Jenis dan Jumlah tempat Tidur Rumah Sakit Umum Bali Royal Latar Belakang

ix DAFTAR GAMBAR No . Gambar Halaman

4.1 Jenis dan Jumlah tempat Tidur Rumah Sakit Umum Bali Royal

Tahun 2015 .................................................................................................... 23 4.1.1 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan ................................................ 30 4.2 Flowchart Prosedur Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap di IGD ................... 47 x DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 BillingTagihan Pasien LAMPIRAN 2 BlankoForm Tindakan Medik Rawat Inap LAMPIRAN 3 BlankoForm Tindakan Medik IGD LAMPIRAN 4 Permohonan Jurnal LAMPIRAN 5 Bukti Jurnal LAMPIRAN 6 SOP Standard Operating ProsedureRegistrasi Pasien IGD LAMPIRAN 7 SOP Standard Operating ProsedureTransaksi Pembayaran Dengan Tunai Untuk Pasien Rawat Inap dan Rawat Jalan Jaminan UmumPribadi 1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman dan pengaruh globalisasi yang terus bergulir sehingga perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi dan informasi berkembang dengan cepat. Pada era globalisasi sekarang ini, perkembangan dan kemajuan diberbagai bidang membawa dampak yang luas dalam semua aspek kehidupan. Tidak terkecuali dalam bidang kesehatan. Dengan peningkatan taraf hidup sosial ekonomi masyarakat yang disertai dengan kemajuan teknologi dan meningkatnya ilmu pengetahuan terutama dibidang kedokteran menyebabkan tuntutan masyarakat akan kuantitas dan kualitas dari pelayanan kesehatan di rumah sakit semakin besar. Untuk itu rumah sakit harus mampu memenuhi tuntutan masyarakat tersebut. Seperti halnya pada rumah sakit Bali Royal Hospital BROS Instalasi Gawat Darurat IGD merupakan salah satu bagian di rumah sakit yang menyediakan penanganan pertama pada keadaan gawat darurat karena sakit atau cedera yang dapat mengancam keselamatan nyawa dan mencegah cedera lebih lanjut, pelayanan di instalasi gawat darurat harus memberikan pelayanan 24 jam perhari. Efek lamanya pelayanan di instalasi gawat darurat akan memperparah kondisi pasien, memperburuk kondisiprimer pasiensehingga terjadinya peningkatan mortalitas dan kecacatan lebih lanjut. Semakin parahnya kondisi pasien karena keterlambatan 2 pelayanan akan meningkatnya biaya cost yang akan di tanggung oleh pasien dan dipertimbangkan secara total oleh rumah sakit. Rumah sakit sebagai badan usaha yang memiliki fungsi sosial nirlaba tetap membutuhkan akuntansi untuk pencatatan atas aktiva yang dimiliki dan kegiatan operasional yang dilaksanakannya. Salah satu faktor yang dapat memajukan atau mengembangkan perusahaan adalah prosedur penerimaan pasien IGD yang digunakan, prosedur penerimaan yang handal sangat diperlukan dalam memelihara dan menjaga kualitas yang dimiliki oleh suatu badan usaha, Oleh karena itu perusahaan mempunyai cara tersendiri untuk meningkatkan kualitas prosedur penerimaan pasien IGD. Prosedur penerimaan pasien IGDsangat berperan besar bagi perusahaan, hal tersebut perlu menjadi perhatian Bali Royal Hospital sebagai pelayan kesehatan masyarakat baru beroperasi pada tanggal 17 Juli 2010. Maka dari itu prosedur penerimaan pasien IGD dari pasien rawat jalan hingga rawat inap harus dilaksanakan secara efektif dan efisien. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang akan menjadi pokok permasalahan adalah bagaimana “Prosedur Penerimaan Pasien IGDInstalasi Gawat Darurat Pada Bali Royal Hospital BROS di De npasar”

1.2 Tujuan Penelitian