Kepala BRI Unit Mantri

commit to user

6. DESKRIPSI JABATAN

a. Kepala BRI Unit

Tugas dan tanggungjawab: 1 Bertanggungjawab atas semua opersional di BRI Unit. 2 Sebagai pengawas penuh terhadap operasional BRI Unit. 3 Pemegang pasword BRI Unit. 4 Bertanggungjawab atas proses data di BRI Unit. 5 Bertanggungjawab atas pekerja BRI Unit itu sendiri. 6 Mengembangkan, memonitor dan mengevaluasi bisnis BRI Unit diwilayah kerjanya untuk mencapai target. 7 Melaksanakan pembinaan nasabah BRI Unit baik pinjaman maupun simpanan. Wewenang : 1 Memutus permintaan KUR, Kupedes, dan BRInet sesuai dengan kewenangan yang diberikan. 2 Memutus memfiat biaya promosi. 3 Memfiat pencairan penarikan simpanan. 4 Melakukan fiat bayar pinjaman yang telah diputus.

b. Mantri

Account Officer Tugas dan tanggungjawab: 1 Melaksanakan pemasaran produk BRI Unit pinjaman, simpanan dan jasa bank lainnya 2 Bertanggungjawab terhadap proses pinjaman. commit to user 3 Bertanggungjawab terhadap jaminan. 4 Melakukan prakarsa usulan putusan pinjaman BRI Unit sesuai ketentuan yang berlaku agar pinjaman yang diberikan layak. 5 Melaksanakan pembinaan, penagihan, dan pengawasan pinjaman mulai dari pinjaman dicairkan sampai lunas. 6 Bertanggungjawab terhadap tunggakan-tunggakan yang terjadi akibat keterlambatan nasabah membayar pinjaman. 7 Bertanggungjawab terhadap keaslian pinjaman dan pengecekan jaminan. Wewenang : 1 Memprakarsai permintaan pinjaman 2 Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman. c. Customer Service Tugas dan tanggungjawab: 1 Memberikan informasi kepada nasabah calon nasabah mengenai produk BRI guna menunjang pemasaran produk BRI. 2 Memberikan informasi saldo pinjaman, transfer maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah. 3 Melayani permintaan salinan Rekening Koran bagi nasabah yang memerlukan diluar pengiriman secara rutin setiap awal bulan guna memberikan pelayana yang memuaskan nasbah. 4 Memberikan pelayanan khusus kepada nasabah inti yang commit to user memerlukan seperti mengantarkan atau menjemput uang ke tempat tinggal usaha nasabah guna memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah. 5 Membantu nasabah yang memerlukan pengisian aplikasi dana maupun jasa BRI guna memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah. 6 Menerima dan menginventarisasi keluhan-keluhan nasabah untuk diteruskan kepada pejabat yang berwenag guna memberikan pelayanan yang memuaskan nasabah. 7 Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan atasan dalam rangka menunjang kepentingan bisnis dan operasional BRI Unit. Wewenang : 1 Memberikan informasi saldo simpanan maupun pinjaman bagi nasabah yang memerlukan. d. Teller Tugas dan tanggungjawab: 1 Melakukan tambahan kas agar kelancaran pelayanan kepada nasabah dapat berjalan dengan baik dan memuaskan. 2 Menerima uang setoran dari nasabah dan mencocokkan dengan tanda setoran guna memastikan kebenaran transaksi dan keaslian uang yang diterima. 3 Memastikan membayar uang kepada nasabah yang berhak untuk commit to user menghindari kesalahan yang merugikan. 4 Meneliti keabsahan bukti kas yang diterima guna memastikan kebenaran keamanan transaksi. 5 Mengelola dan menyetorkan fisik kas kepada Supervisior AMO baik selama jam pelayanan kas maupun akhir hari agar keamanan kas dapat terjaga. 6 Melakukan pergeseran kas antar kas Teller yang memerlukan demi kelancaran pelayanan. 7 Membayar biaya-biaya utang, realisasi kredit dan transaksi lainya, yang kuitansinya telah disahkan oleh pejabat yang berwenag guna kelancaran operasional. 8 Melayani ternsaksi jual beli Bank Note uang kertas asing agar pelayanan kepada nasabah berjalan dengan baik. Wewenang: 1 Melaksanakan fungsi Checker atas transaksi diatas kewenangannya. 2 Mengesahkan dalam sistem dan menadatangani bukti kas atas transaksi pembayaran tunai yang ada dalam batas wewenangnya. 3 Melakukan entry pembukuan Open Branch kedalam sistem Memelihara saranaprasarana yang berkaitan dengan bidang tugasnya. commit to user B. LATAR BELAKANG MASALAH Usaha mikro kecil dan menengah UMKM merupakan salah satu bentuk alternatif strategi untuk mendukung pengembangan perekonomian Indonesia. Peranan UMKM terhadap pemerataan dan kesempatan kerja bagi masyarakat terbukti dapat membantu Pemerintah dalam mensukseskan program pengentasan kemiskinan dan menekan angka pengangguran. Selain menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, usaha mikro kecil dan menengah terbukti tahan menghadapi krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia namun karena keterbatasan modal sendiri, UMKM perlu mempertimbangkan untuk menambah modal dari lembaga keuangan baik dari Perbankan, koperasi, maupun BPR. Perbankan merupakan salah satu sektor dalam dunia usaha yang tidak luput dari sasaran pemerintah dalam memberikan kemudahan- kemudahan dalam pemberian modal usaha bagi UMKM. Namun karena kemudahan mendirikan bank-bank baru ataupun membuka cabang-cabang di daerah-daerah serta perubahan status dari bank pemerintahan menjadi bentuk perusahaan perseroan, Karena hal inilah menimbulkan persaingan antar bank. Apabila sebuah bank tidak dapat bersaing maka bank tersebut akan mengalami kemuduran yang berujung pada likuidasi atau kebangkrutan, untuk menghindari terjadinya likuidasi maka bank harus dapat menarik commit to user perhatian para calon nasabah salah satu cara yang digunakan adalah mengeluarkan program-program andalan tujuanya agar para calon nasabah mau menyimpan uang mereka dalam bank tersebut. Sehingga bank dapat menggunakan dana tersebut untuk investasi atau meminjamkan dana tersebut kepada masyarakat yang sering disebut dengan kredit. Saat ini masyarakat baik individu maupun dalam bentuk usaha mikro, kecil dan menengah banyak yang meminjam dana ke bank untuk memenuhi kebutuhannya. Baik untuk kebutuhan konsumtif ataupun modal usaha. Hal itu sangat menguntungkan bagi pihak bank karena pemberian kredit usaha rakyat KUR merupakan sumber utama penghasilan bank. Walaupun kredit merupakan penghasilan terbesar bank tetapi kredit merupakan sumber risiko bisnis terbesar. Untuk meminimalkan risiko kerugian dari pemberian kredit, maka bank dalam melaksanakan kegiatannya harus selalu berpedoman pada kebijakan dan prosedur management yang telah ditetapkan. Selain itu sistem pemberian kredit usaha rakyat KUR yang dilakukan secara baik dan benar merupakan salah satu faktor yang penting dari terhindarnya resiko kredit macet atau kredit bermasalah. Dalam melayani pemberian kredit kepada para nasabah diperlukan adanya suatu sistem kerja yang berdasarkan sistem pengendalian inter SPI. Sistem pengendalian intern internal control yang diterapkan dalam sistem informasi akuntansi sangat berguna untuk tujuan mencegah atau menjaga commit to user agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan dan mampu melacak bila terjadi kesalahan-kesalahan sehingga dapat dikoreksi. Evaluasi terhadap sistem pemberian kredit memungkinkan untuk diketahuinya kelemahan serta kelebihan dari sistem pemberian kredit tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengambil judul : “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT KUR PADA BRI UNIT SEMANGGI KANCA SOLO SLAMET RIYADI ” C. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang yang terdapat diatas, dalam tugas akhir ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan sistem pemberian kredit usaha rakyat KUR