Gerbang Suntik I nstrumentasi HPLC

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 119 Selanjutnya pada bab ini secara terinci akan dibahas masing-masing unit peralatan HPLC yang memegang peranan penting.

6.3.1 Gerbang Suntik

I njeksi sampel unt uk dianalisis dengan metoda HPLC merupakan tahap yang penting, karena meskipun kolom telah memadai, hasil kromatogram yang ditampilkan tidak akan memadai kalau injeksi sampel tidak dilakukan dengan tepat. Keadaan ini akan menjadi suatu keharusan apabila yang dituju analisis kuantitatif dengan HPLC. Oleh sebab itu perlu diketahui berbagai sistem injektor HPLC yang umum dipakai. Ada tiga macam sistem injektor pada HPLC yaitu: 1. I njekt or dengan memakai diafragma Septum injector 2. I njekt or tanpa memakai diafragma Septumless injection system 3. I njekt or dengan pipa dosis Loop valve 4. Sistem injeksi otomatis Autoinjector Gambar 6.13 Sistem injeksi dengan diafragma septum Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 120 Keuntungan menggunakan injektor memakai diafragma adalah: 1. Pengambilan volume sampel yang akan diinjeksikan dapat dipilih sesuai dengan keinginan 2. Sederhana dan harganya murah 3. Dapat diinjeksi dengan volume sampel yang sedikit 4. Merupakan sistem injeksi yang paling banyak digunakan Gambar 6.14 Sistem injeksi dengan diafragma septum Keuntungan menggunakan siatem injeksi tanpa diafragma Septumless injection system adalah dapat mencegah tersumbatnya jarum injektor karena pengaruh dari partikel diafragmaseptum dimana hal ini akan dapat menyumbat kolom HPLC. Sistem injeksi dengan menggunakan pipa dosis pada saat ini merupakan pilihan yang sangat tepat pada HPLC, khususnya unt uk analisis kuantitatif. Sebab ketetapan jumlah volume sampel yang diinjeksi akan sangat penting untuk analisis kuantitatif dan keadaan ini hanya bisa didapatkan dengan injektor sistem pipa dosis loop valve. Prinsip kerja pipa dosis adalah ” Load I nject”, dimana pada saat awal, sampel akan masuk memenuhi volume Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 121 loop terlebih dahulu dan akhirnya segera masuk menuju kolom pemisahan dengan volume yang tidak berkurang sedikitpun. Gambar 6.15 Pipa dosis Pada Gambar 6.15 diatas terdapat 6 buah klep pengatur pada 6 posisi. Pada saat sampel diinjeksikan maka sampel tidak langsung masuk kedalam kolom, tetapi akan memenuhi pipa dosis loop valve terlebih dahulu. Pipa dosis ini mempunyai ukuran volume yang bermacam-macam dari 5 µ L – 2000 µ L. Volume sampel yang diinjeksikan sebaiknya lima kali dari volume pipa dosisnya. Bila pipa dosisnya berukuran 20 µ L maka volume sampel yang diinjeksikan adalah 100 µ L. Kelebihan sampel yang mengisi loop akan dikeluarkan ke penampung. Pada saat posisi inject Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 122 maka rotor penggerak akan berputar sehingga injektor tidak lagi berhubungan dengan pipa dosis. Namun, pipa dosis yang terisi penuh oleh sampel yang berhubungan dengan kolom sehingga sampel akan menuju kolom dengan bant uan fase geraknya. Gambar 6.16 Sistem injeksi otomatis autoinjector Autoinjektor mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan cara kerja sistem injeksi dengan menggunakan pipa dosis atau sistem injeksi tanpa diafragma. Keuntungan sistem ini adalah volume yang diinjeksikan tidak akan berkurang selama proses injeksi dan mampu memisahkan sampel-sampel dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Kromatografi Cair Kinerja Tinggi 123

6.3.2 Kolom HPLC