Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tinjauan Pustaka

atau 100. Hal ini berarti jumlah keluaran yang dihasilkan sama dengan jumlah masukan yang digunakan. Namun pada kenyataannya kondisi ideal tersebut sangat sulit untuk dicapai karena ada faktor yang mempengaruhi. Salah satunya ialah output yang dihasilkan tidak sebanding dengan input yang ada. Karena kondisi efisiensi 100 sangat sulit untuk dicapai, maka dilakukan pengukuran efisiensi yang bersifat relatif. Dalam hal ini nilai efisiensi suatu objek tidak dibandingkan dengan kondisi ideal 100, namun dibandingkan dengan nilai efisiensi objek - objek lain. Sebagai solusi dalam pengukuran efisiensi relatif akan digunakan metode Data Envelopment Analysis DEA. Analisis ini diperkenalkan oleh Charnes et.al 1978. Selanjutnya di dalam analisisnya metode ini melakukan kajian menggunakan beberapa objek kajian yang dianggap memiliki karakteristik yang sama. Cara pengukuran yang digunakan dalam metode DEA adalah membandingkan antara output yang dihasilkan dan input yang ada, yaitu : input output Efisiensi Metode DEA akan menggunakan program linier dalam menentukan efisiensi relatif terhadap sejumlah Decision Making Unit DMU. Dalam hal ini tujuan yang ingin dicapai ialah mendapatkan DMU terbaik diantara sejumlah DMU yang lain dengan membandingkan efisiensi DMU-DMU tersebut.

A. Perumusan Masalah

Yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah mendapatkan tingkat efisiensi perbankan di Indonesia menggunakan metode DEA. Muhammad Amin : Penerapan Metode Data Envelopment Analysis DEA Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia, 2010.

B. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi dalam beberapa hal yaitu : 1. Pengukuran efisiensi relatif dilakukan hanya pada 5 Bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ, yaitu : a. Bank BNI b. Bank BRI c. Bank Mandiri d. Bank BCA e. Bank Bukopin 2. Data yang digunakan adalah Data laporan keuangan pada tahun 2006, 2007, dan 2008 dari kelima Bank yang tersebut di atas.

C. Tinjauan Pustaka

Dalam pengukuran kinerja, efisiensi dihitung dengan analisis parametrik dan non-parametrik. Analisis parametrik yaitu Stochastic Frontier Analysis SFA, sedangkan analisis non-parametrik yaitu data Envelopment Analysis DEA. Selanjutnya dengan metode SFA dan DEA ini evaluasi kinerja Bank dapat dilakukan. Dari hasil studi menunjukkan bahwa kinerja bank setelah krisis keuangan lebih baik dibandingkan dengan sebelum masa krisis dan hasil evaluasi dengan model DEA dan SFA mempunyai hubungan moderat Abidin dan Cabanda, 2007. Pada periode tahun 1997 sampai tahun 2003, analisis DEA digunakan untuk mengevaluasi kinerja Bank di Indonesia. Periode tahun 1998 sampai 1999 berdasarkan analisis ini bank swasta devisa adalah paling efisien, sedangkan pada akhir tahun 2001 hingga akhir tahun 2003 yang paling efisien adalah bank pemerintah Haddad, dkk, 2003. Pada tahun 2003 sampai tahun 2005 dilakukan penelitian tingkat efisien di 93 bank umum di Indonesia dengan menggunakan pendekatan DEA. Didapatkan 3 Muhammad Amin : Penerapan Metode Data Envelopment Analysis DEA Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia, 2010. hasil bahwa kelompok bank asing dan bank pemerintah lebih efisien dibandingkan kelompok bank lain Abidin, 2007. DEA merupakan alat analisis yang paling populer untuk mengukur efisiensi. DEA biasanya digunakan untuk mengukur efisiensi relatif organisasi atau perusahaan. Satuan ukuran ini biasanya dinyatakan dalam Decision Making Unit DMU. Efisiensi relatif suatu DMU adalah efisiensi suatu DMU yang dibandingkan dengan efisiensi DMU lainnya dalam satu kesatuan populasi sampel. Di sini berlaku syarat bahwa DMU-DMU tersebut memiliki set data yang terdiri dari jenis input dan output yang sama Admin, 2008. Dari 125 bank yang diteliti pada tahun 2005, ada sebanyak 54 bank 43,20 yang sudah efisien dan selebihnya yaitu sebanyak 71 bank 56,80 belum efisien. Apabila ditinjau dari konsep API maka bank Fokus merupakan bank yang paling efisien kemudian disusul bank dengan kegiatan usaha terbatas dan yang terakhir bank Nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bank dengan modal lebih besar belum tentu mencapai tingkat efisiensi lebih tinggi dibandingkan dengan bank dengan modal kecil, akan tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan bank yang bersangkutan dalam memanfaatkan input yang dimilikinya untuk menghasilkan output secara optimal Anik Kusumawati, 2009. Dalam suatu laporan keuangan perbankan terdapat laporan laba rugi dan neraca. Diantara laporan laba rugi adalah beban bunga, beban operasional lainnya, beban pajak, pendapatan bunga dan pendapatan operasional lainnya. Sedangkan yang termasuk kedalam neraca adalah aktiva tetap Muljono, 1992

D. Tujuan Penelitian