Peranan Ekspedisi Muatan Kapal di Dalam Penanganan Container Clereance

commit to user 10

BAB II LANDASAN TEORI

A. Peranan Ekspedisi Muatan Kapal di Dalam Penanganan Container Clereance

Di dalam Peraturan Pemerintah Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut Nomor 17 tahun 1988 Pasal 1h berbunyi: Ekspedisi Muatan Kapal Laut adalah kegiatan usaha mengurus dokumen dan melaksanakan pekerjaan yang menyangkut penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui lautan untuk diserahkan kepada atau diterima dari Perusahaan Pelayaran bagi kepentingan pemilik barang. Dokumen yang dimaksud dari PP 17 tahun 1988 adalah “dokumen” yang tentu saja berhubungan dengan kegiatan proses pemindahan barang ekspor-impor baik di dalam proses transportasi, transaksi, maupun custom clereance yang berhubungan dengan cukai dan pajak. “Melaksanakan pekerjaan yang menyangkut penerimaan dan penyerahan muatan yang diangkut melalui lautan” maksudnya melakukan usaha jasa yang berkaitan dengan serah terima muatan atau disebut cargo. Subjek “Penyerahan muatan” dalam adalah eksportir. Eksportir adalah seseorang atau organisasi yang melakukan kegiatan ekspor. Sedangkan yang dimaksud ekspor sebagaimana yang telah kita ketahui di dalam perdagangan internasional adalah: commit to user 11 Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing Amir M.S, 2004:100. Yang dimaksud importir adalah orangorganisasi atau pihak yang melakukan kegiatan impor, Impor adalah: “Memasukan barang-barang dari luar negeri sesuai dengan ketentuan pemerintah ke dalam peredaran dalam masyarakat yang dibayar dengan mempergunakan valuta asing” Amir M.S, 2004 :139 Dalam suatu pengiriman atau pengapalan barang dengan kapal laut terdapat 3 tiga pihak yang saling berhubungan hukum satu sama lain: 1. Pengirim Barang Shipper, yaitu orang atau badan hukum yang mempunyai muatan kapal untuk dikirim dari suatu pelabuhan tertentu pelabuhan pemuatan untuk diangkut ke pelabuhan tujuan. 2. Pengangkut barang carrier, yaitu perusahaan pelayaran yang melaksanakan pengangkutan barang dari pelabuhan muat untuk diangkutdisampaikan ke pelabuhan tujuan dengan kapal. 3. Penerima barang consignee, yaitu orang atau badan hukum kepada siapa barang kiriman ditujukan. http:muislife.comtagconsignee Maka di dalam proses pengalihan barang dan transakasi ekspor- impor melalui transportasi laut atau kapal laut, eksportir sebagai pihak pengirim barang disebut shipper dan Importir sebagai pihak penerima disebut consignee. commit to user 12 Shipper, consignee dan carrier sangat erat berhubungan dengan pelayanan jasa Ekspedisi Muatan Kapal Laut, karena pihak- pihak tersebut melibatkan sistem transportasi laut di dalam pengiriman barang. Ekspedisi Muatan Kapal Laut EMKL dapat bertindak sebagai pemilik barang ekspor dan bertanggung jawab penuh terhadap ekspedisi pengiriman barang ekspor dan impor dan mempunyai satu paket ruang lingkup kegiatan sebgai berikut: 1. Mengambil container kosong di depo container, mengantarnya ke gudang shipper exportir untuk dimuat barang, lalu mengantarnya ke TPK Tempat Penumpukan Petikemas di pelabuhan. Atau jika pengirimannya tidak menggunakan container, maka mereka cukup mengantarkan truck ke gudang shipper lalu mengantarnya ke gudang warehouse di perusahaan yang menyediakan jasa pengiriman LCL. 2. Mengurusi customs clearance jasa kepabeanan di Bea Cukai jika shipper tidak mengurusi customs clearance sendiri. 3. Mengurusi proses pembuatan COO certificate of Origin jika shipper tidak mengurusinya sendiri. http:www.scribd.comdoc99421243Apa-Itu-EMKL commit to user 13 Kegiatan EMKL dalam hal pengurusan dokumen muatan ekspor- impor melalui laut, tidak lepas dari penanganan container. Untuk menyediakan container yang baik dan layak muat ke laut seaworthy, ekspedisi muatan kapal laut melibatkan perusahaan depo container sebagai pemilik container dan perusahaan trucking atau inland transport guna transportasi dari gudang shipperekspotir ke tpks atau ke pelabuhan. Depo container adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa yang digunakan untuk menyimpan container dengan dilakukan proses perawatan dan perbaikan terhadap container tersebut http:wwwmultibusiness.blogspot.com201201difinisi- depo- container. Untuk trucking maupun inland transport, perusahaan ekspedisi muatan kapal laut berhubungan dengan perusahaan inland transport ataupun perusahaan ekspedisi muatan kapal laut tersebut sudah mempunyai armada truck trailer. Sedangkan untuk pengurusan dokumen, pengurusan container, ekspedisi muatan kapal laut berhubungan dengan terminal petikemas dan pelabuhan. Untuk pengapalan muatan, EMKL berhubungan dengan Shipping Company atau perusahaan maskapai pelayaran. Berikut adalah pengertian terminal petikemas TPK dan pelabuhan: Berdasarkan ketentuan Pasal I d dari keputusan Direksi Pelabuhan Indonesia Nomor HK.56225P.I-II-2001, yang dimaksud dengan terminal petikemas adalah terminal yang dilengkapi sekurang- kurangnya dengan fasilitas berupa tambatan, dermaga, lapangan penumpukan container yard, serta peralatan yang layak untuk melayani kegiatan bongkar muat petikemas. Suyono, 2007: 282 commit to user 14 Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 69 Tahun 2001 tentang Kepelabuhanan, yang dimaksud Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintah dan kegiatan ekonomi dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun penumpang danatau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuahn serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Suyono, 2007: 1 Hubungan yang terjadi antara EMKL, TPK Terminal Petikemas dan Pelabuhan dapat menciptakan suatu pelayanan cargo clereance yang dikemas dalam container. Berikut proses cargo clereance yang ditransportasikan melalui kapal laut cargo shipment process yang diperankan oleh eksportir dan importir yang dapat diagenkan oleh EMKL sebagaimana perannya sebagai penyedia jasa Container Clereance : 1. Eksportir setelah menerima LC confirmation yang sifat operatif sah sebagai landasan pembayaran kemudian mempersiapkan barang ready for export, melakukan booking atau memesan ruangantempat kepada perusahaan pelayaran Shipping Company yang kapalnya akan berangkat ke pelabuhan tujuan yang dimaksud dalam sales contract serta sesuai dengan waktu pengapalan shipment commit to user 15 date yang disepakati dalam sales contract tersebut. Eksportir kemudian mengurus formalitas ekpor seperti mengisi pemberitahuan ekspor barang, membayar pajak ekspor PE dan pajakc ekspor tambahan PET melalui advising bank, mengurus izin muat kepada Kantor Inspeksi Bea dan Cukai di pelabuhan muat. eksportir menyerahkan barang kepada perusahaan pelayaran shipping company untuk dimuat pada waktu yang disepakati setelah semua formalitas ekspor selesai, 2. Shipping company, setelah selesai melakukan pemuatan barang ke atas kapal, menyerahkan bukti penerimaan barang, bukti kontrak angkutan, dan bukti pemilikan barang dalam bentuk Bill of Loading atau transport document lainya kepada eksportir yang dalam pengangkutan ini disebut sebagai shipper. Dalam hal ini, jika EMKL berperan sebagai agen dari shipper maka EMKL bertindak sebagai penerima BL dan mengurus syarat BL 3. Shipping Company selanjuntya bertanggung jawab mengangkat muatan tersebut sampai ke pelabuhan tujuan, serta menyerahkannya dengan selamat dan utuh kepada penerima barang yang disebut dalam BL di pelabuahn tujuan destination port yang juga disebutkan dalam BL itu. commit to user 16 4. Importir selaku penerima barang consignee, bila telah menerima dokumen pengapalan shipping document dari opening bank, importir menghubungi EMKL Forwading untuk mengurus ijin impor import clereance kepada pihak bea cukai di pelabuhan tujuan kemudian importir menghubungi agen pelayaran Shipping Agent di pelabuhan tujuan di negaranya untuk menerima muatan itu. 5. Shipping Agent atau EMKL segera menyerahkan muatan kepada importir setelah pelunasan biaya jasa yang menjadi hak shipping agent bersangkutan. Dengan ini maka selesailah proses penerimaan barang oleh importir. Amir, 2004: 32 Berdasarkan urutan proses diatas, menurut Amir M.S cargo shipment dapat digambarkan sebagai berikut : Lihat halaman berikut commit to user 17 commit to user 18 Berdasarkan kutipan cargo shipment diatas EMKL dapat berperan sebagai Agen eksportir dan importir. EMKL menerima DO an SI dari shipper maupun agen forwading yang mewakili Shipper ataupun consignee.

B. Pengertian dan Fungsi Job order