Hasil Penelitian

2. Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Van Hiele di kelompok eksperimen

Pembelajaran geometri melalui penerapan model pembelajaran Van Hiele dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Pertemuan pertama hari Rabu tanggal 29 Agustus 2012, pertemuan kedua hari Rabu tanggal 05 September 2012, pertemuan ketiga hari Rabu tanggal 12 September 2012, pertemuan keempat hari Rabu tanggal 19 September 2012. Dalam penelitian ini dilakukan dengan lima tahap. Pembelajaran ini diterapkan dikelas IX MTs „Aisyiyah palembang Tahun pelajaran 2011/2012, dengan sampel peneliti berjumlah 16 orang.

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan observasi kesekolah kemudian peneliti melakukan konsultasi dengan ibu Lestari Andini Utami, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika tentang maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian. Hasil observasi dan diskusi tersebut diperoleh bahwa kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diteliti dengan jumlah sampel sebanyak 16 siswa. Kemudian sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, LKS, soal tes, dan kunci jawaban. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Van Hiele, terlebih dahulu diberikan pretest sebanyak 8 soal yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi geometri. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga siswa diberi Pada tahap persiapan, peneliti melakukan observasi kesekolah kemudian peneliti melakukan konsultasi dengan ibu Lestari Andini Utami, S.Pd selaku guru mata pelajaran matematika tentang maksud dan tujuan pelaksanaan penelitian. Hasil observasi dan diskusi tersebut diperoleh bahwa kelompok eksperimen merupakan kelompok yang diteliti dengan jumlah sampel sebanyak 16 siswa. Kemudian sebelum melaksanakan penelitian, peneliti membuat perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Silabus, LKS, soal tes, dan kunci jawaban. Sebelum peneliti melaksanakan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran Van Hiele, terlebih dahulu diberikan pretest sebanyak 8 soal yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada materi geometri. Pada pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga siswa diberi

Pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 29 Agustus 2012 pada jam pembelajaran 1-2, tepatnya pada pukul 13.00 - 14.30 wib. Pada kegiatan awal atau pendahuluan, peneliti membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, kemudian mengabsen siswa semua hadir berjumlah 16 siswa. Setelah peneliti mengabsen siswa kemudian peneliti menyampaikan indikator atau tujuan pembelajaran. Berdasarkan pada perencanaan pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya, pembelajaran dibagi dalam tiga tahap yaitu pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Masing- masing tahap direncanakan dengan alokasi waktu pendahuluan 10 menit, kegiatan inti 60 menit dan penutup 10 menit (RPP terlampir).

a). Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan peneliti memotivasi siswa dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari- hari yaitu Alas meja makan dan Buku, dan lain-lain.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan tempat duduk siswa masing- masing, setiap kelompok terdiri dari 2 orang ( Nama siswa dan kelompok terlampir di lembar aktivitas siswa pada pertemuan satu, dua, dan tiga) dalam pembagian Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan tempat duduk siswa masing- masing, setiap kelompok terdiri dari 2 orang ( Nama siswa dan kelompok terlampir di lembar aktivitas siswa pada pertemuan satu, dua, dan tiga) dalam pembagian

Pembagian kelompok ini bertujuan agar peneliti mudah melakukan pengamatan, kemudian guru membagi LKS pada setiap kelompok, sebelum mengerjakan LKS peneliti bertanya kepada siswa, Pada Tahap Pengenalan peneliti menunjukkan beberapa model bangun Datar di papan tulis dan menyuruh siswa mengetahui bentuk-bentuk bangun datar (kesebangunan).

Gambar .1 Peneliti menunjukkan model bangun Datar.

Pada tahap Analisis peneliti juga menunjukkan beberapa model bangun Datar untuk menanyakan apa saja unsur-unsur pada bangun datar tersebut, peneliti bersama siswa membahas sifat-sifat seperti sisi, panjang, sudut dan lebar dalam kesebangunan. Kemudian peneliti menyuruh siswa secara berkelompok berdiskusi, mengerjakan LKS agar siswa dapat mengetahui bagian-bagian dari bangun datar.

Gambar. 2 Siswa sedang melakukan diskusi

Sementara siswa berdiskusi peneliti bersama dua orang pengamat (observer) lainnya mengadakan observasi tentang keaktifan siswa sambil membimbing kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan. Pada tahap

ketiga ( pengurutan) pada tahap ini guru menurutkan bagian-bagian dari bangun datar yang sebangun,dengan melalui model bangun datar berdasarkan besar sudut-sudutnya.Kemudian sambil mengamati LKS masing-masing siwa memperhatikan cara mencari bagian-bagian bangun datar yang sebanding dan besar sudutnya sama panjang.

Gambar. 3 Siswa sedang melakukan penyelesaian soal ke depan kelas.

Pada tahap ke empat (deduksi) pada tahap ini guru dan siswa mengemukakan kesimpulan secara deduktif kepada siswa bahwa pentingya pembuktian dengan mengunakan rumus yang telah ditentukan untuk mempermudah siswa dalam menyelesaikan soal.

Pada tahap kelima (akurasi) pada tahap ini guru memberikan aturan prinsip-prinsip yang melandasi suatu pembuktian.

c). Kegiatan Penutup

Pada tahap penutup, peneliti memberikan soal di LKS yang dikerjakan secara individu yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang kesebangunan (Soal tes dan kunci jawaban terlampir).

Gambar .4

Siswa mengerjakan soal secara individu

Selanjutnya jawaban siswa tersebut dikumpul dan dianalisis, kemudian peneliti menutup pertemuan dengan salam dan menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan kedua.

Selanjutnya Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Rabu tanggal

05 September 2012 jam ke 3-4 tepatnya pukul 14.30- 15.30 wib.

a). Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan peneliti memotivasi siswa dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari- hari yaitu, mengenal segitiga dan lain-lain.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, peneliti melanjutkan materi dari pertemuan satu , dimana siswa sudah terorganisir dalam setiap kelompok dan Pembagian kelompok ini bertujuan agar peneliti mudah melakukan pengamatan, kemudian guru membagi LKS pada setiap kelompok, sebelum mengerjakan LKS peneliti bertanya kepada siswa, Pada Tahap Pengenalan peneliti sudah menunjukkan beberapa model bangun Datar dan siswa sudah mulai mengetahui bentuk-bentuk bangun datar.

Pada tahap Analisis peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir tentang sifat-sifat yang ada di bangun datar segitiga. Selanjutnya peneliti sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran yang berlangsung dan siswa mulai menganalisis sifat-sifat segitiga seperti sisi, panjang, sudut dan lebar serta terdapat dalam bangun datar . Kemudian peneliti menyuruh siswa secara berkelompok berdiskusi, mengerjakan LKS agar siswa dapat mengetahui bagian-bagian dari bangun datar.

Sementara siswa berdiskusi peneliti bersama dua orang pengamat (observer) lainnya mengadakan observasi tentang aktivitas siswa dalam Sementara siswa berdiskusi peneliti bersama dua orang pengamat (observer) lainnya mengadakan observasi tentang aktivitas siswa dalam

Pada tahap ketiga ( pengurutan) pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan membedakan pengertian dua sgitiga yang sebangun dan dua segitiga yang kongruen. Setelah siswa sudah mulai mengetahuinya, tetapi siswa belum bisa mengurutkan bagian-bagian yang melandasi pengertian segitiga tersebut. Selanjutnya peneliti memberitahukan kepada siswa pengertian dari dua bangun segitiga di atas dan pengertianya menurut ( sisi- sisi yang bersesuaian sebanding dan perbandinganya sama dengan 1, satu sudut sama dan sisi yang mengapit sudut tersebut sebanding, dengan perbandingan sama dengan 1, jika dua sudut pada dua segitiga sama maka, sudut yang ketiga sama ). Selanjutnya dua segitiga yang sebangun berdasarkan syarat-syaratnya.

Pada tahap ke empat (deduksi) pada tahap ini peneliti menyuruh siswa untuk mengemukakan pemahaman secara deduktif kepada siswa. Disini siswa sudah mengetahui sisfat-sifat dan perbedaan dalam segitiga kongruen dan sebangun, tetapi mereka belum mengerti membuat kesimpulanya. Disini peneliti mengarahkan kesimpulan dari sifat-sifat dan

perbedaan dari segitiga yang kongruen dan sebangun. Pada tahap kelima (akurasi) pada tahap ini siswa belum mengetahui aturan prinsip-prinsip yang melandasi suatu pembuktian.

c). Kegiatan Penutup

Pada tahap penutup, peneliti memberikan soal di LKS yang dikerjakan secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang Pada tahap penutup, peneliti memberikan soal di LKS yang dikerjakan secara individu untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang

Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari rabu tanggal 12 Setember 2012, pada jam pelajaran 1-2 tepatnya pada pukul 13.00-14.30 wib.

a). Kegiatan Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan peneliti memotivasi siswa dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari- hari.

b). Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti, peneliti membagi siswa dalam beberapa kelompok berdasarkan tempat duduk siswa masing- masing, setiap kelompok terdiri dari 2 orang ( Nama siswa dan kelompok terlampir di lembar aktivitas siswa pada pertemuan satu, dua, dan tiga) dalam pembagian kelompok ini suasana kelas gaduh karena mereka harus duduk sebangku di meja dan kusi mereka masing- masing.

Pada tahap Analisis pada tahap ini siwa belum mengetahui perbandingan-perbandingan dalam segitiga. peneliti menunjukkan beberapa model bangun Datar untuk menanyakan apa saja unsur-unsur pada bangun datar tersebut, peneliti bersama siswa membahas perbandingan- perbandingan dalam segitiga yang berdasarkan mengetahui sifat-sifat dan kekongruenan. Sementara siswa berdiskusi peneliti bersama dua orang pengamat (observer) lainnya mengadakan observasi tentang keaktifan siswa sambil membimbing kelompok atau siswa yang mengalami kesulitan.

Pada tahap ketiga ( pengurutan) pada tahap ini siswa sudah mengetahui cara mencari perbandingan tetapi siswa belum mengerti cara pengurutanya, disini peneliti memberitahukan cara menentukan nilai perbandingan pada segitiga dengan melalui model bangun datar berdasarkan besar sudut-sudutnya, sehinga diperoleh hasil sudut-sudutnya bersesuian dan sebanding.

Pada tahap ke empat (deduksi) pada tahap ini siswa sudah mengerti mengetahui kesimpulan dari nilai yang sebanding, tetapi belum mengerti dari unsur-unsurnya. Peneliti disini mengemukakan pemahaman secara deduktif kepada siswa. bahwa pentingya pembuktian sebagai salah satu syarat bahwa suatu pemahanan itu terbukti benar.

Pada tahap kelima (akurasi) pada tahap ini guru memberikan aturan prinsip-prinsip yang melandasi suatu pembuktian.

c). Kegiatan Penutup

Pada tahap penutup, peneliti memberikan soal di LKS yang dikerjakan secara individu kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa tentang kesebangunan (Soal tes dan kunci jawaban terlampir). Selanjutnya jawaban siswa tersebut dikumpul dan dianalisis.

Pertemuan keempat atau terakhir dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 19 Septemberi 2012 pada jam pelajaran 3-4 tepatnya pukul 14.30-

15.30 wib. Pada pertemuan keempat atau terakhir peneliti hanya mengadakan tes akhir, yang terdiri dari 8 soal berbentuk esai, yang mencangkup seluruh materi yang telah dipelajari selama menggunakan Model pembelajaran Van Hiele.

Evaluasi diberikan dengan tujuan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah mengukuti keseluruhan proses pembelajaran dengan menggunakan Model pembelajaran Van Hiele.

3. Analisis Deskriftif Observasi

Data yang diperoleh dari kelompok eksperimen yaitu aktivitas siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran menggunakan model Van Hiele. Hasil observasi ini diperoleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan 3 kali pertemuan, di mana setiap pertemuan masing-masing berlangsung selama 2 x 40 menit. Penilaian observasi ini di bantu oleh Guru Matematika. Penilaian observasi ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama diterapkan model pembelajaran Van Hiele pada kelompok eksperimen.

a) Aktivitas Siswa Pertemuan I

Hasil penilaian aktivitas siswa pada pertemuan pertama (Rabu, 29 Agustus 2012) didapat data sebagai berikut.

Tabel .6

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Per Indikator Pada Pertemuan I Di Kelas Eksperimen

Persent Persentase ase per No

Indikator / Deskriptor

F rata-rata per deskript indikator(%) or (%)

Aktivitas visual

A Membaca buku sumber belajar

13 81,25 /LKS 79,17

B Mengamati penjelasan dari guru

12 75 Aktivitas Lisan

C Mengamati kesebangunan

2 A Mengajukan Pertanyaan

B Menjawab Pertanyaan

C Diskusi

3 Aktivitas Menggambar

A Menggambar bangun datar /

10 62,5 Menarik suatu garis kesebangunan

B Menggambar bagun datar yang

10 62,5 75,00 kongruen

C Menggambar

Sumber: Olah Data Observasi September 2012 Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa aktivitas visual sebesar 79,17%. Indikator yang paling dominan pada aktivitas visual adalah indikator membaca buku sumber belajar/LKS yang dilakukan 13 orang siswa (81,25%) sedangkan indikator mengamati penjelasan guru dan mengamati kesebangunan dilakukan 12 orang siswa (75%).

Untuk aktivitas lisan, indikator yang paling dominan adalah indikator diskusi yang dilakukan seluruh siswa, yaitu 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dilakukan 7 orang siswa (43,75%).

Untuk aktivitas menggambar, indikator yang paling dominan adalah indikator menggambar segitiga yang kongruen yang dilakukan seluruh siswa, yaitu 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator menggambar kesebangunan/ menarik suatu bangun datar dan menggambar kesebangunan yang kongruen dilakukan 10 orang siswa (62,5%).

Untuk lebih jelasnya, aktivitas siswa pada pertemuan I dapat dilihat pada diagram 1 sebagai berikut.

ta 60,00% se rs 50,00% en Pe 40,00%

0,00% Ak tivitas V is ual

Ak tivitas Lis an

Ak tivitas M e nggam bar

Gambar 5 diagram

Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan I Di Kelompok Eksperimen

Berdasarkan Gambar Diagram 1 di atas diperoleh data bahwa aktivitas visual sebesar 79,17%, aktivitas lisan sebesar 62,50%, dan aktivitas menggambar sebesar 75%. Dengan demikian, aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah aktivitas visual.

b) Aktivitas Siswa Pertemuan II

Hasil penilaian aktivitas siswa pada pertemuan II (Rabu, 5 September 2012) didapat data sebagai berikut:

Tabel .7

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Per Indikator Pada Pertemuan Ii Di Kelompok Eksperimen

Persentase Persentase per No

Indikator / Deskriptor

F rata-rata per deskriptor indikator(%) (%)

Aktivitas visual

A Membaca buku sumber belajar

16 100 /LKS

B Mengamati penjelasan dari guru

14 87,5 Aktivitas Lisan

C Mengamati kesebangunan

2 A Mengajukan Pertanyaan

B Menjawab Pertanyaan

C Diskusi

3 Aktivitas Menggambar

A Menggambar bangun datar / Menarik suatu garis kesebangunan 12 75

B Menggambar bagun datar yang

14 87,5 87,5 kongruen.

C Menggambar

Sumber: Olah Data Observasi September 2012 Berdasarkan Tabel .7 dapat diketahui bahwa aktivitas visual sebesar 95,83%. Indikator yang paling dominan pada aktivitas visual adalah indikator membaca buku sumber belajar/LKS dan mengamati penjelasan guru yang dilakukan 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator mengamati kesebangunan dilakukan 14 orang siswa (87,5%).

Untuk aktivitas lisan, indikator yang paling dominan adalah indikator diskusi yang dilakukan seluruh siswa, yaitu 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator mengajukan pertanyaan dilakukan 11 orang (68,75%) dan indikator menjawab pertanyaan dilakukan 10 orang siswa (62,5%).

Untuk aktivitas menggambar, indikator yang paling dominan adalah indikator menggambar segitiga yang kongruen yang dilakukan seluruh siswa, yaitu 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator menggambar kesebangunan/ menarik suatu bangun datar dilakukan 12 siswa (75%) dan indikator menggambar kesebangunan yang kongruen dilakukan 14 orang siswa (87,5%).

Untuk lebih jelasnya, aktivitas siswa pada pertemuan II dapat dilihat pada Gambar diagram .2 sebagai berikut.

ta se 60,00% en 50,00% rs

Pe 40,00%

0,00% Ak tivitas V is ual

Ak tivitas Lis an

Ak tivitas M e nggam bar

Gambar 6 diagram

Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan Di Kelas Eksperimen

Berdasarkan Gambar Diagram 2 di atas diperoleh data bahwa aktivitas visual sebesar 95,83%, aktivitas lisan sebesar 77,08%, dan aktivitas menggambar sebesar 87,5%. Dengan demikian, aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah aktivitas visual.

c) Aktivitas Siswa Pertemuan III

Hasil penilaian aktivitas siswa pada pertemuan III (Rabu, 12 September 2012) didapat data sebagai berikut:

Tabel .8

Persentase Aktivitas Belajar Siswa Per Indikator Pada Pertemuan Iii Dikelompok Eksperimen

Persentase Persentase per No

Indikator / Deskriptor

F rata-rata per deskriptor indikator(%) (%)

Aktivitas visual

A Membaca buku sumber belajar

1 /LKS

B Mengamati penjelasan dari 100

16 100 guru

16 100 Aktivitas Lisan

C Mengamati kesebangunan

A Mengajukan Pertanyaan

B Menjawab Pertanyaan

C Diskusi

3 Aktivitas Menggambar

A Menggambar bangun datar /Menarik

garis 15 93,75 kesebangunan.

suatu

B Menggambar bangun datar 95,83

15 93,75 yang kongruen

C Menggambar segitiga yang

16 100 kongruen

Sumber: Olah Data Observasi September 2012 Berdasarkan Tabel 8 dapat diketahui bahwa aktivitas visual sebesar 100%. Seluruh indikator pada aktivitas visual ini telah dilakukan 16 siswa (100%). Untuk aktivitas lisan, indikator yang paling dominan adalah indikator diskusi yang dilakukan seluruh siswa, yaitu 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator mengajukan pertanyaan dan indikator menjawab pertanyaan dilakukan 14 orang siswa (87,5%).

Untuk aktivitas menggambar, indikator yang paling dominan adalah indikator menggambar segitiga yang kongruen yang dilakukan seluruh siswa, yaitu 16 orang siswa (100%) sedangkan indikator menggambar kesebangunan/ menarik suatu bangun datar dan menggambar kesebangunan yang kongruen dilakukan 15 orang siswa (93,75%).

Untuk lebih jelasnya, aktivitas siswa pada pertemuan III dapat dilihat pada Gambar diagram 3 sebagai berikut.

se 60,00% ta

en 50,00% rs Pe 40,00%

0,00% Ak tivitas V is ual

Ak tivitas Lis an

Ak tivitas M e nggam bar

Gambar 7 diagram

Persentase Aktivitas Siswa Pada Pertemuan III Dikelompok Eksperimen

Berdasarkan Gambar 3 di atas diperoleh data bahwa aktivitas visual sebesar 100%, aktivitas lisan sebesar 91,67%, dan aktivitas menggambar sebesar 95,8%. Dengan demikian, aktivitas yang paling dominan dilakukan siswa adalah aktivitas visual.

Berdasarkan penilaian aktivitas siswa dari pertemuan I sampai dengan pertemuan III dapat direkapitulasi sebagai berikut:

Tabel .9

Rekapitulasi Persentase Aktivitas Siswa Dari Pertemuan I Sampai Dengan Pertemuan III

Jumlah Rata-rata No

1 Aktivitas Visual 79,17

2 Aktivitas Lisan

258,33 86,11 Menggambar Jumlah

keseluruhan Sumber: Olah Data Observasi September 2012

Berdasarkan Tabel 9 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 72,22%, pada pertemuan II sebesar 86,80%, Berdasarkan Tabel 9 diatas dapat diketahui bahwa rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 72,22%, pada pertemuan II sebesar 86,80%,

4. Uji Persyaratan Analisis Data