memperoleh gambaran penyebab suatu masalah yang terjadi. Aspek yang terakhir adalah menentukan tujuan keputusan yang akan dibuat.
Aspek ini terkait dengan apa yang harus tercakup dalam penyelesaian efektif yang diharapkan manajer. Sebagian besar masalah terdiri dari
beberapa elemen dan seorang manajer kebanyakan tidak mempunyai sebuah penyelesaian yang dapat dipakai untuk berbagai macam
masalah sekaligus. Proses pembuatan keputusan rasional menurut Stoner et al. 1995
secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 2. Proses Pembuatan Keputusan Rasional Sumber : Stoner, et al., 1995
1. Pengamatan Situasi
a Definisi masalah b Diagnosis penyebab
c Tujuan keputusan
3. Mengevaluasi
Alternatif dan Memilih yang
Terbaik
a Evaluasi alternatif b Pilih alternatif
terbaik
2. Mengembangkan
Alternatif
a Cari alternatif secara kreatif
4. Implementasi
Keputusan dan Monitor Hasil
a Rencanakan
implementasi b Implementasikan
rencana c Monitor implementasi
dan buat penyesuaian yang perlu
Menurut Sir Francis Bacon dalam M. Iqbal Hasan 2002: 25-26, proses pengambilan keputusan terdiri dari 6 enam tahap, yaitu:
1 Merumuskanmendefinisikan masalah Merupakan suatu usaha untuk merumuskan atau mendefinisikan
masalah yang sebenarnya terjadi. 2 Pengumpulan informasi yang relevan
Merupakan pencarian faktor-faktor yang mungkin terjadi sehingga dapat diketahui terlebih dahulu penyebab timbulny masalah.
3 Mencari alternatif tindakan Merupakan pencarian kemungkinan yang dapat ditempuh
berdasarkan data dan permasalahan yang ada. 4 Analisis alternatif
Merupakan penganalisisan terhadap beberapa alternatif menurut kriteria tertentu yang sifatnya kualitatif dan kuantitatif.
5 Memilih alternatif terbaik Merupakan pemilihan alternatif terbaik yang dilakukan atas kriteria
tertentu dan skala prioritas tertentu. 6 Melaksanakan keputusan dan evaluasi hasil
Merupakan proses pengambilan tindakan, pada umumnya tindakan ini dituangkan ke dalam rencana tindakan. Evaluasi hasil
memberikan masukan atau umpan balik yang berguna untuk memperbaiki suatu keputusan atau merubah tujuan semula karena
telah terjadi beberapa perubahan.
c. Kekuatan dan Kelemahan Individu sebagai Pengambil Keputusan Menurut Arfan Ikhsan Lubis 2010: 281 manusia merupakan
makhluk yang rasional dalam melakukan suatu tindakan karena mereka memiliki kapasitas untuk berpikir, memilih, dan belajar. Akan
tetapi, rasionalitas manusia sangat terbatas karena mereka hampir tidak pernah memperoleh informasi yang secara penuh dan hanya mampu
memproses informasi yang didapatkan secara berurutan. Batasan pengambilan keputusan secara rasional dari individu
bervariasi menurut: 1 Lingkup pengetahuan yang tersedia dalam kaitannya dengan
seluruh alternatif yang mungkin dan konsekuen yang terjadi. 2 Gaya kognitif mereka misalnya kemampuan untuk berfikir secara
kritis dan analitis, tergantung pada orang lain, kemampuan asosiatif, dan sebagainya, dengan asumsi bahwa tidak ada satupun
gaya kognitif yang unggul karena dalam situasi masalah tertentu, lebih dari satu pendekatan dapat mengarah pada hasil yang
diinginkan. 3 Struktur nilai mereka yang berubah-ubah.
4 Tendensi mereka yang lebih cenderung untuk “memuaskan” dari
pada untuk melakukan optimasi. Perilaku rasional dari individu dalam suatu pengambilan keputusan
oleh karena itu terdiri atas pencarian di antara alternatif-alternatif yang terbatas atau suatu solusi yang masuk akal dalam kondisi di mana