Sindrom Premenstruasi TINJAUAN PUSTAKA

Adalah perubahan karakteristik yang khas dari gejala – gejala psikologis ke arah yang lebih maju. Ali, 2009, hlm 11

E. Masa Puber

Menurut Root masa puber adalah suatu tahap dalam perkembangan saat terjadi kematangan alat-alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi. Al-Mighwar, 2006, hlm 17. Menurut orang Yunani kuno, masa puber adalah masa munculnya perubahan- perubahan fisik dan perilaku. Aristoteles berkata, sebagian besar laki-laki mulai memproduksi sperma setelah usia 14 tahun. Pada saat yang sama rambut kemaluan mulai tumbuh dan payudara perempuan mulai membesar serta mendapat haid`yang dianggap sebagai kriteria titik tengah masa puber. Al-Mighwar, 2006, hlm 23.

F. Sindrom Premenstruasi

1. Pengertian Menstruasi adalah pelepasan dinding endometrium yang disertai dengan pendarahan yang terjadi secara berulang setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan Aulia, 2009, hlm 8 Bagi sebagian wanita saat-saat menjelang menstuasi sering merasa tidak nyaman, bahkan sering sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sakit perut hingga bagian pinggang, mual atau pusing keadaan ini disebut Sindrom Premenstruasi Kasdu, 2005, hlm 17 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Salah satu kumpulan gejala – gejala gangguan derajat kesehatan yang sulit diidentifikasi secara akurat pada wanita adalah yang dikenal sebagai Sindrom Premenstruasi Varney, 2007, hlm 351 Sindrom premenstruasi merupakan suatu keadaan di mana sejumlah gejala terjadi secara rutin dan berhubungan dengan siklus menstruasi gejala biasanya timbul 7-10 hari sebelum menstruasi dan menghilang ketika menstruasi dimulai ¶ 1, http:www.medicastore.com, 2. Penyebab diperoleh tanggal 20 September 2009 Sindrom premenstruasi banyak mempengaruhi para remaja dan wanita – wanita di dalam awal usia 20–50 tahun yaitu dimulai pada tahap awal pubertas dan berakhir pada tahap menopause. Saryono,2009, hlm 3 Sindroma premenstruasi mungkin berhubungan dengan naik-turunnya kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus menstruasi. estrogen menyebabkan penahanan cairan, yang kemungkinan menyebabkan bertambahnya berat badan, pembengkakan jaringan, nyeri payudara dan perut kembung. Penyebab yang pasti dari sindroma premenstruasi tidak diketahui tetapi mungkin berhubungan dengan faktor-faktor sosial, budaya, biologi, dan psikis. ¶ 2, http:www.medicastore.com, diperoleh tanggal 20 September 2009 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 3. Gejala Jenis dan beratnya gejala bervariasi pada setiap wanita dan bervariasi pada setiap bulan Gejala-gejala yang mungkin ditemukan adalah: a Perubahan fisik seperti sakit punggung, perut kembung, payudara terasa penuh dan nyeri, perubahan nafsu makan, sembelit, pusing, pingsan, sakit kepala, daerah panggul terasa berat atau tertekan, hot flashes kulit wajah, leher, dada tampak merah dan teraba hangat, susah tidur, tidak bertenaga, mual dan muntah, kelelahan yang luar biasa, kelainan kulit misalnya jerawat dan neurodermatitis, pembengkakan jaringan atau nyeri persendian, penambahan berat badan b Perubahan suasana hati seperti cemas, depresi, mudah tersinggung, gelisah dan sebentar sedih sebentar gembira c Perubahan mental seperti kalut, sulit berkonsentrasi, pelupa. ¶ 4, http:www.medicastore.com, diperoleh tanggal 20 September 2009 4. Tipe – Tipe Sindrom Premenstruasi Terdapat beberapa macam tipe dan gejala sindrom premenstruasi, Dr. Guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari Fakultas Kedokteran UCLA, AS membagi sindrom premenstruasi menurut gejalanya yakni sindrom premenstruasi tipe A,H,C, dan D. 80 gangguan sindrom premenstruasi termasuk tipe A, penderita tipe H sekitar 60, sindrom premenstruasi C 40, dan sindrom premenstruasi D 20. Kadang – kadang seorang wanita mengalami kombinasi gejala, misalnya tipe A dan D secara bersamaan dan setiap tipe memiliki gejalanya sendiri – sendiri. Tipe – tipe sindrom premenstruasi antara lain : Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara a. Tipe A Sindrom Premenstruasi tipe A anxiety ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitif, saraf tegang, perasaan labil. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat menstruasi. Gejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron. Hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita sindrom premenstruasi bisa jadi kekurangan vitamin B6 ayam, ikan, hati, telur dan magnesium berbagai jenis kacang polong, apel, alpukat, pisang serta banyak mengkonsumsi makanan berserat dan sayuran berwarna hijau tua seperti brokoli dan mengurangi atau membatasi minum kopi. b. Tipe H Sindrom premenstruasi tipe H hyperhydration memiliki gejala edema pembengkakan, perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum menstruasi. Gejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe sindrom premenstruasi lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel ekstrasel karena tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita. Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi penimbunan air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari – hari. c. Tipe C Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Sindrom premenstruasi tipe C craving ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis – manis biasanya coklat dan karbohidrat sederhana biasanya gula. Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hipoglikemia timbul karena pengeluaran hormon insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial omega 6, atau kurangnya magnesium. d. Tipe D Sindrom premenstruasi tipe D depression ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata – kata verbalisasi, bahkan kadang – kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya tipe D berlangsung bersamaan dengan tipe A, hanya sekitar 3 dari seluruh tipe benar – benar murni tipe D. Sindrom premenstruasi tipe D murni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana hormon estrogen dalam siklus menstruasi terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteronnya. Kombinasi tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B terutama B6. Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan tipe D yang terjadi bersamaan dengan tipe A. Saryono,2009, hlm 37 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5. Faktor – Faktor Resiko Sindrom Premenstruasi Yang beresiko mengalami sindrom premenstruasi : a Kegiatan fisik Kurang berolahraga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya sindrom premenstruasi b Kebiasaan makan Faktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS, kekurangan zat – zat gizi seperti kurang vitamin B terutama B6, vitamin E, vitamin C, magnesium, zat besi, seng, mangan, serta asam lemak linoleat. c Faktor stres Faktor stres akan memperberat gangguan Sindrom premenstruasi. Saryono,2009,hlm 41 6. Cara mengatasi dan mecegahnya a Berolahraga Tindakan untuk mengurangi resiko adalah olahraga dan hidup lebih rileks sehingga aliran darah tubuh lancar karena mempengaruhi aliran darah reproduksi b Pola makan yang teratur Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Pola makan yang memenuhi gizi seimbang sehingga semua kebutuhan tubuh akan zat-zat gizi terpenuhi, terutama kebutuhan zat besi yang diperlukan saat wanita sedang haid. Makan secara teratur dalam porsi kecil tapi sering hal ini bisa mengatasi timbulnya rasa mual dan menjaga kestabilan kadar gula darah dalam tubuh. Mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dapat merangsang otak agar mengeluarkan hormon serotonin yang bisa membantu menjaga kestabilan emosi. Kurangi konsumsi kafein seperti kopi, teh, dan minuman bersoda karena bisa memperburuk keadaan di saat menjelang haid seperti sakit kepala dan Kurangi makanan yang diawetkan c Pemeriksaan ke dokter kandungan Periksakan ke dokter kandungan jika gangguan ini selalu dialami. Dokter akan memeriksa organ reproduksi jika dicurigai adanya gangguan dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut misalnya melakukan pemeriksaan laparaskopi atau memberikan obat-obatan tergantung diagnosa gangguannya d Haid adalah hal yang normal Cobalah untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan-perubahan yang dialami selama haid. Kasdu, 2005, hlm 18 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFENISI OPERASIONAL