jumlah dewan komisaris terjadi pada perusahaan PT Asuransi Tbk yaitu pada tahun 2007 jumlah dewan komisaris sebesar 4 dewan komisaris
kemudian menjadi 3 dewan komisaris pada tahun 2008. Peningkatan jumlah dewan akan memberikan manfaat bagi
perusahaan karena terciptanya network dengan pihak luar perusahaan sehingga para investor menjadi tahu tentang bagaiamana keadaan
perusahaan tersebut.
4.2.3. Deskripsi Variabel Kinerja Perusahaan Pasca IPO Y
Kinerja perusahaan pasca IPO yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam penelitian ini kinerja perusahaan dilihat dari return saham perusahaan.
Berikut ini data return saham pada perusahaan yang terdaftar di BEI dan yang melakukan penawaran saham perdana di Bursa Efek Indonesia
Tabel 4.7 Data Return Saham Perusahaan Yang Melakukan Penawaran Saham
Perdana Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006
No Nama Perusahaan
Tahun Return Saham
1 PT. Arpeni Tbk
2006 0,00
2007 0,03
2008 -0,65
2 PT.Asuransi Tbk
2006 0,00
2007 -0,02
2008 -0,40
3 PT. Bakrie Tbk
2006 0,00
2007 0,71
2008 -0,88
4 PT. Bukopin Tbk
2006 0,00
2007 -0,17
2008 -0,58
5 PT. Bumi Arta Tbk
2006 0,00
2007 -0,03
2008 -0,77
6 PT. Himpunan Tbk
2006 0,00
2007 -0,18
2008 -0,66
7 PT. Indonesia.Tbk
2006 0,00
2007 -0,21
2008 -0,55
8 PT. Laguna Tbk
2006 0,00
2007 0,42
2008 -0,36
9 PT.Mobile 8 Tbk
2006 0,00
2007 -0,19
2008 -0,81
10 PT. Panorama Tbk
2006 0,00
2007 2,72
2008 -0,72
11 PT. RadhiantTbk 2006
0,00 2007
-0,10 2008
0,45 12 PT. Rrukun Tbk
2006 0,00
2007 -0,65
2008 -0,70
13 PT. Total Bangun Tbk 2006
0,00 2007
0,00 2008
-0,85 14 PT. Truba Tbk
2006 0,00
2007 1,54
2008 -0,87
15 PT. Wijaya Tbk 2006
0,00 2007
0,78 2008
-0,52
Sumber : Lampiran 4 Dari data return saham perusahaan yang melakukan penawaran
saham perdana pada tahun 2006 dapat diketahui bahwa peningkatan jumlah return saham terjadi pada perusahaan PT Wijaya Tbk dari tahun
2006 berjumlah 0,00 kemudian meningkat menjadi 0,78 pada tahun 2007. Sedangkan penurunan return saham terjadi pada perusahaan PT
Bakrie Tbk yaitu pada tahun 2007 sebesar 0,71 kemudian menjadi -0,88 pada tahun 2008.
Peningkatan jumlah return saham akan memberikan manfaat kepada perusahaan karena return adalah pendapatan yang diterima oleh
para pemegang saham dalam bentuk deviden dan capital gain. Semakin tinggi return yang dihasilkan oeh perusahan semakin tinggi pula return
yang diterima oleh para pemegang saham, sehingga apabila semakin tinggi return yang di terima oleh para pemegang saham maka akan
meningkatkan para pemegang saham untuk menanamkan modalnya di perusahaan karena akan mendapatkan return yang tinggi pula begitu juga
sebaliknya. 4.3.
Deskripsi Hasil Pengujian 4.3.1.
Uji Kualitas Data 4.3.1.1.Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal yang dapat dilakukan dengan berbagai metode
diantaranya adalah uji regresi OLS Ordinary least Square, dimana distribusi sampling dari regresi OLS tergantung pada distribusi residual e, apabila residual
e berdistribusi normal dengan sendirinya bo dan b
1
Komponen penganggu e harus tersebar mengikuti sebaran normal dengan nilai tengah = 0 dengan varaian sebesar
σ juga berdistribusi normal.
Gujarati, 1995:66
2
. Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya adalah Kolmogorov Smirnov. Dalam regresi OLS b
dan b
1
adalah fungsi linier dari Y dan Y adalah fungsi linier dari u
I
residual.
Dari hasil pengujian normalitas yang dilakukan terhadap variabel-variabel yang diteliti dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil
sebagai berikut :
Tabel 4.8. Hasil Pengujian Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
30 ,0000000
,64835727 ,176
,176 -,131
,964 ,310
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed
Unstandardiz ed Res idual
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber: Lampiran 6 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai statistik Kolmogorov-
Smirnov yang diperoleh mempunyai taraf signifikan yang lebih besar dari 0,05. Hal ini membuktikan bahwa semua variabel yang diteliti
berdistribusi normal. 4.3.2.
Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis 4.3.2.1.Pengujian Hipotesis Pertama Pengaruh Earning Per Share X
1.1
Untuk mengetahui pengaruh dari Earning Per Share X
Terhadap Return Saham Y
1.1
Terhadap Return Saham Y dilakukan pengujian regresi linier sederhana, dimana
dari hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut Lampiran 7:
Tabel 4.9. Tabel coefficients
Coefficients
a
-,141 ,168
-,838 ,409
-.000002 ,002
,000 -,001
,999 ,000
-.00016 ,000
Constant Earning Per Share
Model 1
B Std. Error
Unstandardized Coefficients Beta
Standardized Coefficients
t Sig.
Zero-order Partial
Part Correlations
Dependent Variable: Return Saham a.
Y = -0,141 - 0,000002X
1.1
Dari persamaan regresi diatas dapat diperoleh penjelasan sebagai berikut :
b = Konstanta = -0,141
Menunjukkan besarnya nilai dari variabel return saham Y apabila
variabel earning per share X
1
sama dengan nol atau konstan, maka Y sebesar -0,141.
b
1
= Koefisien regresi untuk X
1
Koefisien regresi untuk variabel earning per share X
= -0,000002
1
adalah sebesar -0,000002 dan mempunyai koefisien regresi negatif. Hal
ini menunjukkan terjadinya perubahan yang berlawanan arah dengan variabel terikat. Jadi setiap peningkatan pada earning per
share X
1
sebesar 1 satuan akan menurunkan return saham Y sebesar -0,000002 satuan. Demikian juga sebaliknya apabila terjadi
penurunan pada variabel earning per share X
1
sebesar 1 satuan maka akan mengakibatkan peningkatan pada return saham Y
sebesar -0,000002 satuan. Dengan asumsi bahwa variabel yang lainnya adalah konstan.
4.3.3.1.2.Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi diperlukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh ketidakpastian Lingkungan X
1
terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Y.
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS 12.0 dapat diketahui nilai koefisien determinasi atau R square yang diperoleh
sebesar 0,049 atau 4,9. Angka tersebut menunjukkan bahwa besarnya pengaruh yang diberikan oleh Ketidakpastian Lingkungan X
1
terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Y sebesar 4,9
sedangkan sisanya sebesar 95,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor atau variabel lain diluar penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh nilai t
hitung
sebesar 1,357 dengan taraf signifikan 0,183. dengan melihat taraf signifikan yang
diperoleh lebih besar daripada 0,05 maka dapat diketahui bahwa pengaruh Ketidakpastian Lingkungan terhadap Karakteristik Informasi Sistem
Akuntansi Manajemen tidak signifikan, sehingga hipotesis yang diajukan bahwa diduga Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh secara signifikan
terhadap Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen tidak dapat terbukti kebenarannya.
4.3.2.2.Pengujian Regresi Linier Berganda
Hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS 12.0, diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut lampiran 8 :
Y = 97,116 - 1,506 X
1
- 1,674 X
2
+ 0,042 [X
1.
X
2
]
Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh besarnya nilai koefisien determinasi R
2
ANOV A
b
84,853 3
28,284 2,966
,046
a
324,226 34
9,536 409,079
37 Regres sion
Residual Total
Model 1
Sum of Squares
df Mean S quare
F Sig.
Predic tors: Constant, interaksi_1, K etidakpastian Lingkungan, Locus Of Cont rol a.
Dependent Variable: Karakt erist ik Informasi S istem A kuntans i manajemen b.
sebesar 0,207 yang berarti bahwa variabel bebas yang diteliti yaitu ketidakpastian lingkungan dan locus of control Interaksi
antara ketidakpastian lingkungan dan locus of control mampu menjelaskan varibel terikat karakteristik sistem informasi manajemen sebesar 20,7
sedangkan sisanya sebesar 79,3 dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam model.
Langkah pengujian hipotesis selanjutnya adalah melakukan pengujian secara simultan melalui uji F, dimana dari hasil penelitian
diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 4.13 Hasil Pengujian Uji F
Sumber : lampiran 8
Berdasarkan nilai F
hitung
a. Pengaruh Parsial Variabel Ketidakpastian Lingkungan X
sebesar 2,966 dan dengan taraf signifikan 0,05 yakni sebesar 0,046, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh
simultan yang diberikan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat adalah signifikan.
Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji
t. berdasarkan hasil pengujian diperoleh hasil sebagai berikut lampiran 8:
1
Nilai r
Terhadap
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Y
2
parsial untuk variabel ketidakpastian lingkungan sebesar -0,120
2
= 0,0144 berarti bahwa variabel ketidakpastian lingungan mampu menjelaskan perubahan pada variabel karakteristik sistem
informasi akuntansi manajemen sebesar 1,4. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai t
hitung
sebesar -0,707 karena t
hitung
t
tabel
Daerah penolakan Ho
Daerah penerimaan Ho
Gambar 4.3 Kurva distribusi F
F hitung
2,966
F tabel
3,23
b. Pengaruh Parsial Variabel Locus Of Control X
2,021 lampiran 13, maka Ho diterima pada level of significant 5.
Dengan demikian variabel ketidakpastian lingkungan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel karakteristik informasi
sistem akuntansi manajemen.
2
Nilai r Terhadap
Karakteristik Informasi Sistem Akuntansi Manajemen Y
2
parsial untuk variabel locus of control sebesar - 0,112
2
= 0,013 berarti bahwa variabel locus of control mampu menjelaskan perubahan pada variabel karakteristik karakteristik
informasi sistem akuntansi manajemen sebesar 1,3. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai t
hitung
sebesar -0,656 karena t
hitung
t
tabel
c. Pengaruh Parsial Interaksi Variabel Ketidakpastian Lingkungan X
2,021 lampiran 13, maka Ho diterima pada level of significant 5. Dengan demikian variabel locus of control secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel karakteristik informasi sistem akuntansi manajemen.
1
dengan Locus of Control X
2
Nilai r Terhadap Karakteristik Sistem Informasi
Akuntasi Manajemen Y
2
parsial untuk interaksi variabel ketidakpastian lingkungan X
1
dengan locus of control X
2
sebesar 0,138
2
= 0,019 berarti bahwa interaksi antara variabel ketidakpastian lingkungan X
1
dengan locus of control X
2
mampu menjelaskan perubahan pada variabel
karakteristik informasi akuntasi manajemen sebesar 1,9. Berdasarkan hasil pengujian, didapatkan nilai t
hitung
sebesar 0,815, karena t
hitung
t
tabel
2,021 lampiran 13, maka Ho diterima pada level of significant 5. Dengan demikian interaksi variabel ketidakpastian lingkungan
dengan locus of control secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel karakteristik sistem informasi akuntansi manajemen.
Gambar 4.4 Distribusi Kriteria Penerimaan Dan Penolakan Hipotesis Dengan Uji t
t t
abel
2,021
Daerah Penolakan
Ho
Daerah Penolakan Ho
Daerah Penerimaan Ho
-t t
abel
-
2,021
X
1
-0,707
X
2
-0,656
X
1.
X
2
0,815
Dengan demikian hipotesis kedua yang diajukan yang menyatakan bahwa interaksi antara ketidakpastian lingkungan dengan locus of control
terhadap senjangan anggaran secara simultan dapat terbukti kebenarannya, namun ketika diuji secara parsial tidak dapat terbukti kebenarannya.
4.4. Pembahasan