dibutuhkan sistem informasi penjualan yang memadai untuk menunjang kegiatan tersebut.
PT. Speedline Auto Showroom merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil. Seiring dengan perkembangan penjualan maka PT.
Speedline Auto Showroom menghadapi permasalahan, yaitu masih terdapat kelemahan-kelemahan yang ditemukan dalam proses jalannya transaksi penjualan.
Oleh sebab itu diperlukan perbaikan-perbaikan dalam sistem yang telah berjalan dengan merancang sebuah sistem informasi akuntansi yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan sehingga operasi perusahaan menjadi lebih baik. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik menulis skripsi membuat
tentang sistem informasi penjualan yang menggambarkan jalannya transaksi penjualan. Dan karenanya penulis mengangkat sebuah judul yaitu :
“Analisis Perancangan Sistem Informasi Penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom”
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan alasan pemilihan judul, maka yang menjadi permasalahan didalam ini adalah :
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan
oleh PT. Speedline Auto Showroom? 2.
Apakah sistem informasi akuntansi penjualan PT. Speedline Auto Showroom telah berjalan dengan efektif?
2
Universitas Sumatera Utara
3. Bagaimanakah merancang sistem informasi penjualan pada PT.
Speedline Auto Showroom untuk sistem penjualan yang efektif dan efisien?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu : 1.
Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penjualan yang diterapkan oleh PT. Speedline Auto Showroom.
2. Untuk menganalisis apakah sistem informasi akuntansi penjualan pada
PT. Speedline Auto Showroom sudah berjalan efektif atau belum. 3.
Untuk membuat rancangan alternatif sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. Speedline Auto Showroom.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu : 1.
Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang sistem informasi akuntansi yang diterapkan secara nyata diperusahaan.
2. Memberi masukan dan saran bagi perusahaan untuk sistem informasi
supaya lebih baik lagi sehingga operasi perusahaan lebih meningkat. 3.
Memberi informasi bagi pihak yang ingin menggunakan sebagai bahan pembanding, pelengkap dan menambah kepustakaan.
3
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu “systema” yang artinya kesatuan. Sistem memiliki makna luas, sebuah sistem harus terdiri atas lebih dari satu
bagian. Suatu tujuan bersama menghubungkan semua bagian dalam satu sistem pada organisasi. Walaupun fungsi dari setiap bagian berbeda dan bersifat
independen satu sama lain namun tujuannya adalah sama. Sebuah sistem dipergunakan untuk satu tujuan akan tetapi juga dapat digunakan untuk lebih dari
satu tujuan. “sistem merupakan suatu rangkaian kesatuan yang terdiri dari bagian-
bagian yang saling berhubungan dan mempengaruhi biasa disebut dengan subsistem, yang diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” Hall, 2001 :
5. “sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, output.” Widjajanto, 2001 : 2
“sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.” Mulyadi,
2001 : 2. Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya
satu dengan yang lainnya yang fungsi untuk mencapai tujuan yang telah
4
Universitas Sumatera Utara
ditetapkan sebelumnya. Suatu sistem dibuat untuk menangani yang berulang kali atau rutin terjadi. Dengan adanya sistem yang baik, maka kegiatan perusahaan
akan semakin baik dan terarah sesuai dengan tujuan. Rangkaian unsur dalam suatu sistem yaitu :
Gambar 2.1. Unsur dalam sistem
2.1.1. Klasifikasi Sistem
Menurut Mulyanto 2009 : 8 sistem dapat diklasifikasikan dari
beberapa sudut pandang, di antaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik.
Sistem Abstrak abstrak system adalah sistem yang berupa pemikiran atau gagasan yang tidak tampak secara fisik.
Misalnya, sistem agamateologi. Sistem Fisik physical system adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat dengan
mata. Misalnya, sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem transportasi.
2. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan.
Sistem alamiah natural system adalah sistem yang terjadi karena proses alam, bukan buatan manusia. Misalnya, sistem
INPUT PROSES
OUTPUT
5
Universitas Sumatera Utara
tatasurya, sistem rotasi bumi. Sistem buatan manusia human made system adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau
campur tangan manusia. Misalnya, sistem komputer, sistem transportasi.
3. Sistem Tertentu dan tak tentu
Sistem tertentu deterministic system adalah sistem yang operasinya dapat diprediksi secara cepat dan interaksi di antara
bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti. Misalnya, sistem komputer karena operasinya dapat diprediksi berdasarkan
program yang dijalankan. Sistem tak tentu probabilistic system adalah sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi
karena mengandung unsur probabilitas. Misalnya, sistem persediaan.
4. Sistem Tertutup Dan Terbuka Open Sistem
Sistem tertutup closed system adalah sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh
dengan keadaan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan output untuk subsistem yang lain.
2.1.2. Analisis Sistem
Menurut Jogiyanto 2003 “Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan hambatan-hambatan yang
6
Universitas Sumatera Utara
terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan”.
Menurut Diana 2011 “Analisis Sistem merupakan sekumpuluan prosedur untuk membuat spesifikasi sistem informasi yang baru atau sistem
informasi yang dimodifikasi”. Agar efektif, maka seorang analis sistem harus memiliki
pengetahuan dalam bidang komputer dan bisnis. Jika analis sistem hanya memiliki latar belakang komputer, maka di dalam tim pengembangan sistem
harus ada orang yang memiliki keahlian dalam bidang bisnis. Tujuan analisis sistem adalah mengembangkan persyaratan bagi
sistem baru, analis sistem memerlukan studi terhadap sistem yang ada dan solusi yang diajukan lebih jauh lebih rinci daripada pada tahap survey atau
inve stigasi sistem. Langkah-langkah dalam analisis sistem meliputi:
1. Mempelajari dan mendokumentasikan sistem yang ada.
2. Menyelesaikan dokumentasi analisis. Dokumentasi analisis sistem
meliputi : a.
Hasil observasi dan wawancara. b.
Ringkasan dan hasil kuesioner. c.
Flowchart. d.
DFD. e.
Struktur Organisasi. 3.
Merancang alternative sistem yang baru.
7
Universitas Sumatera Utara
2.1.3. Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem, pendefenisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
dan persiapan untuk rancang bangun implementasi, menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk.
Pada umumnya tujuan dari perancangan sistem informasi adalah: a.
Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem informasi. b.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun lengkap kepada pemrograman komputer dan ahli teknik
lainnya yang terlibat. c.
Perencanaan sistem harus efektif an efisien untuk dapat mendukung pengolahan pelaporan manajemen dan
mendukung instansiperusahaan. d.
Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing komponen dari
sistem informasi yang meliputi data dan informasi, penyimpanan data, metode-metode, prosedur, brainware,
hardware, software, dan pengolahan transaksi. Dengan adanya perancangan sistem informasi diharapkan dapat
membantu manajemen dalam suatu organisasi untuk mengkoordinasikan dan menghubungkan satu ama lainnya. Perancangan sistem dapat berarti
menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama, memperbaiki atau menyempurnakan sistem yang ada.
8
Universitas Sumatera Utara
2.2. Informasi
Informasi berasal dari data, data adalah fakta statistik dalam bentuk kumpulan simbol yang tidak mengartikan sesuatu.
“informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang sangat penting bagi penerima dan mempunyai nilai nyata atau berupa nilai yang dapat
dipahami dalam keputusan sekarang maupun masa yang akan datang.” Davis, 2000 : 24.
“Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.”
McFadden, 1999. Informasi sangat berguna bagi pihak manajemen dalam proses
pengambilan keputusan, maka dari informasi yang berguna harus memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
1. Akurat Accurate
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas. Informasi harus
akurat karena dari sumber informasi sampai penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat mengubah atau merusak
informasi tersebut.
2. Tepat Waktu Timeliness
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi karena
9
Universitas Sumatera Utara
merupakan landasan dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal dalam suatu organisasi.
3. Relevan Relevance
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk yang satu dengan yang lainnya berbeda.
4. Lengkap Complete
Informasi yang disajikan termasuk didalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan dasar masalah atau
aktivitas-aktivitas yang diukur oleh pembuat keputusan.
5. Dimengerti Understable
Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang dapat dipakai dan dimengerti oleh si pembuat keputusan.
Suatu Informasi mempunyai beberapa fungsi antara lain : 1.
Menambah pengetahuan. 2.
Mengurangi Ketidakpastian. 3.
Mengurangi resiko kegagalan. Adapun tujuan informasi yaitu :
1. Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.
10
Universitas Sumatera Utara
2.3 Sistem Informasi