Break Even Point BEP Return On Investment ROI Pay Out Time POT Return On Network RON

10.3 Total Penjualan Total Sales

Hasil penjualan Magnesium Sulfat Heptahydrat tahunan = 4.030,418 kgjam x 24 jamhari x 320 haritahun x Rp.15.000,- kg = Rp. 464.304.153.600,-

10.4 Perkiraan RugiLaba Usaha

Dari hasil perhitungan pada Lampiran E diperoleh sebagai berikut : Laba sebelum Pajak Bruto = Rp. 156.071.307.500,- Pajak Penghasilan PPh = Rp. 46.803.892.250,- Laba setelah Pajak Netto = Rp. 109.267.415.300,- 10.5 Analisa Aspek Ekonomi 10.5.1 Profit Margin PM Profit Margin atau net profit menunjukkan pada perhitungan profitabilitas dalam persen. Dihitung dari perbandingan antara keuntungan sebelum pajak terhadap total penjualan. PM = 100 x Penjualan Total pajak sebelum Laba = 100 3.600,- 464.304.15 . .307.500,- Rp.156.071 x Rp = 33,61 Dari hasil perhitungan diperoleh profit margin sebesar 33,61 . Maka Pra- rancangan Pabrik Pembuatan Magnesium Sulfat Heptahydrat ini memberikan keuntungan.

10.5.2 Break Even Point BEP

Break Even Point adalah keadaan kapasitas produksi pabrik saat hasil penjualan hanya dapat menutupi biaya produksi. Dalam keadaan ini pabrik tidak untung dan tidak rugi. BEP = 100 x Variabel Biaya Penjualan Total Tetap Biaya − BEP = 100 2.220,- 238.113.38 . 3.600,- 464.304.15 . ,915,- 70,119,463 . x Rp Rp Rp − Universitas Sumatera Utara = 31,00 Kapasitas produksi pada titik BEP = 31,00 x 10.000 tontahun = 3.100 tontahun Nilai penjualan pada titik BEP = 31,00 x Rp. 464.304.153.600,- = 143.934.287.600 Dari data feasibilities Peters, dkk. 2004 diperoleh data sebagai berikut :  BEP ≤ 50 , pabrik layak feasible  BEP ≥ 70 , pabrik kurang layak infeasible Dari perhitungan diperoleh BEP sebesar 31,00 . Maka Pra-Rancangan Pabrik ini cukup layak.

10.5.3 Return On Investment ROI

Return on Investment adalah besarnya persentase pengembalian modal tiap tahun dari penghasilan bersih. ROI = 100 mod x Investasi al Total pajak setelah Laba ROI = 100 46.474,- .493.582.8 5.300,- 109.267.41 . x Rp Rp = 22,13 Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi total dalam pendirian pabrik. Kategori resiko pengembalian modal tersebut adalah sebagai berikut :  ROI ≤ 15 , resiko pengembalian modal rendah  15 ≤ ROI ≤ 45 , resiko pengembalian modal rata-rata  ROI ≥ 45 , resiko pengembalian modal tinggi. Dari hasil perhitungan diperoleh ROI sebesar 22,13 sehingga pabrik yang akan didirikan ini termasuk resiko laju pengembalian modal tinggi Universitas Sumatera Utara

10.5.4 Pay Out Time POT

Pay Out Time adalah angka yang menunjukkan berapa lama waktu pengembalian modal, dihitung dengan membandingkan besar total investasi dengan penghasilan bersih setiap tahun. Untuk itu, pabrik dianggap beroperasi pada kapasitas setiap tahun. POT = Tahun x ROI 1 1 POT = Tahun x1 221 , 1 POT = 4,5 Tahun Dari hasil perhitungan didapat bahwa seluruh modal investasi akan kembali setelah 4,5 tahun operasi.

10.5.5 Return On Network RON

Return on Network merupakan perbandingan laba setelah pajak dengan modal sendiri. RON = 100 x sendiri Modal pajak setelah Laba RON = 100 7.800 176.149.70 . 5.300,- 109.267.41 . x Rp Rp RON = 62,03

10.5.6 Internal Rate of Return IRR