Penentuan Isu dalam Berita

penerbitan pers yang secara khusus mengangkat berbagai isu tentang seks, gender, kehidupan kaum perempuan dengan segala naluri, kebutuhan, keinginan, dan ambisinya terhadap lawan jenis, hal-hal psikologis, bisnis, atau bahkan politis.

8. Penentuan Isu dalam Berita

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata “isu” didefinisikan sebagai masalah yang dikedepankan untuk ditanggapi. 42 Dalam media massa, dikenal adanya praktik penentuan agenda atau yang lebih dikenal dengan teori agenda setting. Teori ini menyatakan bahwa media massa merupakan pusat penentuan kebenaran dengan kemampuan media massa untuk mentransfer dua elemen yaitu kesadaran informasi ke dalam agenda publik dengan mengarahkan kesadaran publik serta perhatiannya kepada isu-isu yang dianggap penting oleh media massa. Dua asumsi dasar yang paling penting mendasari penelitian tentang penentuan agenda adalah: 43 1. Masyarakat pers dan media massa tidak mencerminkan kenyataan; mereka menyaring dan membentuk isu. 2. Konsentrasi media massa hanya pada beberapa masalah masyarakat untuk ditayangkan sebagai isu-isu yang lebih penting daripada isu-isu lain. Dalam penelitian Iyegar dan Kinder tentang penentuan agenda media massa, mereka menemukan adanya fakta bahwa persepsi pemirsa mengenai apakah penting atau tidak pentingnya suatu isu dipengaruhi oleh tayangan berita, yang kemudian teknik ini dikenal dengan teknik priming. 42 Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari http:kbbi.web.idisu , pada tanggal 18 Agustus 2014 pukul 20:43 WIB 43 Apriadi Tamburaka, op.cit., hal 22-42 Priming adalah proses bagaimana media menganggap suatu isu itu penting dan menonjol-nonjolkan sepanjang waktu agar menjadi wacana publik dan yang paling penting adalah hal apa yang diutamakan dalam isu tertentu, seperti ekonomi, politik dan lainnya karena hal ini penting dilakukan agar agenda setting dapat terbentuk. Priming dalam agenda setting dilihat dalam perspektif situasional dan kontekstual. Pada situasional, teori agenda setting dapat berlaku dalam situasi-situasi tertentu yang membutuhkan perhatian publik secara besar, sedangkan secara kontekstual berlaku pada isu-isu atau konteks masalah tertentu saja.

9. Teori Hirarki Pengaruh