Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Definisi operasional setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Variabel Bebas X, yang terdiri dari: 1. Kinerja Operasional X 1 Kinerja operasional merupakan hasil fungsi kegiatan operasional dalam suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu. Kinerja operasional yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Kurniasih dan Siregar, 2228:270: a Earning Per Share X 1.1 Adalah rasio yang menggambarkan hubungan antara hutang perusahaan terhadap modal maupun asset Harahap, 2001:306. Earning Per Share diperoleh dari laporan Indonesian Capital Market Directory perusahaan. b Return On Equity X 1.2 Adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan berdasarkan modal saham tertentu. Return on Equity = Equity Income Net Jumingan, 2008:245 2. Corporate Governance X 2 Corporate Governance didefinisikan sebagai proses dan struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan. Corporate Governance yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Kurniasih dan Siregar, 2228:270: a. Kepemilikan Manajerial X 2.1 Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan hak milik perusahaan atas nama manajer sehingga besar kemungkinan manajer melakukan tindakan disfungsional yang dapat menurunkan nilain perusahaan. b. Kepemilikan Institusional X 2.2 Kepemilikan institusional memiliki pran penting dalam memonitor manajemen untuk lebih optimal dalam menggunakan asetnya sehingga dapat menurunkan biaya agensi. c. Kualitas Audit X 2.3 Kualitas audit merupakan tidak adanya pelanggaran dan pelaporan mengenai adanya pelanggaran. Kualitas audit ditentukan apakah perusahaan diaudit oleh KAP big four atau non big four. Variabel ini juga merupakan variabel dummy yaitu dengan skala 1 untuk perusahaan yang menggunakan auditor big four dan skala 0 untuk perusahaan yang menggunakan auditor non big four d. Jumlah Dewan Komisaris X 2.4 Jumlah dewan komisaris memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan dan efektifitas aktifitas monitoring. Variabel Terikat Y, adalah Kinerja perusahaan pasca IPO, yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan dilihat dari return saham perusahaan. Return saham pasca IPO dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rasio return saham. Return saham adalah pendapatan yang diterima oleh para pemegang saham dalam bentuk deviden dan capital gain. Rumus return saham yaitu : R t 1 1 − − + − t t t t P D P P = Jogiyanto, 2009:201 Keterangan: R t : Return Saham P t : Harga Saham Waktu Tertentu P t-1 : Harga Saham Periode Sebelumnya D t

3.2. Teknik Penentuan Sampel