Deskripsi Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Penelitian dimulai pada tanggal 6 Mei 2013 dan dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari 6 pertemuan. Siklus I terdiri dari 3 x pertemuan dan siklus II terdiri dari 3 x pertemuan. Di dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai guru biologi sedangkan guru pamong berperan sebagai observer. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif dan motivasi belajar pada ranah afektif. Untuk perubahan hasil belajar dilihat dari pretest dan posttest pada tiap akhir siklus, sedangkan perubahan motivasi belajar dilihat dari lembar observasi dan kuisioner. Pelaksanaan penelitian pada siklus I dan II terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Berikut deskripsi tentang pembelajaran Biologi materi ekosistem dengan menggunakan metode observasi. 1. Siklus I a. Perencanaan Planning Guru menentukan materi yang akan disampaikan pada pertemuan- pertemuan siklus I. Materi-materi yang diberikan pada siklus I adalah : 1 Pertemuan 1 : Pengertian Ekosistem, Komponen Abiotik, Komponen Biotik. 2 Pertemuan 2 : Pola Hubungan dalam Ekosistem 45 3 Pertemuan 3 : Suksesi b. Pelaksanaan Acting Siklus I dimulai pada hari Senin tanggal 6 Mei 2013. Sebelum penelitian dilakukan, guru memberikan tes awal pretest dengan materi ekosistem. Pada tes awal, siswa yang mengikuti tes sebanyak 35 orang siswa dari 36 orang siswa dikelas. Ada 1 orang siswa yang tidak hadir. Tetapi untuk perhitungan nilai disesuaikan dengan jumlah siswa yang memiliki nilai lengkap yaitu 24 siswa. Posttest akan diberikan pada akhir siklus. Gambar 2 : Siswa Mengerjakan Pretest Dari hasil pretest yang telah dilakukan diperoleh persentase rata- rata kelas yaitu 36,91 dan termasuk dalam kualifikasi rendah. Berikut adalah tabel data hasil pretest. 46 Tabel 4.1 : Tabel Data Hasil Pretest No Jenis Data yang diamati Hasil yang diperoleh 1. Nilai tertinggi 68 2. Nilai terendah 20 3. Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 60 3 4. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 60 21 5. Rata-rata kelas 39,5 6. Ketuntasan kelas 8 Daftar nilai pretest dapat dilihat pada lampiran 24. Setelah mengerjakan pretest selama 20 menit, proses pembelajaran menggunakan metode observasi dimulai dengan memberikan apersepsi mengenai hal dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan komponen penyusun ekosistem disertai tanya jawab dan kemudian dilanjutkan dengan meluruskan jawaban siswa yang masih kurang tepat. Setelah itu, guru menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang dilakukan. Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan membagikan LKS 1 kepada masing-masing kelompok. Kemudian guru mengajak siswa ke luar kelas untuk melakukan observasi dan berdiskusi selama 30 menit. Daftar kelompok siklus I dapat dilihat pada lampiran 25. 47 Gambar 3 : Siswa Melakukan Observasi Di luar Kelas Sambil Berdiskusi Mengerjakan LKS Guru menunjuk 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kemudian guru membenarkan konsep mengenai ekosistem. Gambar 4 : Siswa Mempresentasikan Hasil Observasi dan Diskusi Guru dan siswa menyimpulkan apa yang sudah dipelajari pada hari ini. Kemudian guru memberikan tugas untuk mempelajari materi selanjutnya. 48 c. Observasi Observing dan Evaluasi Evaluating 1. Data Hasil Observasi Observasi kegiatan siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada siklus I dilakukan 2 kali observasi. Persentase siswa yang termasuk kategori tinggi pada siklus I sebesar 100 . Berikut adalah data hasil observasi yang sudah dilakukan selama siklus I : Tabel 4.2 : Data Hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus I Kategori AFEKTIF PSIKOMOTOR ∑ Siswa Skor ∑ Siswa Skor Tinggi T 24 100 24 100 Sedang S - - Rendah R - - Daftar hasil observasi siswa pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 26. 2. Evaluasi Hasil Belajar Siklus I Pada akhir siklus I diadakan posttest untuk mengetahui nilai kognitif siswa. Data evaluasi hasil belajar siswa dalam siklus I pada tabel berikut : 49 Tabel 4.3 : Data Posttest Siklus I Aspek Pencapaian Hasil Belajar Nilai Tertinggi 72 Nilai Terendah 20 Σ Siswa Tuntas ≥ 60 6 Σ Siswa Tidak Tuntas ≤ 60 18 Skor Rata-rata 46,92 KKM 25 Tabel diatas menunjukkan bahwa, terdapat 6 siswa atau 25 siswa telah mencapai KKM dan 18 siswa atau 75 siswa tidak mencapai KKM. Skor rata-rata hasil belajar siswa adalah 46,92. Daftar nilai posttest siswa siklus I dapat dilihat pada lampiran 27. d. Refleksi Reflecting Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I masih belum berjalan dengan lancar dikarenakan oleh beberapa hal. Salah satunya adalah masih banyak siswa yang kurang niat untuk belajar. Hal ini terlihat dari masih banyaknya nilai siswa yang berada di bawah standar ketuntasan minimal. Beberapa faktor yang menyebabkan nilai siswa masih dibawah standar adalah karena penggunaan media tidak maksimal dan juga ada siswa yang masih susah di minta untuk melakukan ulangan susulan. 50 Berdasarkan analisis nilai tes di atas, maka diperoleh nilai siswa dari hasil tes siklus I dengan ketuntasan klasikal siswa sebesar 25 . Persentase ini masih belum mencapai indikator keberhasilan karena masih ada 18 siswa yang belum mencapai KKM. Maka akan diadakan siklus II. 2. Siklus II a. Perencanaan Planning Berdasarkan hasil pada siklus I, maka peneliti dan guru bidang studi Biologi membagi siswa kembali ke dalam 6 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 6 siswa. Kelompok pada siklus II ini dibuat berbeda karena pada siklus I masih ada beberapa siswa yang memiliki nilai kurang bagus dalam mengerjakan LKS. Materi-materi yang akan disampaikan pada siklus II adalah : 1 Pertemuan 1 : Aliran Energi, Rantai Makanan 2 Pertemuan 2 : Jaring-jaring Makanan, Piramida Ekologi 3 Pertemuan 3 : Daur Biogeokimia b. Pelaksanaan Acting Siklus II dimulai pada tanggal 14 Mei 2013. Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pembelajaran. Kemudian guru memberikan salam kepada siswa dan siswa menjawabnya. Guru memberikan apersepsi mengenai fenomena kehidupan sehari-hari yang berkaitan 51 dengan Rantai Makanan. Pemberian apersepsi diselingi dengan tanya jawab. Kemudian guru meluruskan jawaban-jawaban siswa. Kemudian guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Gambar 5 : Siswa Mencoba Menjawab Pertanyaan Teman Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok. Setelah siswa bergabung dengan kelompoknya masing-masing, guru membagikan LKS 3 kepada siswa dan menjelaskan sedikit materi mengenai Rantai makanan. Daftar kelompok siklus II dapat dilihat pada lampiran 28. Kemudian guru mengajak siswa melakukan observasi di luar ruangan dan diskusi. 52 Gambar 6 : Siswa Melakukan Observasi Pada bagian penutup, guru meminta siswa mengumpulkan LKS dan memberikan siswa tugas untuk membaca materi selanjutnya. c. Observasi Observing dan Evaluasi Evaluating 1. Data Hasil Observasi Observasi kegiatan siswa dilakukan dengan menggunakan lembar observasi. Pada siklus II dilakukan 2 kali observasi. Persentase siswa yang termasuk kategori tinggi pada siklus II sebesar 100 . Berikut adalah data hasil observasi yang sudah dilakukan selama siklus II : Tabel 4.4 : Data hasil Observasi Kegiatan Siswa Siklus II Kategori AFEKTIF PSIKOMOTOR ∑ Siswa Skor ∑ Siswa Skor Tinggi T 24 100 24 100 Sedang S - - Rendah R - - 53 Pada aspek afektif dan psikomotor, semua siswa masuk dalam kategori tinggi. Daftar hasil observasi siswa pada siklus II dapat dilihat pada lampiran 29. 2. Evaluasi Hasil Belajar Siklus II Pada akhir siklus II diadakan posttest untuk mengetahui nilai kognitif siswa. Data evaluasi hasil belajar siswa dalam siklus II pada tabel berikut : Tabel 4.5 : Data Posttest Siklus II Aspek Pencapaian Hasil Belajar Nilai Tertinggi 68 Nilai Terendah 32 Σ Siswa Tuntas ≥ 60 4 Σ Siswa Tidak Tuntas ≤ 60 20 Skor Rata-rata 45,75 KKM 16,67 Tabel di atas menunjukkan bahwa ada 4 siswa atau 16,67 siswa telah mencapai KKM dan 20 siswa atau 83,33 siswa tidak mencapai KKM. Rata-rata hasil belajar siswa adalah 45,75. Daftar nilai dapat dilihat pada lampiran 30. d. Refleksi Reflecting Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, proses pembelajaran menggunakan metode observasi masih kurang optimal. Setiap langkah pembelajarannya tidak berjalan sesuai dengan rencana dikarenakan oleh beberapa hal. Salah satu faktor yang menghambat 54 adalah dikarenakan listrik sering mati sehingga penggunaan media powerpoint tidak bisa dilakukan. Kemudian juga masih ada siswa yang membolos dan susah untuk disuruh melakukan ulangan susulan sehingga masih banyak nilai siswa yang kosong sama seperti siklus I. Berdasarkan analisis nilai tes di atas, diperoleh nilai minimal siswa dari hasil tes siklus II dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 16,67 . Persentase ini masih belum mencapai indikator keberhasilan dan mengalami penurunan dibandingkan siklus I. 3. Motivasi Akhir Pada tahap ini, peneliti mencari tahu mengenai motivasi akhir siswa terhadap tindakan yang telah dilakukan. Dengan perolehan skor rata-rata sebesar 76,93 kategori tinggi. Data motivasi akhir siswa sesudah tindakan penelitian diperoleh hasil pada tabel berikut : Tabel 4.6 : Motivasi Akhir Siswa Persentase skor yang diperoleh Kategori Σ Siswa Motivasi Akhir 66,68 ≤ p ≤ 100 Tinggi 21 87,50 33,34 ≤ p ≤ 66,67 Sedang 3 12,50 ≤ p ≤ 33,33 Rendah - Tabel di atas menunjukkan tingkat motivasi siswa setelah tindakan penelitian dilakukan. Berdasarkan data terlihat bahwa persentase siswa yang memiliki motivasi belajar dengan kriteria tinggi sebanyak 87,50 dan siswa 55 yang memiliki motivasi sedang sebanyak 12,50 . Daftar skor motivasi siswa dapat dilihat pada lampiran 31.

B. Analisis Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK EKOSISTEM DI KELAS X SMA NEGERI 7 MEDAN.

0 2 19

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe snowball throwing untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta pada materi ekosistem.

1 6 289

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi ekosistem siswa kelas X A SMA Negeri 1 Menyuke Kalimantan Barat dengan metode observasi.

1 2 87

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video.

0 1 252

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

0 1 203

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas X SMA Pangudi Luhur Sedayu Kabupaten Bantul pada materi animalia melalui metode Joyful Learning

0 6 199

Meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas VII A pada materi ekosistem SMP Negeri 1 Sendawar Kutai Barat menggunakan media animasi dan video

0 5 250

Penerapan metode observasi untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi vertebrata di Kelas X SMA BOPKRI 2 Yogyakarta

0 1 201

Penerapan pendekatan scientific untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar fisika siswa kelas x mia 1 sma negeri 1 Karanganom Artikel

0 0 6

PERBANDINGAN PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING DAN KONVENSIONAL TERHADAP MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 MENYUKE KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT.

0 14 104