sebab akan menentukan keberadaan pelamar dalam pekerjaan dan posisi jabatan yang akan ditanggung nanti.
Seleksi karyawan ini sangat penting karena tercapainya suatu organisasi bergantung pada bawahan. Karyawan yang profesional akan melakukan pekerjaan
dengan bak untuk organisasi. Kesalahan dalam perekrutan akan menyebabkan kerugian bagi organisasi tersebut di kemudia hari. Adapun langkah-langkah untuk
mencegah kelalaian dalam merekrut meliputi Rachmawati, 2008: 1.
meneliti semua informasi yang diajukan pelamar tentang aplikasi
pekerjaannya 2.
memperoleh otorisasi yang ditulis pelamar sebagai acuan mengetahui calon karyawan dan memeriksa terlebih dahulu acuan dari organisasi sebelumnya
dengan teliti 3.
menyimpan informasi atau arsip yang diperoleh tentang masing-masing pelamar selama proses seleksi
4. menolak pelamar yang membuat pernyataan dalam surat lamaran yang fiktif
atau mempunyai catatan fiksi 5.
mengambil tindakan disipliner jika timbul permasalahan.
2.2.2 Sistem Pendukung Keputusan Decision Suport System atau DSS
DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan dan pemanipulasian data. Sistem ini digunakan untuk membantu
pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana seharusnya
keputusan dibuat. DSS biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. DSS yang seperti itu disebut
aplikasi DSS. Aplikasi DSS digunakan dalam pengambilan keputusan. Aplikasi DSS menggunakan CBIS computer based information system yang fleksibel,
interaktif, dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk mendukung solusi atas masalah manajemen yang spesifik yang tidak terstruktur. Aplikasi DSS
menggunakan data, memeberikan antarmuka pengguna yang mudah, dan dapat menggabungkan peemikiran pengambil keputusan. DSS lebih ditujukan untuk
mendukung manajemen dalam melakukan pekerjaan yang bersifat analisis dalam kondisi yang kurang terstruktur dan dengan kriteria yang kurang jelas. DSS tidak
dimaksudkan untuk mengotomatisasikan pengambilan keputusan, tetapi memberikan perangkat interaktif yang memungkinkan pengambil keputusan
untuk mengambil beberapa analisis menggunakan model-model yang tersedia. Tujuan dari DSS adalah Turban, 2005:
1. Membantu manajer dalam pengambilan keputusan dalam masalah semi
terstruktur. 2.
Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya difungsikan untuk menggantikan peran manajer.
3. Meningkatkan efektifitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada
perbaikan efisiensinya. 4.
Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan komputasi seara tepat dengan biaya yang rendah.
5. Peningkatan produktifitas membangun satu kelompok pengambil keputusan,
terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung komputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk
berada di berbagai lokasi berbeda-beda menghemat biaya perjalan. Selain itu produktifitas staf mendukung misalnya analisis keuangan dan hukum
bisa ditingkatkan menggunakan peralatan optimalisasi yang menentukan cara terbaik untuk menjalankan sebuah bisnis.
6. Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang
dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, makin banya juga alternatif yang bisa dievakuasi. Analisis resiko bisa dilakukan dengan cepat
dan pandangan dari para pakar beberapa dari mereka berada di lokasi yang jauh bisa dikumpukan dengan cepat dan dengan biaya yang lebih rendah.
Keahlian bahkan bisa diambil langsung dari sebuah sistem komputer melalui sistem kecerdasan tiruan. Dengan komputer, para pegambil keputusan bisa
melakukan simulasi yang kompleks, memeriksa banyak skenario yang memungkinkan, dan menilai berbagai pengaruh secara cepat dan ekonomis.
Semua kapabilitas tersebut mengarah kepada keputusan yang lebih baik.
7. Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan.
Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit. Persaingan didasarkan tidak hanya pada harga, tetapi juga pada kualitas,
kecepatan, kustomasi produk, dan dukungan pelanggan. Organisasi harus mampu secara sering dan cepat mengubah mode operasi, merekayasa ulang
proses dan struktur, memberdayakan karyawan, serta berinovasi. Teknologi pengambilan keputusan bisa menciptakan pemberdayaan yang signifikan
dengan cara memperbolehkan seseorang utnuk membuat keputusan yang baik secara cepat, bahkan jika mereka memiliki pegetahuan yang kurang.
8. Mengatasi keterbatasan kognitif dalam pemrosesan dan penyimpanan. Otak
manusia memiliki kemampuan yang terbatas untuk memproses dan menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit untuk mengingat dan
menyimpan informasi. Orang-orang kadang sulit untuk menggunakan mengingat dan menggunakan sebuah informasi dengan cara yang bebas dari
kesalahan. Ditinjau dari tingkat teknologinya, DSS dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. SPK spesifik
SPK spesifik bertujuan untk memecahkan suatu masalah dengan karakteristik tertentu. Misalnya SPK penentuan harga satuan barang.
2. Pembangkit SPK
Suatu software
yang khusus digunakan untuk membangun dan mengembangkan SPK. Pembangkit SPK akan memudahkan perancang dalam
membangun SPK spesifik 3.
Perlengkapan SPK Berupa
software dan
hardware yang digunakan untuk medukung
pembangunan SPK spesifik maupun pembangkit SPK
2.2.2.1 Arsitektur sistem pendukung keputusan