81
Kalimat di atas adalah kalimat tanya yang menanyakan keadaan Abrit yang katanya sedang sakit. Kalimat tersebut menggambarkan ekspresi
kekhawatiran dan kecemasan.
4.2.1.5 Klasifikasi Kalimat Berdasarkan Perwujudan Kalimat
Berdasarkan perwujudan kalimatnya, kalimat bahasa Jawa dibedakan menjadi dua, yaitu kalimat langsung dan kalimat tak langsung misalnya
terdapat pada kutipan-kutipan berikui ini: Bu kapten takon apa aku bisa mrana utawa sapatemon ing ngendi
CTP, KGKKL01hlm. 43. ’Bu Kapten tanya apa aku bisa ke sana atau bertemu di mana.’
Kalimat di atas merupakan kalimat tak langsung karena melaporkan
apa yang diujarkan orang. Seperti Abrit yang melaporkan kepada ibunya tentang apa yang ditanyakan oleh Bu Arum.
”Brit? Wis teka kowe? Sesuk sida shooting menyang Cipanas? Jam pira budhalmu? Cipanas sisih ngendi?” pitakone ibune CTP,
KGKKL03hlm. 19. ’”Brit? Sudah datang kamu? Besuk jadi shooting ke Cipanas? Jam
berapa berangkatnya? Cipanas sebelah mana?” tanya ibunya.’ Kalimat di atas termasuk kalimat langsung. Kalimat tersebut
menanyakan tentang apakah Abrit jadi shooting ke Cipanas dan jam berapa berangkatnya.
82
”Wis? Wis rampung?” pitakone Lirih marang Abrit CTP, KGKKL07hlm. 19.
‘”Sudah? Sudah selesai?” tanya Lirih kepada Abrit.’ Kalimat di atas adalah kalimat langsung. Kalimat tersebut
menanyakan apakah Lirih sudah selesai membantu Abrit. ”Lirih Nagari Aku wis krungu, jenengmu Luhur Aku ora budheg,
ora usah kokbaleni.” ujare Lirih karo ngguyu CTP, KGKKL08hlm. 20.
’” Lirih Nagari Aku sudah dengar, namamu Luhur Aku tidak tuli, tidak usah kau ulangi.” kata lirih dengan tertawa.’
Kalimat di atas adalah kalimat langsung. Kalimat tersebut
menggambarkan bahwa Lirih sedang berkenalan dengan Luhur. “Cut Cut Bagus, Abrit Bagus Kowe apal tenan Lan peranmu
becik banget, Bagus Adegan tanpa salah arang dibaleni, cepet rampung. Ngirit wektu Wis lerena dhisik. Adegan tutuge mengko jam
sewelas. Adegan nomer 154 nganti 340. Yen kowe bisa nglakoni kaya mau, hebat banget. Ora nganti sore wis rampung” ujare si
sutradhara CTP, KGKKL09hlm. 19. ’”Cut Cut Bagus, Abrit Bagus Kamu hafal benar Dan peranmu
baik sekali, Bagus Adegan tidak ada yang salah jarang diulangi, cepat selesai. Menghemat waktu Sudah istirahatlah dulu. Adegan
selanjutnya nanti jam sebelas. Adegan nomor 154 sampai 340. kalau kamu bisa melakukan seperti tadi, hebat sekali. Tidak sampai sore
sudah selesai” kata si sutradara.’ Kalimat di atas adalah kalimat langsung. Kalimat tersebut
menggambarkan ekspresi senang dan kekaguman. Seperti si sutradara yang merasa senang sekali karena Abrit berperan dengan sanga baik.
83
”Ya ora, Mbak. Dirangkul ya lagi iki mau, nalika bubar gawene, minangka pangalembanane anggone Lirih utun lan apik kerjane,”
wangsulane Marsidik CTP, KGKKL14hlm. 40. ’”Ya tidak, Mbak. Dirangkul ya baru ini tadi, ketika selesai
pekerjaannya, sebagai pujian terhadap Lirih yang rajin dan bagus kerjanya,” jawab Marsidik.’
Kalimat di atas adalah kalimat langsung. Kalimat tersebut
menggambarkan ekspresi penyangkalan. Seperti penyangkalan Marsidik yang mengatakan bahwa Trengginas merangkul Lirih sebagai pujian karena
Lirih rajin dan bagus kerjanya. Lirih takon ndhedhes apa bener Mbak Abrit kuwi dudu kekasihe?
Apa Trengginas isih legan? CTP, KGKKL16hlm.19. ’Lirih tanya apa benar mbak Abrit itu bukan kekasihnya? Apa
Trengginas masih bujang?’ Kalimat di atas adalah kalimat tidak langsung. Kalimat tersebut
menggambarkan bahwa Lirih bertanya kepada Trengginas apakah dia masih jejaka dan apakah Abrit itu bukan kekasihnya.
”Sapa wong wedok kuwi?” ujare Kinyis srengen, ora bisa ngerih-erih dhiri CTP, KGKKL24hlm. 40.
’”Siapa gadis itu?” kata Kinyis marah, tidak bisa mengendalikan diri.’ Kalimat di atas adalah kalimat langsung. Kalimat tersebut
menggambarkan ekspresi kemarahan. Seperti kemarahan Bu Kinyis yang melihat Luhur sedang bersama dengan gadis lain.
84
”Priye, ta? Maksudmu priye ta, Mas?” Arum njaluk katrangan CTP, KGKKL32hlm. 19.
’”Bagaimana, ta? Maksudmu bagaimana ta, Mas?” Arum meminta keterangan.’
Kalimat langsung di atas menggambarkan ekspresi kebingungan.
Seperti kebingungan Arum yang tidak mengerti maksud ucapan suaminya.
4.2.2 Jenis Frase