50
Menurut Shepherd 1962 dalam Soekartawi 1993 menyatakan bahwa efisiensi pemasaran adalah nisbah antara total biaya dengan total nilai produk yang
dipasarkan, atau dapat dirumuskan sebagai berikut. Ep = TBTNP x 100
Keterangan : EP
: Efisiensi pemasaran TB
: Total biaya pemasaran Rp TNP : Total nilai produk yang dipasarkan Rp
Maka pemasaran yang tidak efesien akan terjadi jika: 1. Biaya pemasaran makin besar
2. Nilai produk yang dipasarkan jumlahnya tidak terlalu besar Kriteria untuk menyatakan suatu efesiensi pemasaran
1. Nilai EP = 0 – 33
= Efisien 2. Nilai EP = 34
– 67 = Kurang Efisien
3. Nilai EP = 68 – 100
= Tidak Efisien Soekartawi, 2002.
3.6 Definisi Operasional
1. Petani responden adalah petani yang melaksanakan usahatani jagung melalui sistem kemitraan dan non kemitraan.
2. Usahatani melalui pola kemitraan adalah usahatani jagung yang dilaksanakan petani dengan menjalin kerja sama dengan perusahaan PT Pioneer Indonesia.
3. Usahatani melalui pola non kemitraan adalah usahatani jagung yang dilaksanakan petani secara mandiri, sehingga mulai penyediaan sarana produksi
ternak sampai pemasaran hasil dilaksanakan secara mandiri. 4. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan petani selama proses
produksi, baik biaya tetap maupun biaya variabel dinyatakan dalam satuan rupiah
5. Biaya tetap Fixed CostFC adalah biaya yang besar kecilnya tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi dalam hal ini meliputi sewa lahan.
51
6. Biaya tidak tetap Variabel CostVC adalah biaya yang besar kecilnya dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah produksi dalam penelitian ini meliputi
pupuk, bibit dan tenaga kerja diukur dengan satuan rupuah 7. Luas garapan pada tanaman jagung diukur dengan satuan hektar ha.
8. Obat-obatan atau pestisida merupakan obat yang dipakai petani dalam memberantas hama, penyakit dan gulma yang dinyatakan dalam satuan liter.
9. Tenaga kerja merupakan salah satu variabel produksi yang berupa tenaga manusia yang dinyatakan dalam satuan Hari Kerja Pria HKP.
10. HKP merupakan hari kerja pria yang dihitung berdasarkan lama kerja pria yaitu selama 8 jam.
11. Pupuk merupakan pupuk yang dipakai petani dalam usahatani cabai rawit dinyatakan dalam satuan kilogram.
12. Biaya obat-obatan merupakan biaya variabel yang dikorbankan untuk membeli pestisida, insektisida, fungisida untuk memberantas hama, penyakit dan gulma
yang dinyatakan dalam satuan rupiah. 13. Biaya pupuk merupakan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh pupuk yang
dinyatakan dalam satuan rupiah. 14. Harga Jual adalah nilai yang diberikan kepada jagung dalam satuan rupiah per
kilogram dimana harga jual ini sesuai kesepakatan antara petani dengan PT Pioneer Indonesia.
15. Penerimaan adalah nilai hasil yang diperoleh dari harga jual jagung yang dikalikan dengan produksi sebelum dikurangi biaya produksi, dinyatakan dalam
satuan rupiah. 16. Pendapatan adalah penerimaan petani pada akhir musim panen dikurangi
dengan biaya produksi, dinyatakan dengan satuan rupiah. 17. Kemitraan merupakan kerjasama produksi benih antara petani dengan PT.
Pioneer di Kabupaten Jember. 18. Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan selama proses pemasaran
berlangsung 19. Efisiensi pemasaran adalah hubungan pemasaran dengan total produk yang
dihasilkan dengan prinsip meminimumkan biaya-biaya tiap unitnya.
52
BAB 4. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN