commit to user
52
BAB III KEGIATAN PENGAJARAN BAHASA MANDARIN BAGI
PRAMUSAJI
DI HOTEL SOLO PARAGON SURAKARTA
A. Gambaran Umum Solo Paragon
1. Solo Paragon
Solo Paragon merupakan gabungan antara apartment, city walk, hotel dan mall yang terletak di tiga jalan utama yaitu Jl. Slamet Riyadi,
Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Jl. Yosodipuro. Solo Paragon terletak di lokasi yang cukup strategis, dekat dengan pusat Kota Solo yaitu di
antara 3 Kelurahan yaitu Kelurahan Mangkubumen Kecamatan Banjarsari, Kelurahan Sriwedari dan Kelurahan Penumping,
Kecamatan Laweyan tepatnya pada lahan bekas Rumah Sakit Umum Dr. Muwardi. Lokasi yang strategis karena letak Solo Paragon yang
juga berada di bagian barat Kota Surakarta yang mana kawasan tersebut merupakan pusat pertumbuhan utama Kota Surakarta. Selain
itu, mudah untuk dijangkau dari arah manapun karena dihubungkan dengan jalan-jalan kolektor seperti Jalan Slamet Riyadi, Jalan
Yosodipuro dan Jalan Ciptomangunkusumo.
Gambar 3.1 Lokasi Solo Paragon
commit to user
53
Solo Paragon,
Luxury Apartment – City Walk – Hotel – Lifestyle Mall
, adalah mega proyek pertama yang ditangani oleh PT. Sunindo Gapura Prima. Dibangun di atas lahan seluas +- 4,1 hektar merupakan
super block pertama dan termegah di Solo dan menjadi kebanggaan Jawa Tengah. Ground Breaking dilaksanakan pada tanggal 6
Desember 2007 dan Topping Off dilaksanakan pada 27 Juni 2009, kedua moment itu diresmikan oleh Mentri Perumahan Rakyat RI,
Bapak Yusuf Asy’ari. PT. Sunindo Gapura Prima merupakan gabungan 2 perusahaan
besar yang telah berpengalaman di bidang property selama lebih dari 30 tahun, yaitu PT. Sunindo Primaland Anak perusahaan Sun Motor
Grup dan Gapura Prima Grup. Keduanya sepakat menandatangani kerjasama pada 7 November 2007 di Surakarta.
Ternyata bukan hanya Solo Paragon saja yang menjadi proyek yang dibangun oleh PT. Sunindo Gapura Prima namun ada proyek-
proyek lain yang dibangun oleh perusahaan ini di antaranya adalah Novotel Solo, Ibis Solo, Phoenix Hotel Yogyakarta, Novotel
Semarang, Best Western Premier Solo, Solo Grand Mall, Pusat Grosir Solo, The Bellezza Apartment Jakarta, The Bellagio Apartment Mega
Kuningan Jakarta, The Majesty Apartment Bandung, Grand SetiaBudi Apartment Bandung, Galeri Ciumbuleuit Apartment Bandung dll.
commit to user
54
Solo Paragon dipegang oleh Chandra Tambayong pemilik PT. Gapura Sunindo Prima yang bekerja sama dengan Sun Motor.
Manajemen Solo Paragon telah melakukan finalisasi tender pembangunan Solo Paragon dengan menunjuk Manajemen Kontruksi
Tripanoto Sri Konsultan, Konsultan Arsitek Indomegah, Konsultan Struktur Davy Sukamta Partners, ME Konsultan Metakom
Pranata, dan Quality Surveyor Reka Griya Mitra Buana. Sebelum Solo Paragon, Gapura Prima Group hadir sebagai pengembang
Surakarta Grand Mall dan Pusat Grosir Surakarta. Sunindo Primaland Group merupakan pemilik Hotel
Novotel Surakarta, Hotel Ibis Surakarta, Hotel Grand Mercure Jogja, dan Hotel Novotel Semarang.
Manajemen Solo Paragon mempercayakan kepada Harris Hotel untuk memegang
residence
baik apartemen maupun kondotelnya. Ini merupakan pilihan yang tepat, mengingat Harris Hotel terkenal dengan
keahliannya di bidang
residence
terutama pengalamannya dalam mengelola hotel-hotel sebelum hadir di Surakarta. Seperti Harris Resort
Batam, Harris Tuban Bali, Harris Resort Kuta Bali, dan Harris Hotel Tebet Jakarta. Untuk Kota Surakarta, akan hadir dengan nama Harris
Hotel dan Residences Surakarta. Harris Hotel dan Residences Surakarta agak berbeda dengan di daerah lain. Selain areal Solo Paragon lebih
luas danmlay out yang bervariasi, hunian modern di Surakarta ini
commit to user
55
menggabungkan servis sub sektor apartemen dengan
life style mall
dan
city walk
.
Tabel 3.1 Identitas Pembangunan Solo Paragon
Klien PT. Sunindo Gapura Prima
Gapura Prima Sun Motor Group Alamat
Jalan. Yosodipuro no. 135, Surakarta Luas Lahan
41.000 m
2
Luas Bangunan 99.043 m
2
Arsitek Architect Indomegah
Struktur
Davy Sukamta Partners
Mekanikal Elektrikal
PT. Metakom Pranata
Manajemen Konstruksi
PT. Trianoto
Pengelola
Harris Hotel
Operational Director
Budianto Wiharto
President Director
Chandra Tambayong
Rencana mulai beroperasi
awal 2010 oleh Harris Hotel dan Residences Surakarta
Konsep mix used development yang menggabungkan Resort
Apartment, Citywalk Lifestyle Mall, Target Pembangunan
selesai pada akhir tahun 2013 nanti Perizinan
· TDP 11.16.1.52.01428, · SIUP 5170454PKIV2008,
· Rekomendasi Ketinggian Bangunan dari AU
commit to user
56
Sumber : Manajemen Solo Paragon
2. Sejarah Solo Paragon
Sejarah awal kawasan Solo Paragon dahulunya yaitu berupa RSUP Dr. Muwardi yang berdiri sejak jaman Belanda sampai dengan jaman orde
baru tahun 1996 dan kemudian dipindah tangan ke Ibu Tin Soeharto yang rencananya akan diganti nama dengan Yayasan Harapan Kita
B394IV2008,
· Izin Gangguan Tempat Usaha. 5030412B-
10HOIV2008,
· Advice Planning Untuk Ketinggian 84 mtr
660062B- 10APIV2008,
· No Pendaftaran IMB 601484L-05IV2008, · Surat Ketetapan Retribusi IMB 6012431L-
05IV2008. HARGA
Dimulai dari harga 250 juta pada grand opening untuk tipe paling kecil dan untuk cicilan 6 jutaan per bulan
dan cicilan 42 kali tanpa DP dan tanpa bunga Fasi l i tas
Lagoon Pool, Jogging Track, Mini Golf, Children Play Ground, Fitness Spa, Laundry, Funct ion Hall, dan
24 Hours Security System CCTV Magnet ic Card
commit to user
57
khusus untuk jantung. Namun belum sempat itu terjadi, beliau Ibu Tin Soeharto sudah meninggal dunia. Ketika Tahun 1996 terjadi krisis
moneter global di Indonesia, RSUP ini dipindah ke Kecamatan Jebres. Lalu tanah seluas ± 4 Ha tersebut dijual dan dibersihkan sampai
menjadi tanah kosong. Sampai pada sekitar tahun 1998, datang suatu perusahaan besar Citraland yang hendak membeli tanah tersebut dan
akan dibangun mall. Namun, karena pada tahun itu nilai dolar tinggi, rupiah menurun drastis, harga-harga bahan bangunan melambung
tinggi, dan kondisi perekonomian negara tidak stabil
colabse
, maka terjadi
dead lock
terhadap pihak Citraland karena tidak mampu lagi melanjutkan proyek pembangunan mall tersebut. Padahal proses
pembangunan sudah sampai pada pemasangan tiang pancang. Sampai pada akhirnya tahun 2000 tanah itu menjadi rata selama bertahun-
tahun. Sampai pada akhirnya di tahun 2006, masuklah 2 pengusaha raksasa PT. SUNINDO GAPURA PRIMA dan SUN MOTOR yang
tertarik untuk saling bekerja sama membangun tanah seluas ± 4 Ha tersebut untuk dibangun resort apartemen, kondotel,
life style mall
dan
city walk
yang menjadi satu kesatuan dan dinamakan Solo Paragon. Melihat Kota Surakarta yang perekonomiannya semakin menggeliat
baik, skala nasional bahkan sampai dengan skala internasional. Itulah yang menjadi pertimbangan utama perusahaan tersebut untuk
mengadakan pembangunan ini demi prospek investasi yang baik sampai beberapa tahun ke depan. Saat ini awal tahun 2010
commit to user
58
perkembangan pembangunan Solo Paragon sampai pada tahap penyelesaian apartemen dan kondotel, dan kemudian akan dilanjutkan
dengan pembangunan mall beserta
city walk
yang rencananya akhir tahun ini akan selesai
.
Itupun untuk apartemen sendiri sudah hampir 90 terjual oleh warga Kota Surakarta sendiri maupun orang-orang dari
luar Kota Surakarta yang hendak menetap di situ maupun hanya sekedar untuk melakukan investasi saja.
Tabel 3.2 Tahap Perjalanan Solo Paragon
Sumber : Manajemen Solo Paragon
Waktu Aktivitas
7 November 2007 Penandatanganan kerjasama antara Sunindo Primaland
dan Gapura Prima Group, yang akhirnya membentuk PT. Sunindo Gapura Prima.
6 Desember 2007 Ground Breaking, diresmikan oleh Menteri Perumahan
Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari 27 Juni 2009
Topping Off, diresmikan oleh Menteri Perumahan Rakyat RI, Bapak Yusuf Asy’ari
Akhir Desember 2009 Mulai Serah Terima Unit Apartemen secara bertahap
p e
rp u
st a
ka a
n .u
n s.
a c.
id d
ig ili
b .u
n s.
a c.
id
c o
m m
it t
o u
ser
5 9
Purchasing Store
Staff Night
Audit General
Chasier Employee Relation
Coordinator
Technician Electrician
Mechanic Pastry
Cook CDP
Operator Bell Boy
Reservation Receiption
Public Attendant Laundry Attendant
Room Maid Room Boy
Laundry Public Area SPV
Room SPV Engineering
SPV Sous Chef
F B Supervisor
Front Office Coordinator
Personal Training Manager
Chief Engineering
Chief Accountant
Executive Chef
F B Manager
Front Office Manager
Exsecutive Housekeeper
Sales Marketing Manager
Executive Secretary General Manager
Sales Executive
Waiter Waitress
Pub SPV Restaurant
SPV Banquet
Supervisor
Pub Waiter Bartender
Karaoke
commit to user
60
4. Tugas masing-masing jabatan di Solo Paragon Hotel. a.
General Manager General Manager
di sini mempunyai peranan yang sangat penting sebagai pengatur manajemen dalam sistem kerja di Solo Paragon.
Selain bertugas mengatur system kerja dan anggaran pendapatan belanja hotel,
General Manager
juga bertugas merencanakan market plan dan selalu mengaktifkan dalam kegiatan sales dan promotion. Tak
hanya itu,
General Manager
juga bertugas dalam pembuatan laporan yang nantinya akan dilaporkan kepada direksi yang terkait.
b.
Front Office Coordinator
Selain bertanggung jawab penuh terhadap administrasi dan operasi di
Front Office, Front Office Coordinator
juga bertugas membuat laporan-laporan statistic setiap bulan yang kemudian dilaporkan kepada
manajemen.
Handling complaint
tamu, baik itu berupa keluhan, kritik maupun saran juga menjadi tanggung jawab
Front Office Coordinator
.
Front Office Coordinator
bertanggung jawab penuh kepada manajer. c.
Reception
Tugas dan kewajiban
Reception
antara lain: 1.
Menangani tamu-tamu yang akan
check in
baik yang sudah memesan kamar maupun belum.
2. Mencatat identitas tamu secara lengkap dalam formulir
registrasi.
commit to user
61
3. Menyerahkan
guest card
dengan tulisan yang tepat dan harga kamar dari tamu tersebut.
4. Melaporkan kepada
housekeeping
tamu-tamu yang datang maupun yang pergi.
5. Mencatat tamu-tamu yang
check in
maupun yang
chek out
dalam buku yang besar. 6.
Menerima dan menangani
reservation
yang datang melalui
telephone, telex,
dan melaporkan kepada bagian
reservation
langsung untuk diproses. 7.
Bekerjasama dengan
front office cashier
untuk memonitor
aktive bill
. 8.
Pembuatan guest bill, secara teliti dan tepat pada guest slipnya. d.
Bell Boy
Pada umumnya
Bell Boy
bertugas melayani tamu dalam hal pengangkutan barang dan penyimpanan barang dalam
luggage room.
Selain itu
Bell Boy
juga bertindak sebagai pemberi informasi mengenai penggunaan fasilitas dan sarana dan prasarana pada tamu yang
check in
serta siap sedia dalam melaksanakan tugas ketika tamu membutuhkan. Dalam hal ini peranan
Bell Boy
sangatlah besar dalam menunjang pelayanan kepada tamu.
e.
Food and Beverage Manager
Fungsinya : bertanggung jawab memimpin FB Department yang membawahi operational kitchen, restaurant , Bar, Steward, Room
commit to user
62
Service dan Banquet, Artman dan Entertainer agar kelangsungan jalan section yang berada di bawah tanggung jawabnya bisa berjalan dan
berlangsung dengan baik dan mencapai sasaran yang ditargetkan. Tugas dan kewajiban
Food and Beverage Manager
adalah: 1.
Membuat sistem administrasi yang baik untuk kelancaran operasional yang diperlukan untuk setiap section yang berada
dibawah tanggung jawabnya. 2.
Melaksanakan system filling yang tertib yang diterapkan pada secretary Check
dilingkungan FB Department. 3.
Mengecek seluruh jadwal termasuk permintaan annual leave yang dibuat tiap-tiap section.
4. Melaksanakan dan men-follow up semua surat-surat yang
masuk atau memorandum yang masuk. 5.
Merekap hasil penjualan makanan setiap harinya yang diambil dari slip order atau bill tamu untuk tiap-tiap jenis makanan yang
terjual. 6.
Memberi peringatan tertulis kepada karyawan yang menjadi tanggung jawabnya apabila melanggar peraturan.
7. Membuat perencanaan keperluan sarana dan prasaranauntuk
outlet FB yang akan ditambah atau dibuka. 8.
Membuat anggaran biaya penjualan Food an Beverage untuk tahun yang akan datang.
commit to user
63
9. Membuat perencanaan kebutuhan personel dan segala
kebutuhannya bila akan dibuka outlet FB yang baru. 10.
Kursus-kursus untuk menambah ketrampilan dan wawasan kerja. 11.
Mengadakan orientasi kepada staff FB ke hotel lain untuk melihat perbandingan.
12. Mengatur pekerjaan order-order yang akan datang dari
Restaurant, Coffe Shop dan Room Service. f.
Food and Beverage Coordinator Food and Beverage Coordinator
memiliki tugas yang sama kompleksnya dengan
Food and Beverage Manager.
Selain membantu
Food and Beverage Manager
dalam hal monitoring, koordinasi servicedan administrasi operational yang berupa pengecekan jadwal
kerja seluruh section yang berada di bawah FB Department.
Food and Beverage Coordinator
juga bertugas membuat konsep awal order sebagai pelaksanaan order untuk tiap-tiap department yang diterima
marketing department dalam booking status. Selain itu, FB Coordinator juga bertugas mengisi reservation board untuk even-even
yang akan berjalan sehingga tidak akan terjadi double booking pada function room yang sama. Membuat jadwal seluruh supervisior yang
berada di bawah FB Department, membuat planning suatu event mulai dari lay-out, Seating, Arrangement, dan lain-lain juga menjadi
tanggung jawab FB Coordinator. FB Coordinator juga dituntut untuk membantu menjalankan kebijaksanaan manajemen melalui
commit to user
64
assistant FB Manager dalam hal supervisi kegiatan
food and baverage
sehari-hari dan membantu assistant FB Manager dalam hal menjalankan kebijaksanaan dalam mengatur tata laksana pelayanan
dalam suatu event. g.
Restaurant Supervisior
Selain merencanakan jadwal kerja dan tata tertib seluruh bawahannya,
restaurant reservation
yang bertugas
mengecek reservation, buffet arrangement, set menu, daily menu dan program
breakfast, lunch,
dinner untuk
dipersiapkan sebaik-baiknya.
Menganalisa
Guest Cover
,
food and baverage sales record
dan menganalisa complaint tamu, di follow up oleh
Restaurant Supervisior
. Menyelenggarakan
briefing
dan
appearance check
menjadi tugas dan tanggung jawab
Restaurant Supervisior.
Selain itu perlunya pengaturan ruangan, baik Lighting, Lay Out, Equipment dan pengaturan jalannya
restaurant juga menjadi tanggung jawab
Restaurant Supervisior.
h.
Executive Chief
Salah satu tugas pokok
Executive Chief
adalah memasak, membuat kreasi hidangan serta menggarnisnya supaya tampak menarik dan
sesuai dengan standart taste Internasional. Selain membantu FB Coordinator dalam pembuatan dan perencanaan menu, perencanaan
anggaran biaya khususnya dalam penyediaan bahan-bahan pokok. Pengecekan operasional sehari-hari secara rutin menyangkut persediaan
bahan, ketrampilan, uniform, kebersihan dan persiapan peralatan juga
commit to user
65
menjadi tugas utama
Executive Chief.
Selain itu
Executive Chief
juga diharuskan memberikan pengarahan pada saat operasional kepada
seluruh staff kitchen yang perlu diarahkan baik tata cara kerja, cara masak dan standart taste yang benar.
Executive Chief
juga harus menjaga dan bertanggung jawab atas anitasi hygiene di kithchen dan
tuang kerja agar selalu tertata bersih dan rapi termasuk penempatan peralatan masak dan bumbu-bumbu dengan benar.
i.
Waiters
Selain mempersiapkan
peralatan, hidangan
dan menyajikannya pada tamu
Waiters
juga memiliki tugas lain, antara lain: 1.
Menyambut tamu dan memberi salam serta mengantar tamu ke tempat
duduk sesuai
dengan keinginan
tamu dan
mempersilahkan duduk. 2.
Menawarkan minuman dan melayaninya kepada tamu. 3.
Mengecek kebersihan dan perlengkapan peralatan sesuai dengan keperluan dan mengatu set-up di Restaurant.
4. Merapikan dan membersihkan semua peralatan dan fasilitas
pelayanan agar tertata rapi sesuai dengan tempatnya. 5.
Mengurus penagihan dan pembayaran. j.
Banquet Supervisior
Dalam hal ini,
Banquet Supervisior
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam pemesanan banquet. Adapun yang
menjadi
procedure reservation
antara lain:
commit to user
66
1. Diterima baik lisan maupun tulisan dari Marketing Department
untuk booking suatu event, dan pihak banquet akan melihat reservation board untuk melihat kemungkinan ruangan yang
akan digunakan. 2.
Pihak Banquet masih bisa bernegosiasi harga atau permintaan lainnya jika dibutuhkan dan Banquet Supervisior akan
memberikan data-data yang diminta pihak marketing untuk keperluan acara.
3. Jika booking mendadak maka status dibuat minimal 3 tiga hari
sebelum pelaksanaan. 4.
Pembatalan acara satu hari sebelum acara dimulai dikenakan 50 dari seluruh biaya yang diajukan marketing kepada organizer.
5. Booking status yang diterima dituangkan dalam bentuk event
order yang didalamnya merupakan order-order yang harus dikerjakan tiap section.
B. Kegiatan Mengajar Bahasa Mandarin Bagi