D. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah konservatisme akuntansi Accounting Conservatism. Ukuran konservatisme akuntasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ukuran akrual yang merupakan variabel terikat dalam model penelitian. Ukuran konservatisme dengan menggunakan akrual,
sesuai dengan yang digunakan oleh Givoly dan Hayn 2000 dalam Ahmed dan Duellman 2007. Rumus untuk mengukur konservatisme, yaitu:
� = [
+ −
� ] × −
Keterangan: CONACC = Konservatisme akuntansi yang diukur secara akrual
NI = Net Income sebelum extra ordinary items
CF = Cash flow from operation
DEP = Depresiasi
TA = Rata-Rata Total aktiva
Givoly dan Hayn 2000 menyatakan bahwa apabila akrual bernilai negatif, maka laba digolongkan konservatif, yang disebabkan karena laba lebih
rendah dari cash flow yang diperoleh oleh perusahaan pada perioda tertentu
.
Semakin negatif tingkat akrual rata-rata selama periode tertentu, maka prinsip akuntansi yang digunakan semakin konservatif. Sementara itu, apabila terjadi
akrual positif berarti mengindikasikan perusahaan cenderung menggunakan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
prinsip akuntansi agresif. Dalam penelitian ini, hasil perhitungan total akrual kemudian di kalikan dengan -1 agar memudahkan dalam pengelompokan dan
pengolahan data Ahmed dan Duellman, 2007 sehingga angka yang positif akan menunjukkan tingkat konservatisme yang semakin tinggi.
2. Variabel Independen
a. Dewan Komisaris
Variabel dewan komisaris dihitung dengan frekuensi rapat dewan komisaris yang terdapat pada laporan keuangan tahunan perusahaan.
� =
Keterangan: MEETKOM = frekuensi rapat dewan komisaris per tahun
b. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional
institutional ownership
dalam penelitian ini diukur dengan rasio jumlah saham yang dimiliki institusi,
badan atau lembaga termasuk juga pemerintah kemudian dibandingkan dengan jumlah saham yang beredar keseluruhan.
= ℎ ℎ
� � ℎ ℎ
� � ℎ
Keterangan: INST = Kepemilikan Institusional
c. Leverage
Leverage dalam penelitian ini menggunakan proksi Debt to Asset Ratio DAR yang menunjukkan seberapa besar aset perusahaan dibiayai
oleh hutang Leverage dihitung dengan:
� =
� �
d. Spesialisasi Auditor
Auditor dikatakan memiliki spesialisasi jika memiliki market share lebih dari 8 Zuo dan Guan, 2014. Dalam penelitian ini, auditor
yang memiliki market share di atas 8 berarti auditor tersebut memiliki spesialisasi dalam industri manufaktur. Sementara itu, jika market share
kurang dari 8 berarti auditor tersebut tidak memiliki spesialisasi pada industri manufaktur. Market share di hitung dengan:
ℎ = ×
Keterangan: M = jumlah perusahaan yang diaudit oleh KAP yang sama
N = jumlah perusahaan dalam populasi sasaran PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Teknik Analisis Data
1. Melakukan Pengukuran Data Variabel
Pengukuran data variabel dilakukan sebelum proses statistik deskriptif. Data- data yang sudah terkumpul sesuai dengan kriteria pada populasi sasaran
kemudian dihitung dengan menggunakan rumus yang ada pada subbab pengukuran variabel sesuai dengan masing-masing variabel yang ada.
Setelah data diukur per variabel, maka data siap diolah menggunakan statistik deskriptif.
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang terkumpul
tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi Sugiyono, 2007. Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain
adalah penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, median, mean pengukuran tendensi sentral,
perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase dan juga
mencari kuatnya hubungan antara variabel Sugiyono,2007. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Klasifikasi Data Variabel
1. Klasifikasi Data Konservatisme Akuntansi
Klasifikasi data ini bertujuan untuk memberikan ukuran data menjadi kategori. Untuk mengklasifikasikan data konservatisme akuntansi langkah
yang dilakukan adalah: 1
Memisahkan data dengan nilai positif dan negatif. Semakin negatif tingkat akrual maka menunjukkan perusahaan semakin konservatif
Givoly dan Hayn, 2000. Pada penelitia ini data dengan nilai positif berarti perusahaan menerapkan akuntansi konservatif sedangkan nilai
negatif berarti perusahaan cenderung kurang konservatif atau agresif sebelumnya sudah dikalikan dengan -1.
2 Dari masing masing data dengan nilai positif dan negatif dibagi menjadi
dua kelas dengan melihat distribusi frekuensi dan menggunakan median untuk masing-masing data positif dan negatif sehingga ada empat
kategori atau kelas. Dengan demikian klasifikasi akan seperti berikut: X ≤ M
1
= Sangat kurang konservatif cenderung agresif M
1
X ≤ 0,0000 = Kurang konservatif 0,0000
X ≤ M
2
= Konservatif M
2
X = Sangat konservatif
M
1
adalah median untuk data dengan nilai negatif dan M
2
adalah median untuk data dengan nilai positif.
b. Klasifikasi Data Jumlah Rapat
Pengukuran yang digunakan untuk variabel dewan komisaris adalah frekuensi rapat. Peraturan Bapepam LK tahun 2010 menyebutkan bahwa
jumlah rapat minimal dewan komisaris adalah 1 kali setiap bulan Septiana dan Tarmizi, 2015. Berdasar ketentuan tersebut, peneliti mengklasifikasikan
data jumlah rapat menjadi sebagai berikut: X ≤ 6
= Sangat Kurang dari Ketentuan 6 X 12
= Kurang dari Ketentuan 12
≤ X = Memenuhi Ketentuan
c. Klasifikasi Data Kepemilikan Institusional
Klasifikasi untuk data kepemilikan institusional dilakukan dengan mengacu pada buku Baker, et al. 2013 yang mengklasifikasikan kepemilikan
institusional berdasarkan pengaruh yang diberikan terhadap perusahaan. Adapun pengklasifikasian tersebut adalah sebagai berikut:
X ≤ 20
= Pengaruh tidak signifikan 20 X
≤ 50 = Pengaruh signifikan
50 X = Pengendalian
d. Klasifikasi Data Leverage
Data Leverage yang diperoleh setelah perhitungan dengan menggunakan Debt to Assets ratio DAR kemudian diklasifikasikan ke dalam tiga kategori
jenjang ordinal. Ross 2016, dalam artikelnya menyebutkan bahwa rasio hutang yang lebih kecil kurang dari 0,4 berarti rasio tersebut lebih baik,
sementara rasio hutang yang lebih besar lebih dari 0,6 akan menyebabkan perusahaan sulit mendapatkan pinjaman. Oleh karena itu, peneliti akan
mengklasifikasikan leverage sebagai berikut: X 0,4
= Rendah 0,4 ≤ X 0,6
= Sedang 0,6
≤ X = Tinggi
e. Klasifikasi Data Spesialisasi Auditor
Untuk mengklasifikasi data spesialisasi auditor langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1 Mengumpulkan data berupa nama Kantor Akuntan Publik KAP yang
mengaudit perusahaan manufaktur yang menjadi populasi sasaran pada tahun 2012-2014
2 Menghitung market share masing-masing KAP. Market share dihitung
dengan cara: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ℎ ℎ
� � ℎ �
ℎ ℎ
ℎ ×
3 Mengklasifikasikan KAP berdasarkan market share, untuk market share
lebih dari 8 berarti “auditor dengan spesialisasi industri” dan untuk
sebaliknya adalah “auditor tanpa spesialisasi industri” Zuo dan Guan, 2014.
4. Melakukan Analisis Hubungan denegan Tabulasi Silang Crosstab
Analisis tabulasi silang crosstab menyajikan data dalam bentuk tabulasi yang meliputi baris dan kolom dan data untuk penyajian crosstab adalah data
dengan skala nominal atau kategori Ghozali, 2011. Analisis tabulasi silang crosstab menggunakan aplikasi SPSS 21.
5. Menarik Kesimpulan
Kesimpulan diambil dari hasil analisis pada tabel tabulasi silang crosstab antar variabel serta dengan melihat keeratan hubungan antar variabel dengan
melihat nilai Goodman dan Kruskal’s Gamma dan Eta. Hasan 2006
memberikan patokan nilai koefisien korelasi KK sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.1. Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No Interval Nilai
Kekuatan Hubungan
1 KK = 0
Tidak ada hubungan 2
0,00 KK ≤ 0,20 Sangat lemah
3 0,20 KK ≤ 0,40
Lemah 4
0,40 KK ≤ 0,70 Cukup kuat
5 0,70 KK ≤ 0,90
Kuat 6
0,90 KK ≤ 1,00 Sangat kuat
7 KK = 1,00
Sempurna PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN