 O →H 3 O +

terbentuk dari basa kuat (NaOH) dan

b. NH 3(g) +H 2 O (g) → NH +

4 (aq) + OH (aq)

asam kuat (H 2 SO 4 ) sehingga pH = 7

Reaksi kiri:

c. CH 3 COONa merupakan garam basa NH 3 merupakan basa karena yang terbentuk dari basa kuat (NaOH)

menerima H + dari H 2 O sehingga

berubah menjadi NH + 4 pH > 7

dan asam lemah (CH 3 COOH) sehingga

H 2 O merupakan asam karena mendonorkan H + ke NH 3 berubah

menjadi OH -

SKL UN SMA/MA IPA

Reaksi kanan:

pH = -log [H + ]

NH +

4 merupakan asam karena = -log [2 x 10 ] mendonorkan H + ke OH - sehingga

= 2 – log 2 berubah menjadi NH 3 7. Jawaban: D

OH - merupakan basa karena menerima H + dari NH +

Amoniak merupakan basa lemah, maka :

4 sehingga

Volume amoniak

= 40 mL

berubah menjadi H 2 O

= 1000 mL Pasangan asam-basa konjugasinya:

Volume canpuran

Konsentrasi amoniak = 0,4 M NH

3 → NH 4

H 2 O → OH -

Mencari konsentrasi setelah diencerkan:

M .V =M .V 1 1 2 2

4. Jawaban: C

2 [OH] - = Kb x Mb

- 5 - [OH] 3 = 10 x 16 x 10 Limbah II

- 8 = 16 x 10 4 = 4x10 -

pOH = -log [OH] - - = -log [4 x10 ] 4

Dari gambar graik di atas pH diambil dari

= 4 log 4 -

keiga daerah arsiran.

pH = 14 pOH -

5. Jawaban: C

= 14 (4log 4) -

Dari graik diatas diketahui :

= 10 + log 4

Volume LOH = 25 mL

Konsentrasi LOH = 0,1 M

8. Jawaban: C

Volume HX = 20 mL Volume Ca(OH) 2 = 200 mL Konsentrasi HX = M1

Konsentrasi Ca(OH) 2 = 0,05 M Maka:

Volume air = 800 mL

a M1 V1 = b M 2 V 2 Volume campuran = 1000 mL M1 20

= 0,1 25 Ca(OH) 2 merupakan basa kuat maka : M1 = 0,125 M

2 2OH → - +

Ca(OH) 2 Ca +

6. Jawaban: C maka banyaknya OH - = 2 Volume H 2 SO 4 = 10 L

pH sebelum diencerkan: Mol H 2 SO 4 = 0,1

[OH ] b x Mb - =

H 2 SO 4 merupakan asam kuat sehingga

= 2 x 0,05 = 0,1

untuk mencari pH asam kuat

[H ] = a x Ma

pOH = -log [OH ]

pH = -log [H 1 ] = -log 10 - mol

Ma = volume

= a x Ma = 2 x 0,01 = 0,02

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

Konsentrasi setelah diencerkan:

d. Ammonium asetat (CH 3 COONH 4 ) M .V =M .V 1 1 2 2 merupakan garam yang mengalami 0,05. 200 = M . 1000 2 hidrolisis total. Untuk menentukan

- 2 M = 0,01 = 10 harga pHnya bergantung pada harga

Ka dan Kb. Jika harga Ka < Kb maka pH sesudah diencerkan:

garam tersebut memiliki [OH ] b x Mb =

pH > 7 karena garam tersebut bersifat = 2 x 0,01 = 0,02

basa. Sedangkan jika harga Ka > Kb pOH = -log [OH ] -

maka garam tersebut memiliki - 2 = -log 2 x 10 pH < 7 karena garam bersifat asam.

Untuk harga Ka = Kb maka garam = 2 log 2 -

tersebut memiliki pH = 7 pH = 14 pOH -

e. Natrium asetat (CH 3 COONa) = 14 (2 log 2)= 12 + log 2 --

merupakan garam yang bersifat basa (yang berasal dari asam lemah

9. Jawaban: E CH 3 COOH dan basa kuat NaOH) Jawaban yang benar adalah:

sehingga memiliki pH > 7

a. Natrium klorida (NaCl) merupakan garam yang bersifat netral (yang

10. Jawaban: B

berasal dari basa kuat NaOH dan Air limbah yang dapat menghantarkan asam kuat HCl) sehingga memiliki

arus listrik yang baik adalah larutan pH =7

elektrolit kuat dikarenakan larutan

elektrolit terurai menjadi ion-ion. garam yang bersifat netral (yang

b. Kalium nitrat (KNO 3 ) merupakan

Ciri-ciri larutan elektrolit kuat yaitu nyala berasal dari basa kuat KOH dan asam

lampu terang, menghasilkan banyak kuat HNO 3 ) sehingga memiliki pH =7

gelembung gas dengan harga derajat

c. Ammonium klorida (NH Cl)

ionisasi = 1.

merupakan garam yang bersifat asam

(yang berasal dari basa lemah HN 4 OH

dan asam kuat HCl) sehingga memiliki pH < 7

6 Larutan Penyangga dan Hidrolisis

1. Jawaban: E lemah dan basa konjugasinya, sedangkan Hidrolisis sempurna dapat terjadi apabila

penyangga basa terbentuk dari basa asam lemah bereaksi dengan basa lemah.

lemah dan asam konjugasinya. Di mana

asam atau basa lemah jumlah mol nya HCN (asam lemah)

NH 4 CN + H 2 O → NH 4 OH (basa lemah) +

harus lebih besar daripada basa atau

basa kuat yang membentuk asam basa +H 2 CO 3 (asam lemah)

(NH 4 ) 2 CO 3 +H 2 O → 2 NH 4 OH (basa lemah)

konjugasi.

a. Pasangan (1) dan (4) idak dapat

2. Jawaban: D membentuk penyangga karena mol Larutan penyangga ada 2 macam, larutan

basa lemah (NH OH) sama besarnya penyangga asam dan penyangga basa.

dengan basa kuat. Penyangga asam terbentuk dari asam

SKL UN SMA/MA IPA SKL UN SMA/MA IPA

Hidrolisis garam:

dapat membentuk penyangga karena

Kw

  - OH  = x Ka [G]

asam direaksikan dengan asam.

c. Pasangan (3) dan (5) membentuk

larutan penyangga asam karena mol

x [2,4 x 10 ] asam lemah (CH 3 COOH) lebih besar

10 - = 2

6 x 10 - 5

dari mol basa kuat (KOH).

4 x 10 - = 12

d. Pasangan (4) dan (5) idak

- 2 x 10 6

membentuk larutan penyangga

karena yang direaksikan asam kuat -6 pOH = -log 2 x 10 dan basa kuat.

= 6 – log 2

Jadi, pasangan senyawa yang dapat pH = 14 – (6 – log 2) membentuk larutan penyangga adalah

= 8 + log 2

nomor (3) dan (5).

6. Jawaban: C

3. Jawaban: B

mol NH 3 = 0,1 mol

Tetapan keseimbangan asam lemah mol (NH 4 ) 2 SO 4 = 0,05 mol menunjukkan sifat keasaman suatu

Karena larutan merupakan basa lemah senyawa, makin besar harga Ka asam

dan asam konjugasi, maka merupakan lemah suatu senyawa maka sifat asamnya

larutan penyangga basa. akan makin besar. Urutan yang tepat sifat

 OH -  = Kb [

Basa Lemah keasaman dari yang lemah ke kuat adalah

[ HCN < HA < CH Asam Konjugasi ]

3 COOH < H 3 PO 4 .

  OH   = 10 x

- 5 0,1 mol

4. Jawaban: A

2 x 0,05 mol pH = 4 → [H ] = 10

+ -4

[H ] = Ka x [

 OH - 10 -

asam laktat

- [ 5 Na laktat ] pOH -log 10 = = 5

[ pH 14 5 9 ] = - = [ Na laktat ]

10 -4 = 10 -4 x asam laktat

7. Jawaban: E

[asam laktat] : [Na laktat] = 1 : 1 mol HNO 3 = 50 x 0,2 = 10 mmol

5. Jawaban: D mol KOH = 50 x 0,4 = 20 mmol mol NaOH = 0,048 x 0,05 L = 0,0024 mol

HNO 3 + KOH → KNO 3 + H 2 O

mol asam benzoat (C 6 H 5 COOH)

10 mmol 20 mmol - -

10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol = 0,048 x 0,05 L = 0,0024 mol

10 mmol 10 mmol 10 mmol 0,0024 0,0024

NaOH + C 6 H 5 COOH → C 6 H 5 COONa + H 2 O

10 mmol - = 1 = 10 M Karena mol kedua pereaksi pada keadaan

100 mL

pOH = -log 10 seimbang habis, maka merupakan larutan -1 =1 hidrolisis, yaitu hidrolisis basa karena

pH = 14 – 1 = 13

larutan basa yang bersifat kuat.

8. Jawaban: C

Volume total larutan

pH = 4 → [H -4 ] = 10

50 + 50 = 100 mL = 0,1 L 0,0024 mol

[H ] = Ka x

mol asam

[C 6 H 5 COONa] =

mol garam 0,1 L

= 2,4 × 10 M

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

9. Jawaban: E Pernyataan yang benar:

10. Jawaban: D

(1) Reaksi yang terjadi adalah: Larutan dalam air mempunyai pH < 7

maka bersifat asam, akan mengalami (2) NaOH merupakan reagen pembatas

HCN + NaOH → NaCN + H 2 O

hidrolisis dengan spesi penyusun asam

kuat dan basa lemah. Garam yang karena nilai:

< koef NaOH koef HCN

mol NaOH mol HCN

terbentuk dari asam kuat dan basa lemah (3) Larutan bersifat penyangga karena

adalah NH 4 NO 3 , sehingga bersifat asam. reaksi terjadi antara asam lemah

dengan basa kuat dengan menyisakan asam lemah.

7 Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan

1. Jawaban: C

4. Jawaban: D Besi (II) hidroksida Fe(OH) 2 pH

Fe(OH) 2 Fe + 2OH -

2 + Qsp X (OH) - 2 2 = [X ] [OH ] Ksp= [Fe ] [OH ]

= 0,1.(10 -6 ) 2 = [s] [2s] 2

= 10 -13

3 Harga Qsp dari X, Y dan Z sama yaitu 10 -13 = 4s Hidroksi yang mengendap jika harga Qsp

2. Jawaban: D > Ksp, maka hidroksi yang mengendap Kelarutan Ag PO dalam air sama dengan

X(OH) 2 = 2,8 x 10 -17 dan Y(OH) 2 = 1,6 x 10 -15

s mol L -1 adalah

5. Jawaban: A

Ag PO 3 3Ag -

; Ba + ; Sr ; Pb ; Ag s 3s s

+ PO 4 Molaritas ion Ca 2+

2  M x volume

Ca + =

 volume total Ksp = [Ag ] [PO ] 4

0,01 x 100

= [3s] [s]

= 0,005 M

= 27s 4 Molaritas ion CrO 2 -

3. Jawaban: E

M x volume = 0,01 x 100 =

200 PbCl 2 +

Kelarutan PbCl 2 dalam air x M

volume total

4 = [Ba ] [CrO 4 ] x x 2x

2 → Pb + 2Cl

Qc BaCrO

= Qc PbCrO 4 = Qc SrCrO 4 = [x] [2x]

Qc CaCrO

= Qc BaCrO = 2,5 x 10 -5 4 = 4x 3

Jadi, hasil kali kelarutan PbCl adalah 4x 3 2 .

SKL UN SMA/MA IPA

4 = [Ag ] [CrO 4 ]

Mol endapan CaCO 3 = 5 x 10 -4 M

Mr CaCO 3 Ar Ca + Ar C + 3 Ar O = 5 x 10 -8

= (2.5 x 10 -3 ) 2 .(5 x 10 -3 )

= 40 + 12 + 3 x 16 Senyawa yang berwujud larutan Qc < Ksp

= CaCrO 4 dan SrCrO 4 . massa CaCO 3 = mol x Mr

6. Jawaban: C = 0,0005 x 100 = 0,05

Molaritas ion

2 3 8. - Jawaban: A - - 2 - 2 -

S ; PO ; Br ; CrO ; SO 4 4 4

Kelar 8 utan PbI (Ksp = 1,6 x 10 ) -

 2 S - = M x volume dalam larut an  Pb(NO ) 0,1 M  32 volume total

adalah

= 0,02 x 200 = 0,01 M

400 Pb(NO ) 32 → Pb + 2NO 3

Molaritas ion Ag + 0,1 0,1 0,2 M x volume 2 0,02 x 200 PbI

2 → Pb + + 2I -

= 0,01 M

volume total 400

4 x 10 → 0,1 (2s)

Qc AgBr Ag =  +    Br -  

9. )( Jawaban: C )

3 x 0,01 . 0,01

8 Kelarutan perak iodide akan bertambah =

27 x 1 0 - besar jika dilarutkan dalam larutan yang

Senyawa yang berwujud larutan Qc < Ksp + dan I idak mengandung ion Ag - . Dari = Ag 2 CrO 4 dan Ag 2 SO 4 .

keempat larutan diatas, kelarutan perak

7. Jawaban: C iodide bertambah besar dalam larutan Mol dari kedua senyawa adalah:

kalsium klorida.

Ca(NO ) 4 -

32 = 0,05x0,01 5x10 =

10. Jawaban: B

Na CO 0,05x0,01 5x10 - 4 2 3 = = Jika kelarutan besar maka harga Ksp akan besar menyebabkan senyawa tersebut

Ca(NO ) 3 2(aq) + Na CO 2 3(aq) → CaCO 3( s) + 2NaNO 3( aq )

akan mudah larut atau sebaliknya.

5 x 10 - 4 5 x 10 - 4

Urutan kelarutan senyawa dari besar ke

5 x 10 - 4 5 x 10 5 x - 4 10 - 4 5 x 10 - 4 kecil adalah

- 4 - - 4 - 5 x 10 5 x 10

AgOH; AgIO 3 ; AgBr; AgCN.

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

8 Sifat Koligatif

1. Jawaban: C

6. Jawaban: B

Garis PQ menunjukkan kenaikan iik didih Tekanan osmosis = M R T larutan. Garis SR menunjukkan penurunan

gr 1000

iik beku larutan. R = iik beku pelarut, S = x

V iik beku larutan, P = iik didih pelarut, Q

Mr

= iik didih larutan. x 180 400

2. Jawaban: D

= 0,1 M

Penggunaan eilen glikol dalam radiator =MRT = 0,1 x 0,082 x (27 + 273 K)

mobil merupakan contoh penerapan sifat koligaif yaitu penurunan iik beku, = 0,1 x 0,082 x 300 = 2,46 atm

sedangkan pembuatan air tawar dari

7. Jawaban: A

air laut (desalinasi air laut) merupakan Penurunan Tekanan Uap contoh penerapan sifat koligaif osmosis

Zat terlarut = glukosa balik.

Zat pelarut = air

∆= P P Xt .

3. Jawaban: E

Tekanan osmoik adalah perisiwa

0 = nt

bergeraknya parikel melalui dinding nt np + semipermiabel. Yang merupakan

18 penerapan sifat koligaif dari tekanan

180 osmoik adalah pembuatan ikan asin,

18 72 membunuh lintah dengan garam, serta

18 pemakaian cairan atau obat tetes mata.

4. Jawaban: B 0,1 4 + 4,1 Tekanan osmosis = M R T

= 0,49 m g c H

8. Jawaban: D

Penurunan iik beku: Mr 1000 mL

x0,082 x 300

= 0 – (0,372) 0 C 9,84 Mr = 2.017,2 = 0,372 0 C

Tf

2.017,2 Mr

= m x Kf x i 9,82

5. Jawaban: B Mr P Larutan nonelektrolit:

1,9 1000 0,372 = x 1,86 x i x

∆ Tf =∆ Tb 105 250 m.Kf = m.Kb

0,372 = 0,135 x i ∆ Tf

∆ Tb

→ Mg - + 2Cl (n=3) Kf

MgCl

i 2 =1+(n–1)α ∆ Tf

= -0,93 C ° = 0,87

SKL UN SMA/MA IPA

9. Jawaban: A terlarut maka konsenrasi larutannya Tiik beku larutan yang paling inggi

makin besar. Dimana ∏ sebanding dengan adalah larutan nonelektrolit dengan

M, dimana makin besar konsentrasi maka konsentrasi larutan paling kecil. Hal ini

tekanan osmosis makin besar. karena makin banyak zat terlarut dalam

C 6 H 12 O 6 0,3 M, larutan nonelektrolit suatu larutan maka akan menurunkan iik

BaI 2 0,2 M, larutan elektrolit dengan bekunya.

n = 3 → 0,6

Δ Tf = m.Kf Al 2 (SO 4 ) 3 Tf = 0 – ΔTf 0,1 M, larutan elektrolit dengan

Sehingga makin besar harga ΔTf maka iik

n = 5 → 0,5

beku makin kecil. FeO 0,2 M, larutan elektrolit dengan n = 2 Larutan yang paling inggi iik bekunya

adalah urea (CO(NH 2 ) 2 ) karena merupakan KCl 0,2 M, larutan elektrolit dengan n = 2 larutan nonelektrolit.

10. Jawaban: B Sehingga larutan yang memiliki tekanan Tekanan osmosis = M R T

osmosis paling besar adalah larutan BaI 2 Makin banyak zat terlarut dalam larutan

0,2 M.

maka tekanan osmosisnya makin besar, hal ini dikarenakan makin banyak zat

Koloid

1. Jawaban: B

4. Jawaban: B

Koloid antara padat dan cair (setengah Koloid yang dapat dibuat dengan cara kaku) biasa disebut dengan gel. Contoh

kondensasi adalah sebagai berikut: dari gel antara lain agar-agar, silika,

1) Sol belerang dibuat dari mengalirkan gelain, selai dan kanji.

gas H 2 S ke dalam larutan SO 2 .

2) Sol AgCl dengan mencampurkan

2. Jawaban: A Membedakan antara larutan, suspensi dan

perak nitrat encer dengan larutan HCl koloid dengan cara efek Tyndall. Suspensi

encer.

3) Sol Fe(OH) 3 dari hidrolisis FeCl dan koloid memiliki efek Tyndall, hal itu

4) Sol emas dari reaksi antara larutan. dikarenakan pada suspensi dan koloid HAuCl 4 dengan larutan K 2 berkas cahaya akan dihamburkan keika CO 3 dan

cahaya melewai koloid dan suspensi. HCHO. Sedangkan pada larutan sejai idak

5. Jawaban: C

memiliki efek Tyndall. Hal itu dikarenakan Fenomena sifat-sifat koloid: larutan sejai akan meneruskan cahaya

1) Proses cuci darah (dialysis). keika cahaya melewai larutan sejai.

2) Kabut di pegunungan (efek tyndall).

3) Pembentukan delta di muara sungai

3. Jawaban: B

(koagulasi).

Fungsi dari gel agar-agar sebagai koloid pelindung dalam pembuatan es krim.

4) Pemuihan gula (adsorpsi). Gel agar-agar berfungsi untuk mencegah

5) Proses kerja obat diare (adsorpsi). terbentuknya kristal besar es.

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

6. Jawaban: B

Proses cuci darah Pemuihan gula adalah proses adsorpsi

C Dialisis

D Efek Tyndall Sorot lampu di

No. Sifat koloid

Penerapannya

daerah berkabut/

1 Efek Tyndall Sorot lampu di malam malam hari

hari/berkabut

E Elektroforesis Proses

2 Adsorbsi

Pe m u t i h a n g u l a

penyaringan debu

pasir

pada pesawat

3 Koagulasi

Pembuatan lateks

Cotrell

4 Dialisis

Proses cuci darah

9. Jawaban: D

5 Gerak Brown Gerak zig zag Sistem koloid fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair adalah sol.

7. Jawaban: C

1) Aeorosol cair dari cair ke gas. Pembuatan koloid dengan cara kondensasi

2) Aerosol padat dari padat ke gas.

adalah larutan AgNO 3 diteteskan ke dalam

3) Emulsi dari cair ke padat.

larutan HCl, larutan FeCl 3 diteteskan ke

dalam air mendidih.

10. Jawaban: E

1) H S ditambahkan ke dalam endapan Berikut ini fase terdispersi dan pendispersi

2 NiS merupakan cara pembuatan

beserta contohnya:

koloid pepisasi.

Fase Medium

Jenis

2) Sol logam dibuat dengan cara busur

Terdi- Pendi-

Contoh koloid

bredig.

spersi spersi

3) Agar-agar dipepisasi dalam air cara

Busa Batu pepisasi.

Gas

Padat

padat apung

Aerosol Awan, Salah satu penerapan sifat koloid dialisis

8. Jawaban: C

Cair

Gas

cair kabut adalah proses cuci darah.

Padat Gas

Aerosol Asap

Penerapan dalam

padat

Sifat koloid

Emulsi Mentega

A Adsorpsi

Pemuihan

padat

gula pasir

Padat Cair

Sol Cat, inta

menghilangkan bau badan

B Koagulasi

Pembentukan delta di muara sungai

10 Benzena

1. Jawaban: A

2. Jawaban: B

Kegunaan BHT dan BHA adalah sebagai Senyawa dengan rumus kimia anioksidan pada minyak goreng dan

mentega supaya idak berbau tengik

adalah nitrobenzena.

SKL UN SMA/MA IPA

3. Jawaban: B

8. Jawaban: E

Senyawa dengan rumus kimia Penamaan senyawa turunan benzena OH

OH

CH 3

adalah fenol yang berfungsi sebagai

desinfektan. Senyawa turunan benzenannya adalah fenol, karena penomoran –OH lebih

4. Jawaban: A prioritas dari pada alkil (-CH 3 ). Karena Senyawa dengan rumus kimia

gugus subsituent berada pada nomor 1 α

dan 2, maka penamaannya ortho 2 meil fenol atau ortho meil hidrokso benzena.

OH

9. Jawaban: A

memiliki nama 3,5 – dikloro fenol.

Reaksi Benzena:

5. Jawaban: B

1) Reaksi halogenasi jika hasil adalah Penamaan senyawa turunan benzena

halo benzena.

2) Reaksi nitrasi jika nitrat yang masuk

ke benzena.

3) Reaksi sulfonasi jika SO Senyawa turunan benzena tersebut

3 H yang masuk

ke benzena.

adalah asam benzoat, kegunaan dari

4) Reaksi alkilasi jika Alkil (Karbon) yang asam benzoat adalah sebagai bahan baku masuk ke benzena. pembuatan fenol dan sebagai pengawet

Fe(III) makanan.

+ Cl 2 X + HCl

6. Jawaban: B

Cl

Nama senyawa turunan benzena dengan Senyawa X yang dihasilkan adalah rumus

(kloro benzena), yaitu kategori halo benzena sehingga jenis reaksinya adalah reaksi halogenasi.

10. Jawaban: A Senyawa turunan benzena dan

adalah 4 – kloro – 3,5 – dimeil fenol.

kegunaanya

OH

7. Jawaban: B Jika terdapat iga subsituen atau lebih

fenol sebagai desinfektan. O

pada cincin benzena, dapat dinyatakan

dengan angka.

Urutan prioritas penomoran sama benzaldehid sebagai pelarut. dengan prioritas penomoran pada tata

NH 2

nama benzena yang tersubitusi oleh dua anilina sebagai zat pewarna.

5 1 toluena sebagai bahan peledak.

4 3 2 1, 3 dimeil benzena

C O Na

CH 3 natrium benzoat sebagai

Sehingga penamaanya adalah 1,3 dimeil

pengawet makanan.

benzena atau meta dimeil benzena. KIMIA Pembahasan Latihan Soal

11 Hidrokarbon

1. Jawaban: D

5. Jawaban: A

Senyawa hidrokarbon yang memiliki Nama senyawa berikut yang tepat iik didih teringgi adalah senyawa

menurut IUPAC adalah 4,4 – dimeil hidrokarbon dengan jumlah atom paling

pentanol

banyak serta yang berupa rantai lurus.

CH 3

Makin banyak cabang dalam senyawa

H 3 C – C – CH 2 – CH – CH hidrokarbon maka iik didihnya makin 3 rendah. Jadi, senyawa hidrokarbon yang

CH 3 OH

memiliki iik didih teringgi adalah

6. Jawaban: D

n-pentana. Senyawa CH 3 ––CH 2 ––O––CH 2 ––CH 2 ––CH 3

2. Jawaban: A adalah senyawa golongan eter dengan Bilangan oktan adalah angka yang

nama eil propil eter atau etoksi propana. menunjukkan ingkat ketukan (knocking)

Isomer fungsi adalah senyawa dengan yang diimbulkan bensin terhadap mesin

rumus struktur sama namun gugus fungsi saat terjadi pembakaran. Makin inggi

berbeda.

bilangan oktan maka ketukan yang

C n H2 n + 2 O → alkohol dan eter diimbulkan makin sedikit akibatnya

C n H 2n O → aldehid dan keton sehingga jelaga yang diimbulkan makin

C n H O 2 → asam karboksilat dan ester sedikit. Jadi bahan bakar yang memiliki

2n

bilangan oktan teringgi adalah bahan Karena senyawa di atas adalah golongan eter maka berisomer fungsi dengan

bakar nomor 1 dengan massa ketukan

alkohol yaitu

paling sedikit yaitu 0,07 gram.

OH

3. Jawaban: E Jenis reaksi yang terjadi adalah reaksi

CH 3 CH 2 CH 2 CH CH 3 esteriikasi, yaitu reaksi antara asam

2 - pentanol karboksilat dengan alkohol dengan

bantuan katalis H 2 SO 4 pekat yang akan

7. Jawaban: B

menghasilkan senyawa ester dan air. Zat adiif pada bensin yang digunakan Reaksi yang terbentuk:

untuk menaikkan bilangan oktan bensin asam etanoat + metanol

adalah meil tersier buil eter.

→ meil etanoat + H 2 O

8. Jawaban: C

4. Jawaban: E Reaksi antara asam etanoat dan etanol Fungsi eter antara lain:

merupakan reaksi esteriikasi, yaitu reaksi

a. Dieil eter, digunakan sebagai pelarut pembentukan ester. senyawa organik. O

b. Metal tersier buil eter (MTBE), sebagai menaikan nilai oktan pada

C 2 H 5 bensin.

CH 3 C O

c. Divinil eter, sebagai bahan anesteik Hasil reaksi dari reaksi diatas adalah eil etanoat yang merupakan golongan

atau obat bius. ester, sehingga berisomer fungsi dengan dengan asam karboksilat, yang merupakan senyawa asam karboksilat adalah asam butanoat.

SKL UN SMA/MA IPA

9. Jawaban: C menghasilkan endapan merah bata maka Turunan alkana yang dapat memberikan

gugus yang terideniikasi adalah gugus aroma rasa buah adalah golongan ester

aldehid. Aldehid jika dioksidasi maka akan yaitu meil buirat.

menghasilkan asam karboksilat yang dapat memerahkan lakmus biru karena sifatnya

10. Jawaban: D

cenderung asam. Berari senyawa dengan

3 H 6 O dapat terideniikasi keton, jika dapat bereaksi dengan Fehling

C H O memiliki rumus C H O memiliki

2n

rumus molekul C

dua kemungkinan gugus yaitu aldehid atau

sebagai gugus fungsi aldehid.

12 Makromolekul

1. Jawaban: D

4. Jawaban: C

Contoh polimer alam adalah amilum, Pasangan data yang benar sebagai berikut: selulosa, protein, asam nukleat, karet

Mono-

Kegu- Proses

No. alam, PVC. Polimer mer

naan pembuatan

2. Jawaban: C

1. Telon

Tetralou- Alat Adisi roeilena masak

Berikut ini rumus kimia monomer-

Pipa air monomer pembentuk polimer: Adisi

2. PVC

Vinil-

Polimer → Monomer →฀Rumus Kimia

klorida

Monomer Konden-

a. Polivinil klorida → Vinilklorida

amino

sutera sasi

→฀CHCL = CH 2

4. Neoprene Isoprena Selang Adisi

bensin

b. Telon →฀Tetraluoroetena

5. Karet

→฀CF 2 = CF 2 alam

Isoprene Ban Adisi

c. Polipropena →฀Propena

kenda-

raan

→฀CH 2 =฀CH – CH 3

d. Bakelit → Metanal dan fenol

5. Jawaban: A

→฀HCHO dan C 6 H 5 OH

Kegunaan dalam

No. Polimer

e. Polisirena → Sirena

industri

→฀C 6 H 5 – CH = CH 2 A. Protein

Sutera

3. Jawaban: B

Pembuatan roi Kegunaan lemak dalam tubuh antara lain:

B. Amilum

C. Polisirena Pembungkus,

a. Sumber energi dan cadangan insulator plasik, sol makanan.

sepatu

b. Pembentuk membran sel.

D. Polieilena Kantong plasik,

c. Lemak sebagai bahan pembuat pembungkus makanan sabun.

E. Polyester Bahan pakaian dan

d. Bahan pembuatan margarin. benang

6. Jawaban: C Nama polimernya adalah polivinilklorida. Kegunaan dari polivinilklorida untuk pipa, perabot rumah tangga dan karpet.

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

7. Jawaban: B

9. Jawaban: C

Pasangan yang sesuai sebagai berikut: Berikut uji makanan yang benar sebagai

No. Pembentukan Polimer Polimer

Pereaksi yang digunakan/ Perubahan

(1) Warna Adisi Sintesis Telon maka-

Bahan

Timbal (II)

(2) Adisi

Sintesis PVC

nan

Biuret

Xantroproteat Asetat

(3) Adisi

Sintesis Polieilen

Ungu

Jingga Cokelat

(4) Kondensasi

Sintesis Bakelit

kehitaman

(5) Cokelat Kondensasi Alami Protein

Biru muda

kuning

kehitaman

8. Jawaban: A

Ungu

Jingga Cokelat

Reaksi kehitaman Jenis Contoh No.

Kuning Tak berubah (1) Kondensasi

Pembentukan Polimer

Polimer

Ungu

Biru muda Tak berubah Tak berubah (2) Kondensasi

10. Jawaban: A

(3) Adisi

Uji biuret digunakan untuk uji ikatan (4) Kondensasi

Sintesis Telon

pepide. Jika terbentuk warna ungu (5) Kondensasi

Sintesis Nilon

berari zat itu mengandung protein. Dalam protein terdapat unsur belerang,

Sintesis Dakron

untuk mengujinya digunakan pereaksi imbal (II) asetat.

Protein yang mengandung belerang contohnya sistein.

13 Termokimia

1. Jawaban: E

3. Jawaban: B

Ciri-ciri reaksi eksoterm: Berdasarkan diagram di atas, hubungan

1) Reaksi yang melepas kalor antara ΔH 1 , ΔH 2 , ΔH 3 adalah:

2) Reaksi yang menghasilkan energi

ΔH 3 = ΔH 1 + ΔH 2

3) Kalor berpindah dari sistem ke atau ΔH 2 = ΔH 3 – ΔH 1 lingkungan

4. 4) ΔH = - Jawaban: A Mengalami kenaikan suhu (T1<T2)

Kalorimeter:

= 75°C – 25°C = 50 °C reaksi pembakaran dan penguapan, yaitu

ΔT

Yang termasuk reaksi eksoterm adalah

massa air

=ρxv = 1 g/cm 3 x 2000 mL

reaksi nomor (3) dan (4). = 2000 gram

2. Jawaban: B

= m x c x ΔT Dari diagram tersebut dapat diketahui

= 2000 x 4,2 x 48 bahwa reaksinya adalah endoterm, karena

= 403.200 J ∆H = + dan H pereaksi < H hasil reaksi.

= 403,2 kJ Ba(OH) 2 + NH 4 Cl

mC 3 H 8 yang terbakar sebanyak 44 gram

→ BaCl 2 + NH 4 OH + H 2 O ∆H = +

sehingga mol C 3 H 8 adalah:

SKL UN SMA/MA IPA SKL UN SMA/MA IPA

lintasan, tetapi hanya ditentukan keadaan

44 awal dan keadaan akhir =

2S

+ 3O 2g () → 2SO 2s () + O 2g () ∆= H -593kJ

44 () s

H -197kJ = 1 mol 2s () + 2g () → 3g () ∆= + Reaksi adalah eksoterm karena mengalami

SO

2SO

∆= H -790kJ kenaikan suhu dari 27 °C menjadi 75 °C. Q

2S () s + 3O 2g () → 2SO 3g ()

8. ∆= Jawaban: E H- n

Reaksi yang terjadi:

-403,2 kJ (aq) HCl + NaOH (aq) → NaCl (aq) +H 2 O (l) =

= -403,2 kJ

1 mol mula 10 mmol 20 mmol - - reaksi 10 mmol 10 mmol 10 mmol 10 mmol

5. Jawaban: A ________________________________ + Penentuan entalphi berdasarkan data

sisa - 10 mmol 10 mmol 10 mmol energi ikatan:

Volume total = Vol HCl + Vol NaOH CH 3 - C CH + 2 H 2 3 CH - CH 2 - CH 3 = 50 mL + 50 mL

H H H H H = 100 mL

H C C C ρ air = 1 g/mL, karena volume total + 2H 2 H C C C H = 100 mL, maka massa total = 100 gram.

= 2100 J = 2,1 kJ = [8. (C – H) + 2 . (C – C)] – [4. (C – H) Q 2,1 + (C – C) + (C ≡ C) + 2 . (H–H)] ΔH =

ikatan reaktan ikatan produk

= - 210 kJ n 0,01 = [(8 x 410) + (2 x 343)] – [(4 x 410)

+ 343 + 839 + (2 x 436)]

9. Jawaban: E = [3280 + 686] – [1640 + 343 + Karena setelah reaksi antara urea dan air 839 + 872] dinding gelas terasa dingin maka reaksi

= 3966 – 3694 = + 272 kJ/mol yang terjadi antarurea dan air adalah

6. Jawaban: E reaksi endoterm, yaitu ditandai oleh Reaksi pembakaran metana berdasarkan

penurunan suhu.

data entalpi pembentukan (ΔH o

f ):

Ciri reaksi endoterm adalah:

CH 4(g) +2O 2(g) → CO 2(g) +2H 2 O (g)

a. Reaksi yang menyerap kalor.

ΔH = ∑ ΔH o

– ∑ ΔH f reaktan

b. Reaksi yang memerlukan energi.

c. Kalor berpindah dari lingkungan ke = [(ΔH o o

f produk

f CH 4 ) + 2 (ΔH f O 2 )] –

CO [(ΔH o

f 2 ) + 2 (ΔH f H 2 O)]

sistem.

d. ΔH bernilai +.

= [(-75) + 0] – [(-393,5) + 2 (-242)]

e. Terjadi penurunan suhu (T >T ). = -75 – (-877,5)

= + 802,5 kJ/mol

10. Jawaban: D Reaksi yang terjadi pada diagram diatas:

7. Jawaban: E 2C (s) +2O 2(g) → 2 CO (g) +O 2(g) ΔH 2 = -222 kJ Entalpi reaksi merupakan suatu fungsi

2 CO (g) +O 2(g) → 2 CO 2(g) ΔH 3 = -566 kJ dan keadaan akhir. Dalam hukum Hess

keadaan, hanya tergantung keadaan

2C (s) +2O 2(g) → 2 CO 2(g) ΔH 1 = …..? disebutkan:

Jadi, dapat dirumuskan:

ΔH 1 =ΔH 2 +ΔH 3

= -222 + (-566) = -788 kJ

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

14 Laju Reaksi

1. Jawaban: E • Graik reaksi pada orde 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi laju

reaksi antara lain:

1) Tumbukan: makin banyak tumbukan yang terjadi maka akan menghasilkan

• Graik reaksi pada orde 2 tumbukan efekif makin besar dan

mengakibatkan laju reaksi besar atau laju reaksi cepat.

2) Ukuran parikel: jika massa dalam

4. bentuk buiran akan bereaksi lebih Jawaban: B Orde reaksi terhadap CO

lambat daripada serbuk.

3) Katalis: hanya mempercepat laju x  0,2   x reaksi.

 =   4x

4) Konsentrasi: makin inggi konsentrasi

 x 1  1

berari makin banyak molekul-

molekulnya. Dengan banyaknya

molekul-molekul mengakibatkan

Orde reaksi terhadap O [] 2

proses tumbukan yang lebih cepat

dan mengakibatkan laju reaksi makin Data 1 dan 2 besar.

 x 0,1   x

2. Jawaban: D   =  0,3 

 3x Faktor yang mempengaruhi percepatan

reaksi pada percobaan 1dan 3 adalah luas x  1  1

permukaan. Pada percobaan 1, zat yang

bereaksi berbentuk serbuk, sedangkan

y =1

pada percobaan 3 zat yang bereaksi v = k [CO] 2 [O2] berbentuk padatan. Dari data itu dapat

v = k [0,3] 2 [0,2] kita simpulkan bahwa zat yang berbentuk

5. Jawaban: D

serbuk lebih cepat bereaksi daripada Mol N 2 O mula-mula = 0,7 mol padatan. Sehingga kedua zat tersebut

dipengaruhi oleh luas permukaan.

Mol O 2 sisa

= 0,1 mol

4N 2 O 5(g)

→ 4 NO 2(g) + O 2(g)

3. Jawaban: A Gambar graik hubungan kecepatan reaksi 0,7 mol - -

dengan konsentrasi [H 0,4 mol 0,1 mol

2 ] untuk reaksi orde

0,4 mol

1 ditunjukkan oleh gambar pada nomor I. 0,3 mol 0,4 mol 0,1 mol

1) Graik reaksi orde 0 Konsentrasi N 2 O 5

SKL UN SMA/MA IPA SKL UN SMA/MA IPA

7. Jawaban: E

= = 0,08 M v

5L Konsentrasi H 2 O 2 = 1 0,95 = 0,05 M NO 2 5 Konsentrasi I - menggunakan perbandingan

v penguraian N O 2 5 = [ ]

mol pada H 2 O 2 sehingga konsentrasi I - ∆ dua

t 0,08 M

kali dari konsentrasi H 2 O 2 . =

10 Konsentrasi I - = 2 x 0,05 = 0,1 M Perubahan laju I = - 0,008 M / det dalam M/deik sebesar

= 0,001 M

6. Jawaban: E

Orde reaksi terhadap [Q] → (perc. 1 dan 2)

8. Jawaban: A

[][] x y

T 2 = 70°C

v 2 k Q [][] T

T 1 = 30°C

k 0,1 y 0,1 0.0125

[][] t 1 = 3 menit

y = k 0,2 0.1 0,05

[][] Jawab :

( T2-T1 )

1 ∆ [] T 

  [] n

x 70 30 2 ( = -

t 2 =   20 . 3 menit

Orde reaksi terhadap T []

→ ( perc. 1 dan 3 )

= [][] x y v 3 k Q [][] T

= menit

xy

9. Jawaban: A

k 0,1 y [][]

0,1 0,0125 Kenaikan suhu akan mempercepat

y = k 0,1 0.2 0,1

[][] kecepatan reaksi karena kenaikan suhu

akan memperbesar energi kineik

[] 1 1 molekul-molekul pereaksi sehingga y [] =

2 8 kemungkinan terjadinya tumbukan makin y=3

besar.

Mencari harga k:

10. Jawaban: D

2 v = k [Q] 3 [T] Laju reaksi berlangsung paling cepat Ambil salah satu persamaan (missal perc. 1)

apabila konsentrasi dan luas permukaan v = k (0,1) 2 1 3 (0,1)

besar. Ukuran parikel makin kecil maka luas permukaan makin besar. Sehingga

0,0125 = k (0,1) 5

k = 0,0125/10 -5 batu marmer dalam keadaan serbuk lebih k

= 1250 cepat bereaksi daripada yang berbentuk Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah

buiran. Laju reaksi yang paling cepat menjadi 0,5 M, maka harga v:

adalah reaksi nomor 4. v = k [Q] 2 [T] 3

v = 1250 . (0,5) 2 . (0,5) 3

v = 39 M/det

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

15 Kesetimbangan Kimia

1. Jawaban: B

[produk]

Kc =

Tekanan diperbesar, volume diperkecil

[reaktan]

sehingga keseimbangan akan bergeser ke koeisien kecil. 2

Kc [NO] [O ] 2 = 2

[NO ] 2

TRIK CANTIK:

VoCil MoCil → Volume diperkecil Mol

= Tekanan berbanding terbalik dengan 1

N 2(g) + 3H 2(g)  2NH 3(g) ∆=- H 92kJ

5. Dari reaksi keseimbangan di Jawaban: C atas koeisien produk lebih kecil Diketahui suatu reaksi:

2NO O (g) + 2g ↔ 2NO 2(g) daripada koeisien reaktan. Sehingga

0 0 keseimbangan akan bergeser ke kanan 0 T = 273 K 27 C + = 300 K [NH ] 3 bertambah.

 n koefisien kanan - koefisien kiri =

2. Jawaban: A

= 2 - 3 = -1

∆ Diketahui reaksi keseimbangan: n Kp Kc RT = ()

N 2(g) + 2O 2(g)  2NO 2(g) ∆=+ H 180 kJ

= 2,46x 10 (0,082 x 300 - 5 - () 1

Ekso endo

6. Jawaban: A

Jika pada volume tetap, suhu dinaikkan,

Kp =

produk

keseimbangan akan bergeser ke kanan.

reaktan

Hal itu dikarenakan jika suhu dinaikkan 2

K p [NH ] 3 =

keseimbangan akan bergeser ke

endoterm.

[X] 2

3. Jawaban: C

N Pada tetapan keseimbangan, fase solid Y 2 idak terpakai.

24 N Y 2 = X Untuk mencari Kc, fase yang digunakan

adalah aq dan gas.

[] X

2 Kc [H O][CO ] 4

2 2 [Y]

7. Jawaban: B

4. Jawaban: B Diketahui mol seimbang N 2 O 4 0,8 mol, Diketahui bejana volume = 1 L

NO 2 0,4 mol.

Mol NO 2 = 4 mol Mol O 2 dalam seimbang = 1 mol

Kc [produk] =

[reaktan]

Maka harga Kc:

2NO 2(g) ↔ 2NO (g) + O

2(g)

mula-mula 4 mol - -

SKL UN SMA/MA IPA

8. Jawaban: D

9. Jawaban: C

Fe (aq) + + SCN (aq)  FeSCN (aq) Mula2 x 6

2 (g)

A + 2B ↔

C K = 0,25

(g)

(g)

Jika ditambahkan 1 tetes larutan jenuh Reaksi 2 4 2

3 → Fe + 3Cl maka keseimbangan Sisa x 2 2 -

+ - FeCl

2 akan bergeser ke kanan sehingga jumlah ion

2 2 + FeSCN akan bertambah.

2 10. Jawaban: D

Dalam sistem keseimbangan

2 2 menggunakan Prinsip Le Chatelier

yaitu jika pada sistem keseimbangan 100

x2 - (1)(

) terdapat aksi, maka sistem tersebut akan

2 mengadakan reaksi sesuai dengan aksinya. x2 -

16 Reaksi Oksidasi dan Reaksi Reduksi

1. Jawaban: A

4) BaCl

2(aq) + 2 H SO 4(aq) → BaSO 4(s) + HCl (aq)

1) Menyetarakan jumlah atom Cr. Tidak mengalami perubahan biloks

2) Menyetarakan jumlah atom O dan H

(bukan redoks).

di kedua ruas.

5) MnO 2(s) + 4HCl (aq) → MnCl 2(aq) + 2H O 2 (l) + Cl 2(g)

+ 2 -1 +2 -1

2. Jawaban: E

Reaksi redoks adalah reaksi yang Mn mengalami penurunan biloks mengalami kenaikan bilangan oksidasi

(reduksi), sedangkan pada Cl (oksidasi) dan mengalami penurunan

mengalami kenaikan biloks (oksidasi). bilangan oksidasi (reduksi).

Persamaan reaksi di atas merupakan

1) NaOH +

HCl (aq) → NaCl (aq) + HO 2 (l)

reaksi redoks.

(s)

Reaksi di atas merupakan reaksi

3. Jawaban: E

penetralan, yang mana reaksi Penyetaraan reaksi dari persamaan reaksi penetralan bilangan oksidasinya tetap

ini adalah:

(idak ada perubahan) bukan redoks.

1) Menyetarakan atom Mn di kedua ruas

2) CaSO

4(aq) + 2LiOH (aq) → Ca(OH) 2(s) + Li SO 2 4(aq)

aMnO = 2 Mn 4

a2 =

Tidak mengalami perubahan biloks

2) Menyetarakan atom C di kedua ruas (bukan redoks).

cC O 2 2 - 4 = 10 CO 2

3) Mg(OH) 2(s) + 2HCl (aq) → MgCl 2(aq) + 2H O 2 (l)

3) Menyetarakan atom H di kedua ruas Tidak mengalami perubahan biloks

+ 2 -1 +2

bH + = 8HO 2

(bukan redoks).

= b 16

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

KCl = 0

Jadi, persamaan lengkapnya sebagai

2MnO 4 (aq) + 16H (aq) + 5C O 2 4 (aq)

Cl = -1

2 → + 2Mn

(aq) + 8H O 2 (l) + 10CO 2(g)

2) Cl dalam KClO =+ 1

KClO = 0

4. Jawaban: C

FeS + HNO 3 → Fe(NO K Cl O 3 0 ) 3 + S + NO 2 +H 2 O ++=

+2 -2 +5 +3

++-= 1 Cl 2 0 Cl

Oks 1e x 1

3) C l dalam CaCl 2 = -1

→ 1 Fe(NO 3 ) + 1 S + 3 NO

3 Jawaban: C 5 = + Penyetaraan reaksi di bawah ini:

4) Cl dalam KClO

KClO 3 = 0 aMnO - 4 + bH + + cH C O 2 2 4 K Cl + + 3O = 0

2 dMn + cH O fCO +++ 1 Cl 3(-2) = → 0 +

Cl =+ 5

Menyetarakan reaksi dengan cara

setengah reaksi:

5) Cl dalam KClO 2

MnO +8H +5e - + Mn 2 4 + → + 4H O 2 KClO 2 = 0

HCO 2 2 4 → 2CO

2 + 2H + 2e K Cl 2O ++ = 0

2 2MnO +16H +10e + → 2Mn + 8H O +++ 4 1 Cl 2(-2) 2 = 0 5H C O

→ Cl 10CO + 10H + 10e =+ 3

2MnO - 4 + 6H + + 5H C O 2 2 4 8. Jawaban: C

→ 2 2Mn + + 8H O 10CO

Koeisiennya 2, 5, 8, 10. → KCl (aq) + CrCl 3(aq) + cCl 2(g) + dH O 2 (l)

6. Jawaban: B (1) Menyetarakan jumlah atom Cr di Zat yang berindak sebagai oksidator dari

kedua ruas

persamaan reaksi ini NaNO K Cr O → 2CrCl

8Al 3NaNO + 3 + 5NaOH 2H O + 2 → 8NaAlO 2 + 3NH 3 (2) Menyetarakan jumlah atom O di

0 +5 +1 +3 -3

kedua ruas.

Al mengalami kenaikan bilangan oksidasi K Cr O 2 2 7 → 7H O 2 (oksidasi) → sebagai reduktor.

(3) Menyetarakan jumlah atom H di N pada NaNO 3 mengalami penurunan

kedua ruas.

bilangan oksidasi (reduksi) →฀sebagai 14HCl → 7H O 2 oksidator.

(4) Menyetarakan jumlah atom Cl di

7. Jawaban: D

kedua ruas.

Bilangan oksidasi Cl tertinggi Sehingga diperoleh penyetaraan reaksi adalah KClO

sebagai berikut:

3 K Cr O

2 2 7(aq) +

1) Cl dalam KCl = -1

14HCl

(aq)

KCl 0 → 2KCl (aq) + = 2CrCl 3(aq) + 3Cl 2(g) + 7H O 2 (l) K Cl += 0 +=

SKL UN = SMA/MA IPA

9. Jawaban: A

5) MnS = 0

Bilangan oksidasi teringgi Mn adalah

Mn + (-2) = 0

10. Jawaban: D

+1 + Mn + (-8) = 0 Cl + 2NaOH → NaCl + NaClO + H O Mn = + 7

Mn + (-4) = 0 Mn = + 4

Reaksi autoredoks adalah reaksi dari 1

Dari 0 menjadi +1

2(+1) + Mn + 4 (-2) = 0

0 menjadi -1

4) MnCI 2 =0 Mn + 2 Cl = 0 Mn + 2 (-1) = 0 Mn = + 2

17 Sel Elektrokimia

1. Jawaban: E KaRet →฀Karode Reduksi (mengalami Dalam deret volta

penurunan bilangan oksidasi). Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd,

Anode ll Karode Co, Ni, Sn, Pb, H, B, Cu.

() aq ||Cu () aq |Cu (s) Logam yang mampu melindungi besi

2 Al |Al +

(s)

dari korosi adalah logam yang berada di

3. Jawaban: E

sebelah kiri logam Fe. Hal itu dikarenakan Elektrolisis yang menghasilkan logam harga E o sel logam sebelah kiri lebih kecil

alkali adalah leburan NaCl dengan daripada logam Fe, sehingga yang akan

elektroda C.

terkorosi terlebih dahulu adalah logam

3 dengan elektroda Pt dengan harga E sel lebih kecil dari besi.

1) Leburan AlCl

Dalam bentuk leburan: Dari gambar di atas adalah gambar V

Al 3 + +→ 3e Al

yang paling cepat korosi, karena logam

2Cl -

→ Cl 2 + 2e

Cu terletak di sebelah kanan Fe, sehingga

logam Fe akan terkorosi terlebih dahulu. Menghasilkan logam Al dan gas klor.

2) Larutan KI dengan elektroda C

2. Jawaban: A () K → 2H O 2e 2 H 2OH +→+ - Dalam deret volta 2 Li, K, Ba, Ca, Na, Mg, Al, Mn, Zn, Cr, Fe, Cd,

2I - →+ I 2 2e

Co, Ni, Sn, Pb, H, B, Cu. Menghasilkan gas hidrogen dan gas Al berindak sebagai anode karena

iodine.

terletak di sebelah kiri H. Sedangkan Cu

3) Larutan Na 2 SO 4 dengan elektroda C sebagai karode karena terletak di sebelah

(Na) → 2H O 2e 2 +→+ H 2OH 2 - kanan H.

4 → 2H O 2 → 4H + 4e O Dalam penulisan diagram sel volta adalah + 2 ANOKS

(SO )

→ Anode Oksidasi (mengalami Menghasilkan gas hidrogen dan gas kenaikan bilangan oksidasi).

oksigen.

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

4) Larutan KNO 3 dengan elektroda Au

Valensi dari logam Ag = +1

(Na) → 2H O 2e +→+ H 2OH -

Ar Ni Ar Ag

2 2 Gr Ni : Gr Ag =

: (NO ) 3 Au Au 3 → + → + 3e biloks biloks

59 108 Menghasilkan gas hidrogen dan

14,75 : Gr Ag =

2 1 logam Au.

5) Leburan NaCl dengan elektroda C

(Na) → Na + +→ e Na

Ag 2 x 108

(Cl) → 2Cl - → Cl

2 + 2e

Gr Ag = 54 gram

8. Jawaban: D

4. Jawaban: C Diketahui 1,5 F untuk ion Ag +

Mg 3+ (aq) + 2e → Mg E (s) 0 = -2,38 volt

1 Faraday = 1 mol e = 96500 C

(anode)

1,5 Faraday = 1,5 mol e

Al 3+

(aq) + 3e → Al (s) E 0 = -1,66 volt

Ag +→ e Ag

(karode)

E 0 = E 0 karode – E 0 anode

= -1,66 volt – (-2,38 volt)

Cu 2 + +→ 2e Cu

= + 0,72 volt 1,5 0,3 mol

5. Jawaban: E i

= 20 A

9. Jawaban: C Al 3+

t 0 = 2 jam = 2 x 3600 sekon (aq) + 3e → Al (s) E = -1,66 volt ixt

Zn 2+ (aq) + 2e → Zn E (s) 0 = -0,76 volt molen = 96500

Dari persamaan reaksi di atas diketahui ixt 0 E sel paling kecil sebagai anode → Al

mol x valensi = (mengalami oksidasi).

massa 0 20 x 2 x 3600 E sel besar sebagai karode → Zn x1=

(mengalami reduksi ). 108

Notasi selnya ANODE II KATODE

1 massa =

I Zn 96500

x 20 x 2 x 3600 x 108

Al I Al 3+

2+ II Zn

10. Jawaban: D

6. Jawaban: B Cara melindungi pagar rumah dari korosi TRIK CANTIK:

dengan cara dicat.

Untuk sel elektrolisis

1) Dilapisi perak idak akan melindungi ixt

besi dari korosi dikarenakan logam molen = 96500

perak mempunyai E 0 sel lebih besar

dari Fe sehingga yang teroksidasi mol x valensi =

ixt

terlebih dahulu adalah besi. massa

2) Dilapisi alumunium atau dilapisi x1= 108

10 x 7200

96500 dengan seng bisa mengurangi korosi

10 x 7200 x 108 dikarenakan harga E 0 sel lebih kecil massa =

daripada Fe sehingga yang teroksidasi 96500

terlebih dahulu adalah alumunium

7. Jawaban: E

atau seng.

Diketahui massa nikel = 14,75 gram

3) Proteksi katodik dilakukan pada Ni(NO )

Ni 2 + 2NO 2 32 - → + 3 logam besi yang tertanam di bawah Valensi dari logam Ni = +2

tanah.

AgNO Ag +

+ NO 3

SKL UN SMA/MA IPA

18 Kimia Inti

1. Jawaban: B t = waktu selama meluruh

= waktu paruh

Parikel t 1

1 X adalah proton.

2. 2 Jawaban: D 

6 C dengan N 7 merupakan

contoh dari isobar. Dari kedua nuklida t

tersebut memiliki nomor massa yang

=x

32 sama, yaitu sama-sama 14. 

1 t t Isobar adalah nuklida-nuklida yang t 

  1 5 50 1 memiliki nomor massa yang sama. 50 =  

3. Jawaban: C

Sifat unsur radioakif antara lain:

(a) Dapat memancarkan sinar yang

dapat merusak plat foto yang ditutup

= 250 tahun

dengan kertas ilm.

8. Jawaban: A

(b) Dapat mengalami peluruhan.

27 13 Al + 1 0 n→ 24 11 Na + 4 2 X Yang merupakan sifat unsur radioakif

P arikel 2 4 X merupakan parikel sinar alfa adalah nomor (2) dan (3).

4. Jawaban: D

1 9. 92 Jawaban: A U+ 2 He → 94 Pu + 3 0 X

Penggunaan radioisotop pada bidang

X merupakan parikel sinar positron ( 1

0 Parikel 1

kimia, contohnya:

0 β). (1) Mempelajari sistem keseimbangan

5. Jawaban: A

kimia.

Nomor atom = proton = 83 (3) Pengenceran isotop. Nomor massa = 209 – 83 = 126

10. Jawaban: E

6. 226 Jawaban: E 88 Na: Mendeteksi penyempitan pembuluh Positron disebut juga sinar β bermuatan

darah.

0 posiif ( 226 +1 β). Reaksi yang memancarkan

88 Si : Mendeteksi lumpur di pelabuhan. positron adalah: 226 88 P : Untuk penggunaan pupuk tanaman.

88 Fe : Mempelajari pembentukan sel Pada reaksi dipancarkan 1 molekul

darah merah.

positron. 226

88 Co : Mendeteksi pertumbuhan sel

kanker.

7. Jawaban: C Pernyataan yang sesuai adalah nomor (3)

Rumus waktu paruh:

Nt = massa setelah meluruh No = massa sebelum meluruh

KIMIA Pembahasan Latihan Soal

19 Kimia Unsur

1. Jawaban: C

6. Jawaban: E

Senyawa oksida adalah senyawa yang Warna nyala pada golongan IIA mengandung oksigen. Senyawa oksida

1) Ca memberikan warna merah jingga. yang bisa bereaksi dengan asam dan basa

2) Sr merah ungu. adalah unsur Al (amfoter).

3) Ba kuning kehijauan.

Berikut reaksi Al O 2 3 dengan asam

7. Jawaban: B

maupun basa. Berikut ini pasangan data yang tepat

1) Al O 2 3 + 3H SO 2 4 → Al (SO ) 2 43 + 3H O 2 sebagai berikut:

2) Al O 2 3 + 2KOH → 2KAlO 2 + HO 2

Lambang

No.

Pembuatan Kegunaan

Unsur

2. Jawaban: D Sifat-sifat zat radioakif sebagai berikut:

Mg

Down Antasida

1) Menghitamkan ilm.

Frasch dan Obat

2) Dapat mengadakan ionisasi. silika penyakit

3) Dapat memendarkan bahan-bahan kulit dan tertentu.

bahan

4) Merusak jaringan tubuh. korek api

5) Daya tembusnya besar. gas

6) Mengalami peluruhan.

Cl

Deacon Bahan

7) Memiliki ini idak stabil. pemuih

3. Jawaban: A

Wohler Pupuk Sifat-sifat unsur dari halogen sebagai

Hall - Badan berikut:

Al

Heroult pesawat

1) Unsurnya idak terdapat bebas

(murni) di alam (di alam unsur

8. Jawaban: A

98 Cf + 6 C → 104 Rf + 4n 0 lainnya).

halogen bersenyawa dengan unsur

Nuklida X pada persamaan reaksi ini

2) Mampu membentuk senyawa asam tersebut adalah 12 6 C beroksigen lebih dari satu . 1

3) Memiliki ainitas elektron yang besar.

9. Jawaban: D Cf + C → Rf + 4n

4) Sifat oksidatornya kuat. Belerang dapat diperoleh dengan cara

4. Jawaban: B ekstraksi melalui proses Frasch. 211 Pb 211

82 →+ 83 X 1) Deacon → klorin. 211 Pb 211 0 →+

2) Hall- Heroult → alumunium.

82 83 - 1 e

0 3) Reduksi → garam alkali tanah. Parikel X yang tepat adalah - 1 e 4) Goldschmidt

→ krom.

5. Jawaban: B

10. Jawaban: C

Kegunaan gas helium Proses reaksi di bawah ini merupakan

1) Sebagai pengisi balon gas karena proses pembuatan fosfor massa jenisnya rendah dan stabil.

2Ca (PO ) 3 4 2(s) + 6SiO 2(s) + 10C

2) Sebagai campuran gas oksigen pada → 6CaSiO 3(s) + 10CO (g) + P 4(g) tabung penyelam.

Nama proses pembuatan unsur fosfor adalah Wohler.

SKL UN SMA/MA IPA