86
Tabel 2.62 Jumlah Penduduk Miskin
AREA 2008
2009 2010
Nasional 34.960.000
32.530.000 31.023.390
Jaw a Barat 5.178.400
4.852.518 4.702.153
Kot a Bogor 97.712
91.714 89.795
Sumber:BPS Susenas
Data kemiskinan diatas menggambarkan jumlah penduduk miskin., namun kurang aplikatif untuk digunakan sebagai penetapan sasaran program
penanggulangan kemiskinan.
Penyaluran program
penanggulangan kemiskinan memerlukan sasaran rumah tangga yang lengkap by name by
addres sebagai rumah tangga sasaran RTS, oleh karena itu maka dalam upaya menentukan sasaran penanggulangan kemiskinan, Pemerintah Kota
Bogor menggunakan RTS Rumah Tangga Sasaran yang ditetapkan oleh BPS, dengan menggunakan 14 kriteria yaitu:
a. Aspek Fisik :
1 Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 orang. 2 Lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah bambu kayu
murahan. 3 Dinding bangunan tempat tinggal terbuat dari bamburumbiakayu
berkualitas rendahtembok tanpa diplester. 4 Tidak memiliki fasilitas tempat buang air besar atau bersama-sama
dengan rumah tangga lain. 5 Sumber penerangan rumah tangga tidak berasal dari listrik.
6 Sumber air minum berasal dari sumur mata air tidak terlindungi sungai air hujan.
b. Aspek Pendidikan :
Pendidikan tertinggi kepala rumah tangga hanya sampai Sekolah Dasar SD tidak tamat SD tidak sekolah.
c. Aspek Ekonomi :
1 bahan
bakar untuk
memasak sehari-hari
adalah kayu
bakararangminyak tanah.
87 2
tidak pernah atau hanya sekali dalam seminggu mengkonsumsi dagingsusuayam.
3 tidak pernah atau hanya sekali dalam setahun membeli pakaian
baru untuk setiap anggota rumah tangga 4
sekali atau dua kali dalam sehari makan untuk setiap anggota rumah tangga.
5 lapangan pekerjaan utama kepala rumah tangga adalah petani
dengan luas lahan 0,5 Ha per buruh tani nelayan buruh bangunan buruh perkebunan pekerjaan lain dengan pendapatan
dibawah Rp. 600.000bulan. 6
tidak memiliki tabungan atau barang yang mudah dijual dengan nilai minimal sebesar Rp. 500.000 seperti sepeda motor, emas,
ternak, barang modal lainnya.
d. Aspek Kesehatan :
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi masyarakat, sehingga salah satu indikatornya adalah Tidak mampu membayar untuk
berobat ke puskesmaspoliklinik. Pada tahun 2011 telah dilakukan pendataan oleh BPS melalui
PPLS 2011, hanya saja hingga saat ini jumlah KK miskin by name dan by addres masih belum di keluarkan oleh BPS, sehingga pada tahun 2011
masih digunakan data berdasarkan pada hasil sensus yang dilakukan oleh BPS pada tahun 2008 yaitu 42.328 Rumah Tangga Sasaran RTS. Adapun
rincian RTS sebagaimana tertuang pada tabel 2.63
Tabel 2.63 Rincian RTS Kota Bogor
K K
e e
c c
a a
m m
a a
t t
a a
n n
R R
T T
S S
B B
o o
g g
o o
r r
S S
e e
l l
a a
t t
a a
n n
1 1
. .
9 9
2 2
B B
o o
g g
o o
r r
T T
i i
m m
u u
r r
3 3
. .
6 6
7 7
B B
o o
g g
o o
r r
U U
t t
a a
r r
a a
5 5
. .
2 2
3 3
1 1
B B
o o
g g
o o
r r
T T
e e
n n
g g
a a
h h
5 5
. .
8 8
4 4
B B
o o
g g
o o
r r
B B
a a
r r
a a
t t
1 1
1 1
. .
2 2
8 8
9 9
T T
a a
n n
a a
h h
S S
a a
r r
e e
a a
l l
6 6
. .
9 9
6 6
2 2
J J
u u
m m
l l
a a
h h
4 4
2 2
. .
3 3
2 2
8 8
Sumber : BPS
88
Adapun target awal penurunan pertahun adalah sebesar 3 , akan tetapi untuk lebih mengakselerasi penurunan angka kemiskinan maka
diharapkan tiap kecamatan dapat menurunkan sekitar 5 .
Untuk memantau pencapain target tersebut , setiap tahun pemerintah Kota Bogor, dengan berdasarkan pada pendataan oleh pihak Kecamatan.
Kelurahan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan keluarga Berencana, selalu memantau perkembangan keluarga miskin tersebut, hal ini dilakukan
kerena pendatan oleh BPS melalui PPLS hanya dilakukan 3 tahun sekali, sehingga sulit untuk melihat perkembangan RTS setiap tahunnya. Dari hasil
pemantauan tersebut telah terjadi perubahan status dari sebagian KK RTS , seperti pada tahun 2010 menjadi 40.876, tahun 2011 menjadi 39.487 RTS,
sebagaimana tertuang pada tabel 2.64 :
Tabel 2.64 Perkembangan KK Miskin di Kota Bogor
Sumber: BPS, BPMKB, diolah
Dari tahun ketahun terlihat ada kecenderungan penurunan jumlah KK miskin, bila dibandingkan dengan tahun 2009, dimana KK miskin
sebanyak 42.328 KK, pada tahun 2011 telah menurun sebanyak 2.841 KK atau sekitar 6,71 . Sedangkan jumlah KK miskin pada tahun 2011
mencapai 39.487 KK RTS, sebagaimana tertuang pada grafik 2.5
Tahun Jumlah
KK Miskin
2004 21.914
2005 39.162
2006 41.398
2007 43.749
2008 42.328
2009 42.328
2010 40.876
2011 39.487
89
Grafik 2.5 Jumlah KK Miskin Kota Bogor 2008-2010
38.000 38.500
39.000 39.500
40.000 40.500
41.000 41.500
42.000 42.500
2 00 8 2 0 0 9
2 01 0 2 0 1 1
42.328 42.328
40.876 39.487
Sumber:BPS Susenas
Tingkat kemiskinan di Kota Bogor pada tahun 2010 adalah mencapai 9,47 BPS : 2011 ,angka ini jauh di bawah tingkat kemiskinan Propinsi
Jawa Barat yang mencapai 11,27, juga dibawah antara tingkat kemiskinan Nasional yang mencapai 13.33 , sebagaimana tertuang pada grafik 2.6
Grafik 2.6 Tingkat kemiskinan menurut Kabupaten Kota tahun 2010
Dibandingkan dengan tahun 2009 tingkat kemiskinan di Kota Bogor mengalami kenaikan yaitu dari 8,82 2009 menjadi 9,47 2010. Kondisi
ini disebabkan adanya kenaikan garis kemiskinan Kota Bogor, dari Rp 256.414, 00 pada tahun 2009 menjadi Rp 278.530,00 tahun 2010.,
sebagaimana tertuang pada grafik 2.7.
90
Grafik 2.7 Tingkat Kemiskinan Kota Bogor
- 2,00
4,00 6,00
8,00 10,00
12,00 14,00
200 8 200 9
201 0 12,57
11,96 11,27
9,72 8,82
9,47
Jawa Bar at Kot a Bogor
Sumber: BPS dan TNP2K
Walaupun kemiskinan merupakan permasalahan multi dimensi, namun setidaknya dari aspek ekonomi dapat diukur dengan menggunakan
pendekatan kemampuan memenuhi kebutuhan dasar. Dengan pendekatan ini, maka kemiskinan dapat dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi
ekonomi untuk memenuhi tingkat konsumsi kebutuhan dasar baik berupa makanan dan non makanan yang diukur dari sisi pengeluaran dalam jangka
waktu tertentu.Tingkat konsumsi tersebut disebut garis kemiskinan Garis kemiskinan pada tahun 2011 untuk Jawa Barat pada bulan
September sebesar Rp. 226.097,00 yang mana menunjukan peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 201.138,00. Untuk
Kota Bagor garis kemiskinan pada tahun 2010 sebesar Rp 278.530,00, sedangkan untuk tahun 2011 belum diperoleh datanya.
Secara umum garis kemiskinan Kota Bogor diatas garis kemiskinan Nasional Rp.223.740 dan Provinsi Jawa Barat Rp.226.097, sebagaimana
tertuang pada grafik 2.8
91
Grafik 2.8 Garis kemiskinan Kota Bogor, , dan Nasional
200262 211726
223740 191985
201138 226.097
256.414,00 278.530,00
234.662
100000 200000
300000 400000
500000 600000
700000 800000
2009 2010
2011 sept
Garis Kemiskinan Kota Bogor, Jawa Barat , dan Nasional
Nasional Jaw a Barat
Kot a Bogor
Sumber: BPS dan TNP2K
Indikator lain yang dapat dipakai untuk melihat kondisi kemiskinan adalah indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan P1 merepresentasikan besarnya total uang yang harus disediakan untuk mengangkat seluruh individu dan rumah tangga
miskin sampai pada garis kemiskinan sebagai rasio terhadap total pendapatan seluruh penduduk pada tingkat garis kemiskinan. Semakin
tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
Indeks kedalaman kemiskinan Jawa Barat Tahun 2011 adalah 1,72 , sedangkan untuk Kota Bogor indeks keaman kemiskinan P1 dengan
menggunakan pendekatan indeks kedalaman kemiskinan Jawa Barat untuk daerah perkotaan maka P1 untuk Kota Bogor adalah sekitar 1,51 yang
mana menglami penurunan dari tahun ketahunnya. Indek kedalaman Kota Bogor dan Jawa Barat lebih rendah dari nilai Nasional.dengan rincian
sebagaimana grafik 2.9
92
Grafik 2.9 Indeks kedalaman kemiskinan P1
- 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
2 0 09 2 0 1 0
2 0 1 1 2 ,50
2 ,2 1 2 ,0 8
1 ,95 2 ,3 5
1 ,7 2 1 ,71
1 ,6 4 1 ,5 1
Inde ks Ke dalaman ke miskinan P1
Nasional Kot a Bogor
Kot a Bogor
Sumber: BPS dan TNP2K
Sementara terdapat pula indikator lain yaitu indeks keparahan kemiskinan atau biasa di sebut juga Poverty Severity Index P2 merupakan
ukuran kemiskinan yang memberikan bobot yang lebih besar kepada masyarakat yang lebih miskin. semakin tinggi nilai P2, semakin tinggi
ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin Indeks keparahan kemiskinan Jawa Barat Tahun 2011 adalah 0,43 ,
sedangkan untuk Kota Bogor indeks kedalaman kemiskinan P2 yang dengan menggunakan pendekatan indeks keparahan kemiskinan Jawa Barat
untuk daerah perkotaan maka P2 untuk Kota Bogor dapat dianggap mendekati sekitar 0,38 yang mana mengalami penurunan dari tahun
ketahunnya. Indeks kedalaman Kota Bogor dan Jawa Barat lebih rendah dari
nilai nasional, sebagaimana tertuang pada grafik 2.10
93
Grafik 2.10 Indeks keparahan kemiskinan P2
- 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
20 0 9 2 0 10
2 01 1 2,5 0
2 ,21 2,0 8
1,9 5 2 ,35
1,7 2 1,7 1
1,6 4 1 ,5 1
Inde ks Ke dalaman kemiskinan P2
Nasional Kot a Bogor
Kot a Bogor
Sumber: BPS dan TNP2K
Dari grafik diatas terlihat bahwa indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan memiliki kecenderungan menurun hal ini menunjukan bahwa berbagai upaya
penangulangan kemiskinan yang ada di Kota Bogor telah memberikan hasil yang berarti menunjukan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin di
Kota Bogor cenderung mendekati ke arah garis kemiskinan.
Program dan Kegiatan Penanggulangan kemiskinan
Penanggulangan kemiskinan merupakan salah satu dari 4 program Prioritas yang ada di RPJMD Kota Bogor. permasalahan kemiskinan
merupakan permasalahan multi dimensi oleh karena itu dalam upaya pengananya perlu dilakukan secara sinergi oleh berbagai SKPD yang
tersebar dalam berbagai Urusan dan Program. Dalam RPJMD tersebut penanggulangan
kemiskinan dilakukan
melalui beberapa
program, sebagaimana tertuang pada tabel 2.65
94
Tabel 2.65 Urusan dan Program kemiskinan dalam RPJMD
URUSAN PROGRAM
Ketahanan Pangan Program peningkatan ketahanan pangan
Pemberdayaan Masyarakat Program pengembangan lembaga ekonomi kelurahan
Perumahan Rakyat Program lingkungan sehatperumahan
Pendidikan Program peningkatan pendidikan anak usia dini
Program wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun Program pendidikan menengah
Program pendidikan non-formal Kesehatan
Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Program kesehatan ibu melahirkan dan anak
Program perbaikan gizi masyarakat Program pengembangan lingkungan sehat
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dan tidak menular,
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Program peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan,
Sosial Program pemberdayaan fakir miskin
Program pembinaan anak terlantar Program pembinaan penyandang cacat, trauma dan korban
bencana
Sesuai dengan kebijakan pemerintah pusat melalui Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan TNP2K, maka berbagai program tersebut di
laksanakan melalui berbagai kegiatan yang di kelompokan dalam 3 tiga kelompok yaitu :
1. Kelompok 1 satu, yaitu kegiatan yang bertujuan memberikan bantuan dan
perlindungan sosial masyarakat miskin, sebagaimana tabel 2.66.
95
Tabel. 2.66 Program dan kegiatan dalam Kelompok I
PROGRAM KEGIATAN
SKPD
Program Peningkatan Pendidikan Anak Usia Dini
Pembangunan Ruang Kelas PAUD Bening Katulampa Kec.
DINAS PENDIDIKAN
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
BOS APBN TA 2011 Program Manajemen Layanan Pendidikan
Penyelenggaraan BOS Program Pendidikan Non-formal
Pelatihan pengelola PKBM dan Tutor Program Pendidikan Non-formal
Penyelenggaraan kejar paket A,paket B,paket C plus Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin
DINAS KESEHATAN
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Peningkatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk
Miskin Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat Miskin di Luar Kuota
Program Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi
Program Kesehatan Ibu Melahirkan dan Anak Pencegahan dan Penanggulangan Balita Gizi Buruk
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Status Gizi Masyarakat
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Program
Pemberdayaan Fakir
Miskin, Penyandang Masalah
Rehabilitasi Sosial
DINSOSNAKERTRAN
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Penyandang Masalah Bimbingan Mental
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Penyandang Masalah Penyelenggaraan Perlindungan Sosial
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Penyandang Masalah Monitoring dan Pembinaan PKH
Program Pemberdayaan
Fakir Miskin,
Penyandang Masalah Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Pelatihan Keterampilan Kerja Berbasis Masyarakat KK Miskin
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Perlindungan Tenaga Kerja Anak Terpaksa Bekerja
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Biaya bantuan transportasi distribusi Raskin
KANTOR KETAHANAN
PANGAN
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Penanganan Daerah Rawan Pangan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun
Pembinaan Kelompok Khusus Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Poksus - UP2K PKK Kelurahan dan Penilaian UP2K
terbaik Tingkat Kota dan Provinsi
BPM KB
Program Keluarga Harapan
PKH DINSOSNAKERTRAN
HIBAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH BOS APBN TAHUN
ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH DASAR SD SWASTA SEKOLAH DASAR LUAR BIASA SDLB SWASTA
BPKAD
HIBAH BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH BOS APBN TAHUN
ANGGARAN 2011 UNTUK SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP SWASTASEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR
BIASA SMPLB SWASTA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA TERBUKA , SMPT SW ASTASEKOLAH SATU ATAP SATAP
SWASTA
Bansos Bantuan BOS Kota Bogor
Bansos Beasiswa bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan Tidak Mampu
Bansos Keaksaraan Usaha Mandiri
Bansos Paket B Kelas Baru
Bansos Paket B Lanjutan 1
Bansos Paket C Kelas Baru
Bansos Paket C Lanjutan I
Bantuan Keuangan Bantuan Keuangan untuk Program Bantuan Operasional Sekolah
Provinsi Jawa Barat pada jenjang Pendidikan Dasar
Sumber : Bappeda Kota Bogor
96 2.
Kelompok 2 dua yaitu kegiatan yang bertujuan untuk penanggulangan kemiskinan
dengan berbasiskan
pada Pemberdayaan
Masyarakat sebagaimana tabel 2.67.
Tabel 2.67 Program dan kegiatan dalam Kelompok 2
Sumber Bappeda Kota Bogor
Dalam penanggulangan kemiskinan selain memberikan perlindungan sosial dan memenuhi kebutuhan mendasar serta meberdayakan masyarakat
miskin juga dilakukan dengan kegiatan yang berbasis pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang bertujuan meningkatkan akses permodalan dan
sumber daya bagi usaha mikro dan kecil 3.
Kelompok 3 tiga dengan jenis kegiatan sebagaimana tertuang dalam tabel 2.68
PROGRAN KEGIATAN
SKPD
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Peningkatan Kesehatan Lingkungan
DINAS KESEHATAN
Program Lingkungan Sehat Perumahan Urban Renewal di Kelurahan Kebon Pedes
Program Lingkungan Sehat Perumahan Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis
Komunitas Kelurahan Muarasari Program Lingkungan Sehat Perumahan
Perbaikan Sarana Umum di Lokasi Binaan P2WKSS, Lomba Kelurahan dan Lomba Posyandu
Program Lingkungan Sehat Perumahan Penunjang PNPM
Program Lingkungan Sehat Perumahan Dana Pendamping SANIMAS
Program Lingkungan Sehat Perumahan Pelayanan RTLH
Program Lingkungan Sehat Perumahan Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni di Kel. Cilendek
Timur untuk 15 KK Program Lingkungan Sehat Perumahan
Peningkatan Kualitas Lingkungan Pemukiman MCK Program Pemberdayaan Fakir Miskin,
Penyandang Masalah Kesos Lainnya Penumbuhan Wahana Kesejahteran Sosial Berbasis
Masyarakat
Program Peningkatan Peran serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan
Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat Sejatera P2WKSS
Program Keluarga Berencana Pelayanan Keluarga Berencana
PNPM PNPM
DINAS PENGAWASAN
BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
Dana Pendamping PNPM Bantuan Dana Kemitraan untuk BKM
Bantuan Rumah Tidak Layak Huni Perbaikan RTLH 10 unit 3 unit di Kedung Jaya, 2 unit di
Mekarwangi, 2 unit di Kedung waringin, 1 unit Tanah Sareal, 1 unit Kedung Badak, 1 unit Sukaresmi
Rumah Tidak Layak Huni di Kel Genteng dan Bondongan
DINAS PENGAWASAN
BANGUNAN DAN PEMUKIMAN
BPKAD BPMKB
Bansos
97
Tabel 2.68 Program dan kegiatan dalam Kelompok 3
Sumber Bappeda Kota Bogor
Pada tahun 2011 berbagai program kegiatan penanggulangan kemiskinan diimplementasikan melalui 18 Program dengan jumlah kegiatan secara keseluruhan
sebanyak 55 Kegiatan, yang dilaksanakan dikoordinasikan oleh berbagai SKPD. Penanggulangan kemiskinan tahun 2011 merupakan kelanjutan dari
penanggulangan kemiskinan yang telah dilakukan beberapa tahun sebelummnya, oleh karena itu maka intervensi yang dilakukan mellaui 3 klaster tersebut mencakup
empat bidang seperti tahun tahun sebelumnya yaitu bidang Pendidikan, Bidang kesehatan, Bidang ekonomi, dan Bidang Fisik, dimana dari masing masing bidang
tersebut terbagi kedalam kelompok 1, kelompok 2, dan kelompok 3. Adapun rincian program dan kegiatan per bidang intervensi sebagaimana tabel 2.69
Tabel 2.69 Jumlah Prgram dan kegiatan Per Bidang Intervensi
Aspek Intervensi Jumlah
Program Jumlah
Kegiatan
Pendidikan 6
20 Kesehatan
6 10
Ekonomi 5
9 Fisik
1 14
PKH kes dik 1
2
JUMLAH 55
Sumber : Bappeda Kota Bogor
PROGRAN KEGIATAN
SKPD
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Kelurahan
Pelaksanaan Kelompok Usaha Bersama KUBE BADAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN KELUARGA BERENCANA
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
Teknologi Penanganan dan pengolahan pindang garam dan cue
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian
Peningkatan Mutu Olahan dan Nilai Tambah Produk Hasil Perikanan Secara Hygienis
Bansos Bantuan Modal Usaha KPEK
BPKAD Kegiatan diatas diluar Dana Bergulir KUBE yang diluncurkan pada tahun 2004 senilai Rp 1.358.500.000 dgn jumlah KK 2717 KK
DINAS PERTANIAN
98 Secara keseluruhan Penurunan KK miskin untuk tahun 2011 adalah mencapi
3,28 , dimana Kecamatan Bogor Barat yang memilki angka penurunan tertinggi yaitu sebanyak 1,14 . Sedangkan persentase penurunan terendah ada di
kecamatan bogor tengah yaitu hanya 0,19. Persentase penurunan per kecamtan sebagaimana tertuang pada grafik 2.11
Grafik 2.11 Persentase Penurunan Relatif KK Miskin Terhadap Total RTS
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
3,00 3,50
BOGOR TENGAH
BOGOR UTARA
TANAH SAREAL
BOGOR BARAT
BOGOR SELATAN
BOGOR TIM UR
Kot a Bogor
0,32 0,39
0,60 0,85
0,82 0,46
3,43
0,19 0,31
0,39 1,14
0,79 0,46
3,28
Pe rsentase pe nurunan KK miskin
2010 2011
Sumber Bappeda Kota Bogor
Bila dilihat jumlah penurunan KK miskin RTS maka pada tahun 2011 berhasil diturunkan sebanyak 1389 KK RTS , dengan jumblah penurunan terbesar
ada di Kecamatan Bogor Barat yaitu sebanyak terbanyak 484 KK, rincian penuruan jumlah KK miskin per kecamatan, sebagaimana tertuang pada grafik 2.12
99
Grafik 2.12 Jumlah Penurunan KK Miskin Tahun 2011 KK
- 200
400 600
800 1.000
1.200 1.400
1.600
BOGOR TENGAH
BOGOR UTARA
TANAH SAREAL
BOGOR BARAT
BOGOR SELATAN
BOGOR TIM UR
KOTA BOGOR
137 164
253 358
346 1 94
1.45 2
8 1 130
16 4 48 4
336 194
1 .3 89
Dat a perlu Verifikasi Ul ang Penur unan KK M iskin Kot a Bogor
Tahun 201 0 - 20 11
201 0 201 1
Sumber Bappeda Kota Bogor
Adanya penurunan jumlah KK miskin sebanyak 1389 KK berarti telah terjadi kenaikan status KK miskin pada 1.389 KK dari total KK binaan sebanyak 6146 KK,
sehingga masih menyisakan sebagai KK binaan yang ststus ekonominya tidak
berubah, sebagaimana tertuang pada tabel 2.70
Tabel 2.70 Perubahan Status Gakin Tahun 2010
Naik absolut t hd RTS
BOGOR TENGAH
5.084 237
156 81
0,19
BOGOR UTARA
5.231 224
94 130
0,31
TANAH SAREAL
6.962 309
145 164
0,39
BOGOR BARAT
11.289 495
11 484
1,14
BOGOR SELATAN
10.092 500
164 336
0,79
BOGOR TIM UR
3.670 4.381
4.187 194
0,46
KOTA BOGOR
42.328 6.146
4.757 1.389
3,28
Kecam at an RTS
Binaan Tet ap
Naik
Sumber: BPMKB, Bappeda Kota Bogor diolah
Adanya penurunan persentase KK miskin di Kota Bogor sebanyak 3,28
merupakan kontribusi dari masing-masing Kecamatan. Kecamatan Bogor Barat memberikan kontribusi sebanyak 34,85, sedangkan yang terendah adalah
Kecamatan Bogor Tengah sebanyak 5,83. Rincian kontribusi per kecamatan, sebagaimana tertuang pada grafik 2.13
100
Grafik 2.13 Kontribusi kecamatan dalam penurunan KK Miskin Tahun 2011
5,83 9,36
11,81
34,85 24,19
13,97
Kontribusi per Kecamatan dalam penurunan 3,28 KK tahun 2011
BOGOR TENGAH BOGOR UTARA
TANAH SAREAL BOGOR BARAT
BOGOR SELATAN BOGOR TIM UR
Sumber : Bappeda Kota Bogor
2.2. Permasalahan Pembangunan Daerah