Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit

54 Berdasarkan persamaan 3.9a, 3.9b, 3.9c, dan 3.9d dapat dibentuk transformasi dari sistem 3.1 yaitu : 3.10a 3.10b 3.10c 3.10d Sistem 3.10 adalah sistem persamaan non linear yang merupakan hasil transformasi model matematika pada penyebaran penyakit campak yang terdapat pada sistem 3.1

B. Titik Kesetimbangan Model

Dari hasil persamaan tersebut terdapat titik kesetimbangan bebas penyakit, yaitu suatu keadaan dimana tidak terjadi penyebaran penyakit menular dalam populasi atau ketika .

1. Titik Kesetimbangan Bebas Penyakit

55 Pada bagian ini akan dibahas mengenai titik ekuilibrium bebas penyakit dari model penyebaran penyakit campak pada sistem 3.10 . Titik kesetimbangan bebas penyakit diperoleh saat tidak ada individu yang terinfeksi penyakit campak . Asumsikan variabel yang digunakan dalam pembahasan ini yaitu : ̂ ̂ ̂ ̂ titik kesetimbangan bebas penyakit pada sistem 3.10 ̂ titik kesetimbangan bebas penyakit kelas susceptible ̂ titik kesetimbangan bebas penyakit kelas exposed ̂ titik kesetimbangan bebas penyakit kelas infected ̂ titik kesetimbangan bebas penyakit kelas recovered Titik ̂ ̂ ̂ ̂ adalah titik kesetimbangan dari sistem 3.10 jika : | ̂ ̂ ̂ ̂ 3.12 Berdasarkan persamaan , diketahui jumlah proporsi masing-masing kelas adalah satu atau dapat dituliskan menjadi : ̂ ̂ ̂ ̂ 3.13 Untuk kasus titik ekuilibrium bebas penyakit, diketahui nilai ̂ , akibatnya, ̂ sehingga persamaan 3.13 menjadi ̂ ̂ 3.14 Akan dibuktikan nilai dari ̂ ̂ 56 Jika ̂ , akibatnya ̂ , maka berdasarkan sistem 3.10 dn 3.12 diperoleh : | ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.15 Pada kasus ini akan dibatasi untuk titik kesetimbangan bebas penyakit yaitu titik kesetimbangan ketika ̂ . Titik kesetimbangan bebas penyakit dapat ditunjukkan pada Teorema 3.1 berikut. Teorema 3.1 Jika ̂ , maka sistem 3.10 mempunyai titik kesetimbangan bebas penyakit ̂ ̂ ̂ ̂ . Bukti : Berdasarkan Definisi 2.5, maka sistem 3.10 dapat dituliskan menjadi : ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.16a ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.16b ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.16c ̂ ̂ ̂ ̂ 3.16d 57 Berdasarkan 3.16a diperoleh ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.17 Berdasarkan 3.16d diperoleh ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.18 Sehingga titik kesetimbangan bebas penyakit dari Sistem 3.10 yaitu ̂ ̂ ̂ ̂ C. Bilangan Reproduksi Dasar Bilangan reproduksi dasar Basic Reproduction Number merupakan parameter yang biasa digunakan untuk mengetahui tingkat penyebaran suatu penyakit. Bilangan Reproduksi Dasar adalah rata-rata banyaknya individu rentan yang terinfeksi secara langsung oleh individu lain yang sudah terinfeksi bila individu yang terinfeksi tersebut masuk ke dalam populasi yang seluruhnya masih rentan. Jika , maka penyakit akan cenderung berkurang atau 58 menghilang dari populasi. Namun, jika , maka penyakit cenderung meningkat dalam populasi dan dapat menyebabkan endemik. Bilangan reproduksi dasar dapat diperoleh dengan menggunakan metode Next Generation Matrix. Matriks ini merupakan matriks yang dibentuk oleh sub-sub populasi pada kelas exposed dan infection. Pada model penyebaran penyakit campak akan dibahas mengenai bilangan reproduksi dasar pada sistem 3.10 dengan menggunakan kelas terekspose dan terinfeksi pada persamaan 3.10b dan 3.10c. Didefinisikan [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] 3.19 dan [ ̂ ̂] 3.20 Matriks 3.19 dan 3.20 akan dilinearisasi. Diberikan sistem persamaan nonlinear ̇ ̇ 3.21 dan ̇ 59 ̇ 3.22 Misalkan ̂ dan ̂ adalah titik kesetimbangan kelas eksposed dan infection pada sistem 3.21 dan 3.22, maka pendekatan linear sistem 3.21 dan 3.22 disekitar titik kesetimbangan kelas terekspos dan kelas terinfeksi menggunakan deret taylor di sekitar titik kesetimbangan ̂ dan ̂ yaitu ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.23 dan ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.24 Karena nilai dari dan mendekati 0, maka dan diabaikan, maka diperoleh 60 ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.25 dan ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ 3.26 Dari sistem 3.25, dapat dibentuk matriks sebagai berikut [ ̇ ̇ ] [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] ̂ ̂ 3.27 Sistem 3.26 dibentuk menjadi matriks diperoleh [ ̇ ̇ ] [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] ̂ ̂ 3.28 Misalkan ̂ dan ̂, maka diperoleh 61 [ ̇ ̇ ] [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] 3.29 dan [ ̇ ̇ ] [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] 3.30 diperoleh matriks jacobian dari Matriks 3.29 adalah [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] 3.31 dan [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] 3.32 Persamaan 3.31 diperoleh matriks P [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] 62 Substitusikan nilai ̂ ̂ ̂ ̂ ke matriks P, sehingga diperoleh [ ] dari persamaan 3.32 diperoleh matriks R Berdasarkan persamaan 2.20, maka diperoleh Next Generation Matriks yaitu [ ] 3.33 [ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ̂ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] 63 Bilangan reproduksi dasar diperoleh dari nilai eigen maksimum Matriks H. Nilai eigen dari Matriks H adalah Menggunakan rumus akar kuadrat diperoleh nilai eigen dari persamaan 3.34 yaitu : [ ] | | || [ ] || || [ ] || 3.34 64 Berdasarkan sistem 3.35 terdapat dua nilai eigen yaitu dan √ 3.35 √ √ 65 Bilangan reproduksi dasar diperoleh dari nilai eigen maksimum, sehingga nilai eigen yang memenuhi yaitu : Sebelum menentukan nilai dari bilangan reproduksi dasar akan disederhanakan persamaan dari nilai eigen. Misal Maka diperoleh √ 66 √ Oleh karena itu, nilai diperoleh pada persamaan 3.36 berikut √

D. Analisis Kestabilan pada Titik Ekuilibrium Model SEIR