II.8. Penelitian Stabilisasi Tanah Lempung
Beberapa penelitian laboratorium yang ditinjau sebagai bahan pertimbangan dan acuan penulisan tugas akhir ini, sebagai berikut :
II.8.1. Stabilisasi tanah lempung dengan kalsit Muhammad Rully Andriady dan Yousef Hirapako, 2002
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: a
Tanah asli berupa tanah lempung termasuk golongan A-7-5 berdasarkan klasifikasi tanah menurut AASHTO dengan nilai batas
cair sebesar 70,097, nilai batas plastis 41,39, nilai indeks plastisitas sebesar 29,513 dan nilai batas susut sebesar 23,06.
b Pada tanah + kalsit 6 termasuk golongan A-7-5 berdasarkan
klasifikasi tanah menurut AASHTO dengan nilai batas cair sebesar 61,68, nilai batas plastis 42,83, nilai indeks plastisitas sebesar
18,86 dan nilai batas susut sebesar 14,89. c
Dari uji Proctor standar diperoleh kadar kalsit 6 yang menghasilkan berat volume kering maksimum sebesar 1,33850
grcm
3
. d
Nilai CBR pemeraman untuk kadar kalsit 0 sebesar 1.39 sedangkan tanah + Kalsit 6 yang diperam selama 21 hari nilai
CBR-nya menjadi 42. e
Nilai CBR rendaman selama 4 hari 2,81, sedangkan tanah + kalsit 6 yang rendaman selama 4 hari nilai CBR-nya menjadi
3,63.
Universitas Sumatera Utara
f Hasil uji pengembangan swelling tanah nilai pengembangan
tanah asli 45,13 sedangkan yntuk tanah + kalsit 6 nilai pengembangannya turun menjadi 35,62
g Hasil pengujian tekan bebas diperoleh nilai qu tanah asli 3,14
kgcm
2
, sedangkan pada tanah + kalsit 6 yang diperam selama 21 hari menjadi 5,8 kgcm
2
. Nilai c tanah asli sebesar 1,47 kgcm
2
sedangkan pada tanah + kalsit 6 nilai c turun menjadi 1,08 kgcm
2
. Nilai sudut pecah pada tanah asli sebesar 47 sedangkan
pada tanah + kalsit 6 menjadi 69 . Nilai sudut gesek pada tanah
asli sebesar 4 sedangkan pada tanah + kalsit 6 menjadi 48
. h
Hasil pengujian geser langsung diperoleh nilai tegangan geser τ pada tanah asli sebesar 0,657 kgcm
2
sedangkan pada tanah + kalsit 6 menjadi sebear 1,377 kgcm
2
. Nilai kohesi c pada tanah asli sebesar 0,44 kgcm
2
sedangkan pada tanah + kalsit nilai kohesi menjadi 0,18 kgcm
2
. Nilai sudut geser tanah asli sebesar 13,5 ,
sedangkan pada tanah + kalsit menjadi 52,9 .
i Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa kalsit dapat
digunakan sebagai bahan stabilisator untuk tanah lempung karena dapat meningkatkan daya dukung tanah.
Universitas Sumatera Utara
II.8.2. Peningkatan kuat geser tanah lempung dengan variasi campuran kapur karbit dengan cleanset cement Nanang Haryo Edhy dan Yosika
Alinsari, 2004
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: a
Berdasarkan data hasil pengujian sifat fisik data mekanik tanah dengan system klasifikasi tanah Unified Soil Classification System
USCS, maka secara fisik tanah lempung hitam yang diambil dari daerah Banjarcahyana termasuk golongan berbutir halus dan secara
mekanik tanah tersebut termasuk golongan tanah lempung organic dengan plastisitas sedang sampai tinggi OH.
b Berdasarkan data hasil pengujian tingkat kepadatan dengan uji
standar Proctor, perubahan kepadatan tanah yang terjadi pada sample tanah lempung setelah dicampur kapur karbit adalah
mencapai nilai optimumyang memberikan tingkat kepadatan maksimum pada 3 dari berat sample tanah kering yang diuji,
sedangkan perubahan kepadatan tanah yang terjadi pada sample tanah lempung setelah dicampur dengan cleanset cement pada
kadar campuran sebesar 12 dari berat sample tanah kering yang diuji mendapat tingkat kepadatan yang semakin tinggi.
Universitas Sumatera Utara
II.8.3. Stabilisasi tanah lempung dengan kapur dan kapur tumbuk Wahid Supriadi dan Sandra Ciptadi, 2005
Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut: a
Tanah lempung Kwagon termasuk Silty clay dan termasuk dalam klasifikasi tanah lempung gemuk fat clay. Berdasarkan pengujian
sifat fisik tanah, tanah lempung Kwagon mempunyai kadar air lapangan W1 sebesar 21.215, kadar air setelah dikeringkan w
sebesar 14,49, berat jenis Gs sebesar 2,71, batas cair LL sebesar 60,61, batas plastis PL sebesar 30,59, dan indeks
plastis SL sebesar 30,02. Sedangkan berdasarkan pengujian sifat mekanik tanah didapatkan berat kering γ
d
maksimum sebesar 1,383 grcm
3
dengan kadar air optimumnya w
opt
sebesar 28,94, kohesi c 2,5515 kgcm
2
, sudut geser dalam φ sebesar 6,0118
, indeks pemampatan Cc sebesar 0,2105. b
Berdasarkan uji pemadatan diperoleh bahwa berat volume kering γ
d
maksimum dengan kapur tumbuk optimum 9 sebesar 1,39496 grcm
3
dan kapur baker optimum 6 sebesar 1.40599 grcm
3
. c
Untuk dimensi pondasi bujur sangkar B=1m didapat beban maksimum Pu untuk tanah asli sebesar 7,4687 ton, tanah + kapur
bakar optimum sebesar 10,7000 ton dan tanah + kapur tumbuk optimum sebesar 8,2320 ton. Maka terjadi peningkatan sebesar
43,2818 untuk kapur bakar optimum dan peningkatan sebesar 10,2333 untuk kapur optimum terhadap tanah asli.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Bahan Dan Materi Penelitian III.1.1. Bahan
a. Tanah Sample tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah butir halus
dari daerah Jln. Medan-Binjai Km 10,5, Sumatera Utara. Tanah yang diambil termasuk tanah lempung dengan kadar air rendah – sedang.
b. Serbuk kulit Kerang Bahan stabilisasi yang digunakan pada test laboratorium ini adalah serbuk
kulit kerang. Serbuk kulit Kerang didapat dari daerah Belawan, Sumatera Utara yang disaring, lewat saringan No. 40.
Metodologi yang dipergunakan dalam tulisan ini adalah metode experimental, yaitu melakukan uji laboratorium dengan tanah asli serta tanah
campuran kulit kerang yang jenuh air. Penelitian ini menggunakan tanah asli yang terusik remoulded yang meliputi penelitian :
1. Kadar air
2. Berat volume
3. Analisa saringan
4. Batas – batas konsistensi tanah
5. Pengujian kepadatan Proctor standar
6. Uji Triaxial CU Consolidated Undrained
Sehingga nantinya akan menghasilkan data-data uji laboratorium dan dapat memberikan manfaat seperti :
Universitas Sumatera Utara