Gambar 2.4. Grafik dengan karakteristik efisien namun tidak kuat
Jarak antara titik B dan titik perpotongan titik T relatif dekat sehingga jika terjadi pergeseran efisiensi pada titik B, maka pergeseran itu dikhawatirkan akan berada
dibawah kondisi garis frontier yang dibatasi titik A dan C sehingga titik B menjadi tidak efisien lagi.
2.4 Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas dirancang untuk mempelajari pengaruh perubahan dalam parameter model linear programming terhadap pemecahan optimum. Analisis ini
memberikan karakteristik dinamis pada model yang memungkinkan seorang analis untuk mempelajari perilaku pemecahan optimum sebagai hasil dari perubahan dalam
parameter model. Tujuan akhir dari analisis ini adalah untuk memperoleh informasi tentang pemecahan optimum yang baru dan yang dimungkinkan yang bersesuaian
dengan perubahan dalam parameter tersebut dengan perhitungan tambahan yang minimal.
Masalah sensitivitas adalah berapa besar perubahan yang diijinkan dalam parameter model yaitu koefisien fungsi tujuan dan konstanta sebelah kanan akan
mempengaruhi solusi optimumnya. Sasaran analisis sensitivitas adalah menentukan kisaran variasi dalam parameter yang akan membuat solusi optimum tidak berubah.
Output1 input 1 C
B T
A
Output 2 input
2
O 16
Muhammad Amin : Penerapan Metode Data Envelopment Analysis DEA Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia, 2010.
BAB 3
PEMBAHASAN
Dalam pembahasan ini akan diukur efisiensi lima Bank yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta BEJ menggunakan metode DEA. Analisis efisiensi yang dilakukan
dititikberatkan pada efisiensi berdasarkan data laporan keuangan kelima Bank tersebut selama tiga tahun, yaitu tahun 2006, 2007, dan 2008.
Semua Bank yang dievaluasi memilik jenis input dan output yang sama. Dalam pengukuran efisiensi kelima Bank ini, pengertian Bank yang relatif efisien
adalah Bank yang memperoleh total output sebanding dengan total input yang telah dikeluarkan oleh Bank tersebut.
Untuk selanjutnya, ke-lima Bank disebut sebagai Decision Making Unit DMU yang akan dievaluasi, terdiri dari :
- DMU 1 : Bank BNI - DMU 2 : Bank BRI
- DMU 3 : Bank Mandiri - DMU 4 : Bank BCA
- DMU 5 : Bank Bukopin
3.1 Faktor Input
3.1.1 Aktiva Tetap Yang dimasukkan kedalam pos ini adalah nilai buku dari tanah, gedung,
kantor, rumah dan perabot milik bank termasuk kantornya diluar negeri, dalam rupiah dan valuta asing. Dalam jumlah tersebut telah dikurangi dengan
penyusutan atas nilai aktiva tetap dan inventaris tersebut sampai dengan akhir bulan laporan
Muhammad Amin : Penerapan Metode Data Envelopment Analysis DEA Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia, 2010.
Tabel 3.1 Aktiva Tetap Setiap Bank
DMU BANK
AKTIVA TETAP Rp
Tahun 2006 Tahun 2007
Tahun 2008
1 BNI
4.111.593 3.871.229
3.732.893 2
BRI 1.821.978
1.644.172 1.350.483
3 MANDIRI
4.709.243 4.531.577
4.603.560 4
BCA 2.214.931
2.264.841 2.644.785
5 BUKOPIN
268.882 321.991
407.528 Sumber : Laporan Keuangan Bursa Efek Jakarta, diakses tanggal 12 Agustus 2009
3.1.2 Beban Bunga Yang dimasukkan kedalam rekening ini adalah semua biaya atas dana-dana
termasuk provisi yang berasal dari Bank Indonesia, Bank-Bank lain, dan pihak ketiga bukan Bank.
Tabel 3.2 Beban Bunga Setiap Bank
DMU BANK
BEBAN BUNGA Rp
Tahun 2006 Tahun 2007
Tahun 2008
1 BNI
7.667.029 7.410.289
6.716.256 2
BRI 7.262.828
6.504.724 8.407.912
3 MANDIRI
15.915.870 11.142.628
12.051.637 4
BCA 7.668.266
6.748.076 6.944.833
5 BUKOPIN
1.813.233 1.894.839
1.872.705 Sumber : Laporan Keuangan Bursa Efek Jakarta, diakses tanggal 12 Agustus 2009
Muhammad Amin : Penerapan Metode Data Envelopment Analysis DEA Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia, 2010.
3.1.3 Beban Operasional Lainnya Yang dimasukkan kedalam rekening ini adalah semua biaya operasional
lainnya yang dikeluarkan Bank selain biaya bunga, misalnya biaya umum dan administrasi, biaya gaji dan tunjangan, dan biaya lainnya.
Tabel 3.3 Beban Operasional Lainnya Setiap Bank
DMU BANK
BEBAN OPERASIONAL LAINNYA Rp
Tahun 2006 Tahun 2007
Tahun 2008
1 BNI
6.258.208 7.625.927
7.227.642 2
BRI 7.665.646
9.019.611 10.996.546
3 MANDIRI
6.861.975 8.210.461
9.379.761 4
BCA 5.114.975
5.884.151 6.825.860
5 BUKOPIN
811.748 985.604
1.118.193 Sumber : Laporan Keuangan Bursa Efek Jakarta, diakses tanggal 12 Agustus 2009
3.1.4 Beban Pajak Yang dimasukkan kedalam rekening ini adalah biaya yang dikeluarkan Bank
selain biaya bunga dan biaya operasional lainnya, misalnya biaya pajak penghasilan.
Table 3.4 Beban Pajak Setiap Bank
DMU BANK
BEBAN PAJAK Rp
Tahun 2006 Tahun 2007
Tahun 2008
1 BNI
911.074 579.396
706.480 2
BRI 1.649.149
2.942.073 2.863.644
3 MANDIRI
408.724 1.985.892
2.753.244 4
BCA 1.823.794
1.912.378 1.943.904
5 BUKOPIN
144.397 168.350
181.995 Sumber : Laporan Keuangan Bursa Efek Jakarta, diakses tanggal 12 Agustus 2009
Muhammad Amin : Penerapan Metode Data Envelopment Analysis DEA Untuk Mengukur Effisiensi Kinerja Perbankan Di Indonesia, 2010.
3.2 Faktor Output