Analisis Deskriptif METODE PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian

24

4.5. Bagan Alir Penelitian

Persiapan : - Tinjauan pustaka - Studi pendahuluan - Proposal penelitian Sikap petani krama subak terhadap pariwisata terutama keberadaan vila di sekelilingnya Sikap manajemen vila terhadap aktivitas pertanian di sekitarnya Analisis dan sintesis Analisis dan sintesis Model agrowisata terpadu di kawasan pariwisata Ubud Kondisi eksisting hubungan aktivitas pertanian dengan vila - Temu tim - Seminar proposal - Pengumpulan proposal Penelitian tahun I - Tinjauan pustaka - Observasi - Wawancara kepada masyarakat, tokoh subak, krama subak, manajemen vila - Data sekunder - Temu tim - Laporan penelitian - Publikasi jurnal terakreditasi yaitu Jurnal Kawistara Penelitian tahun II - Tinjauan pustaka - Wawancara kepada masyarakat, tokoh subak, manajemen vila, wisatawan, dan pakar atau praktisi agrowisata - Temu tim - Laporan penelitian - Publikasi jurnal internasional yaitu Journal of Heritage Tourism Identifikasi manfaat vila bagi aktivitas pertanian di sekitarnya Gambar 2. Bagan Alir Penelitian 25

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN

Ubud dikenal sebagai destinasi pariwisata yang menawarkan kehidupan masyarakat perdesaan Bali yang memiliki budaya agraris religius. Dengan basis atraksi tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tren pengembangan produk pariwisata Ubud termasuk komponen akomodasi lebih mengarah ke wilayah perdesaan. Jenis akomodasi yang banyak dikembangkan saat ini adalah vila. Sebagian besar pemilihan lokasi vila di kawasan pariwisata Ubud berada di sekitar areal pertanian milik para petani. Salah satu lokasi pengembangan vila di kawasan pariwisata Ubud teramati di Lodtunduh. Lodtunduh merupakan suatu desa dalam kawasan pariwisata Ubud yang mayoritas masyarakatnya bekerja di sektor pertanian dengan menggarap persawahan dan tegalan. Pengelolaan pertanian masyarakat didasarkan atas sistem subak. Fenomena menarik kemudian tampak di Lodtunduh, yaitu pola pembangunan vila yang mengelilingi areal pertanian milik para petani atau krama anggota subak. Dapat dikatakan bahwa secara sadar vila telah memanfaatkan aktivitas pertanian tersebut sebagai salah satu daya tarik wisata agar wisatawan tinggal lebih lama di vila. Keberadaan vila tersebut sebagai bagian dari produk pariwisata tentu saja dapat memberikan dampak, baik positif maupun negatif terutama bagi aktivitas pertanian masyarakat yang berada di sekitarnya.

5.1. Perspektif Vila dan Krama Subak terhadap Pertanian

Terdapat perbedaan pandangan pihak vila dan krama subak terhadap pertanian yang berlangsung selama ini di Lodtunduh. Hal ini tidak lepas dari adanya dualisme cara pandang antara pihak vila dan krama subak tentang aktivitas pertanian tersebut. Krama subak melakukan aktivitas pertanian dengan basis kesadaran habitus produksi pertanian dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Sedangkan pihak vila menafsirkan lansekap pertanian beserta aktivitasnya sebagai salah satu daya tarik guna menahan lebih lama wisatawan sehingga dapat menginap di vila. Dengan demikian terjadi penafsiran masing-masing terhadap pertanian di Lodtunduh yang berimplikasi pada aktivitas ekslusif kelompok, baik krama subak maupun pihak vila. Krama subak ekslusif melakukan proses