Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah

Setiap perusahaan atau instansi pemerintahan pasti memiliki berbagai cara agar pegawainya lebih bersemangat dalam bekerja dan lebih sejahtera, misalnya dengan memberikan bonus dalam bentuk uang, tabungan maupun jalan-jalan ke luar negeri. Dinas Perhubungan Kota Medan juga memiliki sumber penghasilan tambahan di luar gaji, yaitu : 1. Tunjangan Perbaikan Penghasilan TPP diberikan kepada seluruhpegawai staf dan kepala bidang, tetapi pembagiannya berdasarkan golongan dan jabatan. TPP dapat diberikan apabila adanya surat peraturan Gubernur. 2. Gaji ke-13 ini diberikan untuk membantu biaya anak sekolah, biasanya diberikan pada bulan Juni atau Juli. Pada gaji ke-13 ini diberikan potongan, yaitu potongan tunjangan pajak Pph 21 dan besarnya jumlah gaji ke-13 tersebut dilihat dari golongan.

D. Prosedur Pencatatan Gaji Dan Upah

Sebelum membahas tentang prosedur pencatatan gaji dan upah perlu kita Potongan 1. Iuran Wajib Pajak IWP Rp. xx 2. Pph 21 Rp. xx 3. Iuran BPJS Kesehatan Rp. xx 4. BPRAngsuran Bank Rp. xx Jumlah Potongan Rp. xx Jumlah Penghasilan Bersih Rp. xx pahami dulu arti dari prosedur itu sendiri. Prosedur adalah rangkaian kegiatan administrasi yang biasanya melibatkan beberapa orang untuk mencapai keseragaman tindak dalam melaksanakan segala transaksi-transaksi yang sering terjadi. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih prosedur pencatatan gaji dan upah menurut Mulyadi 2001: 385 adalah sebagai berikut : 1. Prosedur pencatatan waktu hadir . Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir pegawai yang diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan menggunakan daftar hadir pada pintu masuk kantor administrasi atau perusahaan. 2. Prosedur pencatat waktu kerja. Pencatatan waktu kerja diperlukan bagi pegawaidifungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya gaji pegawai kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa pegawai tersebut. Prosedur pembuatan daftar gaji dalam prosedur ini fungsi daftar gaji membuat daftar gaji pegawai. 3. Prosedur distribusi biaya gaji. Dalam prosedur ini biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. 4. Prosedur pembayar gaji. Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek guna pembayaran gaji. Adapun prosedur pencatatan gaji dan upah tercantum dalam hal-hal yang berkaitan dengan dokumen-dokumen yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan tugas yang harus dilaksanakan. Menurut Mulyadi 2001: 389dalam buku sistem akuntansi, dokumen ini terdiri dari : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah. Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupasurat-surat keputusan yang bersangkutan dengan pegawai, misalnya surat keputusan pengangkatan pegawai baru, kenaikan pangkat dan lain-lain. 2. Kartu jam hadir Dokumen ini umumnya digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap pegawai diperusahaan. Catatan jam hadirpegawai ini dapat berupa daftar hadir dan dapat pula berbentuk kartu hadir yang diisi dengan mesin pencatat waktu. 3. Kartu jam kerja Dokumen ini digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung pabrik guna mengerjakan pesanan tertentu. 4. Daftar gaji dan upah Dokumen ini berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap pegawai dikurangi potongan-potongan berupa Pph pasal 21 utang pegawai, iuran untuk organisasi pegawai dan lain-lain. 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah Dokumen ini merupakan ringkasan gaji dan upah yang dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. 6. Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuatan daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah. 7. Amplop gaji dan upah Utang gaji dan upah pegawai diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. 8. Bukti kas keluar Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran uang yang dibuat oleh fungsi akuntansi kepada fungsi keuangan, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Setiap instansi pemerintahan di Indonesia memiliki tingkat golonganyang berbeda-beda, termasuk juga di Dinas Perhubungan Kota Medan mengikuti peraturan yang telah ditetapkan pemerintah. Adapun tingkat golongan tersebut adalah : Golongan I : Golongan Ia Juru Muda Golongan Ib Juru Muda TK 1 Golongan Ic Juru Golongan Id Juru TK 1 Golongan II : Golongan IIa Pengatur Muda Golongan IIb Pengatur Muda TK 1 Golongan IIc Pengatur Golongan IId Pengatur TK 1 Golongan III : Golongan IIIa Penatar Muda Golongan IIIb Penata Muda TK 1 Golongan IIIc Penata Golongan IIId Penata TK 1 Golongan IV : Golongan IVa Pembina Golongan IVb Pembina TK 1 Golongan IVc Pembina Utama Mada Golongan IVd Pembina Utama Madya Golongan IVe pembina Utama Keterangan :Di Dinas Perhubungan Kota Medan dimulai darigolongan Ia.

E. Pengendalian Internal Gaji Dan Upah