2.2 Algoritma Pohon
Keputusan
Di dalam kehidupan manusia sehari-hari, manusia selalu dihadapkan oleh berbagai macam masalah dari berbagai macam bidang. Masalah-masalah yang
dihadapi oleh manusia memiliki tingkat kesulitan dan kompleksitas yang sangat bervariasi, mulai dari masalah yang teramat sederhan adengan sedikit faktor-
faktor yang terkait, sampai dengan masalah yang sangat rumit dengan banyak sekali faktor-faktor yang terkait dan perlu untuk diperhitungkan. Untuk
menghadapi masalah-masalah ini, manusia mulai mengembangkan sebuah sistem yang dapat membantu manusia agar dapat dengan mudah mampu untuk
menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Adapun pohon keputusan ini adalah sebuah jawaban akan sebuah sistem yang manusia kembangkan untuk membantu
mencari dan membuat keputusan untuk masalah-masalah tersebut dan dengan memperhitungkan berbagai macam faktor yang ada di dalam lingkup masalah
tersebut. Dengan pohon keputusan, manusia dapat dengan mudah mengidentifikasi
dan melihat hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi suatu masalah dan dapat mencari penyelesaian terbaik dengan memperhitungkan faktor-faktor
tersebut. Pohon keputusan ini juga dapat menganalisa nilai resiko dan nilai suatu informasi yang terdapat dalam suatu alternatif pemecahan masalah. Peranan
pohon keputusan sebagai alat bantu dalam mengambil keputusan decision support tool telah dikembangkan oleh manusia sejak perkembangan teori pohon
yang dilandaskan pada teori graf. Kegunaan pohon keputusan yang sangat banyak
ini membuatnya telah dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai macam sistem pengambilan keputusan.
2.2.1 Pengertian Pohon Keputusan
Pohon dalam analisis pemecahan masalah pengambilan keputusan adalah pemetaan mengenai alternatif-alternatif pemecahan masalah yang dapat diambil
dari masalah tersebut. Pohon tersebut juga memperlihatkan faktor-faktor kemungkinanprobablitas yang akan mempengaruhi alternatifalternatif
keputusan tersebut, disertai dengan estimasi hasil akhir yang akan didapat bila kita mengambil alternatif keputusan tersebut.
2.2.2 Manfaat Pohon Keputusan
Pohon keputusan adalah salah satu metode klasifikasi yang paling populer karena mudah untuk diinterpretasi oleh manusia. Pohon keputusan adalah model
prediksi menggunakan struktur pohon atau struktur berhirarki. Konsep dari pohon keputusan adalah mengubah data menjadi pohon keputusan dan aturan-
aturan keputusan. Manfaat utama dari penggunaan pohon keputusan adalah kemampuannya untuk mem-break down proses pengambilan keputusan yang
kompleks menjadi lebih simpel sehingga pengambil keputusan akan lebih menginterpretasikan solusi dari permasalahan. Pohon Keputusan juga berguna
untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah variabel target.
Pohon keputusan memadukan antara eksplorasi data dan pemodelan, sehingga sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan
ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. Sering terjadi tawar menawar antara keakuratan model dengan transparansi model. Dalam
beberapa aplikasi, akurasi dari sebuah klasifikasi atau prediksi adalah satu- satunya hal yang ditonjolkan, misalnya sebuah perusahaan direct mail membuat
sebuah model yang akurat untuk memprediksi anggota mana yang berpotensi untuk merespon permintaan, tanpa memperhatikan bagaimana atau mengapa
model tersebut bekerja.
2.2.3 Kelebihan Pohon Keputusan
Daerah pengambilan keputusan yang sebelumnya kompleks dan sangat
global, dapat diubah menjadi lebih simpel dan spesifik.
Eliminasi perhitungan-perhitungan yang tidak diperlukan, karena ketika menggunakan metode pohon keputusan maka sample diuji hanya
berdasarkan kriteria atau kelas tertentu.
Fleksibel untuk memilih fitur dari internal node yang berbeda, fitur yang terpilih akan membedakan suatu kriteria dibandingkan kriteria yang lain
dalam node yang sama. Kefleksibelan metode pohon keputusan ini meningkatkan kualitas keputusan yang dihasilkan jika dibandingkan ketika
menggunakan metode penghitungan satu tahap yang lebih konvensional.
Dalam analisis multivariat, dengan kriteria dan kelas yang jumlahnya sangat banyak, seorang penguji biasanya perlu untuk mengestimasikan
baik itu distribusi dimensi tinggi ataupun parameter tertentu dari distribusi kelas tersebut. Metode pohon keputusan dapat menghindari munculnya
permasalahan ini dengan menggunakan kriteria yang jumlahnya lebih sedikit pada setiap node internal tanpa banyak mengurangi kualitas
keputusan yang dihasilkan.
2.2.4 Kekurangan Pohon Keputusan
Terjadi overlap terutama ketika kelas-kelas dan kriteria yang
digunakan jumlahnya sangat banyak. Hal tersebut juga dapat menyebabkan meningkatnya waktu pengambilan keputusan dan
jumlah memori yang diperlukan.
Pengakumulasian jumlah error dari setiap tingkat dalam sebuah pohon keputusan yang besar.
Kesulitan dalam mendesain pohon keputusan yang optimal.
Hasil kualitas keputusan yang didapatkan dari metode pohon
keputusan sangat tergantung pada bagaimana pohon tersebut didesain.
2.2.5 Skema Pohon Keputusan
Skema dan struktur pohon keputusan adalah suatu permodelan dari struktur pohon menurut teori graf.
2.2.6 Struktur Dasar Pohon
Berdasarkan teori graf, definisi pohon adalah “sebuah graf, tak-berarah, terhubung, yang tidak mengandung sirkuit” Graf adalah suatu representasi
visual dari objek-objek diskrit yang dinyatakan dengan noktah, bulatan, atau titik, serta hubungan yang ada antara objek-objek tersebut.
Secara matematis, graf didefinisikan sebagai psangan himpunan V,E yang dalam hal ini:
V = himpunan tidak-kosong dari simpul-simpul
vertices = { v1 , v2 , ... , vn } E = himpunan sisi edges yang menghubungkan sepasang simpul = {e1 ,
e2 , ... , en }
Gambar 2.6. Beberapa Contoh Graf
Tak-Berarah di sini adalah graf tersebut sisinya tidak mempunyai
arah.
Terhubung maksudnya adalah semua simpulnya dapat terhubung oleh
sisi-sisi yang ada pada graf tersebut.
Tidak mengandung sirkuit maksudnya adalah graf tersebut tidak
mengandung suatu lintasan yang melalui masing-masing sisisimpul dalam graf tepat satu kali yang kembali ke simpul asal.
Gambar 2.7 Contoh Pohon
Selain itu, sebuah pohon juga memenuhi salah satu dari pernyataan- pernyataan yang ekivalen di bawah ini :
Misal G adalah sebuah pohon.
Setiap pasang simpul di dalam G terhubung dengan lintasan tunggal.
G terhubung dan memiliki m = n – 1 buah sisi.
G tidak mengandung sirkuit dan memiliki m = n –1 buah sisi.
G tidak mengandung sirkuit dan penambahan satu sisi pada graf akan membuat hanya satu sirkuit.
G terhubung dan semua sisinya adalah jembatan. Adapun permodelan
pohon yang biasa dipakai dalam pohon keputusan adalah rooted tree pohon berakar
Pohon berakar adalah pohon yang satu buah simpulnya diperlakukan
sebagai akar dan sisi sisinya diberi arah sehingga menjadi graf berarah.
Gambar2.8 Pohon Berakar
Sebagai konvensi, tanda arah panah dapat dibuang Beberapa terminologi dalam pohon berakar :
AnakChild atau OrangtuaParent : b,c, dan d adalah anak dari a
dan a adalah orangtua dari b,c, dan d.
LintasanPath : lintasan dari a ke j adalah a,b,e,j. Panjang lintasan
dari a ke j adalah jumlah sisi yang dilalui, yaitu 3.
Saudara kandungSibling : b,c,dan d adalah saudara kandung
sebab mempunyai orangtua yang sama yaitu a.
Derajat : derajat adalah jumlah anak yang ada pada simpul
tersebut. A berderajat 3, dan b berderajat 2. Derajat suatu pohon adalah derajat maksimum dari semua simpul yang ada. Pohon pada
gambar 3 berderajat 3.
Daun : daun adalah simpul yang tidak mempunyai anak.
c,f,g,h,i,dan j adalah daun
Simpul dalamInternal nodes : simpul yang mempunyai anak.
Simpul a,b, dan d adalah simpul dalam.
TingkatLevel : adalah 1 + panjang lintasan dari simpul teratas ke
simpul tersebut. Simpul teratas mempunyai tingkat = 1.
Pohon n-ary : pohon yang tiap simpul cabangnya mempunyai
banyaknya n buat anak disebut pohon nary. Jika n=2, pohonnya disebut pohon biner.
Gambar 2.9 Pohon Biner
2.2.7 Struktur Pohon Keputusan
Secara umum, pohon keputusan dalah suatu gambaran permodelan dari suatu persoalan yang terdiri dari serangkaian keputusan yang mengarah ke
solusi. Tiap simpul dalam menyatakan keputusan dan daun menyatakan solusi. Permodelan pohon keputusan di sini berupa permodelan pohon n-ary, dengan
jumlah anak yang dapat berbeda-beda tiap simpulnya
Gambar 2.10 Pohon keputusan Untuk Mengurutkan 3 Buah Bilangan a,b, dan c.
Pohon keputusan pada Gambar 2.10 dibaca dari atas ke bawah. Simpul paling atas pada pohon keputusan ini adalah simpul akar. Simpul yang ditandai
dengan tanda kotak di simpul tersebut disebut dengan simpul keputusan. Cabang-cabang yang mengarah ke kanan dan kekiri dari sebuah cabang
keputusan merepresentasikan kumpulan dari alternatif keputusan yang bisa diambil. Hanya satu keputusan yang dapat diambil dalam suatu waktu. Dalam
beberapa pohon keputusan, juga sering disertakan simpul tambahan, yaitu simpul probabilitas. Simpul ini biasa ditandai dengan. gambar lingkaran kecil yang
disertai dengan angka pada cabang-cabang yang mengakar pada simpul probabilitas itu. Angka-angka yang terletak pada cabang-cabang tersebut
merupakan probalitas kesempatan akan munculnya keputusan yang ada di cabang tersebut dalam pilihan.
Sebagai sebuah catatan, pohon keputusan tidak hanya dapat ditulis secara vertikal, namun juga dapat secara horizontal. Pada penulisan secara horizontal,
pembacaan pohon keputusan dimulai dari kiri kekanan. Selain itu, di posisi
paling bawah sebuah pohon keputusan juga dapat ditambahkan sebuah titik akhir endpoint, yang merepresentasikan hasil akhir dari sebuah lintasan dari akar
pohon keputusan pohon tersebut sampai ke titik akhir itu.
Gambar 2.11 Pohon Keputusan yang Mengandung Simpul Probabilitas.
Expected value hasil estimasi adalah sebuah estimasi hasil dari sebuah
keputusan tertentu. Hasil ini didapatkan dari mengkalikan setiap kemungkinan peluang terjadinya suatu kemungkinan lalu menambahkan hasilnya menhadi
suatu jumlah.
Expected value decision criterion kriteria keputusan hasil estimasi
adalah suatu seleksi agar dapat memilih sebuah alternatif keputusan yang mempunyai hasil estimasi yang paling baik yang paling diinginkan. Dalam
situasi bila “more is better” atau lebih banyak itu lebih baik, maka pilihan keputusan dengan hasil estimasi paling tinggi adalah yang terbaik, sedangkan
dalam situasi bila ”less is better”, maka pilihan keputusan dengan hasil estimasi paling rendah adalah yang terbaik.
Gambar 2.12 Pohon Keputusan dengan Expected Value Hasil Estimasi
Di dalam pohon keputusan pada gambar 7, cabang pohon keputusan yang mengandung alternatif pilihan yang kurang disarankankurang baik menurut
kriteria hasil estimasi ditandai dengan tanda ‘’ pada cabang tersebut. Hasil estimasi pada setiap simpul probabilitas ditandai dengan tanda ‘EV’. Hasil
estimasi yang terdapat pada simpul keputusan bernilai sama dengan hasil estimasi bila kita mengikuti cabang tersebut sampai mencapai keputusan akhir.
Decision tree rollback adalah suatu teknik untuk menghitung selama
suksesif hasil estimasi yang ada dari simpul keputusan di akhir pohon sampai kembali ke akar pohon keputusan tersebut.
Decision strategy atau strategi pengambilan keputusan adalah semua
spesifikasi lengkap dari semua kemungkinan pilihan yang sesuai dengan kriteria hasil dari sebuah pengambilan keputusan suatu masalah secara sekuensial
dengan menggunakan sebuah pohon keputusan.
Dalam decision analysis, pohon keputusan dapat diartikan sebagai sebuah alat untuk membuat ide yang secara umum dapat mengacu kepada sebuah graf
atau sebuah model dari keputusan-keputusan dan akibat-akibat yang dapat muncul dari keputusan – keputusan tersebut, termasuk peluang terjadinya suatu
kejadian, biaya yang dibutuhkan, dan utilitas. Melalui pohon ini strategi terbaik untuk menyelesaikan suatu masalah dapat diketahui. Pohon keputusan juga
digunakan untuk mengkalkulasikan peluang kondisi-kondisi yang mungkin akan terjadi desertai dengan analisis-analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan yang diambil dengan menggunakan pohon keputusan tersebut.
2.3 Permainan Seven