Kajian Pustaka KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN KERANGKA TEORI

Kogoeru Kiba yang menceritakan tentang Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita. Penelitian yang dilakukan Medah lebih memfokuskan pada diskriminasi gender yang dialami oleh tokoh Takako sebagai polisi wanita yang mengalami diskriminasi gender dan dianggap Takako tidak mampu menjalankan tugas sebagai seorang polisi dan teori yang digunakan untuk menganalisis adalah teori kritik sastra feminis ideologis. Selain teori yang berbeda, perbedaan lain dari penelitian Medah juga terletak pada tinjauan yang dilakukan. Medah meninjau dari segi feminis dari tokoh utama, sedangkan pada penelitian ini akan meninjau dari segi keadaan psikologi tokoh Takako Otomichi serta motivasi tokoh Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba Karya Asa Nonami. Penelitian Medah telah memberikan kontribusi berupa data tambahan terkait tokoh utama yang bernama Takako Otomichi sehingga dapat menunjang terwujudnya penelitian ini. Andika 2014 dalam penelitian yang berjudul “Motivasi Tokoh Ogino Ginko Untuk Meraih Gelar Dokter Dalam Novel Hanauzumi Karya Jun’ichi Wata nabe”, membahas tentang motivasi intrinsik yang dialami Ogino Ginko untuk menjadi dokter yang berawal dari munculnya rasa malu akibat hasil pemeriksaan penyakit yang dialaminya. Hasil pemeriksaaan tersebut tidak mengurungkan niatnya, adanya sebuah dorongan yang kuat dari dalam diri adalah sebuah faktor yang mempengaruhi motivasi Ogino Ginko untuk menjadi seorang dokter dan rasa solidaritasnya terhadap kaum perempuan yang memiliki penyakit sama dengannya membuat Ogino Ginko semakin terdorong untuk menjadi dokter. Selain motivasi intrinsik, ia juga mendapat motivasi ekstrinsik dari teman dekatnya yaitu, Ogie. Ogie yang merupakan sahabat baiknya berusaha memberikan dorongan semangat untuk dapat mengembangkan potensinya dalam ilmu pengetahuan. Hasil yang diperoleh selama menempuh pendidikan untuk meraih gelar dokternya, Ogino Ginko menerima reward dengan mendapat predikat siswi terpandai di kelasnya. Setelah lulus dari sekolah guru perempuan Tokyo, ia masuk ke Universitas Kojuin untuk meraih cita-citanya sebagai dokter dan mengikuti ujian lisensi kedokteran untuk meraih gelar dokter. Persamaan penelitian ini adalah isi kajian yang meneliti tentang motivasi terhadap tokoh utama dan perbedaaannya terdapat pada analisis keadaan dari psikologi tokoh Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita. Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman bagi peneliti untuk memahami teori motivasi mengkaji secara lebih mendalam motivasi dari tokoh Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nonami. Adi Putri 2011 menganalisis tentang aspek psikologi dan abnormalitas tokoh dengan judul “Analisis Psikologi Tokoh Suguro Novel Sukyandaru karya Shusaku Endo ”. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teori yang digunakan ialah teori psikoanalisis dari Sigmund Freud 1980 serta ditunjang dengan teori abnormalitas yang terdiri dari disosiatif disosder Halgin dan Whitbourne, 2009, sadomashokis Halgin dan Whitbourne, 2009 dan anxiety disosder King, 2007. Penelitian ini membahas tentang aspek psikologi dan abnormalitas tokoh Suguro yang terdapat dalam novel Sukyandaru karya Shusaku Endo. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Adi Putri dengan penelitian kali ini adalah dalam penggunaan salah satu teori yang digunakan yakni teori psikoanalisis dari Sigmund Freud 1980, namun dengan bahan kajian yang berbeda. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa objek penelitian ini dengan objek penelitian –penelitian sebelumnya berbeda dan telah dilakukan penelitian sebelumnya yang merujuk pada teori psikologi sastra. Meskipun ada kesamaan dengan penelitian sebelumnya, hasil penelitian akan berbeda mengingat objek penelitian yang digunakan juga berbeda. Kelebihan penelitian ini, selain mengungkapkan keadaan psikologis tokoh Takako Otomichi dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nanomi. Penelitian ini juga memaparkan motivasi dari Tokoh Takako Otomichi sebagai seorang polisi wanita unggulan dalam novel Kogoeru Kiba karya Asa Nanomi.

2.2 Konsep

Dalam penelitian ini digunakan beberapa konsep yang perlu dijelaskan lebih lanjut yaitu sebagai berikut:

2.2.1 Tokoh

Abrams dalam Nurgiyantoro, 2010:165 menyatakan bahwa tokoh cerita character adalah orang-orang yang ditampilkan dalam suatu karya naratif atau drama, yang oleh pembaca ditafsirkan memiliki kualitas moral dan kecenderungan tertentu seperti yang diekspresikan dalam ucapan dan apa yang lakukan dalam tindakan. Dilihat dari segi peranan atau tingkat pentingnya tokoh dalam sebuah cerita, terdapat tokoh yang mendominasi sebagian besar cerita dan sebaliknya, terdapat tokoh-tokoh yang muncul hanya sekali atau beberapa kali sehingga intensitas kemunculannya dalam sebuah cerita relatif sedikit. Dalam hal ini tokoh pertama disebut dengan tokoh utama cerita sedangkan tokoh kedua disebut dengan tokoh tambahan. Tokoh utama merupakan tokoh yang paling banyak diceritakan dan berhubungan dengan tokoh-tokoh lain, sehingga ia sangat mempengaruhi perkembangan plot secara keseluruhan dalam sebuah cerita Nurgiyantoro, 2010:176-177.

2.2.2 Penokohan

Penokohan merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah karya sastra. Menurut Jones dalam Nurgiyantoro, 2010:165 penokohan adalah pelukisan gambaran tentang seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita. Penokohan sendiri memiliki pengertian yang lebih luas dari tokoh dan perwatakan, sebab ia sekaligus mencakup masalah siapa tokoh cerita, bagaimana perwatakan, dan bagaimana penempatan dan pelukisannya dalam sebuah cerita sehingga sanggup memberikan gambaran yang jelas kepada pembaca Nurgiyantoro, 2007:166.

2.2.3 Kepolisian Jepang

Kepolisian Jepang meniru sistem kepolisian Eropa, struktur kepolisian dibentuk secara terpusat dan dengan kekuatan yang besar. Sehingga tugas polisi difokuskan untuk mengayomi segenap kegiatan yang berorientasi pada masyarakat. Sistem kepolisian di Jepang menggunakan paradigma Integrated System of Policing yaitu suatu sistem kepolisian yang terpadu atau sering disebut juga sistem desentralisasi moderat. Sistem ini dipilih Jepang karena dianggap mampu memberikan jawaban atas kebutuhan sistem Negara tersebut, sehingga