c. Tumbuhnya rambut di kemaluan, ketiak, lengan dan kaki, dan kulit wajah.
Semua rambut, kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting.
d. Kulit menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori
bertambah besar. e.
Suara dari suara kanak-kanak menjadi merdu melodious, suara serak dan suara yang pecah jarang sekali terjadi.
f. Kelenjar keringat lebih aktif, dan kulit lebih menjadi kasar dibanding kulit
anak-anak. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat di ketiak mengeluarkan banyak keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa
haid. g.
Otot semakin kuat dan semakin besar, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan
tungkai kaki.
4. Penyebab Perubahan Pada Masa Pubertas
Usia mulainya pubertas dan perkembangannya dipengaruhi oleh berbagai faktor biologis, psikososial dan lingkungan. Faktor terpenting tampaknya adalah kesehatan
umum individu Henderson,2005 hlm.3. Santrock J 2003, hlm.84 mengemukakan berbagai riset menemukan bahwa
sebelum anak matang secara seksual, pengeluaran hormon seks jarang terjadi. Akan tetapi, dengan semakin meningkatnya jumlah hormon yang dikeluarkan, struktur dan
fungsi organ-organ seks akan semakin matang. Hubungan yang erat antara kelenjar pituitary yang ada pada dasar otak telah terbentuk dengan gonad atau kelanjar seks. Jadi
ada tiga hal yang menjadi penyebab masa puber, yaitu : a Peran Kelenjar Pituitary,
Universitas Sumatera Utara
kelenjar pituitary memproduksi dua hormon, yaitu hormon pertumbuhan yang berpengaruh dalam menentukan besarnya individu, hormon gonadotropik yang
merangsang gonad untuk meningkatkan aktivitasnya. Sebelum datangnya masa puber, jumlah hormon gonadotropik bertambah secara bertahap, demikian pula kepekaan
gonad terhdadap hormon gonadotropik . Dalam kondisi itulah terjadinya perubahan- perubahan masa puber ; b Peranan Gonad, seiring pertumbuhan dan perkembangan
gonad, bertambah besarlah organ-organ seks, yaitu ciri-ciri seks primer dan fungsinya pun menjadi matang. Begitu pula ciri-ciri seks sekunder, seperti berkembangnya rambut
kemaluan ; c Interaksi Kelenjar Pituitary dan Gonad, hormon yang telah diproduksi gonad, yang telah dirangsang oleh hormon gonadotropik yang diproduksi oleh kelenjar
pituitary, kemudian bereaksi terhadap kelenjar ini dan secara berangsur-angsur mengakibatkan penurunan jumlah hormon pertumbuhan yang diproduksi sehingga
menjadikan proses pertumbuhan terhenti. Interaksi antara hormon gonadotropik dan gonad terus berlangsung sepanjang kehidupan reproduksi individu, kemudian berkurang
secara perlahan saat wanita mendekati menopause. Wong,et al 2009, hlm.585 mengatakan bahwa secara umum peristiwa pubertas
disebabkan oleh pengaruh hormon dan dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior adenohiposis sebagai respons terhadap stimulasi dari hipotalamus. Stimulasi gonad
memiliki fungsi ganda,yaitu: a Produksi dan pelepasan gamet―produksi sperma pada
pria dan kematangan serta pelepasan ovum pada wanita ; b Sekresi hormon seks yang sesuai , yaitu estrogen dan progesteron dari ovarium wanita dan testosteron dari testis
pria
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DAN DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antar variabel, baik variabel yang
diteliti maupu n yang tidak diteliti Nursalam, 2003 hlm.55. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah komponen dari konsep diri dan variabel dependen adalah
penerimaan terhadap perubahan fisik remaja putri pada masa pubertas. Variabel Independen
Variabel Dependen B.
Skema. 1. Skema kerangka konsep
B. Hipotesis
Hipotesis pada penelitian ini adalah ada hubungan konsep diri dengan penerimaan perubahan fisik remaja putri pada masa pubertas.
C. Defenisi Operasional
Komponen Konsep diri ; •
Gambaran diri •
Ideal diri •
Harga diri •
Peran diri •
Identitas diri Perubahan fisik remaja putri pada
masa pubertas
Universitas Sumatera Utara