17
Berdasarkan uraian-uraian tentang komponen-komponen kesegaran jasmani di depan, dapat diketahui komponen utama apa yang berpengaruh
terhadap hasil multistage fitness test. Komponen kesegaran jasmani yang diperlukan adalah komponen kesegaran jasmani yang lebih mengutamakan
kepada sistem respiratio-cardio-vaskuler berupa daya tahan jantung-paru. Daya tahan jantung-paru merupakan komponen kesegaran jasmani yang
tergolong daya tahan umum cardiorespiratory endurance. M. Sajoto 1988: 58 menyatakan, bahwa daya tahan umum adalah kemampuan seseorang dalam
menggunakan sistem jantung, pernapasan, dan peredaran darah secara efektif dan efisien dalam menjalankan kerja terus menerus.
Dapat dikatakan pula, bahwa daya tahan jantung-paru tersebut bersifat aerobik. Dinyatakan oleh Sudradjat Prawirasaputra, dkk 2000: 71 mengenai
daya tahan aerobik yaitu kerja otot dan gerakan otot yang dilakukan menggunakan oksigen O
2
guna melepaskan energi dari bahan-bahan otot, karena pengangkutan oksigen ke otot-otot dilakukan oleh sistem kardiorespiratori.
Sharkey, Brian J. 2003: 92 menambahkan, bahwa sistem kardiorespiratori merupakan suatu sistem tentang pemasukan oksigen dan transportasinya ke dalam
tubuh dan dimanfaatkan oleh tubuh.
2.1.3 Prinsip-Prinsip Dasar Latihan
Secara umum, latihan merupakan suatu proses awal untuk memperoleh suatu perubahan yang baik bagi tubuh kita. Menurut Rusli Lutan, dkk 1991: 57,
olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana yang dilakukan
18
seseorang untuk mencapai suatu maksud dan tujuan tertentu salah satunya berorientasi pada kegiatan jasmani guna mendapatkan tubuh yang bugar.
Rusli Lutan, dkk 1991: 90 mengatakan, bahwa latihan sebagai suatu proses berlatih yang sistematis dilakukan secara berulang-ulang, dan kian hari
jumlah beban latihannya semakin bertambah. Maka dapat dijelaskan, bahwa latihan fisik atau olahraga memiliki tujuan salah satunya meningkatkan kesegaran
jasmani. Latihan fisik secara terprogram sangat diperlukan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesegaran jasmani. Untuk itu, latihan harus berpedoman
pada prinsip-prinsip dasar latihan yang benar, sehingga akan menghasilkan pengaruh yang baik bagi tubuh kita.
Prinsip-prinsip dasar latihan yang perlu diketahui agar latihan dapat dilakukan dengan efektif dan aman, agar dapat meningkatkan kesegaran jasmani
secar optimal yaitu: a
Prinsip overload beban berlebih yaitu pembebanan harus lebih berat dibandingkan aktifitas fisik sehari-hari yang dilakukan secara bertahap dan
menghasilkan overkompensasi dalam kemampuan biologik, dan keadaan itu merupakan prasyarat untuk peningkatan kesegaran jasmani. Overkompensasi
adalah efek dari kerja dan regenerasi organisme sebagai fundasi biologis bagi peningkatan kemampuan fisik dan kesiagaan psikologi untuk menghadapi
pertandingan Sudrajat Prawirasaputra, 2000: 30-32 . b
Prinsip specificity kekhususan yaitu model latihan yang dipilih harus disesuaikan dengan tujuan latihan yang hendak dicapai. Dengan prinsip ini
manfaat maksimal yang dapat diperoleh melalui rangsangan latihan hanya
19
akan terjadi, apabila rangsangan tersebut sama atau menyerupai gerakan- gerakan yang dilakukan dalam olahraga tersebut Harsono, 2000: 59.
c Prinsip reversible kembali ke asal yaitu kesegaran atau kebugaran yang telah
dicapai akan berangsur-angsur menurun, bahkan dapat hilang sama sekali, jika latihan tidak dikerjakan secara teratur dengan takaran yang tepat Djoko Pekik
I, 2000: 11. d
Prinsip progresive resistance tahanan bertambah yaitu bahwa tahanan dari setiap melakukan latihan harus terus bertambah Suharto, dkk, 1997: 21.
e Prinsip arrangement exercise beraturan yaitu bahwa prinsip melakukan
latihan fisik itu harus dilakukan secara beraturan, sistematik, dan kontinyu Suharto, dkk, 1997: 21.
f Prinsip individuality individu yaitu takaran atau dosis latihan setiap orang
tidaklah sama dan bersifat individu, sehingga latihan harus diberikan sesuai dengan umur, jenis kelamin, kondisi kesehatan, dan tingkat kesegaran
jasmaninya Suharto, dkk, 1997: 21.
2.1.4 Latihan Komponen-Komponen Kesegaran Jasmani