Latar Belakang Masalah KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR MATERI STRUKTUR BUMI DAN MATAHARI KELAS V SD NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL -

1 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan dijelaskan tentang: latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, serta manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dapat digunakan untuk mengembangkan potensi, dan bakat yang dimilikinya. Tanpa adanya pendidikan, manusia sangat sulit menjalani kehidupan karena manusia tidak tahu bagaimana dan apa yang harus dilakukan untuk menjalankan kehidupannya. Oleh karena itu, pendidikan sangat penting dijadikan sebagai jalan untuk memperoleh tujuan hidup. Pendidikan tidak sebatas digunakan untuk menggali pengetahuan semata, melainkan juga untuk mengasah kemampuan spiritual, emosional, dan sosial manusia. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. 2 Berdasarkan rumusan tersebut, dalam melaksanakan pendidikan harus terdapat tujuan yang jelas. Apabila pendidikan tidak memiliki tujuan yang jelas, maka pencapaiannya tidak maksimal, bahkan bisa saja gagal. Tujuan Pendidikan Nasional tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, maka pemerintah menyelenggarakan program wajib belajar 9 tahun meliputi jenjang pendidikan Sekolah Dasar SD dan Sekolah Menengah Pertama SMP. Program pemerintah tersebut tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 1 ayat 7 yang menjelaskan bahwa: Pendidikan dasar adalah jenjang pendidikan pada jalur pendidikan formal yang melandasi jenjang pendidikan menengah, yang diselenggarakan pada satuan pendidikan berbentuk Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah atau bentuk lain yang sederajat serta menjadi satu kesatuan kelanjutan pendidikan pada satuan pendidikan yang berbentuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah, atau bentuk lain yang sederajat. Menurut Arsyad 2013: 1, “pendidikan diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah, tidak lain dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada diri siswa secara terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap”. Pemerolehan pengetahuan, keterampilan, dan perubahan sikap siswa dapat terjadi selama proses pembelajaran di sekolah. Oleh karena itu, pendidikan di sekolah diharapkan mampu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan 3 sikap positif pada diri siswa. Pembelajaran di SD mencakup berbagai muatan mata pelajaran, salah satunya yaitu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA. Mata pelajaran IPA merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Ruang lingkup IPA meliputi makhluk hidup dan proses kehidupannya, benda atau materi, energi dan perubahannya, serta bumi dan alam semesta. Berdasarkan ruang lingkup tersebut, maka IPA sebagai mata pelajaran memiliki kekhasan yang membedakan dengan mata pelajaran lain. Karakteristik belajar IPA menurut Jacobson Bergman 1980 dalam Susanto 2013: 170 yaitu: 1 IPA merupakan kumpulan konsep, prinsip, hukum, dan teori; 2 proses ilmiah dapat berupa fisik dan mental, serta mencermati fenomena alam, termasuk juga penerapannya; 3 sikap keteguhan hati, keingintahuan, dan ketekunan dalam menyingkap rahasia alam; 4 IPA tidak dapat membuktikan semua akan tetapi hanya sebagian atau beberapa saja; dan 5 keberanian IPA bersifat subjektif dan bukan kebenaran yang bersifat objektif. Sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA dan tahap perkembangan intelektual anak usia SD yang masuk dalam fase operasional konkret, maka dalam membelajarkan IPA harus dimulai dari yang konkret ke abstrak, dari sederhana ke rumit, dan dari dekat ke jauh sehingga siswa dapat dengan mudah memahami konsep pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Selain itu, Susanto 2013: 170 menjelaskan kembali bahwa dalam pembelajaran IPA di SD tidak dalam bentuk hafalan terhadap kumpulan konsep IPA, namun harus dilakukan dengan penyelidikan sederhana. Dalam kegiatan penyelidikan ini, siswa akan mendapat 4 pengalaman langsung dari pengamatan sehingga dapat menumbuhkan sikap ilmiah pada diri siswa. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SD Negeri Pesayangan 01 pada hari Selasa, 5 Januari 2016, diperoleh keterangan bahwa pembelajaran IPA khususnya materi Struktur Bumi dan Matahari masih menekankan konsep- konsep yang ada dalam buku dan belum menggunakan media yang bervariasi. Hal ini dikarenakan guru belum memanfaatkan media secara optimal dan kurang memanfaatkan media yang tersedia di sekolah. Keadaan tersebut mengakibatkan pembelajaran yang berlangsung terkesan monoton sehingga mengurangi minat siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran akan berdampak pada hasil belajar yang akan diperolehnya. Berdasarkan hasil Ulangan Harian materi Struktur Bumi dan Matahari kelas V tahun pelajaran 20142015, diperoleh nilai rata-rata kelas yaitu 63,91. Perolehan nilai siswa pada Ulangan Harian materi Struktur Bumi dan Matahari dapat dibaca pada Lampiran 2. Dari jumlah keseluruhan 23 siswa, terdapat 13 siswa atau 56,5 belum mencapai KKM yaitu 65. Oleh karena itu, perlu adanya pengembangan media pembelajaran yang efektif serta bervariasi yang dapat diterapkan di SD Negeri Pesayangan 01. Media tersebut dapat berupa media audio visual seperti video pembelajaran. Warsita 2008: 30-2 mengemukakan bahwa “media audiovisual atau sering disebut video mempunyai potensi tinggi dalam penyampaian pesan maupun kemampuannya dalam menarik minat dan perhatian peserta didik”. Media video adalah media visual gerak yang dapat diatur percepatan dan gerakannya, sehingga 5 memungkinkan media video efektif bila digunakan untuk membelajarkan materi yang berhubungan dengan unsur gambar, dan gerak yang disertai dengan suara. Berdasarkan pengertian tersebut, media audio visual sangat tepat untuk diterapkan dalam pembelajaran materi Struktur Bumi dan Matahari. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran materi Struktur Bumi dan Matahari memerlukan unsur gambar untuk memperjelas pemahaman siswa tentang materi Struktur Bumi dan Matahari. Selain itu media audio visual juga dapat menarik perhatian siswa melalui tampilan video yang berupa gambar bergerak yang disertai dengan suara. Dengan adanya penggunaan media yang menarik seperti media audio visual dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam materi Struktur Bumi dan Matahari. Media audio visual juga dapat membuat hasil belajar menjadi lebih baik apabila pembelajarannya berjalan dengan baik. Media audio visual terbukti memiliki kemampuan yang efektif untuk menyampaikan informasi dalam dunia pendidikan. Hal ini telah dibuktikan dalam penelitian eksperimen yang dilakukan oleh Hastuti dan Budianti 2014 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual terhadap Hasil Belajar Siswa pada mata pelajaran IPA Kelas II SDN Bantargebang II Kota Bekasi”. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dan pengaruh positif terhadap hasil belajar siswa kelas II pada mata pelajaran IPA. Serta penelitian yang dilakukan oleh Windaviv 2014 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Minat Belajar Anak di Kelompok B TK Pertiwanida Rejoso Nganjuk”. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara 6 minat belajar siswa sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan menggunakan media audio visual. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Keefektifan Media Audio Visual terhadap Minat dan Hasil Belajar Materi Struktur Bumi dan Matahari Kelas V SD Negeri Pesayangan 01 Kabupaten Tegal”.

1.2 Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24