33 Hubungan antara penggunaan media KIT IPA dengan minat belajar IPA siswa
dapat digambarkan pada skema berikut.
Gambar 1. Hubungan Antara Penggunaan KIT IPA dengan Minat Belajar IPA Siswa
G. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir yang telah diuraikan di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan yang positif dan signifikan
antara penggunaan media KIT IPA dengan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri se-gugus III Pengasih.
H. Definisi Operasional Variabel
1. Penggunaan Media KIT IPA Media KIT IPA adalah media tiga dimensi berbentuk alat percobaan
IPA yang diletakkan di dalam sebuah kotak. KIT IPA di sekolah, khususnya di kelas IV SD berupa KIT tentang air, udara, batuan, bunyi, rangka,
pernapasan, dan pertumbuhan. Dalam penelitian ini, penggunaan media KIT IPA dibatasi pada materi IPA kelas IV. Media ini digunakan dalam
mempelajari materi IPA Kelas IV secara konkrit. Penggunaan KIT dalam penelitian ini didasarkan pada penggunaan KIT yakni guru dapat menentukan
KIT yang akan digunakan, dapat memperhitungkan kemampuan siswa, dapat HUBUNGAN
Penggunaan Media KIT IPA
Minat Belajar IPA Siswa
34 menyajikan KIT secara tepat yakni dengan menggunakannya pada waktu,
tempat, dan situasi yang tepat. 2. Minat Belajar IPA
Minat belajar IPA merupakan suatu keinginan yang tinggi terhadap pembelajaran IPA sehingga menimbulkan keterikatan individu terhadap
pembelajaran tersebut. Minat yang tinggi membuat siswa memiliki rasa suka terhadap pembelajaran IPA, sehingga proses pembelajaran akan menjadi
menyenangkan dan mudah dipahami siswa, sehingga kompetensi siswa akan bertambah. Dalam penelitian ini, minat belajar IPA dibatasi pada ciri-cirinya
yaitu memiliki perhatian dan menyenangi kegiatan pembelajaran IPA, dapat memperhatikan kegiatan pembelajaran IPA secara terus menerus, memiliki
rasa puas terhadap kegiatan pembelajaran IPA, memiliki rasa suka terhadap pembelajaran IPA yang kemudian diimplementasikan melalui partisipasi aktif
saat pembelajaran IPA berlangsung.
35
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian dapat dibedakan menjadi dua, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif. Margono 2005: 105 berpendapat bahwa penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data
berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.
Menurut Sugiyono 2013: 14 penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Jenis penelitian ini adalah ex-postfacto. Nana Syaodih 2010: 55 mengungkapkan bahwa penelitian ex-posfacto meneliti hubungan sebab akibat
yang tidak dimanipulasi atau diberi perlakuan dirancang dan dilaksanankan peneliti. Penelitian ini termasuk dalam jenis ex-posfacto yakni merupakan
penelitian yang berusaha mencari informasi tentang mengapa terjadi hubungan sebab akibat, dan peneliti berusaha melacak hubungan tersebut Sukardi, 2003: