Nyanyian Angsa Sang Berhala!

29 Nyanyian Angsa Sang Berhala!

Di kamar tidur Raja Tua. Waktu malam. Raja Tua Ratu Padmi Muncul tiba-tiba sambil menangis minum arak ditemani Ratu Dara

terisak-isak.

Raja Tua : (sambil minum) Dari semua isteriku Ratu Padmi : Maaf, Yang Mulia, hamba datang hanya kamu yang bisa diajak bicara.

menerobos begitu saja. Kalau paduka Kadang-kadang kita bertentangan,

murka biar kepala hamba dipenggal tetapi cukup banyak pikiranmu yang

juga. – Yang Mulia, hamba tidak aku pergunakan. – Sekarang omonglah

terima. Benar kedua anak hamba terus terang: apa ada dendammu atau

berdosa, tetapi mereka masih remaja, keluh kesahmu padaku yang belum kamu

masih bisa diinsafkan. – Ratu Dara, ungkapkan.

Anda tidak mencegah kekejaman Dara

: Aada, Yang Mulia ini? Apakah Anda juga tidak punya Raja Tua : Jelaskan!

putera?

Dara : Paduka sudah agak jarang memanggil Raja Tua : Nanti dulu! Ratu Dara tidak punya hamba.

sangkut paut apa-apa! Kamu kira aku Raja Tua : Hohoho! Aku mohon maaf. Itu terjadi

punya kegemaran memenggal kepala karena ini! (mengacungkan botol arak)

orang? Kalau kepala pemberontak Sayang aku tidak bisa omong-omong

itu tidak dipenggal, mereka akan dengan cucu! Karena tidak punya cucu,

memenggal kepala Raja! Kecuali kalau aku terpaksa suka minum arak. – Arak

si Raja mau diajak berunding dan lalu bisa diajak omong-omong! Eh! Mungkin

rela melepaskan tahta, demi negara, begini: Arak bisa aku omong-omong

tidak akan mau melepaskan tahta! dengan diri sendiri.

: Hamba percaya anak-anak hamba Dara

Padmi

: Tetapi, Paduka tadi berkata bahwa hamba sebetulnya bisa diinsafkan. orang yang bisa diajak bicara.

Raja Tua : D i i n s a f k a n ! M e r e k a i n g i n Raja Tua : Ya! Itu betul! Itu jujur! Tetapi, kalau

menyingkirkan Putra Mahkota, sebab omong dengan kamu harus omong secara

menjadi Putra Mahkota pun mereka dewasa. Padahal omong-omong yang

tidak berhak. Tahukan kamu bahwa aku maksud, omongan kanak-kanak,

anakmu yang tertua Pangeran Bindi, itu – O, ya, aku punya kebutuhan unbtuk

yang akan aku jadikan Putra Mahkota? omong seperti kanak-kanak. Omongan

Perempuan sadarkah kamu! Raja yang .... tidak cengneng, ... tidak dengki,

memenggal kepala kedua putramu ... tidak ada kebencian, ... tidak canggih

untuk menjaga agar mereka tidak ... ya ... seperti kanak-kanak! Seperti

memenggal kepala putramu yang ayam berkotek. Atau ... kamu paham?

tertua.

: Duh Gusti, apakah kita hidup di dalam Dara

(minum lagi)

Padmi

: Paham sekali, Yang Mulia! Paduka ingin

rimba?

memurnikan diri kembali. Raja Tua : Memang ini mirip Rimba! Bukalah Raja Tua : Begitukah? – Nah, kamu lihat? Omongan

lebar-lebar matamu! Di dalam rimba antara kita selalu berisi penyadaran.

hutan belantara dan di dalam rimba Penyadaran akhirnya membawa aku

kekuasaan, hubungan darah itu sama kepersoalan kerajaan. Siapa yang harus

tipisnya! Kenapa hal ini tidak dulu- dipasang, siapa yang harus ditendang.

dulu kamu sadari begitu aku ambil Siapa yang harus dipenggal kelapanya!

kamu ke atas ranjangku?! (minum lagi)

Padmi

: Sebetulnya hanya setengah hamba

72 Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS 72 Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMA/MA Kelas XI Program IPA-IPS

dan diteriakkan oleh beberapa orang. Bindi akan menjadi Putra Mahkota,

Lalu, disusul oleh derap kaki orang seharusnya itu menjadi hiburan bagi

berlari menuju kamar. Akhirnya seorang kami. Tetapi, ia juga sama seperti

Punggawa masuk, nafasnya terengah- paduka, ia tidak pernah menjadi

engah.

kenyataan. Ia seperti kelana sebatang kara yang perkasa. Seakan-akan hamba Raja Tua : Ada apa? bukan bundanya, sebab ia berbunda Punggawa : Ratu Padmi wafat kepada cakrawala. Lelaki seperti itu Raja Tua : Apa? hanya bisa berbicara dengan langit,. Punggawa : Sehabis keluar dari sini kami lihat Sebagai suami atau sebagai anak tidak

Sri Ratu berjalan gontai. Sampai di pernah menjadi kenyataan. (hening ...

halaman beliau memegang pohon. lalu ia menyembah ) Hamba mohon diri

Beliau menepuk-nepuk pohon itu, lalu ... Sang Raja (keluar)

bersandar ke batangnya. Tiba-tiba beliau Raja Tua : (Pelan-pelan menenggak arak, dan

mengeluarkan keris kecil dan menikam dengan tenang berkata ) Minumlah

jantungnya sendiri. arakmu.

: Duh Gusti jagad Dewa Batara! Dara

Dara

: Baik Yang Mulia. Raja Tua : Aaaaak! (menubruk Punggawa mau Raja Tua : Kamu sudah makan?

membantingnya tapi tak jadi ) Bangsat! Dara : Belum.

(kemudian dengan lunglai ia mengambil Raja Tua : Aku juga belum, nanti saja kita makan.

botol arak dan menenggaknya sampai Belum lapar, ‘kan?

tuntas. Ratu Dara memberinya satu Dara : Belum.

botol lagi. Sambil menerima botol Raja Tua : Tolong masakkan aku lidah sapi besok

ia berjalan menuju ranjang. Hampir pagi.

sampai ia keburu jatuh. Lalu, dengan Dara

: Baik, Yang Mulia. susah payah bangkit lagi dan merayap Raja Tua : Aku juga kepingin ikan bandeng.

ke ranjang. Kemudian duduk di tepi Dara

: Besok akan saya masakkan. ranjang ) Uruslah jenazahnya.

: Baik, Yang Mulia. Dari jauh terdengar orang berseru: “Tolong!

Dara

(Raja Tua menenggak botol lagi Tolong!”

sampai tuntas, lalu merebahkan diri ke Raja Tua : Apa itu?

ranjang .)

Raja Tua : Boleh aku tidur?

Bab 5 Perjuangan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN DALAM PROSES PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) (StudiKasusPada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Oro-Oro Dowo Malang)

160 705 25

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24