IFRS International Financial Reporting Standards

ini sejalan dengan tiga hipotesis utama dalam teori akuntansi positif positive accounting theory, yang menjadi dasar pengembangan pengujian hipotesis untuk mendeteksi manajemen laba Watts dan Zimmerman, 1986 dalam Sulistyanto 2008 yaitu: a. Bonus plan hypothesis Bonus plan hypothesis menyatakan bahwa manajer dari suatu perusahaan dengan perencanaan bonus lebih suka menggunakan metode akuntansi untuk meningkatkan laba tahun berjalan. Terdapat bukti empiris yang menyatakan bahwa perjanjian kontrak bisnis manajer dengan pihak lain merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat manajemen laba yang dilakukan perusahaan. b. Debt equity hypothesis Dalam konteks perjanjian hutang, manajer akan mengelola dan mengatur labanya agar kewajiban hutangnya yang seharusnya diselesaikan pada tahun tertentu dapat ditunda untuk tahun berikutnya. Hal ini merupakan upaya manajer untuk mengelola dan mengatur jumlah laba yang merupakan indikator kemampuan perusahaan dalam menyelesaikan kewajiban hutangnya. Manajer akan melakukan pengelolaan dan pengaturan jumlah laba untuk menunda bebannya pada periode bersangkutan dan akan diselesaikannya pada periode- periode mendatang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Political cost hypothesis Perusahaan yang memperoleh laba lebih besar akan ditarik pajak yang lebih besar pula dan perusahaan yang memperoleh laba lebih kecil akan ditarik pajak yang lebih kecil pula. Kondisi ini yang merangsang manajer untuk mengelola dan mengatur labanya dalam jumlah tertentu agar pajak yang harus dibayarkan menjadi tak terlalu tinggi, karena manajer, sebagai pengelola, tentu tidak ingin kewajiban yang harus diselesaikannya terlalu membebaninya. 4. Teknik manajemen laba Teknik manajemen laba menurut Setiawati dan Na’im 2000 dapat dilakukan dengan tiga teknik yaitu : a. Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi Cara manajemen mempengaruhi laba melalui judgement perkiraan terhadap estimasi akuntansi antara lain estimasi tingkat piutang tak tertagih, estimasi kurun waktu depresiasi aktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, estimasi biaya garansi, dan lain-lain. b. Mengubah metoda akuntansi Perubahan metode akuntansi yang digunakan untuk mencatat suatu transaksi, contoh: merubah depresiasi angka tahun ke metode depresiasi garis lurus. c. Menggeser perioda biaya atau pendapatan. Contoh rekayasa periode biaya atau pendapatan antara lain: mempercepatmenunda pengeluaran promosi sampai periode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berikutnya, menundamempercepat pengiriman produk ke pelanggan, mengatur saat penjualan aktiva tetap yang sudah tak dipakai. 5. Pola Manajemen Laba Pola manajemen laba menurut Scott 2000 dapat dilakukan dengan cara: a. Taking a Bath Pola ini terjadi pada saat reorganisasi termasuk pengangkatan Chief Executive Officer baru dengan melaporkan kerugian dalam jumlah besar. Tindakan ini diharapkan dapat meningkatkan laba di masa datang. b. Income Minimization Dilakukan pada saat perusahaan mengalami tingkat profitabilitas yang tinggi sehingga jika laba pada periode mendatang diperkirakan turun drastis dapat diatasi dengan mengambil laba periode sebelumnya. c. Income Maximization Dilakukan pada saat laba menurun. Tindakan atas income maximization bertujuan untuk melaporkan net income yang tinggi untuk tujuan bonus yang lebih besar. Pola ini dilakukan oleh perusahaan yang melakukan pelanggaran perjanjian hutang. d. Income Smoothing Dilakukan perusahaan dengan cara meratakan laba yang dilaporkan sehingga dapat mengurangi fluktuasi laba yang terlalu besar karena pada umumnya investor lebih menyukai laba yang relatif stabil. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. Pengukuran Manajemen Laba

Dokumen yang terkait

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

7 50 87

Pengaruh Pengadopsian International Financial Reporting Standards (IFRS) terhadap Kualitas Informasi Akuntansi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 11

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI, LEVERAGE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN Pengaruh Asimetri Informasi, Leverage Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 1 14

Hubungan asimetri informasi dan ukuran perusahaan dengan praktik manajemen laba (studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2012-2014).

0 0 2

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR PUBLIK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 15

PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS MANAJEMEN LABA SEBELUM DAN SESUDAH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 SKRIPSI

0 0 15

Pengaruh Konvergensi International Financial Reporting Standards Terhadap Informasi Asimetris (Studi Kasus Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di bursa Efek Indonesia) - Ubharajaya Repository

0 0 15

PENGARUH ADOPSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

PENGARUH PENGADOPSIAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS ( IFRS ) TERHADAP MANAJEMEN LABA ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI ) - Unissula Repository

0 0 11