24
terbina jika seseorang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri, terhadap orang lain dan kepada kondisi komunikasi umumnya dan compliments
pemberian pujian terhadap kebaikan yang ada dalam diri seseorang maupun tindakan yang dilakukan oleh orang tersebut. Sikap positif dapat dikomunikasikan
secara verbal maupun non verbal, misalnya dengan tersenyum, ekspresi wajah yang positif, sikap yang penuh perhatian, ekspresi positif secara verbal,
penghapusan penilaian yang negatif. Sikap positif terwujud melalui sikap perawat yang sopan, santun dan ramah Hanafi, 2012.
Equality kesetaraan, adalah sikap atau pendekatan yang memperlakukan
seseorang sama pentingnya dan memberikan kontribusi yang sama dalam suatu interaksi. Kesetaraan terwujud melalui perawat yang tidak membeda -bedakan
status sosial dalam melayani pasien dan menghargai keberadaan pasien Hanafi, 2012.
2.5 Teknik –teknik dalam komunikasi interpersonal
Nasir, dkk 2011 menyatakan bahwa cara yang bisa digunakan sebagai panduan dalam membangun komunikasi interpersonal yang efektif adalah seperti
di bawah ini : a.
Menciptakan ketertarikan dan menangkap perhatian Sudah menjadi sifat dasar manusia bahwa mereka lebih cenderung tertarik
dengan dirinya sendiri daripada orang lain. Salah satu hal yang bisa kita lakukan agar orang lain menjadi tertarik dengan kita adalah dengan
manumbuhkan ketertarikan kita terhadap orang tersebut. Dengan
Universitas Sumatera Utara
25
menciptakan ketertarikan terhadap orang tersebut sebenarnya kita telah melakukan salah satu upaya pengumpulan informasi mengenai lawan bicara
kita. Sedikit demi sedikit kita dapat membuat lawan bicara kita merasa nyaman apabila berhadapan dengan kita. Ia akan merasa diperhatikan.
b. Membangun rasa simpati
Membangun rasa simpati disini maksudnya adalah bagaimana membangun suatu lingkungan komunikasi di mana lawan bicara kita merasa percaya diri
saat berbicara dengan kita. Cara yang bisa dilakukan yaitu dengan membuat suasana yang hangat saat berkomunikasi, menghilangkan superior dan
inferior, yakni bisa dengan kontak mata yang hangat dan bersahabat, menirukan bahasa tubuh lawan bicara, ataupun dengan menyebut nama
lawan bicara kita berulang-ulang untuk menunjukkan rasa hormat kita padanya.
c. Percaya diri
Percaya diri sangat penting dalam berkomunikasi. Saat kita memiliki kepercayaan diri, maka kita akan membangun gambar ima ge diri kita
kepada orang lain, akan tetapi kurangnya kepercayaan diri membuat kita akan dipandang sebagai seorang yang memiliki posisi yang lemah. Percaya
diri saat berkomunikasi dapat menciptakan energi yang positif. Komunikasi menjadi lancar dan jelas bahkan kita dapat mempengaruhi lawan bicara
hanya dengan bermodalkan kepercayaan diri. d.
Mengaplikasikan kemampuan bertanya, mendengarkan, dan diam.
Universitas Sumatera Utara
26
Sebagian besar komunikasi yang efektif menggunakan ketiga skill ini. Siapa bilang orang yang aktif bicara adalah seorang yang mengagumkan dalam
komunikasi. Diam dan mendengarkan disini bukan berarti kita mendengarkan secara pasif. Kita berusaha mendengar secara aktif,
memberikan respon-respon positif terhadap topik yang disampaikan orang lain sembari dengan pertanyaan-pertanyaan relevan yang menunjukkan
bahwa kita memperhatikan apa yang sedang dibicarakan. e.
Kejujuran dan empati Menciptakan ketertarikan pada orang lain seperti pada poin satu sebenarnya
adalah bagaimana kita membuat suatu bentuk ketertarikan pada orang lain dengan sebenar-benarnya, bukan dengan dibuat-buat ataupun pura-pura
tertarik. Kejujuran disini maksudnya adalah jujur dalam tertarik pada orang lain. Hal ini sangat penting karena biasaya ketertarikan dan perhatian yang
dibuat-buat justru mudah dekenali. f.
Optimisme Optimisme menekankan pada hal-hal positif yang didiskusikan dalam suatu
komunikasi. Komunikator yang baik dapat memberikan respons positif yang dapat membuat komunikasi tidak hanya selalu berpikiran pada hal-hal yang
negatif sehingga suasana optimis pun dapat tercipta. Orang yang sekedar pandai bicara tidak serta merta dikatakan sebagai seorang yang pintar
dalam komunikasi interpersonal, akan tetapi dalam komunikasi yang baik memiliki kemampuan dasar yang juga melibatkan talenta sosial. Itulah
mengapa banyak orang yang pandai bicara namun mereka tidak cukup
Universitas Sumatera Utara
27
disukai dalam komunikasi. Mereka sangat pintar merangkai kata namaun mereka selalu dihindari untuk ditemui karena komunikasi interpersonal
bukan sekedar kemampuan untuk berasosiasi dan berdiskusi, namun lebih dari itu semua. Komunikasi interpersonal membutuhkan empati dan simpati
yang membuat orang lain merasa nyaman dan dihargai.
2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal