BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kesegaran Jasmani
Definisi dari kesegaran jasmani menurut Kamus Besar Ilmu Pengetahuan adalah Daya tahan tubuh terhadap serangan segala macam penyakit; kemampuan
alat-alat tubuh untuk kembali dalam keadaan normal, setelah mengalami kelelahan fisik. Save M. Dagun, 2006:492
Menurut Moch. Moeslim 1995: 13, Kesegaran jasmani merupakan satu aspek dari kesegaran total karena kesegaran total mencakup selain kesegaran
jasmani juga kesegaran mental, kesegaran sosial dan kesegaran emosional. Istilah ini mempunyai pengertian sama. Pengertian kesegaran jasmani ialah taraf
kemampuan dan ketahanan kerja seseorang dalam melakukan suatu tugas dalam waktu relatif lama tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti. Taraf kesegaran
jasmani yang diperlukan bagi pegawai kantor lain dengan kesegaran jasmani bagi seseorang yang bekerja disawah seorang petani. Taraf kesegaran jasmani yang
diperlukan bagi atlet muda lebih rendah dibanding dengan kebutuhan kesegaran jasmani bagi atlet elit. Dengan demikian kesegaran jasmani selalu dikaitkan segar
untuk tugas apa? Menurut Sadoso Sumosarjono dalam Sugiharjo 2003:6-7, kesegaran
jasmani dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menunaikan tugas sehari-hari dengan gampang, tanpa merasa lelah yang berlebihan, serta masih
mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya untuk
11
keperluan mendadak. Dapat pula ditambahkan, kesegaran jasmani merupakan kemampuan untuk menunaikan tugas kesehariannya dengan baik walaupun dalam
keadaan sukar, dimana orang yang kesegaran jasmaninya kurang tidak akan dapat melakukannya.
Dari uraian dan pendapat diatas dapat peneliti simpulkan bahwa “kesegaran jasmani merupakan suatu keadaan kondisi fisik seseorang dalam
melakukan aktivitas dengan efisien, tanpa mengalami kelelahan yang berarti, sehingga masih memiliki cadangan energi atau tenaga untuk melakukan aktivitas
lainnya yang mendadak.
2.2 Komponen Kesegaran Jasmani
Kesegaran jasmani mencakup pengertian yang kompleks, yakni mencakup beberapa komponen yang ada didalamnya. Agar seseorang dikatakan
dalam keadaan kondisi yang baik maka orang tersebut haruslah memiliki komponen-komponen kesegaran yang baik pula.
Menurut para ahli ada 10 komponen yang mempengaruhi kesegaran jasmani seperti yang dikemukakan Larson dan Yocom yang dikutip oleh Moch.
Moeslim 1995: 13-14 yaitu: 1.
Kekebalan terhadap penyakit 2.
Kekuatan dan daya tahan otot 3.
Daya tahan kardiovaskuler respiratori 4.
Kecepatan 5.
Power atau kekuatan eksplosif 6.
Kelincahan
12
7. Fleksibilitas kelentukan
8. Koordinasi
9. Keseimbangan
10. Ketepatan Accuracy
2.2.1 Kekebalan Terhadap Penyakit
Unsur kekebalan terhadap penyakit berkaitan dengan aspek medik, dan merupakan faktor penting untuk kesegaran jasmani. Karena sempurnanya
kesegaran jasmani berarti kebal terhadap semua penyakit keturunan maupun terjangkitnya penyakit. Kekebalan terhadap penyakit terutama ditentukan oleh
faktor keturunan, disamping karena pengaruh makanan, istirahat, kebersihan, aktivitas fisik, rekreasi, pakaian Moch. Moeslim, 1995:13.
2.2.2 Kekuatan dan daya tahan otot
Kekuatan merupakan unsure utama yang menentukan dalam penampilan gerak. Demikian pula daya tahan otot. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari kita
memerlukan kekuatan dan daya tahan otot pada tahap yang memadai. Kekuatan dan daya tahan otot diartikan kemampuan seseorang menggunakan sekelompok
otot-otot sesuai dengan beban atau tugas yang diberikan. Seseorang yang memiliki kekuatan dan daya tahan tinggi akan dengan mudah melakukan setiap pekerjaan
yang berkaitan dengan hal tersebut. Beberapa istilah tentang kekuatan: 1.
Kekuatan Statik ialah daya maksimal yang dapat dikerahkan oleh seseorang secara efektif terhadap suatu obyek dengan posisi menetap. Obyeknya tidak
bergerak. Kekuatan statik disebut juga kontraksi statik.
13
2. Kekuatan Dinamik ialah beban maksimal yang dapat dipindahkan seketika melalui ruang gerak tertentu dengan posisi badan tertentu. Kekuatan dinamik
disebut juga kontraksi isotonik atau kontraksi dinamik. 3. Daya tahan otot static ialah lamanya waktu yang dapat dipertahankan otot
untuk berkontraksi. 4. Daya tahan otot dinamik ialah suatu kegiatan yang bersinambung, dapat
berupa gerakan untuk mengatasi suatu beban yang berat melalui ruang gerak tertentu sekurang-kurangnya dua kali ulangan atau gerakan mengatasi beban
yang ringan dengan beberapa kali ulangan Moch Moeslim, 1995:14. Menurut Suharno 1993:27 kekuatan ialah kemampuan otot untuk dapat
mengatasi tahananbeban, menahan atau memindahkan beban dalam menjalankan aktivitas. Daya tahan adalah kemampuan organ seseorang untuk melawan
kelelahan yang timbul saat menjalankan aktivitas olahraga dalam waktu lama. Jadi kekuatan pada dasarnya menurut peneliti dapat disimpulkan sebagai
suatu kemampuan sekelompok otot tubuh dalam menahan, mengangkat, melawan beban atau hambatan. Pada penelitian ini kekuatan sangat dominan pada item
baring duduk. Sedangkan daya tahan nampak dominan sekali perannya pada item tes lari 600 meter.
2.2.3 Daya Tahan Kardiovaskuler Respiratori
Daya tahan Kardiovaskuler Respiratori ialah kemampuan kontraksi sekelompok otot yang bekerja dalam waktu dan intensitas cukup lama dengan
memenuhi fungsi peredaran dan pernafasan. Efisiensi sistem Kardiovaskuler Respiratori ini penting karena:
14
1. Otot tidak dapat terus menerus kontraksi, kecuali terpenuhinya bahan-bahan bakar dan oksigen.
2. Bahan-bahan bakar dan oksigen dibawa ke sel-sel otot melalui sistem
peredaran dan pernafasan. Jadi daya tahan Kardiovaskuler Respiratori menurut peneliti adalah
kemampuan sekelompok otot yang bekerja dalam waktu lama untuk memenuhi fungsi peredaran dan pernafasan.
Daya tahan Kardiovaskuler Respiratori sangat dominan pada item tes lari 600 meter.
2.2.4 Kecepatan
Menurut Suharno 1993:33, kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan-gerakan sejenis secara berturut-turut dalam waktu
sesingkat-singkatnya. Macam kecepatan adalah 1.
Kecepatan Sprint adalah kemampuan untuk mencapai suatu jarak dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
2. Kecepatan Reaksi adalah waktu antara rangsangan dan jawaban gerak
pertama. 3.
Kecepatan Bergerak adalah kemampuan bergerak selama mungkin dalam satu gerak yang ditandai waktu antara gerak permulaan dengan gerak akhir.
Kecepatan adalah kemampuan untuk menggerakkan tubuh dari satu tempat ketempat lainnya dalam waktu secepat mungkin Rusli Lutan, 2002:70.
Kecepatan sangat mempengaruhi penilaian pada item tes : lari 40 meter dan lari 600 meter, mengingat satuan yang diukur adalah waktu.
15
2.2.5 Power atau Kekuatan Eksplosif
Power adalah kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat Harsono, 1993:26. Menurut Rusli Lutan
2002:71, power adalah kemampuan untuk mengerahkan upaya eksplosif mendadaksemaksimal mungkin. Jadi dapat disimpulkan bahwa power adalah
sebagai daya ledak. Daya ledak pada penelitian digunakan pada item lari 40 meter pada saat permulaan start.
2.2.6 Kelincahan
Menurut Suharno 1993:35 kelincahan adalah kemampuan gerak untuk mengubah posisi badan dan arah secepat mungkin sesuai dengan yang
dikehendaki. Kelincahan diartikan kemampuan seseorang mengubah posisi dan atau arah dalam waktu cepat. Kecepatan merupakan unsur penting dalam
kelincahan disamping adanya koordinasi yang baik Moch Moeslim, 1995:15. Dari uraian di atas peneliti mengambil suatu kesimpulan bahwa kelincahan
adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadasaran
akan posisi tubuhnya serta memiliki koordinasi gerak yang baik. Kelincahan mempunyai peran yang cukup besar pada item tes lari 40 meter.
2.2.7 Fleksibilitas Kelentukan
Fleksibilitas Kelentukan ialah kemampuan untuk melakukan gerak dalam ruang gerak sendi Suharno, 1993:37. Fleksibilitas Kelentukan diartikan sebagai
kemampuan seseorang melakukan bermacam-macam kegiatan fisik yang ditentukan oleh seluruh anggota tubuh atau sendi-sendi tertentu. Fleksibilitas
16
ditentukan baik hal-hal fisiologis maupun mekanis. Dalam melakukan suatu ketangkasan seorang yang lebih fleksibel lentuk mengeluarkan energi lebih
sedikit dibanding orang yang kurang lentuk. Kelentukan berperan pada saat pengambilan item tes baring duduk 30 detik.
2.2.8 Koordinasi
Menurut Rusli Rutan 2002:70 koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan pelaksanaan tugas gerak yang terpisah-pisah yang didukung oleh
beberapa sumber pengindraan sehingga menjadi gerak yang efisien. Koordinasi memerlukan keharmonisan, irama dan urutan gerak dari beberapa anggota tubuh.
Koordinasi diartikan kemampuan seseorang melakukan berbagai gerakan menjadi satu kebulatan gerakan yang sempurna. Koordinasi yang baik ditunjang
oleh kelincahan, kecepatan dan keseimbangan Moch Moeslim, 1995:16. Koordinasi diperlukan di setiap item tes, yaitu koordinasi gerakan dari kepala
sampai kaki.
2.2.9 Keseimbangan
Menurut Rusli Lutan 2002:71 keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dalam kaitannya dengan daya tarik bumi baik
dalam situasi diam statis atau bergerak dinamis. Keseimbangan diartikan kemampuan seseorang mengontrol alat-alat
organis yang bersifat neuromusculer. Dalam keseimbangan diperlukan unsur- unsur koordinasi, ketangkasan dan kelincahan Moch Moeslim, 1995:16.
17
Dari pendapat diatas maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa keseimbangan adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan organ syaraf
otot dalam mempertahankan posisi yang dikehendaki. Keseimbangan berperan pada proses penilaian item tes gantung siku tekuk
dan pada lari 40 meter keseimbangan mempertahankan posisi badan agar tidak jatuh kedepan setelah lari.
2.2.10 Ketepatan Accuracy
Ketepatan diartikan kemampuan seseorang melakukan gerakan-gerakan voluntor untuk suatu tujuan. Dengan kata lain ketepatan adalah kemampuan
seseorang untuk mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat suatu jarak atau mungkin suatau obyek langsung yang harus
dikenai dengan salah satu bagian tubuh Moch Moeslim, 1995:16. Menurut kesimpulan peneliti ketepatan dapat diartikan kemampuan
seseorang untuk mengendalikan gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sarasan ini dapat suatu jarak atau mungkin suatu obyek langsung yang harus dikenai dengan
salah satu bagian tubuh. Ketepatan berperan pada saat pengambilan item tes lari 40 meter dan
gantung siku tekuk.
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kesegaran Jasmani
Menurut Dangsina Moeloek dalam Erpandi 2003:19, mengingat pentingnya kesegaran jasmani pada seseorang yang berfungsi mengembangkan
kemampuan, kesanggupan dan daya tahan diri sehingga mempertinggi aktivitas kerja maupun belajar, maka tak akan lepas dari faktor yang mempengaruhinya,
18
sehingga dimungkinkan antara orang yang satu dengan yang lain akan berbeda. Faktor tersebut adalah: makanan dan gizi, tidur dan istirahat, latihan dan olahraga,
kebiasaan hidup dan lingkungan.
2.3.1 Makanan dan Gizi
Pada dasarnya pengaturan gizi untuk olahragawan adalah sama dengan pengaturan gizi untuk masyarakat biasa yang bukan olahragawan, dimana perlu
diperhatikan keseimbangan antara energi yang diperoleh dari makanan dan miuman dengan energi yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme, kerja tubuh
dan penyedia tenaga energi pada waktu istirahat, latihan dan pada waktu pertandingan. Oleh karena itu kelebihan maupun kekurangan zat-zat gizi dapat
menimbulkan dampak negatif, baik untuk kesehatan apalagi di dalam menunjang prestasi Leane Suniar, 2002:1.
Zat-zat gizi di dalam makanan dapat dikelompokkan menjadi : 1. Zat gizi sumber energi : hidrat arang, lemak dan protein.
2. Zat gizi pembangun tubuh : protein dan air. 3. Zat gizi pengatur : vitamin dan mineral.
2.3.1.1 Hidrat Arang
Fungsi utama hidrat arang adalah sebagai penghasil energi kalori dimana setiap 1 gram hidrat arang dalam pemecahannya akan menghasilkan 4
Kkal. Tubuh akan menggunakan hidrat arang sebagai sumber energi utama apabila kandungan hidrat arang di dalam makanan cukup. Bila makanan yang
dikonsumsi kurang kandungan hidrat arangnya, maka sebagai sumber energi lain akan digunakan lemak dan protein.
19
Hidrat arang dapat dibagi menjadi dua yaitu hidrat arang sederhana dan hidrat arang kompleks. Hidrat arang sederhana merupakan zat gizi yang mudah
dicerna dan diserap oleh tubuh. Sedangkan Hidrat arang kompleks merupakan zat gizi yang biasanya terikat dengan zat gizi lain, misalnya protein, vitamin, mineral,
dan juga serat Leane Sunear, 2002:3.
2.3.1.2 Lemak
Lemak merupakan penghasil energi kedua setelah hidrat arang. Di dalam pemecahan lemak sampai menjadi energi diperlukan oksigen yang cukup banyak
sehingga kalau seseorang memerlukan energi dalam waktu cepat, maka energi yang didapat orang tersebut berasal dari hidrat arang dan bukan dari lemak.
Lemak baru berperan sebagai sumber energi untuk kegiatan jasmani yang mempunyai intensitas sedang dan dalam waktu yang lama. Di dalam
pemecahannya, lemak akan menghasilkan 9 Kkal. Lemak juga diperlukan sebagai pelarut vitamin A, D, E,dan K Leane Sunear, 2002:3-4.
2.3.1.4 Protein
Protein merupakan zat gizi yang mempunyai fungsi utama sebagai zat pembangun, membentuk jaringan pada masa pertumbuhan atau pada masa
pembentukan jaringan otot, membentuk sel darah, hormon, enzim, antibodi dan juga berfungsi sebagai pengganti jaringan yang rusak. Protein digunakan sebagai
sumber energi bila di dalam makanan tidak terdapat hidrat arang dan lemak Leane Sunear, 2002:4.
20
2.3.1.5 Air
Tubuh manusia terdiri dari 60-70 air. Air tersebut berfungsi untuk: 1. Mengangkut oksigen dan zat-zat gizi ke seluruh tubuh agar organ-organ tubuh
dapat berfungsi dengan baik. 2. Mengatur suhu
3. Mengeluarkan Zat-zat yang tidak digunakan tubuh sebagai hasil metabolisme makanan dan minuman, terutama pemecah protein yang akan digunakan
bersama urine Leane Sunear, 2002:4.
2.3.1.6 Vitamin
Vitamin merupakan zat gizi yang harus dikomsumsi dan mutlak diperlukan setiap hari. Vitamin mempunyai fungsi:
1. Sebagai bagian dari suatu enzim atau coenzim yang penting dalam pengaturan berbagai proses metabolisme berbagai jaringan termasuk jaringan syaraf.
2. Untuk mempertahankan daya tahan tubuh 3. Untuk proses pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru.
Secara garis besar vitamin dapat dibagi 2 golongan: 1. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B dan C.
2. Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A, D, E dan K Leane Sunear, 2002:5
2.3.1.7 Mineral
Mineral merupakan Zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit. Umumnya mineral terdapat cukup dalam makanan sehari-hari.
21
Fungsi mineral adalah sebagai pembentuk berbagai jaringan tubuh, tulang, hormon, dan enzim, serta sebagai Zat pengatur Leane Sunear, 2002:6.
2.3.2 Faktor tidur dan istirahat
Setelah melakukan aktivitas tubuh merasa lelah, hal ini disebabkan oleh pemakaian tenaga untuk aktivitas yang bersangkutan. Untuk mengembalikan
tenaga yang telah terpakai diperlukan istirahat. Dengan beristirahat dan tidur tubuh akan menyusun kembali tenaga yang hilang.
2.3.3 Faktor kebiasaan hidup sehat
Pola hidup sehat perlu diterapkan dalam kehidupan kesehariannya agar kesegaran jasmani tetap terjaga dengan cara :
1. Makan makanan yang bersih dan mengandung gizi empat sehat lima sempurna
2. Selalu menjaga kebersihan pribadi seperti: mandi, kebersihan gigi, kebersihan rambut dan lainnya.
2.3.4 Faktor lingkungan
Lingkungan adalah tempat dimana seseorang tinggal dalam waktu lama. Dalam hal ini menyangkut lingkungan fisik serta sosial ekonomi. Mulai dari
pekerjaan, dan tempat tinggalnya.
2.3.5 Faktor latihan dan olahraga
Anak-anak dan para remaja mungkin dapat menjadi lebih aktif secara jasmaniah karena dipengaruhi oleh satu atau lebih dari empat kegiatan berikut ini.
Pertama, adanya kesempatan mengikuti beberapa pertandingan olahraga atau latihan-latihan fisik. Kedua, melalui bermain dan kegiatan rekreasi, seperti
22
olahraga sekolah selama istirahat, olahraga petualangan, dan sebagainya. Ketiga, beberapa anak dan para remaja melakukan latihan seperti dalam kelompok-
kelompok fitness kebugaran jasmani dan senam aerobic. Keempat, kegiatan jasmani lainya secara pribadi, seperti jalan kaki atau bersepeda pulang pergi
kesekolah. Rusli Ibrahim, 2002: 11
2.4 Fungsi Kesegaran Jasmani
Dalam kehidupan manusia, tidak lepas dari keinginan hidup aman, tentram, damai dan bahagia. Untuk mewujudkan itu semua diperlukan kesegaran
jasmani yang baik, karena dengan kesegaran jasmani yang baik diharapkan dapat mengetahui kesulitan dalam hidup, seperti rasa sakit, enggan bekerja, enggan
belajarn dan lainnya. Adanya dukungan jasmani yang sehat, manusia dapat mengatasi
tantangan hidup yang ada serta dapat melakukan tugas yang menjadi beban hidup. Dengan demikian keinginan-keinginan yang ada dalam hidup manusia akan
terpenuhi. Fungsi kesegaran jasmani adalah untuk mengembangkan kemampuan,
kesanggupan, daya kreasi dan daya tahan dari tiap manusia yang berguna untuk mempertinggi daya kerja Erpandi, 2003: 25.
2.4.1 Aspek Kesegaran Jasmani
Segi pandangan kesegaran jasmani dijabarkan menjadi lima aspek yang mengarah pada kesegaran jasmani yang menyeluruh atau Total fitnes Erpandi,
2003: 25-26, lima aspek tersebut yaitu:
23
2.4.1.1 Kemampuan Statis
Kemampuan statis adalah ada atau tidaknya penyakit dengan berpangkal pada arti sehat tidak hanya berarti tidak sakit atau cacat, melainkan juga ada
keserasian yang sempurna dari segi fisik, mental dan sosial.
2.4.1.2 Kemampuan dinamis
Kemampuan dinamis adalah kemampuan untuk melakukan kegiatan jasmani yang berat yang tidak memerlukan ketangkasan khusus. Dalam hal ini
daya tahan menjadi patokan penelitian. Jadi kemampuan untuk bertahan dapat dimasukkan kedalam kemampuan dinamis atau kesanggupan melakukan aktivitas
fisik yang lama tanpa menimbulkan kelelahan.
2.4.1.3 Ketangkasan Jasmani
Ketangkasan jasmani adalah kemampuan untuk melakukan gerakan- gerakan yang terkoordinir, dalam hal ini dperlukan ketrampilan tertentu dan
kemampuan daya tahan.
2.4.1.4 Kemampuan mental
Kemampuan mental adalah kemampuan dalam menghadapi tantangan- tantangan dan liku-liku kehidupan. Dalam hal ini tentunya diperlukan sifat-sifat
mental yang tangguh, seperti kepercayaan terhadap diri sendiri, keuletan, ketabahan hati dan tidak lekas putus asa.
2.4.1.5 Kemampuan Sosial
Kemampuan sosial adalah kemampuan seseorang untuk dapat berdiri sendiri tanpa menggantungkan hidupnya kepada orang lain atau belas kasihan
24
orang lain, mempunyai cukup kakuatan dan daya tahan untuk melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik.
2.5 Tes Kesegaran Jasmani
Dalam suatu kegiatan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kesegaran jasmani seseorang dapat diketahui dengan menggunakan tes kesegaran
jasmani atau physical fitness test, yaitu suatu tes yang berfungsi untuk mengetahui kesegaran jasmani seseorang dengan tes kesegaran jasmani yang sudah ada
standart atau patokan dengan menilai hasil yang telah dicapai peserta. Di dalam pelaksanaanya tes kesegaran jasmani ini ada bermacam-
macam, antara lain: 1. Tes Kesegaran Jasmani Indonesia TKJI usia 10-12 tahun
2. Harwad Step Test 3. Treddmill
Tets 4. Test
Aerobik Dari bermacam-macam tes tersebut di atas untuk penelitian ini
digunakan tes kesegaran jasmani Indonesia untuk siswa putra umur 10-12 tahun Depdiknas, 2003: 3. Adapun rangkaian Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk
anak umur 10-12 tahun adalah : 1. Lari 40 meter.
2. Gantung siku tekuk 3. Baring duduk 30 detik
4. Loncat tegak 5. Lari 600 meter
25
Alasan peneliti menggunakan tes ini karena tes tersebut merupakan standart baku untuk anak usia sekolah dasar 10-12 tahun. Sedangkan norma
tingkat kesegaran jasmani ini terdapat dalam buku tes kesegaran jasmani Indonesia untuk anak usia 10-12 tahun Depdiknas, 2003: 3. Adapun kategorinya
adalah baik sekali, baik, sedang, kurang dan kurang sekali.
2.6 Fase Perkembangan